Tanda awal pembusukan adalah tampak adanya warna hijau pada kulit
dan dinding perut depan, biasanya terletak pada sebelah kanan fossa
iliaca, dimana daerah tersebut merupakan daerah colon yang
mengandung banyak bakteri dan cairan. Warna ini terbentuk karena
perubahan hemoglobin menjadi sulpmethaemoglobin karena masuknya
H2S dari usus ke jaringan. Warna ini biasanya muncul antara 12 – 18 jam
pada keadaan panas dan 1 – 2 hari pada keadaan dingin dan lebih
tampak pada kulit cerah.
PEMBUSUKAN
d. Pembentukan Gas Pembusukan.
Pada saat perubahan warna pada perut, tubuh mulai
membentuk gas yang terdiri dari campuran gas tergantung dari
waktu kematian dan lingkungan. Gas ini akan terkumpul pada
usus dalam 12 – 24 jam setelah kematian dan mengakibatkan
perut membengkak. Dari 24 – 48 jam setelah kematian, gas
terkumpul dalam jaringan dan cavitas sehingga tampak
mengubah bentuk dan membengkak.
PEMBUSUKAN
d. Pembentukan Gas Pembusukan.
Jaringan subkutan menjadi emphysematous, dada, skrotum, dan
penis, menjadi teregang. Mata dapat keluar dari kantungnya,
lidah terjulur diantara gigi dan bibir menjadi bengkak. Cairan
berbusa atau mukus berwarna kemerahan dapat keluar dari
mulut dan hidung. Perut menjadi sangat teregang dan isi perut
dapat keluar dari mulut. Sphincter relaksasi dan urine serta
feses dapat keluar. Anus dan uterus prolaps setelah 2 – 3 hari.
PEMBUSUKAN
e. Skeletonisasi.
Skeletonisasi berlangsung tergantung faktor intrinsik dan
ekstrinsik dan lingkungan dari mayat tersebut, apakah terdapat
di udara, air, atau terkubur. Pada umumnya tubuh yang terkena
udara mengalami skeletonisasi sekitar 2 – 4 minggu tetapi dapat
berlangsung lebih cepat bila terdapat binatang seperti semut
dan lalat, dapat pula lebih lama bila tubuh terlindungi contohnya
terlindung daun dan disimpan dalam semak.
PEMBUSUKAN
f. Pembusukan Organ Dalam.
Perubahan warna muncul pada jaringan dan organ dalam tubuh walaupun
prosesnya lebih lama dari yang dipermukaan. Jika organ lebih lunak dan
banyak vascular maka akan membusuk lebih cepat. Warna merah
kecoklatan pada bagian dalam aorta dan pembuluh darah lain muncul
pada perubahan awal. Adanya hemolisis dan difusi darah akan mewarnai
sekeliling jaringan atau organ dan merubah warna organ tersebut menjadi
hitam. Organ menjadi lunak ,berminyak, empuk dan kemudian menjadi
masa semiliquid.
Awal Akhir
Laring dan trakhea Paru – paru
Lambung dan usus Jantung
Limpa Ginjal
Omentum dan mesenterium Oesofagus dan diafragma
Hati Kandung kencing
Otak Pembuluh darah
Uterus gravid Prostat dan uterus
KEADAAN YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
LAMA PEMBUSUKAN :
A. Faktor Eksogen
1. Temperatur atmosfer.
Temperatur atmosfer lingkungan yang tinggi akan
mempercepat pembusukan. Pada umumnya, proses
pembusukan berlangsung optimal pada suhu 70 sampai 100
derajat Fahrenheit dan bila temperatur dibawah 70 derajat
Fahrenheit, proses menjadi lebih lambat.
KEADAAN YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
LAMA PEMBUSUKAN :
A. Faktor Eksogen
2. Adanya udara dan cahaya.
Udara sangat mempengaruhi temperatur dan kelembapan
dalam suatu pembusukan. Secara tidak langsung, lalat dan
serangga biasanya menghindari bagian tubuh yang terekspos
sinar, cenderung meletakan telurnya pada kelopak mata,
lubang hidung, dan sebagainya.
KEADAAN YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
LAMA PEMBUSUKAN :
A. Faktor Eksogen
3. Terbenam dalam air.
Beberapa faktor dapat mempengaruhi proses dekomposisi.
Air yang diam atau mengalir, air laut atau air berpolusi,
suhu air, kedalaman air dan lainnya dapat mempengaruhi
pembusukan.
KEADAAN YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
LAMA PEMBUSUKAN :
A. Faktor Eksogen
4. Mengapung diatas air.
Biasanya tergantung dari produksi dan akumulasi gas di
jaringan dan rongga tubuh. Gaya gravitasi cadaver lebih
besar dari air maka tubuh akan cenderung tenggelam sampai
adanya cukup gas sehingga membuat tubuh mengapung.
Maka dari itu, pembentukan gas akan membantu tubuh untuk
naik ke permukaan air.
Dekomposisi dalam air Dekomposisi pada udara
Wajah dan leher Perut
Dada Dada
Bahu Wajah
Lengan Tungkai
Perut Bahu
Tungkai Lengan
KEADAAN YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
LAMA PEMBUSUKAN :
A. Faktor Eksogen
5. Terkubur dalam tanah.
Pada umumnya tubuh yang terkubur dalam tanah yang
dalam akan membusuk lebih lama daripada tubuh yang
terkubur dalam tanah yang dangkal. Pada tubuh yang
terkubur pada tempat yang basah, daerah rawa, tanah liat,
maka pembusukan akan lebih cepat.
KEADAAN YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
LAMA PEMBUSUKAN :
B. Faktor Endogen
1. Sebab kematian.
Jika seseorang meninggal karena kecelakaan, pembusukan akan
berlangsung lebih lama daripada orang yang meninggal karena sakit.
Kematian karena gas gangren, sumbatan usus, bakteriemia /
septikemia, aborsi akan menunjukkan proses pembusukan yang lebih
cepat. Racun yang dapat memperlambat pembusukan yaitu
potassium sianida, barbiturat, fosfor, dhatura, strychnine, dan
sebagainya.
KEADAAN YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
LAMA PEMBUSUKAN :
B. Faktor Endogen
2. Kondisi tubuh.
Kelembapan pada tubuh akan menunjang pembusukan. Cairan pada
tubuh manusia kira – kira dua per tiga dari berat badan. Maka dari itu
pada tubuh yang mengandung sedikit cairan seperti rambut, gigi,
tulang akan memperlambat pembusukan. Pada kasus dehidrasi akan
memperlambat pembusukan. Tubuh yang sangat kurus akan lebih
lambat membusuk dibandingkan dengan tubuh yang gemuk karena
jumlah cairan pada orang yang kurus lebih sedikit.
KEADAAN YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
LAMA PEMBUSUKAN :
B. Faktor Endogen
3. Pakaian pada tubuh.
Pada tubuh yang terpapar udara, pakaian dapat
mempercepat pembusukan dengan menjaga suhu tubuh
tetap hangat. Pakaian yang ketat dapat memperlambat
pembusukan karena menekan bagian tubuh sehingga darah
sedikit yang terkumpul pada daerah yang tertekan.
KEADAAN YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
LAMA PEMBUSUKAN :
B. Faktor Endogen
4. Umur dan jenis kelamin.
Tubuh bayi yang baru lahir akan membusuk lebih lambat karena
masih steril. Jika bayi baru lahir tersebut mengalami trauma selama
atau setelah lahir atau sudah mendapat makanan setelah lahir, maka
akan membusuk lebih awal. Tubuh anak – anak membusuk lebih
cepat daripada orang tua, dimana pada orang tua akan membusuk
lebih lama karena mengandung cairan lebih sedikit.
ADIPOCERE
Mekanisme
- Asam lemak tak jenuh dari tubuh diubah
menjadi asam lemak jenuh dengan proses
hidrolisis dan hidrogenasi.
- Dalam adipocere, ada hidrogenasi lemak
tubuh tak jenuh menjadi aneh, keras,
berwarna putih kekuningan, lilin lemak asam
jenuh
MUMMIFIKASI