Anda di halaman 1dari 9

Penyakit IB, IBH,

Do you know what helps you make your point

Coryza dan EDS


clear?
Lists like this one:

●They’re simple

pada Unggas
●You can organize your ideas in a clear way
●You’ll never forget to buy milk!

And the most important thing: the audience


won’t miss the point of your presentation ever
again

Indah Dwi Oktaviani


Review Tahapan Diagnosa Penyakit

Anamnesa Step 01

Gejala Klinis Step 02


Penanganan Awal ( Evaluasi Pemberian
Obat + Cek Biosecurity)
Patologi Anatomi Step 03

Diagnosa Awal Step 04


Diagnosa Banding
Uji Laboratorium Step 05

Diagnosa Akhir Step 05


Treatment
AE (Avian Encephalomyelitis)

Avian encephalomyelitis (AE) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA yaitu Avian
Encephalomyelitis Virus (AEV) termasuk dalam genus Hepatovirus yang tidak beramplop dan sering menyerang
ayam-ayam muda. Perjalanan virus AE dalam menyebabkan infeksi dimulai ketika virus AE masuk ke dalam tubuh
ayam dan memperbanyak diri di epitel saluran cerna, terutama di usus halus bagian atas (usus 12 jari). Setelah itu,
virus AE akan beredar melalui aliran darah menuju organ lain (seperti pankreas, hati, jantung, ginjal, limpa, otot
rangka) dan susunan saraf pusat (SSP). Shedding (pelepasan) virus kemudian terjadi pada 3 hari setelah infeksi dan
akan mampu bertahan di lingkungan lebih dari 2 minggu.

Untuk masa inkubasi AE (waktu mulai masuknya virus AE hingga menimbulkan gejala klinis) cukup bervariasi, mulai
dari 5-14 hari tergantung dari rute penularan infeksi (vertikal atau horizontal). Masa inkubasi melalui rute infeksi
vertikal (transovari/lewat telur) berkisar antara 1-7 hari, sedangkan masa inkubasi melalui rute horizontal mencapai
lebih dari 10 hari.
AE (Avian Encephalomyelitis)

Gejala Klinis

•Gejala penyakit AE sudah dapat terlihat sejak saat menetas sampai umur 3

minggu atau dapat terjadi pada minggu ketujuh. Anak ayam biasanya

menampakkan gejala seperti mengantuk dan kepala beserta lehernya bergetar

atau bergoyang-goyang secara halus

•Apabila ayam diganggu akan timbul gemetaran yang berlangsung untuk beberapa

saat dan dapat terjadi kembali dengan interval waktu yang tidak teratur, akhirnya

ayam mati.
AE (Avian Encephalomyelitis)

Patologi Anatomi

•Terdapat warna atau area keputihan pada dinding otot ventrikulus /

gizzard (ampela) akibat masuknya salah satu jenis sel darah putih (limfosit) ke

dalam otot gizzard tersebut.

•Perubahan pada otak (termasuk otak kecil dan batang otak) dapat dilihat melalui

pemeriksaan histopatologi dengan ditemukannya perivascular cuffing (akumulasi

limfosit atau sel plasma dalam massa padat di sekitar pembuluh darah yang

mengindikasikan peradangan atau reaksi imun), degenerasi (penurunan daya

kerja) jaringan saraf dan hyperplasi (perbanyakan sel) folikel limfoid pada organ

dalam tertentu.
Fowl Pox (Cacar Ayam)

Cacar unggas atau fowl pox merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus dari famili poxviridae yang

tersusun atas double stranded DNA. Kepadatan kandang dan sanitasi kandang yang buruk dapat mempermudah

terjadinya penularan penyakit cacar unggas. Penularan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.

Penularan secara langsung dapat terjadi melalui kontak ayam sakit dengan ayam sehat secara langsung.

Misalnya ayam yang sehat saling mematuk dengan ayam yang sakit, maka virus dapat masuk melalui luka yang

terbuka. Penularan juga dapat terjadi melalui keropeng dari ayam yang menderita fowl pox.

Penularan secara tidak langsung dapat terjadi melalui ektoparasit, seperti nyamuk, kutu, dan beberapa jenis lalat.
Fowl Pox (Cacar Ayam)

Gejala Klinis
Bentuk Kutaneus
- Pada area yang tidak berbulu biasanya timbul kutil yang menyerupai nodulnodul,
termasuk pada kaki, jengger, pial dan kelopak mata.
-Unggas terlihat lemah dan kurus, karena terjadi penurunan nafsu makan.
-Unggas juga terlihat susah bernapas karena saluran udara tertutup.
Bentuk Difterik
– Bercak putih yang berkembang pada selaput lendir dari mulut , tenggorokan ,
trakhea dan paru – paru.  
Fowl Pox (Cacar Ayam)

Patologi Anatomi
Bentuk Kutaneus
- hyperplasia epitel epidermis dan lapisan di bawah folikel
bulu dengan pembentukan nodul yang mula-mula muncul sebagai foki kecil
berwarna putih, kemudian secara cepat ukurannya bertambah besar dan
menjadi berwarna kuning
Bentuk Difterik
Pada cacar bentuk difterik terbentuk nodul putih yang tidak terlalu
menonjol pada membran mukosa saluran pencernaan dan saluran
pernafasan bagian atas. Kemudian nodul cepat bertambah besar dan
seringkali saling bergabung menjadi membran difterik
yang berwarna kuning, mengkeju dan nekrotik. Apabila membran
dikelupas maka akan menyebabkan erosi disertai perdarahan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai