Anda di halaman 1dari 13

Penyakit IB, IBH,

Do you know what helps you make your point

Coryza dan EDS


clear?
Lists like this one:

●They’re simple

pada Unggas
●You can organize your ideas in a clear way
●You’ll never forget to buy milk!

And the most important thing: the audience


won’t miss the point of your presentation ever
again

Indah Dwi Oktaviani


Review Tahapan Diagnosa Penyakit

Anamnesa Step 01

Gejala Klinis Step 02


Penanganan Awal ( Evaluasi Pemberian
Obat + Cek Biosecurity)
Patologi Anatomi Step 03

Diagnosa Awal Step 04


Diagnosa Banding
Uji Laboratorium Step 05

Diagnosa Akhir Step 05


Treatment
IB ( Infectious Bronchitis )

IB merupakan salah satu penyakit pernafasan akut pada unggas di semua umur dan sangat menular yang
disebabkan virus RNA tergolong dari family Coronaviridae. Awal penularannya menginfeksi dan bereplikasi kemudian
menyebar di dalam saluran pernafasan hingga menyebabkan hilangnya sel pelindung yang dapat melapisi sinus dan
trakea serta ditularkan ke unggas lainnya secara langsung saat batuk dan bersin. Dalam jangka waktu cepat yaitu 2-3
hari bisa tertular hampir seluruh ayam di satu kandang. Virus akan menyebar dari satu peternakan ke peternakan lain
dapat melalui udara hingga penularannya dalam jarak 1100 meter.

Penyakit IB ini sangat merugikan. Angka kematian pada ayam muda berkisar antara 0 – 40%, kematian yang tertinggi
pada ayam berumur kurang dari 6 minggu. Pada ayam dewasa angka kematiannya berkisar antara 0 – 5%, dan
mengakibatkan penurunan produksi telur yang sangat cepat. Pola serangan kasus IB yang mengalami peningkatan
biasanya terjadi pada akhir tahun karena kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan kondisi lingkungan
kandang yang lembap menyebabkan kondisi tubuh ayam mudah stres sehingga memicu munculnya kasus IB.
IB ( Infectious Bronchitis )

Gejala Klinis

•Anak ayam yang berumur tiga minggu yang terinfeksi penyakit IB dalam waktu 36

sampai 48 jam akan memperlihatkan gejala seperti kesulitan bernafas, ngorok,

batuk-batuk, bersin hingga keluar leleran lendir dari hidung, mata basah dan

keterlambatan pertumbuhan bobot badan.

•Pada ayam dewasa kejadian sudah berlangsung lama (kronis) dengan gejala

perut ayam tampak membesar dan berjalan dengan mendongak seperti

pinguin. Cystic oviduct terjadi pada oviduk sebelah kiri yang berkembang. Telur

yang dihasilkan mengalami penurunan mutu yang meliputi kerabang telur yang

tipis dan lunak, bentuk telur tidak teratur serta albumin telur yang encer.
IB ( Infectious Bronchitis )

Patologi Anatomi

•Patologi anatomi organ pernafasan yang terserang penyakit IB ditemukan

adanya cairan dari encer hingga kental, peradangan hingga hemoragi pada

trakea

•Pada organ reproduksi ditemukan adanya kista di dalam oviduct dan kuning

kuning telur di dalam rongga abdomen serta dinding oviduct menjadi tipis dan

transparan.

•Pada organ saluran sistem urinaria ditemukan adanya kerusakan ginjal yang di

tandai dengan tampak berwarna pucat dan membesar serta bagian tubulus dan

ureter ginjal terlalu banyak berisikan asam urat akibat terinfeksi IB dengan strain

nephropathogenic
IBH ( Inclution Body Hepatitis )

IBH merupakan salah satu penyakit yang menyerang hati disebakan oleh virus DNA yang berasal dari famili
Adenoviridae. Penyakit IBH bisa menyerang di semua umur, biasanya ditemukan pada unggas umur 3-13 minggu,
khususnya ayam pedaging di umur > 3 minggu. Morbiditas lebih rendah daripada mortalitas, hewan yang terinfeksi
IBH tidak menunjukkan gejala-gejala yang khas tetapi hanya beberapa jam kemudian mati. Kematian (mortalitas) bisa
meningkat mencapai 10% dari populasi selama 3-5 hari.
IBH ( Inclution Body Hepatitis )

Gejala Klinis

•yang ditandai dengan jengger kelihatan pucat, pial dan kulit muka juga pucat,

depresi, lemah dan kemungkinan diikuti penurunan nafsu makan, ayam terlihat

lemah dan depresi, abdomen terlihat bengkak.

Patologi Anatomi

•Perubahan patologi anatomi yang terlihat antara lain hati membengkak berwarna

kuning kecoklatan, terdapat bercak, perdarahan, ptechiae dan echymotic di bawah

membran dan dalam parenchyma, serta konsistensinya lembek. Ginjal tampak

pucat dan bengkak serta perdarahan.  Otot dada terlihat ikhterus dan perdarahan,

usus juga terlihat kemerahan. Beberapa ayam terlihat adanya aplasia dari sumsum

tulang dan terjadi anemia.


EDS ( Egg Drop Syndrome )

Egg drop syndrome (EDS) merupakan penyakit disebabkan oleh virus dari famili Adenoviridae yang menyerang ayam
fase produksi. Infeksi EDS menyebabkan daya tetas telur menjadi turun sehingga jumlah DOC dari induk tertular EDS
hanya sedikit. Tetapi masih ada kemungkinan induk terserang EDS tetap tampak sehat dan menghasilkan telur
tercemar ringan virus EDS sehingga bisa menetas menjadi DOC. Egg Drop Syndrom adalah penyakit yang
menyerang lapisan telur yang menyebabkan kegagalan produksi telur memuncak bahkan menurun dalam produksi
telur, dan menyebabkan telur tanpa cangkang.

Mekanisme penularan bisa terjadi melalui biasanya berhubungan langsung dengan unggas lain yang terinfeksi, serta
bisa melalui pakan dan minum yang terkontaminasi sekresi trakea yang mengandung virus dari ayam sakit. EDS
menyebar ke seluruh dan penyebaran penyakit diantara kawanan ini terjadi secara perlahan tetapi mudah terinfeksi.
Semua ayam dapat tertular penyakit EDS, terutama pada ayam layer dengan umur 26-55 minggu. Virus EDS tidak
terpengaruh oleh adanya musim hujan dan musim panas. Meskipun begitu, faktor stres tentu saja dapat
memperburuk keadaan.
EDS ( Egg Drop Syndrome )

Gejala Klinis

•Hilangnya pigmentasi telur, Hal Ini Diikuti Munculnya telur Berkerabang tipis,

lembek atau bahkan tanpa Kerabang, bentuk telur abnormalitas , penurunan

kekentalan albummin telur

•Gejala lain pada ayam yaitu ayam terlihat tampak lesu, nafsu makan berkurang,

jengger dan pial pucat, kadang disertai dengan diare yang ringan, serta

tertundanya waktu untuk bereproduksi.

Patologi Anatomi

•Pada unggas yang terinfeksi, terjadi inflamasi dan kebengkakan pada ovarium,

tuba falopi dan uterus, ovarium menjadi tidak aktif dan terjadi atropi pada oviduct,

uterus menjadi edema dan terdapat eksudat berwarna putih.


Coryza

Egg drop syndrome (EDS) merupakan penyakit yang menyerang di sistem pernafasan disebabkan oleh bakteri

Hemophilus gallinarum. Ayam-ayam yang menderita Infeksius coryza, bila tidak disertai infeksi lain akan sembuh

dalam 14-21 hari. Apabila disertai infeksi sekunder, misalnya Infeksius bronhitis, Infeksius laringotraheitis,

Mycoplasma atau cronic respiratory diseases, maka lamanya infeksi penyakit dapat terjadi beberapa bulan. Penyakit

ini banyak menyerang unggas dari berbagai umur. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan penderita

maupun carrier. Penyakit juga dapat menular melalui perantara pakan dan air minum yang tercemar bibit penyakit,

serta melalui udara yang membawa debu–debu kandang dari ternak unggas yang sakit
Coryza

Gejala Klinis

•Gejala-gejala klinis penyakit ini ditandai dengan keluarnya eksudat dari hidung

yang mula-mula berwarna kuning dan encer (sereous), tetapi lama-lama berubah

menjadi kental dan bernanah dengan bau yang khas (mucopurulent), Sinus

infraorbitalis membengkak, yang ditandai dengan pembengkakan sekitar mata dan

muka, muka bengkak karena edema di bawah kulit, konjungtivitis, anoreksia, dan

kadang-kadang suara ngorok terdengar dan ayam yang terinfeksi agak sulit

bernafas.

•Penurunan nafsu makan dan diare sering terjadi, sehingga pertumbuhan ayam

menjadi terhambat dan kerdil


Coryza

Patologi Anatomi

•Apabila di hidung dibuka, ditemukan di bagian sinus infrorbitalis ditemukan

adanya eksudat yang kental berwarna putih kekuning-kuningan dan timbulah

aroma yang khas.


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai