72 | ISSN : 2656-9167

Pengaruh Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih Merah (Piper

Crocatum) Terhadap Keputihan Pada Wanita Usi Subur (Wus) Di
Wilayah Kerja Puskesmas Antang Perumnas Makassar
Rosita Passe, Nurqalbi. Sampara, Ayu Lestari
Program Studi S1 Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Universitas Megarezky
Email: rositapasse88@gmail.com

Abstrak

Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh lingkungan yang sanitasinya kurang baik
adalah keputihan. Keputihan dapat menyerang semua wanita tanpa mengenal usia, dari bayi hingga
menopause. Jenis penelitian adalah pra-eksperiment one group pre post test design. Sampel penelitian yaitu
wanita usia subur dengan jumlah sampel 30 orang. Pengumpulan menggunakan lembar observasi. Analisa
data menggunakan uji Mc Namer (α= 0,05). Hasil Penelitian menunjukan bahwa sebelum dilakukan
pemberian air rebusan daun sirih merah sebanyak 30 (100%) responden mempunyai keluhan keputihan dan
setelahdilakukan pemberian air rebusan daun sirih merah sebanyak 27 (90,0%) responden tidak mengalami
keputihan. Hasil uji Mc Nemar ρ= 0,008 yang berarti niai ρ < dari nilai α 0,05 yaitu Ha diterima. Berdasarkan
hasil penelitian, Peneliti Menyimpulkan Ada Pengaruh Air Rebusan Daun Sirih Merah (Piper Crocatum)
Terhadap Keputihan Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Perumnas tahun 2020.
Diharapkan bidan Puskesmas Antang Perumnas bisa menerapkan air rebusan daun sirih merah terhadap
keputihan yang dialami wanita usia subur.

Kata Kunci : Daun Sirih Merah, Keputihan, Wus

Abstract

One of the reproductive health problems caused by an environment with poor sanitation is vaginal discharge.
Leucorrhoea can affect all women regardless of age, from babies to menopause. This type of research is a pre-
experimental one group pre post test design. The research sample was women of childbearing age with a
sample size of 30 people. Collection using the observation sheet. Data analysis used Mc Namer test (α = 0.05).
The results showed that before giving red betel leaf boiled water as many as 30 (100%) of the respondents had
complaints of vaginal discharge and after giving boiled water for red betel leaves, 27 (90.0%) of the
respondents did not experience vaginal discharge. The results ofthe Mc Nemar test ρ = 0.008, which means
that the value of ρ <from the value of α 0.05 is that Ha is accepted. Based on the results of the study, the
researchers concluded that there was an effect of red betel leaf boiled water (Piper Crocatum) on vaginal
discharge in fertile aged women in the working area of the Antang Perumnas Health Center in 2020. It is
hoped that Antang Perumnas Health Center midwives can apply boiled water of red betel leaf on vaginal
discharge experienced by women aged fertile.

Keywords: Perineal Massage, Birth Canal Tearing

PENDAHULUAN reproduksi, serta fungsi dan prosesnya

Kesehatan reproduksi adalah suatu
keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
secara utuh, bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan tetapi dalam
semua hal yang berkaitan dengan system
(Firmanila, Dewi, & Kristiani, 2016).
Masalah kesehatan reproduksi,
khususnya pada wanita merupakan
masalah yang kompleks. Faktor-faktor
umum penyebab masalah kesehatan
reproduksi yaitu status kesehatan

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 2 April-Juni Tahun 2021

73 | ISSN : 2656-9167
perempuan Indonesia yang kurang baik,
perubahan perilaku seksual (menikah
muda dan hubungan seks diluar nikah),
nutrisi yang kurang baik, penyakit yang
dapat mempengaruhi kesehatan
reproduksi dan sanitasi lingkungan yang
kurang baik (Sari, Misrawati, & Woferst,
2011).
Kesehatan reproduksi wanita yang
bermasalah mencapai 33% dari jumlah
total beban penyakit yang menyerang
wanita di seluruh dunia (Hidayanti,
Pascawati, Kebidanan, & Kemenkes,
2021).
Risiko terjadinya keputihan dapat
dialami oleh berbagai umur. WUS
memiliki risiko keputihan lebih tinggi
dibanding remaja karena pada wanita usia
subur sering terjadi PID atau Pelvic
Inflamatorry Selain itu, keputihan yang
berlebihan dan tidak normal juga bisa
merupakan gejala awal dari kanker serviks
yang bisa berujung kematian pada Wanita
(Firmanila et al., 2016)
Wanita Usia Subur (WUS) adalah
wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 20-45
tahun. Puncak kesuburan ada pada tentang
pada usia 20-29 tahun, pada usia ini
wanita memiliki kesempatan 95% untuk
hamil (Hidayati, Hanifah, Hastiyani,
Hafshawaty, & Zainul, 2020).
Kebanyakan wanita sangat sering
mengalami keputihan atau yang disebut
juga dengan fluor albus. Keputihan atau
fluor albus merupakan masalah tersering
kedua setelah gangguan menstruasi (Jason
Jonathan1, Made Swastika Adiguna2,
Nyoman Suryawati2, 2021).
Setidaknya tiga per empat wanita
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4
di dunia pernah mengalami keputihan
sekali seumur hidupnya, namun hal ini
perlu di waspadai karena dapat
berkembang menjadi infeksi akibat
adanya bakteri, virus, jamur dan parasit
(Novianta, 2018)
Keputihan dapat menjadi salah
satu gejala yang tidak menimbulkan
mortalitas, tetapi morbiditas karena selalu
membasahi bagian dalam wanita dan
dapat menimbulkan iritasi, terasa gatal
sehingga menganggu, dan mengurangi
kenyamanan dalam berhubungan seks
pada wanita usia subur (Sampara,
Sudirman, & Ohorella, 2021).
Keputihan dibagi menjadi 2
macam, yakni keputihan fisiologis
(keputihan normal) yaitu keputihan yang
berwarna putih atau bening, tidak berbau
dan tidak menimbulkan rasa gatal pada
vagina dan keputihan patologis (keputihan
akibat infeksi yang biasanya berwarna
kuning atau hijau, berbau amis/bau busuk
dan menimbulkan rasa gatal) (Ernawati,
Prasetyaningati, & Rahmawati, 2019).
Melihat fenomena ini, pengobatan
non-farmakologis merupakan pilihan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi
keputihan. Salah satu terapi non-
farmakologis yang dapat diberikan pada
wanita yang mengalami keputihan yaitu
membasuh organ intim dengan cairan
antiseptik. Contohnya menggunakan
rebusan daun sirih untuk membersihkan
organ intim setelah BAB, BAK, dan
setelah bersenggama (Sari et al., 2011)
Sirih (piper betle linn) merupakan
tumbuhan merambat. Bagian dari sirih
yang sering digunakan untuk dijadikan
obat yaitu bagian daun. Daun sirih
No. 2 April-Juni Tahun 2021
74 | ISSN : 2656-9167
mengandung minyak atsiri yang terdiri
dari betlephenol, kavikol, seskuiterpen,
hidrosikavikol, cavibetol, estragol,
eugenol, dan karvakrol. sepertiga dari
minyak atsiri tersebut terdiri dari phenol
dan sebagian besar adalah kavikol.
Kavikol inilah yang memberikan bau khas
daun sirih dan memiliki daya bunuh
bakteri lima kali lipat dari phenol biasa.
Selain itu, daun sirih juga dapat
menghilangkan rasa gatal, sementara
eugenol dapat membunuh jamur penyebab
keputihan dan bersifat analgesik, tannin
(daun) berfungsi sebagai astrigen yaitu
mengurangi sekresi cairan pada vagina
(Fitria, Shahib, & Sastramihardja, 2020;
Sari et al., 2011).
Berdasarkanstudi prndahuluan yang
diperoleh dari Puskesmas Antang
Perumnas keputihan fisiologis yang
terjadi tahun 2017 jumlah wanita usia
subur yaitu 5765 orang dan jumlah wanita
usia subur yang mengalami keputihan
sebanyak 225 orang (2,56%). Kemudian
pada tahun 2018 jumlah wanita usia subur
yaitu 6704 orang dan jumlah wanita usia
subur mengalami keputihan sebanyak 250
orang (2,68 %).dan Tahun 2019 jumlah
wanita usia subur yaitu 6704 orang dan
wanita usia subur yang mengalami
keputihan sebanyak 300 orang (2,23%).
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi merupakan
keadaan kesejahteraan fisik, mental,
sosial yang utuh dalam segala hal yang
berkaitan dengan sistem, fungsi-
fungsi dan proses reproduksi. Sistem
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4
reproduksi pada manusia dapat
mengalami gangguan, yang dapat
disebabkan oleh adanya penyakit dan
juga kelainan (Hidayati et al., 2020).
Wanita memiliki banyak masalah
pada area vagina. Kebanyakan kasus
yang terjadi adalah persoalan tentang
keputihan.Keputihan sendiri
mempunyai bervariasi dalam
konsistensi, warna, dan bau.
Umumnya wanita mengalami
keputihan mengeluarkan lender terlalu
banyak dan menimbulkan bau yang
tidak enak (Ernawati et al., 2019)
B. Tinjauan Tentang WUS
Wanita Usia Subur (WUS) adalah
anita yang keadaan organ
reproduksinya erfungsi dengan baik
antara umur 20-45 tahun. Puncak
kesuburan ada pada tentang pada sia
20-29 tahun, pada usia ini wanita
emiliki kesempatan 95% untuk hamil
(Hidayati et al., 2020)
Wanita usia subur adalah
semua wanita yang telah memili usia
tua antara 15-49 tahun tanpa
memperhitungkanstatus
perkawinannya Sedangkan menurut
Suparyanto BKKBN, 2011 wanita
usia subur (wanita usia produktif )
adalah wanita yang berumur 20-45
tahun yang berstatus belum menikah
ataupun yang sudah menikah. Usia
dewasa muda yaitu antara 18-40
tahun, sering dihubungkan dengan
masa subur karena pada usia ini
kehamilan sehat paling mungkin
terjadi tubuhnya agar selalu dalam
kondisi pria.
No. 2 April-Juni Tahun 2021
75 | ISSN : 2656-9167
C. Tinjauan Tentang Daun Sirih
Merah (Piper Crocatum)
Daun sirih secara tradisional sudah
digunakan dan diketahui khasiatnya
sejak zaman dahulu sebagai tanaman
obat dalam kebutuhan sehari-hari.
Sirih merupakan tumbuhan herbal
yang mudah ditemukan di rumah-
rumah masyarakat karena mudah
dikembangbiakkan (Prakoso, Setiyo
Rini, & Wirjaatmadja, 2018).
Daun Sirih merah ini
merupakan salah satu tanaman obat
yang potensial yang diketahui secara
empiris memiliki khasiat untuk
menyembuhkan berbagai jenis
penyakit antara lain yaitu Fluor Albus.
Daun sirih merah mengandung
senyawa fitokimia yaitu minyak atsiri.
Daun sirihmerah ini banyak ditemui
di Indonesia sebagai tanaman obat
herbal. Hal ini dikarenakan daun sirih
merah ini Mempunyai sifat anti jamur
yang merupakan komponen yang
dibutuhkan untuk menghambat
bakteri patogen (Ernawati et al., 2019)
Selain itu daun sirih merah
memiliki kandungan antimikroba dan
antiseptik lebih tinggi dari sirih hijau,
yang mengandung karvakrol
HASIL PENELITIAN DAN EMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Usia
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Wanita Usia Subur (Wus) di
Puskesmas Antang Perumnas tahun 2020
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4
berfungsi sebagai obat antiseptik
untuk menjaga kesehatan rongga
mulut, menyembuhkan penyakit
Fluor Albus dan bau yang tidak sedap
(Ernawati et al., 2019).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan adalah quasi experiment
dengan pendekatan one group pretest-
posttest design. Penelitian ini dilakukan
di Puskesmas Antang Perumnas
Makassar pada bulan Agustus - Oktober
tahun 2020. Teknik pengambilan Sampel
menggunakan proposive sampling
sebanyak 30 orang dengan menggunakan
lembar observasi dan data primer, di
mana peneliti langsung berhadapan
dengan responden dan analisis data
menggunakan Uji Mc-Nemar.
Untuk mengobati Keputihan pada
wanita usia subur dengan menyiapkan
piper crocatum sebanyak 20 gr (± 12
lembar) dengan air sebanyak 600 ml
direbus dengan api sedang selama 10-15
menit. Setelah air rebusannya hangat
basuhkan kebagian vagina, wanita usia
subur diberikan air rebusan piper
crocatum 1 x sehari selama 5 hari.
No. 2 April-Juni Tahun 2021
73 | ISSN : 2656-9167

Usia (tahun) Frekuensi Presentase (%)

20-25 tahun 4 13,3
26-30 tahun 5 16,7
31- 35 tahun 10 33,3
36-40 tahun 11 36,7
Total 30 100
Sumber: Data Primer,2020
Berdasarkant tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 Responden,
usia 20-25 tahun sebanyak 4 orang (13,3 %) , 26-30 tahun sebanyak 5 orang
(16,7 %), 31-35 tahun sebanyak 10 orang (33,3 %) dan 36-40 tahun sebanyak
11 orang (36,7%).

b. Pendidikan
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Wanita Usia Subur (Wus)
di Puskesmas Antang Perumnas Tahun 2020
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SMP 7 23,3
SMA 16 53,3
SMK 4 13,3
S1 3 10,0
Total 30 100
Sumber: Data Primer,2020
Berdasarkan table 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden yang
memiliki Pendidikan terakhir yang paling banyak adalah SMA sebanyak 16
orang (53,3%), SMP sebanyak 7 orang (23,3%) SMK sebanyak 4 orang
(13,3%) dan S1 sebanyak 3 orang (10,0%).

c. Pekerjaan
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Wanita Usia Subur (Wus) di
Puskesmas Antang Perumnas Tahun 2020

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

IRT 28 93,3
PNS 2 6,7
Total 30 100
Sumber: Data Primer,2020
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden, yang

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021

74 | ISSN : 2656-9167

paling banyak adalah responden yang tidak bekerja/ IRT sebanyak 28 orang
(93,3%) , Pegawai Negri/PNS sebanyak 2 orang (6,7 %).

2. Analisis Bivariat

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pretest Pengaruh Air Rebusan
Daun Sirih Merah ( Piper crocatum) Terhadap Keputihan Pada Wanita
Usia Subur (WUS) di Puskesmas Antang Perumnas Tahun 2020
Pretest Frekuensi Presentasi (%)
Keputihan 30 100%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer,2020
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa dari 30
responden,sebanyak 30 (100%) orang mengalami keputihan.

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Posttest Pengaruh Air Rebusan
Daun Sirih Merah ( Piper crocatum) Terhadap Keputihan Pada Wanita
Usia Subur (WUS) di Puskesmas Antang Perumnas Tahun 2020

Postest Frekuensi Presentasi (%)

Keputihan 3 10,0 %
Tidak Keputihan 27 90,0 %
Total 30 100 %
Sumber: Data Primer,2020
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat perubahan dari 30 Responden yang
mengalami penurunan keputihan sebanyak 27 (90,0 %) dan yang tidak mengalami
penurunan keputihan sebanyak 3 (10,0 %) responden.

Tabel 4.6
Hasil Analisa Pengaruh Air Rebusan Daun Sirih Merah ( Piper crocatum)Terhadap
Keputihan Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Antang Perumnas
Tahun 2020
Setelah
Tidak
Sebelum Keputihan Keputihan α < 0,05
Keputihan 12 3
Keputihan 15 0 ρ = 0,008

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021

72 | ISSN : 2656-9167
Berdasarkan hasil
penelitian, pada tabel 4.7
diketahui responden sebelum
dilakukan perlakukan yang
mengalami keputihan sebanyak
30 responden (100%), Setelah
dilakukan perlakuan sebanyak
27 responden (90,0 %)
mengalami penurunan
keputihan dan 3 responden
(10,0%) tidak mengalami
penurunan keputihan artinya
B. Pembahasan
Hasil Penelitian ini terbukti
adanya penurunan keputihan setelah
diberikan air rebusan daun sirih
merah (piper crocatum), yaitu dapat
dilihat perubahan dari 30 responden
(100 %). Saat pengukuran keputihan
dimana cara mengukurnya dengan
menggunakan air rebusan daun sirih
merah (piper crocatum) dengan
menyiapkan daun sirih merah (piper
crocatum) sebanyak 20 gr (± 12
lembar) dengan air sebanyak 600 ml
direbus dengan api sedang selama 10-
15 menit. Setelah air rebusannya
hangat dibasuhkan kebagian vagina,
wanita usia subur diberikan air
rebusan daun sirih merah (piper
crocatum) 1 x sehari selama 5 hari
berturut-turut, waktu pengukuran
hasilnya di hari terakhir dan
didapatkan sebanyak 27 (90,0%)
Responden mengalami penurunan
keputihan sedangkan 3 responden
(10,0%) tidak mengalami penurunan
keputihan dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh air rebusan daun
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4
ada pengaruh sebelum dan
sesudah dilakukan perlakuan.
Berdasarkan Uji
Statistik Mc Nemar diperoleh
hasil ρ = 0,008 yang berarti
α<0,05 sehingga Ha diterima
Ho ditolak yang berarti ada
pengaruh air rebusan daun sirih
merah ( piper crocatum)
terhadap keputihan pada wanita
usia subur (wus).
sirih merah (piper crocatum) terhadap
keputihan pada wanita usia subur.
penyebab timbulnya gejala fluor
albus salah satunya adalah infeksi
jamur Candida Albican. Jamur
Candida Albican ini tergolong jamur
dimorfik, dimana jamur tersebut
senang dengan tempat yang lembab
dan basah. Infeksi yang disebabkan
oleh Candida Albican disebut
dengan Kandidasis. Biasanya,
infeksi tersebut terjadi akibat
pencemaran setelah defekasi atau air
yang sudah tercemar oleh jamur ini
dan digunakan untuk membasuh
organ kewanitaan (Ernawati et al.,
2019).
Timbulnya fluor albus selain
adanya jamur yang terjadi pada
wanita usia subur bisa juga
disebakan oleh kurangnya perawatan
kebersihan organ kewanitaan yang
bisa membuat jamur Candida
Albican menjadi berkembang.
Berhubungan dengan hal tersebut
maka tidak menutup kemungkinan
buruk mungkin saja terjadi pada
No. 3 Juli - September Tahun 2021
73 | ISSN : 2656-9167
wanita usia subur, sehingga bisa saja
dilihat dari penggunaan daun sirih
merah yang sangat berpengaruh
besar dalam penurunan gejala fluor
albus patologis (Ernawati et al.,
2019).
Upaya pencegahan dan
pengobatan guna untuk mengurangi
permasalahan keputihan dapat
digunakan pengobatan secara herbal
yang berasal dari tumbuhan dan
bahan – bahan alami murni yang tidak
memiliki efek samping, tingkat
bahaya dan resiko yang jauh lebih
rendah dibandingkan dengan obat
kimia sintetis. Salah satu tanaman
potensial yang terdapat di Indonesia
yang sudah dimanfaatkan untuk
pengobatan keputihan daun sirih
merah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
mengenai pengaruh penggunaan air
rebusan daun sirih merah (piper
crocatum) terhadap keputihan pada
wanita usia subur diwilayah kerja
Puskesmas Antang Perumnas tahun
2020 peneliti menyimpulkan bahwa :
1. Sebelum dilakukan pemberian air
rebusan daun sirih merah (piper
crocatum) menunjukkan bahwa 30
responden (100 %) mengalami
keputihan.
2. Sesudah dilakukan pemberian air
rebusan daun sirih merah (piper
crocatum) menunjukkan bahwa 30
responden (100 %) mengalami
keputihan dapat dilihat mengalami
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4
penurunan keputihan sebanyak 27
responden (90,0 %) dan yang tidak
mengalami penurunan keputihan
sebanyak 3 responden (10,0%)
responden.
3. Berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan Uji Mc Namer
didapatkan hasil ρ = 0,008 yang
berarti ρ<0,05 sehingga Ha diterima
Ho ditolak yang berarti ada
pengaruh air rebusan daun sirih
merah ( piper crocatum) terhadap
keputihan pada wanita usia subur
(wus) di Puskesmas Antang
Perumnas tahun 2020.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Disarankan memperbanyak bahan
referensi tentang daun sirih merah
(piper crocatum) sehingga dapat
dijadikan acuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan
mahasiswa tentang terapi non
farmakologi.
2. Bagi Lahan Penelitian
Disarankan bisa menerapkan
pemberian rebusan daun sirih
merah (piper crocatum) terhadap
keputihan pada wanita usia subur
(wus).
3. Bagi Ibu Wus
Diharapkan responden lebih
meningkatkan wawasan informasi
baik dari media masa agar
meningkatkan atau menambah
pengetahuan tentang pemberian
rebusan daun sirih merah (piper
crocatum) terhadap keputihan pada
wanita usia subur (wus).
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
No. 3 Juli - September Tahun 2021
74 | ISSN : 2656-9167
Hasil penelitian ini sebagai
informasi awal dan sumber
pengetahuan yang dapat digunakan
sebagai bahan pembanding dan
referensi bagi penelitian
selanjutnya.
REFERENSI
Ernawati, O., Prasetyaningati, D., &
Rahmawati, A. (2019). Pengaruh Air
Rebusan Daun Sirih Merah Terhadap
Penurunan Gejala Fluor Albus Pada
Wanita Usia Subur. Journal of
Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.
Firmanila, F., Dewi, Y. I., & Kristiani, D.
P. A. R. D. S. M. terhadap K. pada
W. U. S. (WUS) di W. K. P. R. I. T.
R. (2016). Pengaruh Penggunaan Air
Rebusan Daun Sirih Merah terhadap
Keputihan pada Wanita Usia Subur
(WUS) di Wilayah Kerja Puskesmas
Rawat Inap Tenayan Raya. Jurnal
Ners Indonesia, 6(1), 9–18.
Fitria, L., Shahib, M. N., &
Sastramihardja, H. (2020).
Perbedaan Penurunan Jumlah Koloni
Candida Albicans Antara Pemberian
Cebokan Rebusan Biji Manjakani
Dan Daun Sirih Merah Pada Wanita
Usia Subur (WUS) Yang Mengalami
Keputihan. Jurnal Medikes (Media
Informasi Kesehatan), 7(1), 185–
196.
https://doi.org/10.36743/medikes.v7i
1.221
Hidayanti, D., Pascawati, R., Kebidanan,
J., & Kemenkes, P. (2021). Rebusan
sirih merah mengurangi fluor albus
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4
pada remaja putri. 13(1), 246–253.
Hidayati, T., Hanifah, I., Hastiyani, L.,
Hafshawaty, S., & Zainul, P. (2020).
Effectiveness Of Granting Of Sirsak
Leaf Extract ( Annova Muricata Linn
) On The Event Of pathological
Derivity In Subur Aged Woman -
Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul
Hasan Ekstrak daun sirsak ,
Keputihan , Wanita Usia Subur
JurnalIlmiahKebidanan ( Scie.
(December 2016), 135–142.
Jason Jonathan1, Made Swastika
Adiguna2, Nyoman Suryawati2, L.
M. M. R. (2021). Pengaruh
penyuluhan mengenai kesehatan
organ reproduksi wanita terhadap
tingkat pengetahuan mengenai
keputihan pada remaja putri smkn 3
denpasar 1. JURNAL MEDIKA
UDAYANA, 10(4).
Novianta, E. N. (2018). AKTIVITAS
MINYAK JAHE MERAH (Zingiber
officinale var Rubrum) TERHADAP
NYERI INFLAMASI PADA
MENCIT BALB-C DENGAN
INDUKSI CFA (COMPLETED
FREUND’S ADJUVANT). In
Monopoli Dan Persainganm Usaha
Tidak Sehat Pada Perdagangan
Produk Air Minum Dalam Kemasan
(Vol. 1).
Prakoso, Y. A., Setiyo Rini, C., &
Wirjaatmadja, R. (2018). Efficacy of
Aloe vera, Ananas comosus, and
Sansevieria masoniana Cream on the
Skin Wound Infected with MRSA.
Advances in Pharmacological
Sciences, 2018(November 2017).
https://doi.org/10.1155/2018/467056
No. 3 Juli - September Tahun 2021
75 | ISSN : 2656-9167

9 Kesehatan Masyarakat, 1(2).

Sampara, N., Sudirman, J., & Ohorella, F.
(2021). Daun Sirsak (Annona
Muricata . L) Sebagai Penanganan
Keputihan pada Wanita Usia Subur.
Jurnal Kajian Dan Pengembangan
Sari, N., Misrawati, & Woferst, R. (2011).
Efek Rebusan Daun Sirih untuk
Mengurangi Keputihan pada Wanita.
Jurnal Ners Indonesia, 2(1), 79–89.

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021