PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masa remaja adalah masa peralihan atau transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa dengan batasan usia 10-19 tahun, yang ditandai dengan perubahan fisik dan
psikologis. Perubahan fisik pada remaja putri ditandai dengan salah satunya adalah
menstruasi. Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur setiap bulan sebagai tanda
bahwa organ reproduksi telah berfungsi secara matang yang terjadi secara alamiah pada
Seseorang yang tidak menjaga hygiene yang baik saat menstruasi akan mudah
mengalami infeksi alat reproduksi. Daerah genetalia yang lembab akan mengakibatkan
tumbuhnya jamur kandida dan bakteri yang dapat menyebabkan pruiritas vulvae yang
ditandai dengan adanya sensasi gatal, infeksi serta keputihan pada daerah vagina.
Pruiritas vulvae disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus yang muncul karena buruknya
personal hygiene dan hygiene menstruasi (44%), karena alergen dan produk kewanitaan
(30%), serta karena kelainan patologik pada vulva (26%). Dampak lain yang bisa terjadi
apabila perilaku personal hygiene jelek adalah dapat terkena infeksi saluran kemih,
kanker serviks dan kesehatan reproduksi lainnya. Nugroho, T. (2013). Personal hygien
saat menstruasi dapat dilakukan dengan cara mengganti pembalut setiap 4 jam dalam
sehari. Setelah mandi serta buang air, vagina dikeringkan dengan tisue atau handuk agar
tidak lembab. Pemakaian celana dalam yang baik terbuat dari bahan yang mudah
remaja sangat penting dilakukan, karena jika remaja tidak mengetahui cara – cara
personal hygiene yang benar maka akan timbul beragam masalah seperti pengeluaran
cairan vagina flour albus, iritasi, timbulnya masalah infeksi pada saluran kemih, bau
yang tidak menyenangkan dan infeksi pada daerah vagina (vaginitis). Vaginitis terjadi
ketika vagina telah terganggu oleh adanya mikroorganisme patogen atau perubahan
Berdasarkan data WHO tahun 2010, angka kejadian infeksi saluran reproduksi
(ISR) tertinggi di dunia adalah pada usia remaja (35%-42%) dan dewasa muda (27%-
trichomoniasis (5- 15%). Negara Indonesia memiliki iklim yang panas dan lembab,
sehingga wanita Indonesia lebih rentan mengalami ISR, berdasarkan data statistik di
Indonesia tahun 2012 dari 43,3 juta jiwa remaja putri berusia 10-14 tahun berperilaku
personal hygiene maka akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk mencegah adanya
wanita tidak berperilaku hygiene pada saat menstruasi dan personal hygiene yang kurang
Perilaku hygiene saat menstruasi sangatlah penting dilakukan oleh wanita dengan
tujuan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun
untuk mewujudkan kesehatan diri karena tubuh yang bersih akan meminimalkan risiko
seseorang terjangkit suatu penyakit. Dwi S, A., “Hubungan Pengetahuan Remaja …..”
167 Wanita dengan perilaku personal hygiene yang rendah menganggap kebersihan
adalah masalah yang tidak penting, hal tersebut jika dibiarkan maka akan terjadinya
penyakit yang berhubungan dengan kebersihan alat genetalia. Trisnamiati, A., dkk.
(2017).
Personal hygiene berawal dari bahasa Yunani, berasal dari kata Personal yang
artinya perseorangan dan Hygiene berarti sehat. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan
bahwa kebersihan perorangan atau personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik maupun
kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi
berbagai faktor, diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga,
pengetahuan tentang perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. Uliyah M .
B.Rumus Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku terhadap personal
hygiene saat menstruasi pada remaja putri di Pondok pesantren yayasan bin dahlan?
C.Tujuan Penelitian
hygiene saat menstruasi pada remaja putri di Pondok pesantren yayasan bin dahlan
saat menstruasi pada remaja putri di Pondok pesantren yayasan bin dahlan
menstruasi pada remaja putri di Pondok pesantren yayasan bin dahlan Benteng
C.Maanfaat penelitian
tentang personal hygiene dan mengubah sikap dan perilaku atau respon terhadap
kebiasaan yang kurang baik dalam melakukan personal hygiene saat menstruasi.
dan sikap dengan perilaku sehingga dapat mendorong peneliti untuk terus
E.HIPOTESIS
H0 : Tidak ada hubungan dan sikap remaja terhadap personal hygine menstruasi