0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
264 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit veneris pada ternak sapi yang dapat menyebabkan gangguan reproduksi dan kemandulan, di antaranya infeksi virus seperti IBR dan BVD, bakteri seperti brucelosis, anthrax, campylobacteriosis, serta protozoa seperti trichomoniasis. Penyakit-penyakit tersebut dapat menular melalui hubungan seksual atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit veneris pada ternak sapi yang dapat menyebabkan gangguan reproduksi dan kemandulan, di antaranya infeksi virus seperti IBR dan BVD, bakteri seperti brucelosis, anthrax, campylobacteriosis, serta protozoa seperti trichomoniasis. Penyakit-penyakit tersebut dapat menular melalui hubungan seksual atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit veneris pada ternak sapi yang dapat menyebabkan gangguan reproduksi dan kemandulan, di antaranya infeksi virus seperti IBR dan BVD, bakteri seperti brucelosis, anthrax, campylobacteriosis, serta protozoa seperti trichomoniasis. Penyakit-penyakit tersebut dapat menular melalui hubungan seksual atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
Penyakit ini termasuk jenis penyakit yang menular dan disebabkan oleh virus dapat menyerang alat pernapasan dan alat reproduksi sapi. Sapi yang terserang penyakit ini biasanya di tandai dengan gejala demam yang tinggi 42C. nafsu makan menurun dan dijumpai leleran hidung, hipersalivasi, produksi air susu menurun disertai dengan kekurusan. 2. Brucellosis done Brucellosis termasuk juga penyakit ternak yang menular yang biasa menyerang sapi, kambing dan berbagai jenis hewan ternak lainnya. Pada ternak sapi biasanya dikenal sebagi Kluron. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi yang menular. Penyakit ini bisa menyebabkan keguguran dan juga kerugian ekonomi bagi para peternak. 3. Bovine viral diarrhea (BVD) done BVD merupakan penyakit yang biasa terjadi pada ternak sapi yang disebabkan oleh virus BVD. Penyakit ini sangat mudah ditularkan dianatara sapi. Biasanya terjadi karena infeksi setelah melahirkan yang bersifat non klinis. peningkatan temperatur biphasic (terjadi dua kali peningkatan suhu badan) dan leukopenia yang diikuti peningkatan zat kebal/antibodi yang dapat dideteksi dengan uji serum netralisasi. 4. Anthrax done Penyakit ini merupakan penyakit menular akut yang biasa terjadi pada sapi. Penyakit ini biasanya terjadi akibat akteria Bacillus anthracis dan sangat mematikan dalam bentuknya yang paling ganas. Penyakit ini sangat mematikan dalam bentuknya yang paling ganas. Penyakit ini umumnya disertai juga dengan bakteriemia pada kebanyakan hewan. 5. Anaplasmosis Merupakan penyakit menular yang tidak ditularkan secara kontak (non contagious) yang dapat bersifat perakut sampai kronis. Ditandai dengan demam tinggi, anemia, ichterus tanpa hemoglobinuria, di dalam eritrosit hewan penderita terdapat agen penyakit yang bentuknya seperti titik yang disebut Anaplasma, biasanya yang patogen adalah anaplasma marginal. Penyakit ini lebih sering menyerang ternak sapi dan kerbau. Anaplasma maupun Piroplasma termasuk dalam golongan rikettsia yang ditularkan oleh lalat penghisap darah. 6. Leptospirosis Leptospira bertahan dalam waktu yang lama di dalam ginjal hewan sehingga bakteri akan banyak dikeluarkan hewan lewat air kencingnya. Hewan yang terinfeksi akan menularkan bakteri dalam urinenya yang bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Kuman Leptospira dapat memasuki tubuh lewat luka atau kerusakan kulit lainnya atau melaluri selaput lendir (seperti bagian dalam mulut dan hidung). 7. Bovine Genital Campylobacteriosis Bovine genital campylobacteriosis atau vibriosis adalah suatu penyakit kelamin pada sapi yang disebabkan oleh Campylobacter foetus. Infeksi yang terjadi terbatas pada alat reproduksi sapi betina atau kantung prepusium hewan jantan. Bakteri ini mudah mati oleh sinar matahari dan desinfektan. 8. Vibriosis done Vibriosis pada sapi disebabkan oleh kuman campylobacterfetus veneralis yang mengakibatkan gangguan proses reproduksi. Penyakit ini menular hanya melalui semen, yaitu melalui perkawinan alam atau buatan (IB) dengan semen tercemar. 9. Orchitis Orchitis adalah radang pada testis yang timbul karena adanya infeksi mikroorganisme pada bagian sekitar testis sepperti keradangan pada skrotum atau saluran urogenital, khususnya penularan penyakit kelamin menular akibat perkawinan alam dengan betina. Bentuk orchitis dapat bersifat akut dan kronis, kesbururan ternak jantan dapat menjadi menurun selama fase akut dan menjadi lebih jelek pada fase kronis khususnya jika kedua testis meradang. Jika stu testis meradang biasanya haanya testis tersebut yang mengalami degenerasi, tetapi jika sembuh akan mengalami regenerasi. Penurunan kualitas semen pada hari pertama dan kedua setelah terjadi infeksi orchitis akut dan tetap ada selama fase akut dan fase kronis. Jika kedua testis mengalami orchitis maka penurunan kualitas semen dapat bersifat permanen. 10. Epididimitis Epididimitis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada epididimis, seringkali akibat dari infeksi bakteri pada kandung kemih atau uretra (saluran yang menyalurkan urine atau air mani ke penis). Epididimis adalah salurang yang bergulung yang terletak dibelakang setiap testis. Epididimis berperan dalam mengumpulkan dan menyimpan sperma sebelum ejakulasi sewaktu berhubungan seksual dan sebagai tempat maturasi dari sperma. 11. Bovine Trichomoniasis Penyakiti ini disebabkan oleh protozoa trichomonas fetus mengakibatkan abortus pada kebuntingan muda, pyometra serta ternak menjadi steril. Gejala penyakit ini mirip dengan infeksi campylobacter fetus, namun lebih menonjol pada pyometra disertai akumulasi nanah sehubungan dengan regenerasi fetus dalam uterus. 12. Prostatitis Prostatitis adalah peradangan (inflamasi) yang terjadi pada kelenjar prostat, yaitu kelenja yang memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk memberi makan dan membawa sperma. Prostatitis bisa terjadi pada ternak sapi jantan.