KONGENITAL
ISTILAH
Anomali stuktural mayor : 2-3 % kelahiran hidup, 2-3 % pada usia 5 tahun
Cacat lahir penyebab 21% kemitian bayi
Cacat lahir penyebab ke 5 hilangnya tahun2 kehiduan yang potensial dan penyumbang utama
disabilitas
40-60% cacat lahir penyebabnya tidak diketahui
Penyebab faktor genetik (mutan) 15%, lingkungan 10%, multifaktor 20-25%, kehamilan kembar 0,5-
1%
Anomali minor terjadi pada 15 % BBL
Sebagian besar kasus berkaitan dengan cacat mayor, peyunjuk untuk diagnosis cacat lahir yang
lebih serius
1 Anomali minor kemungkinan 3% anomali mayor, 2 anomali minor 10% anomali mayor, 3 atau
lebih anomali minor 20% anomali mayor
Diperkirakan 14% bayibaru lahir mempunyai satu anomali minor, 0,8% mempunyai dua
anomaliminor dan ditemukan dua atau lebih anomali minor pada 0,5 % bayi baru lahir
Anomali telinga merupakan
indikator cacat lain yang mudah
dikenali dengan ditemukan pada
hampir semua anak dengan
malformasi sindromatik seperti
sindrom CHARGE:
Menurut Bentuk/Morfologi2
-Gangguan pertumbuhan atau pembentukan organ tubuh, dimana tidak terbentuknya
organ atau sebagian organ saja yang terbentuk, seperti anensefalus, atau terbentuk
tapi ukurannya lebih kecil dari normal, seperti mikrosefali.
-Gangguan penyatuan/fusi jaringan tubuh, seperti labiopalatoskisis, spina bifida
-Gangguan migrasi alat, misalnya malrotasi usus, testis tidak turun.
-Gangguan invaginasi suatu jaringan, misalnya pada atresia ani atau vagina
-Gangguan terbentuknya saluran-saluran, misalnya hipospadia, atresia esofagus
Menurut Tindakan Bedah yang Harus Dilakukan
-Kelainan kongenital yang memerlukan tindakan segera, dan bantuan
tindakan harus dilakukan secepatnya karena kelainan kongenital tersebut
dapat mengancam jiwa bayi.
-Kelainan kongenital yang memerlukan tindakan yang direncanakan, pada
kasus ini tindakan dilakukan secara elektif.
PRINSIP TERATOLOGI
Agen infeksi
INFEKSI VIRUS LAIN DAN HIPERTERMIA
omfalokel
BAHAN KIMIA/ OBAT
Talidomid obat tidur
meromelia / amelia
Cacatnya : bibir sumbing/
malformasi jantung
Difenilhidantion (fetinoin),
dan trimetadion wanita
epilepsi sindrom
trimetadion /sindrom
hidantoin
asam valproat kelainan
kraniofasial, cacat tabung
saraf
OBAT-OBAT PERGAULAN
CAH
Endokrin disrupters bahan eksogenik yang
mengganggu kerja regulatorik normal hormon2
yang mengontrol proses perkembangan
mengintervensi kerja estrogen melalui reseptor
nya dan menyebabkan kelainan perkembangan
sistem saraf pusat dan saluran reproduksi
maskulinisasi otak wanita dan feminisasi otak pria
ESTROGEN DALAM LINGKUNGAN
Menyebabkan :
berkurangnya hitung
sperma, insiden kanker
testis, hipospadia dan
kelainan saluran reproduksi
serta kelainan sistem saraf
pusat
FAKTOR IBU
Umur Usia ibu yang makin tua (> 35 tahun) dalam waktu hamil dapat
meningkatkan risiko terjadinya kelainan kongenital pada bayinya.
Contohnya yaitu bayi sindrom down lebih sering ditemukan pada bayi-
bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause.
Ras/Etnis Perkawinan incest membawa akibat pada kesehatan fisik
yang sangat berat dan memperbesar kemungkinan anak cacat
Pekerjaan pemenuhan pangan yang bergizi berpengaruh terhadap
perkembangan kehamilannya anemia, keguguran, perdarahan saat
dan sesudah hamil, infeksi, persalinan macet, sedang pada bayi dapat
menyebabkan terjadi berat badan lahir rendah bahkan kelainan bawaan
lahir.
PENYAKIT IBU
Umur Kehamilan
Partus prematurus, adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28-36 minggu, janin
dapat hidup tetapi prematur. Berat janin antara 1.000-2.500 gram.
Partus matures atau aterm (cukup bulan), adalah partus pada kehamilan 37-40 minggu, janin
matur, berat badan di atas 2.500 gram.
Partus postmaturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu
partus cukup bulan.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 26,5% bayi kelainan kongenital lahir pada umur
kehamilan < 36 minggu (kurang bulan).
Riwayat Kehamilan Terdahulu Riwayat kehamilan yang berhubungan dengan risiko
adalah persalinan prematur, perdarahan, abortus, lahir mati, preeklampsia, eklampsia,
Riwayat Komplikasi Risiko terjadinya kelainan kongenital terjadi pada bayi dengan
ibu penderita diabetes melitus adalah 6% sampai 12%, yang empat kali lebih sering
daripada bayi dengan ibu yang bukan penderita diabetes melitus
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer
Tidak melahirkan pada usia ibu risiko tinggi, seperti usia lebih dari 35 tahun agar
tidak berisiko melahirkan bayi dengan kelainan kongenital.47
Mengonsumsi asam folat yang cukup bila akan hamil. Kekurangan asam folat pada
seorang wanita harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum wanita tersebut hamil,
karena kelainan seperti spina bifida terjadi sangat dini.
Perawatan Antenatal (Antenatal Care) untuk mengetahui data kesehatan ibu
hamil dan perkembangan bayi intrauterin sehingga dapat dicapai kesehatan yang
optimal dalam menghadapi persalinan, puerperium dan laktasi serta mempunyai
pengetahuan yang cukup mengenai pemeliharaan bayinya (deteksi dini)
Menghindari obat-obatan, makanan yang diawetkan, dan alkohol karena dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti atresia ani, celah bibir dan langit-langit.
PENCEGAHAN SEKUNDER
Diagnosis
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan cairan amnion (amnionsentesis)
Biopsi korion
Fetoskopi/kordosentesis
Pemeriksaan Alfa feto protein maternal serum (MSAFP).
Pengobatan
Pada kasus hidrosefalus, tindakan non bedah yang dilakukan adalah dengan
pemberian obat-obatan yang dapat mengurangi produksi cairan serebrospinal.
Penanganan PJB dapat dilakukan dengan tindakan bedah atau obat-obatan,
bergantung pada jenis, berat, dan derajat kelainan.
PENCEGAHAN TERSIER
USG teknik non invasif dengan gelombang suara berfrekuensi tinggi dipantulkan dari
jaringan untuk menciptakan bayangan kharakteristik usia dan pertumbuhan janin , ada
atau tidaknya anomali kongenital , status lingkungan uterus, jumlah cairan amnion
signifikan menurunkan angka kematian 60%
Pemeriksaan penyaring serum ibu penilaian α fetoprotein (AFP) serum(dihasilkan oleh
hati janin, memuncak kadarnya pada 14 miggu dan bocor ke dalam sirkulasi ibu mll
plasenta. Pada cact tabung saraf, omfalokel, gastroskistis, sindrom pita amnion, atresia
usus kadar AFP meningakt dalam cairan amnion dan serum ibu. Pada sindroma down,
trisomi 18, kelainan kromosom seks dan triploidi, kadar AFP menurun.
Amniosintesis invasif diambil cairan amnion 20-30 mL dianalisis untuk faktor
biokimia (AFP, asetilkolinesterase) dapat dilihat kelainan kromosom mayor (translokasi,
pemutusan, trisomi dan monosomi)
- Sampel vilus Korion (CVS) memasukkan jarum transabdomen atau trans
vagina mengambil jar. Vilus resiko kematian janin 2-3 kali lipat akibat CVS
- Indikasi pemeriksaan : Usia ibu lanjut, Masalah genetik dalam keluarga, penyakit
ibu dan kelainan dalam pemeriksaan USG atau pemeriksaan penyaring serum
TERAPI JANIN
- Transfusi janin pada kasus anemia janin akibat antibodi ibu
atau kausa lain
- Terapi medis janin terapi melalui ibu (obat)
- Pembedahan janin saat masih janin dioperasi contoh
pada kasus obstruksi urtra, dipasang pirau pigtal ke dalam
kandung kemih janin, dll
- Transplantasi sel tunas dan terapi gen janin imunokompeten
sebelum usia18 minggu kehamilan, jaringan atau sel dapat
ditransplantasikan pada waktu ini. Ex : tay sachs dan fibrosis
kistik
Terima kasih