Anda di halaman 1dari 3

Tugas MK.

Diagnostik Patologi
Mochamad Alfinanda Santriagung (B0901201054)

A. Video 1 (Infeksi Herpesvirus pada Kucing)


1. Jelaskan ciri radang suppuratif / purulent secara makroskopik dan mikroskopik !
Radang suppuratif / purulent umunya disebabkan oleh infeksi bakteri. Secara
makroskopik radang suppuratif / purulent terlihat akumulasi cairan berwarna
putih kekuningan dengan konsistensi kental, cairan ini merupakan nanah atau
pus sedangkan secara mikroskopis, radang suupuratif / purulent dicirikan
dengan ditemukannya sel neutrofil serta akumulasi bakteri. Terbentuknya
nanah atau pus berasal dari akumulasi neutrofil, bakteri, debris seluler dan
gelembung minyak. Adanya infeksi bakteri menyebabkan peningkatan
neutrofil dan pelepasan enzim dari neutrofil menyeybabkan hidrolisis pada
jaringan disekitarnya. Campuran antara agregasi neutrofil dan lisis jaringan
disekitarnya disebut supurasi.

2. Sebutkan dan jelaskan penyakit yang menjadi defrensial diagnose dari Feline
Viral Rhinotracheitis !
Beberapa penyakit viral berikut menjadi defrensial diagnose dari penyakit Feline
Viral Rhinotracheitis :
- Feline Calicivirus, merupakan penyakit viral pada kucing yang menyebabkan
gangguan pernafasan, luka sekitar bibir dan mulut, disertai sakit pada
persendian dan menyebabkan flu pada kucing.
- Chlamidiosis, merupakan penyakit viral pada kucing yang menyebabkan
radang paru-paru (Pneumonia) serta gangguan saluran pernafasan bagian atas.
Gejala pada kucing seperti deman, lesu, bersin-bersin, hidung berair,
kehilangan nafsu makan dan mata meradang.
- Pneumonia, merupakan radang yang terjadi pada paru-paru. Dapat disebabkan
oleh infeksi bakteri. Gejala yang dapat ditunjukkan berupa kesulitan bernafas,
penurunan nafsu makan dan batuk
- Infeksi bakteri, merupakan infeksi bakteri yang menyerang saluran pernafasan
bagian atas, seperti Bordetella bronchiseptica.

B. Avian Influenza pada unggas


1. Jelaskan patogenesa Avian influenza, mengapa menyebabkan kerusakan jaringan
yang ekstensif ?
Patogenesa Avian influenza tidak terlepas dari jenis klasisifikasi virus. Virus
Avian influenza memiliki dua kelompok yaitu High Pathogenic Avian Influenza
(HPAI) dan Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI). Perbedaan yang menonjol
terdapat pada kemampuan hemagglutinin terhhadap protease inang. HPAI
mempunyai hemagglutinin yang sangat peka terhadap protease endogen seluler
inang dan dapat dipecah pada berbagai tipe sel yang perbedaanya sangat besar,
sehingga mempunyai kemampuan untuk menyebabkan infeksi sitemik yang
mematikan. Sedangkapan pada LPAI, pemecahan hemagglutinin membutuhkan
protease ekstra seluler aktif spesifik seperti tripsin dan dipecah pada tipe sel
tertentu sehingga virus hanya menyebabkan infeksi lokal (pencernan dan
respirasi)
2. Sebutkan dan jelaskan penyakit lain yang menjadi differensial diagnose dari
Avian influenza !
Beberapa penyakit yang menjadi defferensial diagnose dari Avian influenza antara
lain :
- Newcastle Disease (ND)
Merupakan penyakit viral pada unggas dan biasanya disebut dengan penyakit
tetelo. Gejala klinis yang ditunjukkan seperti anoreksia, lesu, bersin, batuk,
dan diare putih kehijauan
- Infectious Bronchitis (IB)
Merupakan penyakit viral pada unggas yang disebabkan oleh virus dari genus
Coronavirus. Penularan dapat terjadi dari ayam sakit kepada kelompok ayam
yang peka melalui alat respirasi bagian atas dan mata. Gejala klinis yang
ditunjukkan berupa sesak nafas, bersin dan ngorok pada anak-anak ayam.
Selain itu gangguan pernafasan pada unggas petelur dewasa dapat
menyebabkan gangguan saluran urogenital dan menurunkan produksi telur
yang disertai dengan penurunan kualitas telur berupa bentuk yang tidak
teratur.
- Fowl Cholera
Merupakan penyakit bacterial pada unggas, terutama pada unggas petelur.
Penyakit ini menyerang sistem organ sirkulasi dan organ-organ yang berkaitan
dengan sistem tersebut. Gejala klinis yang Nampak pada penyakit ini adalah
gangguan pernafasan yakni terjadi suara ngorok, tidak mau makan, mencret
bewarna kehijauan, lumpuh dan diikuti dengan kematian.

C. Infectious Bronchitis pada unggas


1. Jelaskan mengapa pada infeksi IB putih telur menjadi encer ?
Patogenesa dari virus penyebab IB selain menyerang sistem pernafasan juga
menuju ke organ reproduksi, terutama pada ayam betina. Organ reproduksi ayam
penghasil telur (ovidak) akan mengalami peradangan, Kejadian tersebut
menyebabkan produksi telur akan terganggu. Peradangan pada ovidak akan
berakhir dengan terjadinya kerusakan organ. Telur yang dihasilkan dari ovidak
yang mengalami kerusakan akan memiliki kualitas yang buruk. Putih telur yang
encer disebabkan kurangnya kandungan albumin putih telur. Hal ini terjadi karena
terjadi kerusakan organ, terutama saat pembemtukan almbumin yaitu di bagian
maghnum.

2. Sebutkan dan jelaskan penyakit lain yang menjadi differensial diagnose dari IB !
Beberapa penyakit yang menjadi defferensial diagnose dari IB antara lain :
- Newcastle Disease (ND)
Merupakan penyakit viral pada unggas dan biasanya disebut dengan penyakit
tetelo. Gejala klinis yang ditunjukkan seperti anoreksia, lesu, bersin, batuk,
dan diare putih kehijauan
- Infectious laryngo tracheitis (ILT)
Merupakan penyakit viral pada unggas yang menyerang saluran pernafasan
atas. Gejala klinis yang ditunjukkan dengan kesulitan bernafas dan kekuarnya
eksudat darah. Hal ini desebabkan karena sel membrane mukus pada trachea
terjadi infeksi dan meradang.
- Coryza (snot)
Merupakan penyakit bacterial pada unggas yang menyerang saluran
pernafasan atas, tetapi dapat juga ditemukan pada hati, ginjal dan kaki. Gejala
klinis yang dapat ditemui berupa keluarnya eksudat lendir dari hidung dan
mulut, anoreksia dan diare.

Anda mungkin juga menyukai