PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara - negara yang ada di dunia, baik Negara yang berpenghasilan rendah,
menengah dan tinggi. Berdasarkan data kualitas udara terbaru dunia, 97% kota di
negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan lebih dari 100.000 penduduk
tidak memenuhi standar kualitas udara WHO (10μg / m3). Pada tahun 2016, kurang
lebih 7 juta kematian secara global (18 % dari semua kematian global) disebabkan
oleh pencemaran udara dalam dan luar ruangan. (World Health Organization,
2018).
ruangan (ambien) dan pencemaran udara dalam ruangan. Pencemaran udara luar
ruangan (ambien) menjadi penyebab kematian dini ke-4 di dunia. Kurang lebih 4,2
juta kematian dini secara global berkaitan dengan pencemaran udara adalah infeksi
pernapasan akut, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, dan penyakit
jantung. Pencemaran udara tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga
iklim dan ekosistem bumi secara global. Pencemaran udara ambien berasal dari
sumber alami dan antropogenik. Polutan yang terdapat dalam udara ambien adalah
partikel (PM), ozon (O3), karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2) dan
1365 orang. Di Prancis pada tahun 1991 telah tercatat sebanyak 17,5 per 100.000
1
2
Di Amerika Serikat pada tahun 1998 tercatat bahwa 600 orang meninggal dunia
hampir 60% dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida (CO) dan
sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon (HC). Polutan yang utama adalah karbon
monoksida yang mencapai hampir setengahnya dari seluruh polutan udara yang
spiritual kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Melalui Al-
Qur’an Allah SWT membuktikan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan
kepada umatnya untuk bersikap ramah lingkungan. Sikap ramah lingkungan yang
diajarkan oleh agama Islam kepada manusia dapat dijelaskan dalam QS: Al-
Mulk/67:3:
hidup dan berbagai proses di alam bisa berjalan lancar, jika semua proses ini tidak
berjalan lancar maka berbagai bencana alam dan kerusakan alam dialam semesta
ini akan muncul dan pihak yang bertanggung jawab adalah manusia.
3
karena kecelakaan atau bahkan dijadikan salah satu metode bunuh diri dan
pembunuhan. Di dunia diperkirakan 1500 orang mati setiap tahunnya karena CO.
kemacetan lalu lintas yaitu terjadinya pencemaran udara yang diakibatkan oleh
Dimana data kendaraan pada tahun 2016 sebanyak 1.425.150 unit, tahun 2017
terjadi pada kendaraan bermotor. Secara teori, pembakaran tidak sempurna terjadi
karena kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karena sifatnya yang tidak
berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna sangat sulit diketahui keberadaannya. Gas
CO merupakan komponen gas yang sangat beracun karena lebih cepat mengikat
besar polutan yang dihasilkan. Karbon monoksida dan asap kendaraan bermotor
udara dalam campuran yang masuk ke ruang bakar atau bisa juga karena kurangnya
Santiasih, 2014).
tidak sehat dengan indeks 109. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 10 Tahun 1997, mengatakan bahwa kriteria tidak sehat adalah tingkat
kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan
yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan, ataupun nilai
CO, NO2, O, HC dan Partikulat yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Sulsel di Kota Makassar pada 3 ruas jalan utama menunjukkan
No.12 Tahun 2010, kualitas udara diruas jalan Andi Panggeran Pettarani telah
berada pada kategori tercemar. Sementara kualitas pada ruas jalan Urip Sumoharjo
dan Jend. Sudirman masih menunjukkan kualitas udara tidak tercemar menurut ISM
pencemar tersebut berasal dari kendaraan bermotor. Untuk hasil pengujian setiap
parameter pada ruas jalan Andi Pangeran Pettarani konsentrasi yakni SO2 : 49,56
sangat perlu diperhatikan karena merupakan polutan yang sangat berbahaya dari
bermotor merupakan sumber utama CO terutama pada kendaraan yang sudah tua,
Berdasarkan data dari dinas lingkungan hidup kota makassar tahun 2018
menunjukkan kualitas udara ambien parameter Karbon monoksida (CO) pada titik
sampel di pertigaan Alauddin – Pettarani : 727,79 𝜇𝑔/Nm3 dan pada titik sample
Pada tahun 2018 jalan AP. Pettarani dilakukan penebangan pohon untuk
pembangunan jalan Tol layang dalam kota. Jenis tanaman yang teridentifikasi di
jalan AP. Pettarani yang merupakan lokasi kegiatan pembangunan jalan tol ada 16
spesies, yaitu Angsana (Pterocarpus indicus) sebanyak 359 pohon, Glodokan tiang
longifolia var. angustifolia) sebanyak 267 pohon, Johar (Senna siamea) sebanyak
pohon, Tabebuya kuning (Tabebuia rosea) sebanyak 21 pohon, Agave sisal (Agave
Bitti (Vitex cofassus) sebanyak 1 pohon, Dadap merah sebanyak 1 pohon, dan
sebanyak 1.094 pohon di Jalan A.P. Pettarani sepanjang sekitar 4,3 km. Penebangan
pohon ini menyebabkan peningkatan debu dan gas polutan di udara sehingga
(Sadino, 2011).
udara dan kualitas udara adalah indeks standar pencemar udara (ISPU). Sesuai PP
nilai ukuran yang tidak mempunyai satuan untuk menggambarkan kondisi kualitas
udara ambien pada lokasi dan waktu tertentu. Parameter yang digunakan untuk
dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), oksidan dalam bentuk ozon (O3), dan
B. Rumusan Masalah
Pengambilan Sampel ?
Pengambilan Sampel ?
Pengambilan Sampel ?
Ruang lingkup penelitian ini adalah studi kuantitatif, jenis penelitian yang
dilakukan di tiga titik Jalan A.P. Pettarani Kota Makassar yaitu pertigaan Alauddin
Pettarani.
Dalam penelitian ini yang menjadi perhatian utama adalah kualitas udara
udara yang mengalami perubahan tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia seperti
E. Kajian Pustaka
No Judul Penulis Variabel Metode Hasil
1. Analisis Sendi Arah dan Analitik Semakin jauh jarak
kecepatan observasional pengambilan dari
Konsentrasi Gas Yulianti,
angin serta dengan sumber maka nilai
Karbon Yulisa suhu konsentrasi gas konsentrasi CO akan
Monoksida (CO) Fitrianingsi merupakan karbon semakin berkurang.
Pada Ruas Jalan h,ST.MT, variabel monoksida Parameter
Gajah Mada Dian terikat dan (CO) dan metereologi berupa
variabel parameter suhu yang tinggi
Pontianak Rahayu
bebas metereologi akan menyebabkan
Jati,ST.MT berupa jarak tingginya nilai
pengambilan konsentrasi CO.
Sedangkan pengaruh
dari kecepatan angin
yang tinggi akan
menyebabkan nilai
konsentrasi CO akan
berkurang.
F. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
Pengambilan Sampel.
Pengambilan Sampel.
11
Pengambilan Sampel.
G. Manfaat Penelitian
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
4. Bagi Peneliti
perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Udara
Udara adalah faktor yang penting dalam kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Udara sebagai komponen lingkungan yang sangat penting dalam
memberikan daya dukungan bagi makhluk hidup untuk hidup secara optimal.
tidak tepat, tergantung pada keadaan suhu udara dan lingkungan sekitarnya.
(Sugiarti, 2009).
Udara adalah atmosfer yang ada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat
penting untuk kehidupan di muka bumi ini, dalam udara terdapat oksigen (O2)
untuk bernafas, karbon dioksida (CO2) untuk proses fotosintesis oleh khlorofil
daun, dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari. (Ashar & Santi,
2012).
Udara adalah campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi
bumi. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi yaitu uap air dan CO2,
Udara adalah campuran dari berbagai gas secara mekanis dan bukan
atmosfer bumi, yang membentuk zona kehidupan pada mukaan bumi. Udara terdiri
dari berbagai gas dalam kadar yang tetap pada permukaan bumi, kecuali gas
12
13
oksigen di dalam maupun di luar ruangan tidak banyak berbeda. Kesulitan bernafas
akan dialami makhluk hidup yang membutuhkan oksigen jika konsentrasi oksigen
(Hasyim, 2017)
2. Jenis-jenis Udara
a. Udara Ambien
Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir
yang berada di dalam wilayah yuridiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan
lainnya. Jadi dapat dikatakan, udara ambien berada di sekitar manusia yang
b. Udara Emisi
Udara emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari
suatu kegiatan yang masuk akal atau dimasukkan dalam udara ambien yang
3. Pencemaran Udara
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk
asal pada keadaan yang lebih buruk. Sedangkan lingkungan adalah sebagai media
14
atau suatu areal, tempat atau wilayah yang di dalamnya terdapat bermacam-macam
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukannya zat, energi dan atau
komponen lain kedalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara
ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak
udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energy, atau komponen lain ke
dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy atau komponen lain ke
dalam udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak
Proses terjadinya pencemaran udara dapat dibagi dalam tiga proses yaitu:
1) Attrition (gesekan)
Terjadi pada setiap aspek kehidupan mulai dari yang sederhana seperti
gesekan sepatu dan lantai, gesekan ban mobil dan jalan raya, sampai ke proses yang
2) Vaporization (penguapan)
menjadi gas. Perubahan bentuk tersebut dapat disebabkan oleh pengaruh tekanan
3) Combustion (pembakaran)
tersebut dapat berlangsung sempurna maupun yang tidak sempurna yang dapat
1) Polutan Primer
dan bromine.
2) Polutan Sekunder
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan
kimia di udara misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2
b) Derajat fotoaktivitasi.
c) Kondisi iklim
d) Topografi lokal dan adanya embun. Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik
yang bersifat alami (natural) dan buatan manusia (antropogenik). Adapun sumber
kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, petir, kegiatan mikroorganisme dan lain–
lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya asap, debu, grit dan gas–gas ( CO
dan NO).
2) Sumber buatan manusia
tangga, industri, kendaraan bermotor yang menghasilkan asap, debu, pasir dan
gas.
b) Proses peleburan, seperti peleburan baja, pembuatan keramik, soda, semen dan
c) Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral dan logam. Bahan yang
f) Proses percobaan atom nuklir yang menghasilkan gas dan debu radioaktif dll.
yaitu:
1) Emisi langsung, emisi yang keluar langsung dari aktifitas atau sumber dalam
2) Emisi tidak langsung, hasil dari aktifitas di dalam ruang batas yang ditetapkan
kompor.
1) Sumber Titik
Sumber titik adalah sumber yang diam yang tergolong dalam sumber tidak
industry. Misalnya pembangkit listrik tenaga uap yang berbahan bakar batu bara.
2) Sumber Mobil
Sumber mobil yang dimaksud yaitu sumber yang bergerak berasal dari
3) Sumber Area
Sumber area adalah sumber yang berasal dari pembakaran terbuka di daerah
menjadi:
dan menghasilkan zat pencemar udara yang dapat mempengaruhi kualitas udara di
cat rumah, bahan kimia pembersih, radiasi microwave, dan lain sebagainya.
kualitas udara yang dapat mempengaruhi kualitas udara ambien, contohnya adalah
1) Sumber bergerak
Merupakan sumber emisi yang bergerak atau tidak tetap pada suatu tempat
berupa kendaraaan bermotor. Selain itu juga ada yang disebut sebagai sumber
bergerak spesifik, yaitu sumber emisi yang bergerak atau tidak tetap pada suatu
tempat yang berasal dari kreta api, pesawat terbang, kapal laut, dan kendaraan berat
lainnya.
Merupakan sumber emisi yang tetap pada suatu tempat, contohnya adalah
emisi dari kegiatan insdustri, kebakaran hutan, konstruksi jalan tanpa aspal atau
pembakaran sampah.
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar
yang ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-
masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya
19
bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan
jumlah kendaraan bermotor akan meningkatkan pemakaian bahan bakar gas, dan
hal itu akan membawa risiko pada penambahan gas beracun di udara terutama CO,
Pencemaran udara pun dapat terjadi baik dalam ruangan tertutup (indoor)
seperti aktivitas lalu lintas, kendaraan bermotor, dan transportasi laut. Sedangkan
sumber tidak bergerak seperti pembangkit listrik, industry dan rumah tangga.
(Budiyono, 2001).
Pencemaran udara saat ini tidak saja terjadi di kota–kota besar atau pada
penduduk kota atau mereka yang tinggal dekat industri pabrik, tetapi sudah
merambah ke desa–desa karena sumbernya berasal dari sektor transportasi. Hal ini
akan memberikan efek negatif dalam bentuk polusi udara lebih terlihat bukan dari
alat angkut itu sendiri dalam hal ini kendaraan bermotor. (Turyanti, June, &
Aldrian, 2016).
gangguan estetika. Dari seluruh dampak tersebut, dampak terhadap kesehatan dan
kesejahteraan manusia adalah yang dominan dengan kontribusi kurang lebih 90%
Bahan pencemar udara dapat pula berupa jelaga (soot) dan debu halus yang
dapat menghalangi radiasi matahari. Sinar infra merah dapat diabsorpsi oleh
menurun. Akibat yang ditimbulkan karena gejala ini adalah menurunnya suhu udara
2017).
antara lain gangguan jarak pandang (visibility), memberikan warna tertentu pada
antara lain ialah perubahan morfologi, pigmen dan kerusakan fisiologi sel
vegetasi tersebut.
bukan, dapat terjadi karena adanya proses bioakumulasi dan keracunan bahan
berbahaya. Sebagai contoh adalah terjadinya migrasi burung karena udara ambien
Dampak estetik yang diakibatkan adanya bahan pencemar udara antara lain
timbulnya baud an adanya lapisan debu pada bahan yang mengakibatkan perubahan
a) Udara Bebas
langsung dan tidak langsung. Pengaruh udara bebas secara tidak langsung
ditentukan oleh komposisi kimia, biologis maupun fisik udara. Tetapi, aktivitas
konsentrasi zat-zat kimia yang sudah ada. Aktivitas manusia yang menjadi sumber
akan tampak apabila kadar zat pengotor maningkat sedemikian rupa sehingga
timbul penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Maka udara tersebut telah
tercemar.(Budiyono, 2001).
22
Oleh sebab itu, kualitas udara yang baik akan diperoleh apabila sumber
pencemar yang dihasilkan oleh aktivitas manusia diperhatikan dan dijaga agar tidak
dapat mengganggu kualitas udara. Jika hal itu diabaikan maka manusia itu pula
yang akan merasakan dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran udara tersebut.
Udara tidak bebas adalah udara yang terdapat di dalam ruangan gedung-
gedung seperti rumah, pabrik, sekolah, rumah sakit, dan lain sebagainya. Udara
dengan udara bebas, kualitas dan kuantitas udara tidak bebas seringkali ditentukan
oleh penghuni gedung secara sengaja ataupun tidak sengaja. Ada gedung yang
secara khusus diatur baik suhu maupun frekuensi pertukaran udaranya. (Prabowo
Oleh karena itu, kualitas udara tidak bebas sangat bervariasi. Apabila
kualitas baik, tentunya tidak akan terjadi penyakit akibatnya. Tetapi apabila udara
tidak bebas ini tercemar, maka efeknya akan sangat nyata. Karena aliran tidak
tubuh penghuni dan dalam konsentrasi yang ada didalam udara tersebut.
kesehatan yang terutama terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti paru-paru
dan pembuluh darah atau menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. Pencemaran
seperti, bronchitis kronis, emfiesma paru, asma bronchial dan kanker paru. Bahan
pencemar gas yang terlarut dalam udara dapat langsung masuk ke dalam tubuh
sampai ke paru-paru yang akhirnya diserap oleh sistem pembuluh darah. (Ratnani,
2008).
23
Mengingat bahwa udara yang bersih itu diperlukan setiap detik bagi
tercapainya masyarakat yang sehat, maka kualitas udara harus diusahakan agar
selalu bersih. Tidak mungkin kiranya kita membiarkannya kotor dan dibersihkan
kemudian sebelum dikonsumsi seperti halnya air, karena udara setiap detik
diperlukan.
tindakantindakan untuk pengelolaan tersebut. Iklim ini dapat tercipta setelah dibuat
umum dan dikenal sebagai UU. No.4 tahun 1982. Untuk dapat melaksanakan
angka–angka yang konkret tentang kadar berbagai zat yang boleh ada didalam
spiritual kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Melalui al-
Qur’an Allah swt telah mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap ramah
lingkungan dan memberikan peringatan tentang dampak dari kerusakan alam QS.
Ar-Ruum/ 30:41 :
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Kementrian Agama
RI,1971).
Kerusakan lingkungan dan polusi telah terjadi di laut dan di darat akan
kepada manusia untuk tidak mencemari bumi karena hal itu dapat menimbulkan
terjadi dimuka bumi disebabkan oleh perbuatan manusia yang secara eksploitasi
sekitr lebih 70% dihasilkan oleh gas emisi kendaraan yang banyak mengandung gas
kendaraan yang begitu pesat sehingga memiliki dampak terhadap lingkungan yaitu
lingkungan hidup tidak terpelihara atau terjadi pencemaran maka bahayanya akan
Oleh karena itu memelihara lingkungan dalam Islam merupakan bagian dari
totalitas ibadah manusia, sebab itu Islam menjadi rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi
seluruh alam) yang mendorong umat agar tidak membuat kerusakan atau
mempercepat laju kerusakan yang dilakukan manusia di bumi dan alam semesta.
Etika agama terhadap alam mengantar manusia untuk bertanggung jawab sehingga
ia tidak melakukan perusakan atau dengan kata lain setiap perusakan terhadap
memicu api peperangan,” mereka justru mengklaim bahwa diri mereka bersih dari
melakukan perbaikan.” Itu semua adalah akibat rasa bangga diri mereka yang
pelaku kerusakan di muka bumi ini, dengan bermaksiat kepada Allah melanggar
ragu terhadap agama Allah dimana seseorang tidak diterima amalnya kecuali
kerusakan di dalamnya serta Allah swt. juga merintahkan untuk berdoa agar
1. Isyarat untuk tidak berbuat kerusakan di bumi dan mencemarinya. Hal ini
3. Isyarat akan berdoa kepada Allah agar terhindar dari bencana alam. (Thalbah,
2009).
Selain itu, ayat diatas `juga menjelaskan bahwa manusia memiliki tugas
untuk terus menjaga lingkungan agar tetap dapat memberikan manfaat dan
kebaikan kepada manusia lainnya. Salah satu upaya yaitu dengan cara mengurangi
Allah SWT juga memerintahkan kita untuk selalu menjaga lingkungan dan
Qashash/28:77:
Terjemahan :
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Kementrian Agama RI, 1971).
Pada ayat ini, Allah menerangkan empat macam nasihat dan petunjuk yang
kesenangan yang lain sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran yang telah
digariskan oleh Allah. Baik Allah, diri sendiri, maupun keluarga, mempunyai
3. Setiap orang harus berbuat baik sebagaimana Allah berbuat baik kepadanya,
4. Setiap orang dilarang berbuat kerusakan di atas bumi, dan berbuat jahat
Dan jadikanlah sebagian dari kekayaan dan karunia yang Allah berikan
kepadamu di jalan Allah dan amalan untuk kehidupan akhirat. Janganlah kamu
cegah dirimu untuk menikmati sesuatu yang halal di dunia. Berbuat baiklah kepada
dengan melampaui batas- batas Allah. Sesungguhnya Allah tidak meridai orang-
orang yang merusak dengan perbuatan buruk mereka itu. (Shihab, 2009).
Allah SWT menciptakan begitu banyak anugerah di atas muka bumi ini
yang dimanfaatkan untuk sesuatu hal yang baik, termaksud didalamnya lingkungan
yang sehat. Selain itu, Allah SWT mempertegas bahwa manusia harus menjaga
lingkungan agar tetap dapat meberikan kebaikan kepada seluruh makhluk yang
berada dimuka bumi karena sesungguhnya Allah SWT sangat tidak menyukai
Karbon Monoksida adalah suatu gas yang tak berwarna, tidak berbau dan
tidak berasa diproduksi oleh pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan
berbau dan tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu di atas
karbon atau bahan-bahan yang mengandung karbon. (Razali & Maksum, 2015).
Salah satu bahan pencemar yang diemisikan oleh kendaraan bermotor dalam
kegiatan transportasi adalah karbon monoksida (CO). CO adalah gas yang tidak
berwarna, tidak berbau, maupun berasa yang timbul akibat pembakaran tidak
sempurna bahan bakar yang mengandung karbon atau oleh pembakaran dibawah
tekanan dan temperatur tinggi seperti yang terjadi didalam mesin (internal
combustion engine). Gas ini tergolong kategori mudah terbakar dan beracun.
mengalami pembakaran yang tidak sempurna, yang mana merupakan gas yang
tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna yang berada dalam bentuk gas pada suhu
o
di atas -192 C. Komponen ini mempunyai ukuran sebesar 96,5% dari komponen
air dan tidak larut dalam air. Gas ini tinggal di udara sampai 2,5 bulan dan 55% gas
ini diproduksi oleh aktifitas manusia. Produksi gas CO 3,5 milyar ton per tahun dari
kebakaran hutan, sisa pembakaran batu bara dan pembakaran sisa pertanian.
b. Lebih ringan dari pada udara, dengan angka perbandingan berat 0,967 pada 1
o
atm dan 0 C
d. Pada temperatur ruang oksidasi pembentukan gas CO2 dapat dipercepat dengan
penambahan katalis logam seperti paladium pada silika gel atau campuran
2. Sumber CO
karbon.
karbon terjadi jika jumlah oksigen yang tersedia kurang dari jumlah yang
Pembentukan karbon monoksida hanya terjadi jika reaktan yang ada terdiri dari
karbon dan oksigen murni. Jika yang terjadi adalah pembakaran komponen yang
mengandung karbon di udara, prosesnya lebih kompleks dan terdiri dari beberapa
tahap reaksi.
30
2C + O2 2CO
2CO + O2 2CO2
Reaksi pertama berlangsung sepuluh kali lebih cepat daripada reaksi kedua,
oleh karena itu CO merupakan intermediet pada reaksi pembakaran tersebut dan
dapat merupakan produk akhir jika jumlah O2 tidak cukup untuk melangsungkan
reaksi kedua. CO juga dapat merupakan produk akhir meskipun jumlah oksigen di
dalam campuran pembakaran cukup, tetapi antara minyak bakar dan udara tidak
tercampur rata. Pencampuran yang tidak rata antara minyak bakar dengan udara
rendah perbandingan antara udara dengan minyak bakar, semakin tinggi jumlah
b. Reaksi antara karbon dioksida dan komponen yang mengandung karbon pada
suhu tinggi.
pada suhu tinggi dapat menghasilkan karbon monoksida dengan reaksi sebagai
berikut :
CO2 + C 2CO
Reaksi ini sering terjadi pada suhu tinggi yang umum terdapat pada industri-
cara ini mempunyai keuntungan dan diperlukan pada beberapa proses, misalnya
c. Pada suhu tinggi, karbon dioksida terurai menjadi karbon monoksida dan O
31
akan tetap berada dalam campuran yang telah diinginkan tersebut karena
dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai ekuilibrium yang baru pada suhu
rendah.
Proses-proses tersebut misalnya aktivitas vulkanik, emisi gas alami, pancaran listrik
dari kilat, germinasi dan pertumbuhan benih, dan sumber lainnya. Tetapi kontribusi
pembakaran minyak, gas, arang atau kayu, proses-proses industri seperti industri
besi, petroleum, kertas dan kayu, pembuangan limbah padat, dan sumber-sumber
karbon.
c. Pada suhu tinggi, karbon dioksida terurai kembali menjadi karbon monoksida
dan oksigen.
sumber utama dari gas tersebut adalah dari kegiatan manusia. Karbon monoksida
yang berasal dari alam yaitu akibat kebakaran hutan, oksidasi metal di atmosfer,
lautan, serta badai listrik alam. Sementara sumber CO buatan antara lain berasal
bermotor dan polusi dalam ruangan yang buruk. Pada pembakaran bahan bakar
bermotor, seluruh penggunaan bahan bakar tidak diubah seluruhnya menjadi CO2
dan H2O tetapi sebagian juga dilepaskan menjadi CO dan sebagian material
Mekanisme alami dimana karbon monoksida hilang dari udara telah banyak
a. Reaksi atmosfer yang berjalan sangat lambat sehingga jumlah CO yang hilang
2CO2) yang terjadi pada atmosfer bawah hanya dapat menghilangkan sekitar 0,1
persen dari CO yang ada per jam dengan adanya matahari. Berdasarkan
4. Dampak CO
saat terpajan. Pada beberapa orang yang berbadan gemuk dapat mentolerir pajanan
CO sampai kadar COHb dalam darahnya mencapai 40 % dalam waktu singkat. Gas
CO ini merupakan gas yang sangat bersifat racun, seseorang yang menderita sakit
jantung atau paru-paru akan menjadi lebih parah apabila kadar COHb dalam
sebesar 240 kali lipat sehingga dapat mempengaruhi organorgan tubuh seperti otak,
peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh
tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolis (Wardhana,
sel tubuh, yang mempunyai umur sekitar 120 hari. Hasil dari proses tersebut
dalam darah sekitar 0,5 persen. Kadar ini akan meningkat apabila seseorang itu
menderita sakit. Gas oksigen dan karbon monoksida akan ditarik oleh zat besi
dalam hemoglobin dan hemoglobin ini mempunyai daya ikat yang besar terhadap
perubahan fungsi paru-paru dan jantung, sesak napas dan pingsan serta pada
Karbon monoksida (CO) bersifat toksik atau racun karena dapat bereaksi
relatif rendah (100 ppm atau kurang) juga dapat mengakibatkan gangguan
Apabila waktu kontak hanya sebentar, gas CO konsentrasi 100 ppm masih
dianggap aman. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap oleh manusia selama 8
jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Konsentrasi CO sebanyak 1000 ppm
dengan paparan selama 1 jam menyebabkan pusing dan kulit berubah menjadi
kemerah-merahan. Untuk paparan 1300 ppm selama 1 jam, kulit akan langsung
berubah warna menjadi merah tua dan disertai rasa pusing yang hebat. (Pangerapan
dkk., 2018).
Di udara, CO terdapat dalam jumlah yang sedikit, hanya sekitar 0.1 ppm. Di
perkotaan dengan lalu lintas yang padat, konsentrasi gas CO antara 10-15 ppm.
Diketahui bahwa, apabila gas CO dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat
CO adalah para pekerja pembuatan dan distribusi gas (gas batu bara) dari bahan
bakar padat, petugas lalu lintas, operator mesin, pekerja las, penambang dan lain-
ditemukan kadar maksimum CO yang bersamaan dengan jam-jam sibuk pada pagi
dan malam hari. Beberapa Individu juga dapat terpajan oleh CO karena lingkungan
kerjanya. Kelompok masyarakat yang paling terpajan oleh CO termasuk polisi lalu
lintas atau tukang pakir, pekerja bengkel mobil, petugas industri logam, industri
bahan bakar bensin, industri gas kimia dan pemadam kebakaran. (Muzayyid, 2014).
6. Toksikologi CO
lainnya akan tertarik kedalam paru dan terus ke alveoli. Alveoli yang mempunyai
kantung kecil, terbentuk dari lapisan sel tipis dan diperkuat oleh jaringan yang amat
lembut. Didalam alveoli inilah gas akan mengalami perubahan angkutan dari
dikendalikan oleh hukum-hukum fisika, yaitu suatu bentuk dari gas akan bergerak
dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Dalam
keadaan normal tekanan oksigen di dalam alveoli akan lebih besar dari tekanan
menembus dinding jaringan dan terikat oleh molekul hemoglobin di dalam sel darah
7. Baku Mutu CO
adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang
ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
BML berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengetahui apakah telah terjadi
daya toleransi atau kemampuan lingkungan disebut dengan Nilai Ambang Batas
(NAB). Nilai NAB adalah batas tertinggi (Maksimum) dan terendah (minimum)
dari kandungan zat-zat, mahluk hidup atau komponen lain yang diperbolehkan
Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energy,
dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Berikut ini, tabel baku mutu
Waktu Metode
No. Parameter Baku Mutu Peralatan
Pengukuran Analisis
SO2 1 jam 900 ug/Nm3
1 (Sulfur 24 jam 365 ug/Nm3 Pararosanilin Spektrofotometer
Dioksida) 1 tahun 60 ug/Nm3
CO 1 jam 30.000 ug/Nm3
2 (Karbon 24 jam 10.000 ug/Nm3 NDIR NDIR Analyzer
Monoksida) 1 tahun
NO2 1 jam 400 ug/Nm3
3 (Nitrogen 24 jam 150 ug/Nm3 Saltzman Spektrofotometer
Dioksida) 1 tahun 100 ug/Nm3
O3 1 jam 235 ug/Nm3
4 Chemiluminescent Spektrofotometer
(Oksidan) 1 tahun 50 ug/Nm3
HC
Gas
5 (Hidro 3 jam 160 ug/Nm3 Flame Ionization
Chromatografi
Karbon)
PM10
(Partikel <
6 24 jam 150 ug/Nm3 Gravimetric Hi-Vol
10
um)
24 jam 65 ug/Nm3 Gravimetric Hi-Vol
PM25*
1 jam 15 ug/Nm3 Gravimetric Hi-Vol
37
Indeks pencemar terbagi dua yaitu : nilai Indeks Mutu Udara (ISMU) dan
tentang nilai Indeks Mutu Udara (ISMU) merupakan suatu nilai yang digunakan
untuk menentukan mutu udara suatu lokasi. Dalam penentuan status mutu udara
38
kota, data yang digunakan adalah hasil pemantauan primer maupun pemantauan
adalah angka yang tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi mutu
tentang kualitas udara ambient di lokasi dan waktu tertentu. ISPU juga digunakan
Langit Biru (PLB) yang dirancang pada tanggal 6 Agustus 1996 di Semarang oleh
sehingga menghasilkan nilai ISPU. Berikut ini, tabel batas indeks standar
Tabel 2.2 Batas indeks standar pencemaran udara dalam satuan (SI)
ISPU 24 Jam 24 Jam 8 Jam 1 Jam O3 1 Jam
PM.10 SO2 CO NO2
50 50 80 5 120
100 150 365 10 253
200 350 800 17 400 1130
300 420 1600 34 800 2260
400 500 2100 46 1000 3000
500 600 2620 57,5 1200 3750
Sumber : KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997
Selain dalam bentuk table, batas indeks standar pencemaran udara juga
dapat digambarkan dalam bentuk grafik / matriks. Berikut ini, matriks batas
penentuan indeks Standar Pencemaran Udara. Dapat diketahui apakah suatu lokasi
penentuan Indeks Standar Pencemaran Udara pada Lokasi Penelitian adalah sebagai
berikut:
Baik 0 – 50
Sedang 51 – 100
tidak, sehingga kita dapat menilai suatu parameter tersebut berdasarkan tabel
masing.
Berikut ini, tabel Pengaruh Indeks Standar Pencemaran Udara Untuk Setiap
Parameter Pencemar sebagai berikut :
Kombinasi kombinasi
dengan SO2 dengan O3
(Selama 4 (Selama 4
Jam) Jam)
Sedang 51-100 Perubahan kimia Berbau Luka pada Luka pada Terjadi
darah tapi tidak Babarapa Beberapa penurunan
terdeteksi spesies spesies pada jarak
tumbuhan lumbuhan pandang
Berbahaya 300 - Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar.
Lebih
E. Kerangka Teori
Aktivitas Manusia
Pencemaran Udara
F. Kerangka Konsep
Konsentrasi CO
Udara Berdasarkan : Indeks Standar Pencemaran
1. Titik Udara ( ISPU) Parameter
Kualitas Udara CO
2. Waktu CO
3. Hari
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip
2. Variabel Penelitian
Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu indeks standar pencemaran
udara (ISPU) kualitas udara ambien dengan parameter Karbon Monoksida (CO) di
a. Lokasi
Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 3 titik yaitu Titik 1 (Pertigaan Jalan
AP Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin), Titik 2 (Pertigaan Jalan Boulevard dan
Jalan AP Pettarani), Titik 3 (Perempatan Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan AP.
Pettarani). Alasan pemilihan lokasi didasarkan pada asumsi bahwa lokasi-lokasi ini
44
45
Alauddin Makassar.
b. Waktu
yaitu Hari Senin (Hari Kerja) dan Hari Minggu (Hari Libur), dengan 3 kali
pengukuran yaitu pada pagi, siang, dan sore hari berdasarkan Peraturan Menteri
1. Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh
2. Sampel
1. Tahap Persiapan
meliputi kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar dan Pimpinan Universitas
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer yang dimaksud yaitu hasil pengukuran kualitas udara ambien
dipakai meliputi data yang didapat dari instansi pemerintah serta studi-studi
terdahulu yang berkaitan dengan kualitas udara ambien dengan parameter CO. Data
sekunder ini meliputi data kualitas udara ambien, nilai baku mutu udara ambien,
berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Data sekunder diperoleh melalui
instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian. Data sekunder yang diperlukan
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan
dan penelitian langsung di lapangan. Data primer yang dibutuhkan adalah data
a. Lembar Observasi
situasi dan kondisi saat dilakukan penelitian dengan melihat situasi yang ada. Alat
(CO).
47
(timer), spektrofotometer, Ecoline 6000 Gas Analyzer, dan CO for ambient probe
(Eurotron).
D. Pengambilan Sampel
a. Peralatan
b. Pengambilan sampel
c. Perhitungan
E. Analisis Data
metode analisis yang digunakan, dan hasilnya dideskripsikan dalam bentuk narasi
No.41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien. Data yang di peroleh dari
dampak lingkungan No.107 Tahun 1997 tentang pedoman teknis perhitungan dan
Konsentrasi ppm 𝑥 𝐵𝑀
CO µg⁄𝑚3 = 𝑥 1000
24,45
28
𝐶2 = 𝐶1 𝑥 𝑥 1000
24,45
Keterangan :
2. Perhitungan batas indeks standar pencemar udara dapat dilihat dengan rumus
berikut ini :
I = ISPU terhitung
49
F. Pengolahan Data
kesimpulan yang baik, maka diperlukan pengolahan data. Pengolahan data yang
dilakukan terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan, antara lain:
1. Data Editing
penyuntingan terlebih dahulu. Proses editing ini dilakukan dengan pengecekan dan
melakukan perbaikan terhadap hasil-hasil yang tidak lengkap atau kurang oleh
2. Data Coding
data penelitian. Peneliti membuat kode untuk setiap data. Kegiatan koding ini
3. Data Sctructure
Pada proses data sctructure akan dikembangkan sesuai dengan analisis yang
4. Data Entry
(ISPU).
5. Data Cleaning
Semua data yang telah di input perlu dicek kembali untuk melihat
sebagainya. Maka perlu dilakukan koreksi dengan cara pembersihan data dengan