PENDAHULUAN
dalam suatu pelarut namun jika suatu senyawa mempunyai kelarutan yang tinggi
tersebut dari suatu sampel. Adapun demikian, prinsip kerja dari ekstraktor soxhlet
kontinyu dengan adanya jumlah pelarut konstan yang juga dibantu dengan
temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif
residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi
sempurna.
fragrans Houtt) merupakan salah satunya. Tumbuhan ini memiliki manfaat yang
besar dibeberapa sisi, diantaranya digunakan untuk penyedap makanan, selain itu
digunakan juga sebagai bahan pembuat parfum, sabun, bahan pengolah gula,
Secara komersial biji pala dan fuli (mace) merupakan bagian terpenting
dari buah pala dan dapat dibuat menjadi berbagai produk antara lain minyak atsiri
dan oleoresin. Pada prinsipnya komponen dalam biji pala dan fuli terdiri dari
minyak atsiri, minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati, resin dan mineral-
mutu dan lama penyimpanan serta tempat tumbuh. Biji pala yang dimakan ulat
mempunyai presentase minyak atsiri lebih tinggi daripada biji utuh karena pati
dan minyak lemaknya sebagian dimakan oleh serangga. Biji pala mengandung
minyak atsiri sekitar 2-16% dengan rata-rata pada 10% dan fixed oil (minyak
lemak) sekitar 25-40%, karbohidrat sekitar 30% danprotein sekitar 6%. Senyawa
yang terdapat dalam biji pala seperti myristicin, elimicin, dan safrole sebesar 2-
pusing dan mulut kering. Namun, dalam takaran tertentu dapat dijadikan sebagai
Nama lain dari asam miristat adalah asam tetradekanoat wujudnya berupa
CH3(CH2)12COOH. Sangat larut dalam alkohol dan eter. Asam miristat pertama
kali diisolasi oleh Playfair pada tahun1841 dan sekaligus menemukan bahwa
asam miristat merupakan komponen utaa biji pala ditemukan pula bahwa asam
miristat terdapat dalam semua spesies myritica tetapi dalam jumlah yang tidak
begitu besar dibandingkan dengan pala. Meskipun asam miristat larut dalam
alkohol dan eter, ia tidak larut dalam air. Sifat ini digunakan untuk mengkristalkan
asam miristat dari hasil hidrolisa trimiristin. Kegunaan asam miristat adalah untuk
sabun, kosmetik, parfum, dan ester sintesis untuk flavor dan aditif pada makanan.
Percobaan ini didasarkan pada pengisolasian asam miristat dalam biji pala,
berbagai keperluan hidup. Indonesia yang beriklim tropis memiliki sumber daya
alam hayati yang sangat beraneka ragam yang memproduksi beraneka ragam
senyawa kimia karbon alami. Dari segi kimia, sumber daya alam hayati ini
merupakan sumber-sumber senyawa kimia yang tak terbatas jenis dan jumlahnya.
kosmetika, dan sebagai bahan dasar sintesa senyawa senyawa organik yang lebih
khas Indonesia. Tanaman ini banyak dihasilkan di Kepulauan Maluku dan pulau-
pulau sekitarnya. Pemanfaatan buah pala telah berlangsung cukup lama, baik
dilakukan secara tradisional maupun usaha yang lebih berkembang lagi. Usaha-
usaha tersebut antara lain pengolahan biji pala dan minyak pala yang saat ini
Tanaman pala menghasilkan dua produk bernilai ekonomi tinggi yaitu biji
pala dan fuli atau kembang pala yang menyelimuti biji. Kedua produk ini
menghasilkan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri
minuman, obat-obatan dan kosmetik. Pala merupakan salah satu komoditas ekspor
yang penting karena Indonesia merupakan negara pengekspor biji dan fuli pala
terbesar yaitu memasok sekitar 60% kebutuhan pala dunia. Namun mutu pala asal
Indonesia masih rendah dibanding negara Grenada meskipun palanya relatif kecil
2.3 Ekstraksi
: tidak toksik, tidak bersifat eksplosif, mempunyai titik interval titik didih yang
ekstraksi soxhlet dan ekstraksi fase padat yang penggunaanya sangat tergantung
dari tekstur bahan yang akan diekstrak. Pada contoh (sampel) biji pala, metode
ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi soxhlet karena contoh yang digunakan
keras sehingga untuk memisahkan minyak pala yang ada pada contoh (sampel)
Biji pala terdiri dari dua bagian utama yaitu 30-45% minyak dan 45-60%
bahan padat termasuk selulosa. Minyak terdiri atas dua jenis yaitu minyak atsiri
(essential oil) sebanyak 5-15% dari berat biji keseluruhan dan lemak (fixed oil)
yang disebut nutmeg butter sebanyak 24-40% dari berat biji. Walaupun
kandungan minyak atsiri dalam biji lebih rendah dari dari fixed oil tetapi
agent) dalam industri makanan dan minuman, dan dalam industri farmasi
(Livanza, dkk.)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Biji Pala menggunakan Metode Eksraksi Soxhlet” ini dilaksanakan pada hari
Oleo, Kendari.
3.2.1 Alat
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah biji pala (sampel).
etanol, 20 mL HCl
Dimasukkan kristal trimiristin ke dalam labu alas bulat dan kristal tadi
refluks pada labu dan didihkan larutan tersebut perlahan-lahan selama kurang
lebih 1 jam. Kemudian, dituang campuran tersebut ke dalam 150 ml air dalam
gelas kimia, dan ditambahkan 20 mL HCl dan akan terbentuk kristal asam miristat
Prosedur dan teknik pemisahan asam miristat dari biji pala pada dasarnya
adalah ekstraksi trimiristin dari biji pala menggunakan pelarut yang sesuai untuk
dalam biji pala dengan kadar tinggi, maka hasil ekstraksi yang murni dapat
dicapai dengan cara ekstraksi sederhana dan kristalisasi. Pada percobaan kali ini,
metode ekstraksi yang digunakan adalah teknik soxhlet, yaitu teknik ekstraksi
yang menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan
alat khusus sehingga terjadi ekstraksi yang berkelanjutan dengan jumlah pelarut
relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Digunakan teknik ini karena pada
Hasil dari proses ekstraksi ini adalah campuran antara solut dan solvent
yang berwarna kekuningan yang kemudian dievaporasi. Hal ini adalah bertujuan
evaporasi adalah zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih
dahulu sedangkan zat yang memiliki titik didih tinggi akan tertinggal. Dalam hal
ini n-heksana memiliki titik didih yang lebih rendah daripada trimiristin sehingga
n-heksana menguap terlebih dahulu dan terpisah dari minyak pala. Minyak pala
untuk memisahkan zat murni dan zat pengotor. Dalam percobaan ini digunakan
aseton karena pelarut ini tidak bereaksi dengan zat yang terkandung dalam serbuk
pisah.
ekstraksi dengan cara panas menggunakan pelarut pada titik didihnya dan
berlangsung secara konstan karena adanya pendingin balik. Prinsip dari metode
refluks adalah pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi,
namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam
6 M dan 20 ml etanol. Penggunaan NaOH disini bertujuan agar dalam reaksi ini
akan melarutkan hasil campuran setelah direfluks yaitu sabun dan gliserol.
Campuran trimiristin, NaOH dan etanol yang direfluks selama ± 1 jam dengan
bertujuan agar campuran dapat larut secara sempurna sehingga hasil yang didapat
proses refluks ditambahkan dengan HCl 20 ml. Penambahan HCl bertujuan agar
terbentuk asam miristat, dimana HCl akan bereaksi dengan ion Na dari sabun
miristat membentuk garam NaCl yang bersifat netral. Penambahan HCl juga
larutan disaring dan dicuci dengan menggunakan air 10 ml. Pencucian bertujuan
agar garam NaCl terpisah dari asam miristat sebab sifat garam NaCl yang mudah
larut air, sedangkan asam miristat sukar larut dalam air, karena asam miristat
tergolong dalam asam lemak. Kristal yang terbentuk dikeringkan lalu ditimbang,
dari hasil percobaan, diperoleh massa kristal asam miristat sebesar 0,1161 gram.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dalam suatu pelarut namun jika suatu senyawa mempunyai kelarutan yang tinggi
tersebut dari suatu sampel. Prosedur dan teknik pemisahan asam miristat dari biji
pala pada dasarnya adalah ekstraksi trimiristin dari biji pala menggunakan pelarut
trimiristin ini terdapat dalam biji pala dengan kadar tinggi, maka hasil ekstraksi
yang murni dapat dicapai dengan cara ekstraksi sederhana dan kristalisasi.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan bahan alam lainnya untuk
mengetahui jenis senyawa yang dimiliki oleh bahan alam lain. Serta praktikan
diharap tenang semasa praktikum, agar tidak ada praktikan lain yang merasa tidak
nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
Livanza, V.C. & Prasetyorini. Dkk. Uji Efektivitas Nanoemulsi Minyak Biji Pala
(Myristica fragrans Houtt.) Sebagai Antifungsi Terhadap Kapang
Penicillium citrinum, Penicillium griseovulfum, Aspergilus flavus Dan
Syncephalastrum racemosum:
www.perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/ejurnal%20dede%2006611
1069. Tanggal akses 2 April 2018.
Mora, E. Dkk. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Asam Oleat dari Kulit Buah Kelapa
Sawit (Elais guinensis Jacq.). Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia.
Vol.1(2).
Suprihatin, dkk. 2016. Isolasi Miristin dari Minyak Pala (Myristica fragrans)
dengan Metode Penyulingan Uap. Jurnal Teknik Ind. Pertanian.
Vol.17(1).
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN III
“Pemisahan Trimiristin dari Biji Pala menggunakan Metode Eksraksi
Soxhlet”
NAMA : MISNAYANTI
NIM : A1L1 16 086
KELOMPOK : III B
ASISTEN PEMBIMBING : MUH. FAJRI RAMADHAN, S.Pd.
Telah diperiksa secara teliti dan disetujui oleh Asisten Pembimbing Kimia
Kendari.
Menyetujui,
Asisten Pembimbing