PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dua maupun roda empat. Keadaan itu akan memengaruhi kualitas udara.
Kuailtas udara yag baik merupakan salah satu faktor yang penting dalam
popilasi udara . Populasi udara yang melebihi baku mutu akan mengarah
penyakit.
dan juga emisi yang berasal dari transportasi (kendaraan bermotor) yang
dan berdampak pada kehidupan saat ini. Salah satu polutan udara yang
(CO) yang di hasilkan dari proses pembakaran udara motor bensin yang
tidak berbau, tidak terasa, tidak megiritasi, mudan terbakar dan sangat
beracun, serta tidak larut dalam air. Gas ini merupakan hasil pembakran
tidak semprna dari kendaraan bermotor, alat pemanas dan perlatan yang
keracunan system syaraf pusat dan jantung. Keracunan ini terjadi jika
paparan gas CO melampaui batas dari yang bisa di toleransi tubuh, yaitu
mual. Denyut jantung dan nafas bisa menjadi lebih cepat , tekanan darah
dapat berupa perdarahan pada retina hingga kebutaan. Ginjal juga dapat
ambient, jika terhirup oleh manusia maka molekul tersebut akan masuk
manusia maka semakin fatal resiko yang di terima oleh manusi tersebut,
adalah 240 kali dari daya ikat CO terhadap O2. Apabila gas CO darah
(HbCO) cukup tinggi, makan akan mulai terjadi gejala antara lain pusing
kepala (HbCO 10%), mual dan sesak nafas (HbCO 20%), gangguan
yang tinggi di dalam darah dapat berasal dari rokok dan asap kendaraan
(Mukono, 2010).
sate keliling ,pedangang kaki lima di tepi jalan, Pedangang sate memiliki
sate tersebut yang mengandung partikulat dan zat radikal bebas dapat
(COHb).
Pekerjaan atau profesi yang memiliki resiko gas CO dalam waktu yang
terkena asap dari pembakaran sate kurang dari 5 jam setiap harinya.
Belum lagi, terkena asap dari kendaraan bermotor yang lewat disekitar
tempat berjualan sate yang lalu lintasnya selalu ramai. Keadaan ini
darah berkisar antara 0,2% sampai 1,0% dan rata rata sekitar 0,5%.
Disamping itu kadar gas CO dalam darah dapat seimbang selama kadar
Penelitian sebelumnya
dalam darah pedagang sate, dipilih sebagai sampel karena bekerja pada
6
bakar yang ada di kota makassar , penelitian ini akan berfokus pada tigkat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
2. Untuk Institusi
3. Bagi Peneliti
mengikuti perkuliahan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Populasi Udara
1. Pengertian polusi udara
Polusi udara sendiri merupakan suatu kondisi dimana udara yang ada di
sekitar ini dicemari oleh bahan- bahan kimia, zat atau partikel yang
manusia maupun makhluk hidup lainnya. Polusi udara atau yang juga
macam dampak yang merugikan, tidak hanya bagi manusia saja, namun
yang tidak murni lagi karena tercemar oleh berbagai macam zat- zat
polutan. Terjadinya polusi udara ini tidak lain dan tidak bukan merupakan
dampak dari ulah manusia sendiri. Polutan yang mencemari udara ini
sekali penyakit dan juga hal merugikan lainnya. Maka dari itulah disebut
banyak kita temui ketika zaman yang kita tempati ini semakin modern dan
a. Asap kendaraan
untuk kita temui. Hal ini karena kendaraan merupakan alat transportasi
yang siapa saja mempunyainya, baik kendaraan roda empat ayau mobil
udaranya lebih bersih dan sehat daripada di perkotaan. Hal ini salah
b. Asap pabrik
termasuk ke dalam pemicu dari adanya polusi udara. Asap pabrik ini
bahkan menyumbang besar sekali gas karbon di udara. Asap pabrik juga
wujud dari limbah pabrik yang tidak mempunyai fungsi sama sekali. Oleh
karena itulah keberadaan limbah pabrik yang berupa gas dan di buang di
c. Asap rokok
hal yang sangat disukai oleh masyarakat laki- laki di Indonesia. Banyak
sekali orang atau kaum pria di Indonesia ini yang merokok tanpa
sekali gas beracun. Bayangkan saja jika jutaan orang setiap harinya
memproduksi asap rokok, maka hal ini tentu akan sangat mudah menjadi
Dampak yang ditimbulkan oleh polusi udara ini tentu saja merupakan
dampak yang bersifat negatif. Adapun dampak utama dari adanya polusi
kesehatan yang akan ditimbulkan dari adanya polusi udara ini seperti:
oksigen, oksigen adalah sumber energi yang paling penting dalam tubuh.
hemoglobin yag tidak normal seperti yang ditemukan pada anemia sel
keseimbangan darah.
jam pematangan. Waktu sel darah merah menua, sel ini menjadi lebih
limfa, hati dan sumsum tulang kemudian direduksi menjadi heme dan
sumsum tulang untuk untuk pembetukan sel darah merah baru (Yuliati
Dkk, 2015).
tergantung dari respon individu yang berbeda-beda. Kerja fisik yang berat
infeksi kronis, juga pemberian obat-obatan dalam waktu yang lama seperti
Jika hal ini berkelanjutan, maka tubuh akan mengkonpensasi dengan cara
kadar hemoglobin akan meningkat dan menjadi lebih tinggi dari nilai
manusia. Sel darah merah selalu berbentuk bikonkaf, tidak memiliki inti,
keadaan dimana eritrosit atau masa hemoglobin yang beredar tidak dapat
jurnal
Struktur sel darah merah (eritrosit) norma adalah tidak mempunyai inti
kapiler, tetapi perubahan bentuk itu tidak akan membuat sel mengalami
ruptur. Hal tersebut dikarenakan dalam kondisi norma, sel darah merah
darah. Jumlah rata-rata sel darah merah pada setiap orang adalah 90-95
Pada pria normal, volume rata-rata sel darah merah per mikrometer
(±300.000). Orang yang tinggal pada dataran tinggi mempunyai jumlah sel
16
darah merah yang lebih besar daripada dengan orang yang tinggal pada
dataran rendah.(lik)
terbentuk dari sel stem CFU-E. Sesudah sel proeritroblas terbentuk, sel
eritroblas karena dapat di cat dengan warna basa. Sel tersebut terdiri dari
terjadi karena gas (CO) bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara
COHb dalam darah sekitar 13% maka seseorang akan sulit bernafas, bila
konsentrasi semakin tinggi serta terjadi dalam waktu lama dapat berakibat
mental.
langsung bukan saja O2, tetapi berbagai juga berbagai jenis zat kimia lain
ke dalam darah.
18
E. Kerangka konseptual
Polusi udara ini merupkan suatu kondisi yang menggambarkan udara
yang tidak murni lagi karena tercemar oleh berbagai macam zat- zat
polutan. Terjadinya polusi udara ini tidak lain dan tidak bukan merupakan
dampak dari ulah manusia sendiri. Polutan yang mencemari udara ini
sekali penyakit dan juga hal merugikan lainnya. Maka dari itulah disebut
Dampak yang ditimbulkan oleh polusi udara ini tentu saja merupakan
dampak yang bersifat negatif. Adapun dampak utama dari adanya polusi
POLUSI UDARA
MANUSIA
DARAH
Karboksihemoglobin
(COHb)
Pengaruh Paparan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Waktu penelitian
2. Lokasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pedagang sate yang ada ada
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah darah dari pedagang sate sebanyak 5
sampel.
Sampling.
21
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
F. Defenisi Oprasional
1. Polusi Udara merupkan suatu kondisi yang menggambarkan udara yang
tidak murni lagi karena tercemar oleh berbagai macam zat- zat polutan.
Terjadinya polusi udara ini tidak lain dan tidak bukan merupakan
dampak dari ulah manusia sendiri. Polutan yang mencemari udara ini
banyak sekali penyakit dan juga hal merugikan lainnya. Maka dari itulah
2. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua tingkat tinggi yang
bisa terkena asap dari pembakaran sate kurang dari 5 jam setiap
harinya. Belum lagi, terkena asap dari kendaraan bermotor yang lewat
dengan keracunan makan atau gejala flu seperti, sakit kepala, pusing,
G. Prosedur Kerja
1. Alat Dan Bahan
Siapkan alat dan bahan seperti, tabung reaksi, labu semprot, NaOh,
Cara Pemeriksaan
dalam tabung pertama dan 1-2 darah normal kedalam abung ke dua
masing tabung hingga warna merah dapat diamati dengan jelas. Darah
H. Uji Formalin
Cara Pemeriksaan
Ambil beberapa tetes darah yang akan diperiksa, masukkan dalam tabung
I. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian disajikan dalam bentuk table dan
J. Interpretasi Hasil
a. Pemeriksaan Uji alkali Delusi
saturasi 20% akan memberi warna merah muda selama beberapa detik
jangan digunakan darah fetus karena darah fetus juga resisten terhadap
alkali.
b. Uji Formalin
coklat.
25
K. Kerangka Oprasional
Populasi Udara
Darah
Karboksihemoglobin (COHb)
Pedagang sate
Dampak
Cara Mencegah
DAFTAR PUSTAKA
Lamhot SF, 2012 Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan
Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan.
Oz, Mehmet C dan Roizen, Michael F. (2010). Being Beautiful: Sehat Dan
Cantik Luar Dalam Ala Dr. Oz.Bandung: Qanita
Yuliati, Tutik Rahayu dan Kartika Ratna Pertiwi. (2015). Hubungan Konsumsi
Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).Jurnal Sains Dasar 2015 4 (1)
49 –54
Yulianti et al. 2013. Analisis Konsentrasi Gas Karbon Monoksida (CO) Pada
Ruas Jalan Gajah Mada Pontianak. Universitas Tanjungpura :
Pontianak.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/polusi-udara-penyebab-dampak-
dan-upaya-menanggulanginya
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-sel-darah-merah-
ciri-ciri-fungsi-struktur-proses-dampak.html
.