*Coresponding author:
Panal Sitorus
Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara, Medan
Jl. Tri Dharma No. 5, Pintu 4, Kampus USU Medan 20155, Indonesia
No Hp: 08126507151
Email: sitoruspanal@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Tumbuhan jeruk dari famili Rutaceae adalah salah satu tanaman yang mengandung
minyak atsiri dan banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai bumbu penyedap masakan dan
pembuatan minuman. Salah satu contoh dari tumbuhan jeruk yang dapat digunakan adalah jeruk
kasturi (Citrus microcarpa Bunge). Kulit buah jeruk kasturi mengandung 1,20% minyak atsiri dengan
komponen utama: sitronelol, (R)-(+) sitronelal, β-pinena, D-limonena, 4-metil-1-(1-metiletil)-3-
sikloheksen-1-ol, β-linalool, α-terpineol, αfarnesena, β-sitral, L-isopulegol dan cis-linalil oksida.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan dan menganalisis komponen minyak atsiri kulit
buah jeruk kasturi segar dan kering secara GC-MS.
Metode Penelitian: Penelitian ini meliputi pengambilan dan pengolahan sampel, karakterisasi
simplisia pemeriksaan karakteristik simplisia, penetapan kadar minyak atsiri dilakukan dengan
menggunakan alat Stahl, isolasi minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi segar dan kering dilakukan
dengan metode penyulingan air (water distillation), identifikasi minyak atsiri meliputi penetapan
parameter fisika (indeks bias dan bobot jenis) dan analisis komponen minyak atsiri dengan
menggunakan seperangkat alat GC-MS.
Hasil: Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia kulit buah jeruk kasturi diperoleh kadar air 7,99%;
kadar sari larut dalam air 21,76%; kadar sari larut dalam etanol 12,82%; kadar abu total 5,51%; kadar
abu tidak larut dalam asam 0,35%; hasil penetapan kadar minyak atsiri dengan alat Stahl diperoleh
kadar minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi segar sebesar 0,93%, dan kadar minyak atsiri kulit buah
jeruk kasturi kering sebesar 1,27%. Hasil penetapan indeks bias minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi
segar dan kering adalah sama, yakni sebesar 1,4240. Bobot jenis minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi
segar sebesar 0,8526 dan bobot jenis minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi kering sebesar 0,8522.
Hasil analisis GC-MS minyak atsiri yang diperoleh dari kulit buah jeruk kasturi (Citrus microcarpa
Bunge) segar menunjukkan 6 komponen utama yaitu: α-pinen (1,65%), β-pinen (1,15%), β-mirsen
(6,26%), Limonen (77,03%), 2,6-oktadien-1-ol (0,56%), dan 1,6-siklodekadien (1,99%). Sedangkan
hasil analisis GC-MS minyak atsiri yang diperoleh dari kulit buah jeruk kasturi (Citrus microcarpa
Bunge) kering menunjukkan 6 komponen utama yaitu: α-pinen (2,05%), β-pinen (1,13%), β-mirsen
(6,51%), D-Limonen (76,02%), 2,6-oktadien-1-ol (0,44%), dan 1,6- siklodekadien (1,51%).
Kesimpulan: Minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi dapat dianalisis dan dipisahkan komponennya
dengan GC-MS serta memiliki perbedaan komponen antara kulit buah segar dan kering.
Kata kunci: Minyak atsiri, jeruk kasturi (Citrus microcarpa Bunge), GC-MS
ABSTRACT
Background: Oranges from Rutaceae family are kind of plants that contains of volatile oil which can
be used as food flavoring or juices. One of the oranges that can be used is Citrus microcarpa Bunge.
This orange peel consists of 1.20% volatile oil with the main component include sitronelol, (R)-(+)
sitronelal, -pinene, D-limonene, 4-methyl-1-(1-methylethyl)-3-cyclohexene-1-ol, -linalool, -
terpineol, -farnesene, -citral, L-isopulegol dan cis-linalil oxide.
Objective: The aims of this study are to separate and analyze component of volatile oil from fresh and
dried peel of Citrus microcarpa Bunge by GC-MS.
Method: This study included collection and procession of Citrus microcarpa Bunge peel,
characterization of simplex, determination of volatile oil content using Stahl method, isolation of
volatile oil by water distillation, identification of volatile oil, such as physic parameter identification
and analysis of volatile oil component by Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS).
Results: The result of simplex characterization of Citrus microcarpa Bunge peel gave the water
content value 7.99%, the water soluble extract value 21.76%, the ethanol extract value 12.82%, the
total ash value 5.51%, the acid insoluble ash value 0.35% and the volatile oil content of fresh and
dried Citrus microcarpa Bunge peel were 0.93% v/b and 1.27% v/b, respectively. Both volatile oil
refractive index for dried and fresh Citrus microcarpa Bunge peel were 1.4240. The density of dried
and fresh Citrus microcarpa Bunge peel were 0.8526 and 0.8522, respectively. The result of volatile
oil component of fresh Citrus microcarpa Bunge peel analyzed by GC-MS revealed the presence of
six main components, such as -pinene (1.65%), -pinene (1.15%), -mirsene (6.26%), limonene
(77.03%), 2,6-octadien-1-ol (0.56%) and 1,6-cyclodecadien (1.99%). Meanwhile, the result of volatile
oil component of dried Citrus microcarpa Bunge peel analyzed by GC-MS revealed the presence of
six main components as well, such as -pinene (2.05%), -pinene (1.13%), -mirsene (6.51%), D-
limonene (76.02%), 2,6-octadiene-1-ol (0.44%) and 1,6-cyclodecadiene (1.51%).
Conclusion: The volatile oil components from Citrus microcarpa Bunge peel can be analyzed and
separated using GC-MS and there are different results between fresh and dried peel.
Gambar 1. Kromatogram GC minyak atsiri dari kulit buah jeruk kasturi segar.
Gambar 2. Kromatogram GC minyak atsiri dari kulit buah jeruk kasturi kering.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2008). Minyak Atsiri Jeruk:
Peluang Meningkatkan Nilai
Ekonomi Kulit Jeruk.
http://pustaka.litbang.deptan.go.id/p
ublikasi/wr306084.pdf