Anda di halaman 1dari 3

Nama : Flonschy Tamaka

Nri : 18011101007

Sebutkan tanaman yang berkhasiat antidiabetik serta imunomodulator beserta mekanisme


kerjanya untuk kedua peran tersebut.

1. Allium sativum (Bawang Putih)


Efek farmakologi pada bawang putih berasal dari allicin dan turunannya yaitu
diallyl disulfide (DADS), diallyl sulfide (DAS), diallyl trisulfide (DTS) dan sulfur
dioxide. Allicin dalam bentuk aktifnya berperan sebagai antibiotik serta antidiabetik di
dalam tubuh manusia sedangkan Ajoene berperan sebagai anti koagulan di dalam darah.
Dari beberapa kandungan yang terdapat pada bawang putih, alisin adalah yang digunakan
sebagai agen antidiabetes. Alisin adalah senyawa organik alami yang ada pada tumbuhan
secara umum. Alisin alami banyak memainkan peran penting dalam pencegahan diabetes
dan komplikasinya. Mekanisme kerja alisin pada bawang putih sebagai antidiabetes
bekerja melalui insulin di dalam plasma, yaitu dengan meningkatkan sekresi insulin dari
sel beta pankreas. Alisin pada bawang putih menstimulasi sel beta pankreas untuk
menghasilkan lebih banyak insulin, dengan cara tersebut, glukosa di dalam darah akan
masuk kedalam jaringan tubuh dengan adanya insulin yang diberikan dari stimulasi alisin
bawang putih tersebut. Efek antidiabetes dari bawang putih menunjukkan bahwa ekstrak
bawang putih dapat menjaga kadar glukosa dalam kadar normal. Bahkan ekstrak bawang
putih dinyatakan dalam penelitian yang telah dilakukan lebih efektif dibandingkan
dengan glibenklamid.
Bawang putih juga merupakan imunostimulan alami yang terbukti efektif dengan cara
kerja memfasilitasi fungsi dari sel-sel fagositik dan meningkatkan aktivitas bakterisida.
Pada pengujian aktivitas ekstrak dan kapasitas fagositosis makrofag dan berat limfa
mencit yang di induksi Eschericia coli menunjukan hasil dimana semakin tinggi dosis
yang diberikan maka aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag semakin meningkat dan
berat limfa semakin menurun . Adapun dosis yang memiliki efek signifikan yaitu pada
dosis 0,5% , 1 % dan 2% dengan masing-masing kapasitas sel fagosit makrofag sebesar
63±1 % , 76±1% dan 88±1 %. Sifat imunostimulan yang diberikan dipengaruhi oleh
adanya kandungan senyawa allicin yang merupakan komponen imun aktif yang mampu
mempengaruhi stress oksidatif dan respon imun. Selain itu, senyawa lektin yang
ditemukan pada bawang ptuih juga memberikan efek yang dapat memodulasi sistem
imun dengan cara aktivasi sel murine makrofag serta dapat juga merangsang proliferasi
sel T dan aktivasi makrofag.

SUMBER
- Lisiswanti R,, Haryanto F. Allicin pada Bawang Putih (Allium sativum) sebagai
Terapi Alternatif Diabetes Melitus Tipe 2. Diunduh dari
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1009/1731
- Listiani N., Susilawati Y. REVIEW ARTIKEL : POTENSI TUMBUHAN SEBAGAI
IMUNOSTIMULAN. 2019. Diunduh dari
http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/download/22045/pdf

2. Daun sambiloto (Andrographis paniculata)


Daun sambiloto (Andrographis paniculata) adalah salah satu jenis obat herbal yang telah
diteliti mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Andrografolid merupakan
kandungan utama dari herbal sambiloto yang dapat meningkatkan penggunaan glukosa
otot pada tikus yang dibuat diabetes dengan streptozotosin (STZ) melalui stimulasi
glucose transporter-4 (GLUT4) sehingga menurunkan kadar glukosa plasma tikus.
Penelitian oleh Yulinah dkk, (2001) membuktikan bahwa pemberian ekstrak etanol herba
sambiloto menurunkan glukosa darah pada uji toleransi glukosa. Penelitian tersebut juga
membuktikan bahwa efek penurunan glukosa pada uji toleransi glukosa meningkat
seiring peningkatan dosis pada kisaran 0,5-2,0 g/KgBB. Zat aktif yang kaya dalam
sambiloto juga dapat menstimulasi kekebalan terhadap antigen baik yang spesifik
maupun non spesifik. Kekebalan spesifik ditandai dengan adanya peningkatan jumlah sel
limfosit dalam peredaran darah, sedangkan kekebalan non spesifik ditandai dengan
adanya peningkatan jumlah sel heterofil, eosinofil dan basofil. Pada hasil penelitian
dalam ekstrak metanol sambiloto yang dibagi menjadi tiga fraksi yaitu diklorometan ,
petroleum eter dan air untuk melihat bioaktivitas nya. Ternyata pada fraksi diklorometan
menunjukan peningkatan proliferasi limfosit perifer darah pada manusia (Proliferation
Human Peripheral Blood Lymphocytes/ HPBLs). Pada fraksi diklorometan diketahui juga
terdapat tiga senyawa yaitu andrografolid,1-4- deoxyandrogra folid dan 14-deoxy-11,12-
didehydroandrografolid dan ketiganya memiliki aktivitas proliferasi dan induksi IL-2
pada HPBLs. Diketahui juga bahwa andrografolid mampu meningkatkan kadar IL-2 dan
serum TIMP yang signifikan dan mampu mengurangi tingkat proinflamasi dari pelepasan
sitokin seperti IL-1β, IL-6,GM-CSF dan TNF-α.

SUMBER
- Dalimartha, setiawan. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Jilit 1. Jakarta: Trubus Agriwidya
- Listiani N., Susilawati Y. REVIEW ARTIKEL : POTENSI TUMBUHAN SEBAGAI
IMUNOSTIMULAN. 2019. Diunduh dari
http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/download/22045/pdf

Anda mungkin juga menyukai