Anda di halaman 1dari 2

EPSTEIN BAR VIRUS (EBV)

EBV adalah merupakan jenis onkogenic virus yang merupakan salah satu dari jenis herpes virus. Virus ini berhubungan dengan banyak penyakit dan menginfeksi limfosit B. Hal ini menyebabkan lemahnya limfosit B untuk menghasilkan antibody yang mampu melawan EBV. Beberapa penyakit yang disebabkan EBV adalah infectious mononucleosis (glandular fever), hairy leukoplakia, Burkitts lymphoma dan nasopharyngeal carsinoma. Penularan EBV ini disebabkan karena kontak atau bersentuhan dan dapat juga melalui saliva. Infeksi primer EBV menyebabkan glandular fever atau mononucleosis. Manifestasi klinisnya berupa demam, malaise, sakit tenggorokan, dan limfadenopaty menyeluruh pada tubuh serta timbulnya petechi dan rash, terkadang ulserasi pada batas palatum lunak dan keras. Gejala ini tidak spesifik dan bisa menetap selama beberapa bulan tanpa perbaikan secara klinis. Setelah secara klinis terjadi penyembuhan, EBV akan menetap dalam tubuh dan terdapat dalam saliva. Terapi glandular fever adalah secara simtomatis misalnya dengan pemberian antibiotic jenis penisilin.

Gambar 1. Infeksi mononucleosis (glandula fever)

Infeksi lain yang disebabkan EBV adalah Hairy Leukoplakia, terutama terjadi pada pasien imunokompromised seperti HIV pada stadium 4 (AIDS). EBV mengadakan autoinokulasi ke dalam mukosa lateral lidah sehingga terbentuklah Hairy leukoplakia. Diagnosis Hairy Leukoplakia ditegakkan melalui biopsy pada jaringan mukosa yang menunjukkan adanya keterlibatan EBV.

Gambar 2. Hairy Leukoplakia

Kelanjutan dari rangsangan yang terus menerus dari EBV pada Sel B serta didukung kondisi sistemik pasien dengan respon imun rendah menyebabkan proliferasi sel yang bersifat neoplastik pada sel B. Hal ini memicu adanya Burkitts lymphoma.

Gambar 3. Burkitts lymphoma

Anda mungkin juga menyukai