Anda di halaman 1dari 10

KEMISKINAN

- Promosi kesehatan

Salah satu contoh masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi adalah kemiskinan.
Kemiskinan merupakan masalah sosial serius yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia.
Meskipun telah berjuang puluhan tahun untuk membebaskan diri dari kemiskinan, kenyataan
memperlihatkan bahwa sampai saat ini Indonesia belum bisa melepaskan diri dari belenggu
masalah kemiskinan. Sekelompok anggota masyarakat dikatakan berada di bawah garis
kemiskinan apabila pendapatan kelompok anggota masyarakat tersebut tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok, seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal. Sedangkan, di
Indonesia, salah satu landasan yang digunakan untuk menentukan menentukan apakah seseorang
termasuk kategori miskin atau tidak adalah dengan mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang
meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan. Penduduk miskin adalah penduduk yang
berada di bawah suatu batas atau disebut sebagai garis kemiskinan. Garis kemiskinan merupakan
nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan hidup
minimum makanan maupun kebutuhan hidup minimum non-makanan.

Dalam buku Memahami dan Mengukur Kemiskinan (2013) karya Indra Maipita, dijelaskan
bahwa kemiskinan disebabkan oleh dua faktor, yaitu:1)Faktor internal merupakan faktor yang
datang dari dalam diri seseorang, seperti sikap yang menerima apa adanya, tidak bersungguh-
sungguh dalam berusaha, kondisi fisik yang tidak sempurna, dan sebagainya. (2) Faktor eksternal
merupakan faktor yang datang dari luar diri seseorang, seperti perubahan iklim, kerusakan alam,
kehidupan sosial, struktur sosial, kebijakan dan program pemerintah yang tidak merata, dan lain-
lain.

- Epidemiologi yang terbaru tentang masalah ini

Salah satu karakteristik kemiskinan Indonesia yaitu kemiskinan di daerah perdesaan. Dimana
sebagian besar penduduk miskin terdapat pada daerah perdesaan. Berdasarkan data BPS tahun
2017 menyebutkan bahwa kemiskinan di perdesaan sebesar 16,31 persen, sedangkan kemiskinan
perkotaan sebesar 10,27 persen. Salah satu yang menjadi faktor penyebab tingginya angka
kemiskinan tersebut karena sebagian besar penduduk desa bekerja disektor pertanian, umumnya
sebagai buruh tani dan buruh kasar, sehingga pendapatan masyarakat sangat rendah.Menurut
Kotze (dalam Hikmat, 2004) mengemukakan rata-rata masyarakat miskin menetap di wilayah
yang terisolasi seperti perdesaan.

Nasution (2008) mangatakan faktor yang dominan yang mempengaruhi timbulnya


kemiskinan diantaranya pendidikan, pendapatan, lokasi, keterbatasan akses kesehatan, keuangan
dan pelayanan publik. Lokasi merupakan salah satu dimensi ruang, sehingga secara langsung
mempengaruhi kemiskinan.

Tahun 2013 provinsi yang memiliki persentase penduduk miskin tertinggi adalah Provinsi
Papua, Provinsi Papua Barat dengan masing-masing nilai yaitu 31,53% dan 27,14%. Angka ini
bahkan lebih tinggi daripada rata-rata persentase Indonesia. Sedangkan, beberapa provinsi
dengan persentase penduduk miskin paling rendah adalah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Bali,
Provinsi Bangka Belitung dengan masing-masing nilai yaitu 3,72%, 4,49%, dan 5,25%. Provinsi
DKI Jakarta memiliki penduduk miskin paling rendah se-Indonesia hal ini dikarenakan program-
program yang dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memerangi kemiskinan sangat
berhasil, di Provinsi Bali persentase penduduk miskin cukup rendah karena Bali adalah daerah
wisata yang sangat populer di kalangan wisatawan mancanegara yang membuat pemasukan juga
tinggi sehingga hal ini membuat masyarakat Bali hidup sejahtera.

Dapat dilihat bahwa semakin ke timur, persentase penduduk miskin di Indonesia semakin
tinggi. Dimana, provinsi dengan persentase penduduk miskin yang rendah sebagian besar berada
di wilayah Indonesia barat sedangkan provinsi dengan persentase penduduk yang tinggi berada
di Indonesia bagian timur. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa rendahnya persentase penduduk
miskin di bagian barat Indonesia diakibatkan oleh aktivitas ekonomi yang cukup tinggi tetapi
sangat berkebalikan di wilayah timur Indonesia.

Provinsi dengan kualitas lingkungan hidup (X1) terburuk adalah Provinsi DKI Jakarta
sedangkan provinsi dengan kualitas lingkungan hidup paling baik adalah Provinsi Papua Barat.
Provinsi dengan nilai IPM (X2) paling tinggi adalah Provinsi DKI Jakarta sedangkan provinsi
dengan nilai IPM paling rendah adalah Provinsi Papua. Provinsi dengan laju pertumbuhan
ekonomi (X3) tertinggi adalah Sulawesi Tengah, dan provinsi yang mengalami laju pertumbuhan
ekonomi paling rendah adalah Provinsi Riau. Pulau Jawa juga merupakan pulau dengan jumlah
penduduk terpadat di dunia yaitu dengan 124 juta jiwa dalam wilayah 126.700 km2.DKI Jakarta
merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk (X4) paling tinggi hingga mencapai 15015
jiwa/km2. Provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka (X5) paling tinggi adalah Provinsi
Nangroe Aceh Darussalam sedangkan provinsi dengan nilai tingkat pengangguran terbuka paling
rendah adalah Provinsi Bali.

- Penyakit apa yang kejadiannya lebih tinggi di lingkungan masyarakat yang kurang
mampu
1. Gizi buruk
status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang
merupakan padanan istilah underweight(gizi kurang) dan severely underweight (gizi
buruk). Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi
menahun.
2. Busung lapar
salah satu bentuk KEP (kekurangan energi dan protein), suatu sindroma (kumpulan
gejala) yang disebabkan defisiensi /kekurangan  protein yang berat.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi pernapasan akut adalah infeksi yang mengenai saluran pernapasan dan dapat
mengganggu fungsi pernapasan normal. ISPA dapat mempengaruhi saluran pernapasan
atas (dari mulai hidung hingga bagian atas pita suara) atau pada saluran pernapasan
bawah (dimulai dari bagian bawah pita suara dan berakhir di paru-paru). Anak-anak,
orang lanjut usia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh lebih berisiko
untuk terkena ISPA.
4. Diare
Diare akut dapat diakibatkan oleh infeksi virus, bakteri, dan parasit. Keluhan diare juga
dapat timbul pada keracunan makanan. Bahkan ada suatu kondisi yang dikenal sebagai
traveler’s diarrhea, yaitu kondisi diare yang terjadi setelah terpapar bakteri atau parasit
saat melakukan perjalanan ke negara berkembang atau daerah dengan sanitasi buruk.
Diare kronis perlu dicurigai sebagai akibat dari penyakit atau kelainan usus, seperti
penyakit celiac atau penyakit Crohn.
5. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang terutama
menyerang paru-paru. Menurut Badan Organis Kesehatan Dunia/ World Health
Organization (WHO), TBC adalah salah satu dari 10 penyebab utama kematian secara
global, menewaskan sebanyak 1,7 juta orang pada tahun 2016. TBC merupakan penyakit
yang dapat dicegah dan disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.
6. Demam Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus
Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Setelah terinfeksi salah
satu jenis virus Dengue, tubuh Anda akan mengembangkan kekebalan terhadap virus
jenis tersebut selama sisa hidup. Namun, Anda masih dapat terinfeksi dengan tiga jenis
virus lainnya.

- Bagaimana sistem kesehatan nasional untuk mengatasi masalah ini

Melihat kompleksnya permasalahan dalam mendefinisikan kemiskinan, salah satu upaya


pemerintah adalah dengan membentuk Komite Penangulangan Kemiskinan (KPK) yang
dituangkan dalam Keppres No.124/2001/jo/8/2002. Fungsi KPK adalah perumusan kebijakan
dan program penanggulangan kemiskinan (PK) untuk daerah, pemantauan pelaksanaan PK oleh
daerah, pembinaan pelaksanaan PK di daerah dan pelaporan kepada presiden. Sasaran PK adalah
adanya kesamaan persepsi tentang penduduk miskin dan pelaku PK, adanya koordinasi antara
pelaku, tumbuhnya kepedulian dan kemampuan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan
pemerintah desa dalam upaya PK meningkatkan partisipasi semua pihak dalam PK dan
tumbuhnya kegiatan yang mengarah pada perlindungan sosial bagi kelompok miskin.Daerah
kota/kabupaten juga membentuk Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD).

Langkah-langkah kebijakan penanggulangan kemiskinan difokuskan pada pemenuhan


kebutuhan dasar masyarakat miskin; perlindungan sosial, dan peningkatan kesempatan berusaha.
Sementara itu terdapat pula upaya penanganan masalah gizi kurang dan kerawanan pangan bagi
keluarga miskin yang dilaporkan pada bab lain.

- Apa peran manajemen kesehatan terhadap masalah ini

Program Kesehatan (membangun Poliklinik)


Untuk membantu menjaga kesehatan penduduk setempat, pemerintah membuka poliklinik dan
menempatkan tenaga kesehatan, yakni seorang bidan (desa). Kehadiran poliklinik tersebut sangat
membantu penduduk. Jika mengalami gangguan kesehatan, mereka tidak perlu pergi terlalu jauh
untuk pemeriksaan dan pengobatan, kecuali jika penyakitnya tidak dapat ditangani di poliklinik,
maka harus ke Puskesmas Kecamatan atau RSU Ruteng. Ibu-ibu yang hendak bersalin juga
sangat tertolong oleh kehadiran bidan desa itu, bahkan sudah dibimbing sejak awal kehamilan.
Akan tetapi seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, kebersihan badan, rumah, halaman
dan lingkungan masih mewarnai kehidupan desa, menunjukkan bahwa belum ada pembudayaan
kesehatan diri dan lingkungan.

JPS (Jaring Pengaman Sosial) Kesehatan

Program ini merupakan program darurat untuk membantu masyarakat miskin, agar mereka tidak
semakin terpuruk akibat mahalnya biaya pengobatan. Dengan adanya JPS kesehatan ini,
masyarakat dapat memperoleh obat-obatan dengan harga terjangkau. Terkait dengan adanya
program tersebut, masyarakat Wudi hanya dapat mensyukurinya. Tidak ada perbincangan lebih
lanjut atau atau upaya mengkritisi pelaksanaan program ini, dikarenakan hanya bersifat sesaat
dan darurat.

Pelayanan kesehatan kepada keluarga miskin bertujuan meningkatkan akses pelayanan kesehatan
bagi seluruh penduduk miskin dengan terselenggaranya pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas
dan jaringannya, serta rawat inap kelas III di rumah sakit. Kebijakan dilakukan dengan
menyalurkan dana pelayanan kesehatan secara kapitasi ke Puskesmas dan pelayanan kesehatan
di kelas III rumah sakit dengan sistem klaim. Komponen pelayanan kesehatan gratis bagi
keluarga miskin adalah rawat jalan tingkat pertama di Puskesmas, rawat inap tingkat pertama di
Puskesmas, pelayanan gawat darurat di Puskesmas, dan rawat jalan dan rawat inap tingkat
lanjutan di ruang rawat kelas III RS Pemerintah dan RS Swasta yang ditunjuk Pemerintah.

- Apa yang dapat kita lakukan sebagai anggota masyarakat untuk menyikapi
masalah yang ada
Pemberdayaan terkait erat dengan konsep alternatif pembangunan. Konsep ini menekankan
otonomi pengambilan keputusan suatu kelompok masyarakat yang berlandaskan pada sumber
daya pribadi, partisipasi, demokrasi, dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung.
Fokusnya adalah lokalitas, karena civil society lebih siap diberdayakan lewat isu-isu lokal.
Karena itu, pemberdayaan masyarakat tidak hanya sebatas ekonomi, tapi juga politik, sehingga
masyarakat memiliki posisi tawar secara nasional maupun internasional. (Gunawan
Sumodiningrat, 2007: 29).

Istilah pemberdayaan merupakan penerjemahan dari istilah empowermentyang berasal dari


kata dasar power. Korten (1987) merumuskan pengertianpower sebagai kemampuan untuk
mengubah kondisi masa depan melalui tindakan dan pengambilan keputusan. Dengan demikian,
power dalam proses pembangunan dapat diartikan sebagai penguasaan atau kontrol terhadap
sumber daya, pengelolaan sumber daya dan hasil serta manfaat yang diperoleh (Korten dalam
Soetomo, 2006: 404). Istilah lain untuk pemberdayaan adalah penguatan, dimana kekuatan
tersebut berasal dari diri sendiri yang digunakan untuk mendorong terjadinya perubahan. Oleh
karena itu pemberdayaan sangat jauh dari konotasi ketergantungan. Pemberdayaan pada intinya
adalah pemanusiaan, dalam artian mendorong dengan menampilkan dan merasakan hak-haknya.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan merupakan
sebuah usaha untuk memberikan kekuatan, tenaga, dan kemampuan dengan akal atau cara
kepada masyarakat, dalam hal ini berkaitan erat dengan pelaksanaan pembangunan yang
berlangsung. Dalam konteks ini manusia bukan sebagai obyek dalam pembangunan, melainkan
mampu berperan sebagai subyek atau pelaku yang menentukan tujuan, mengontrol sumber daya,
dan mengarahkan proses yang mempengaruhi hidupnya sendiri. Dengan demikian, tujuan dalam
pemberdayaan ini adalah tercapainya kekuatan masyarakat yang mandiri dan berkeadilan sosial.

- Apa peran sebagai dokter layanan primer untuk menangani kasus ini

Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) merupakan standar minimal kompetensi


lulusan yang diterbitkan di akhir tahun 2012 yang akan digunakan oleh dokter di layanan primer.
WHO juga mencanangkan kompetensi dokter untuk mampu bertindak sebagai:
1. Care provider

2. Decision maker

3. Communicator/educator

4. Community leader

5. Manager

Sebelumnya di Indonesia telah masuk ilmu kedokteran keluarga pada tahun 70-an. Ilmu
kedokteran Keluarga yang telah berkembang pesat di Canada dan Amerika ini mengajarkan
bagaimana penanganan pasien dengan pendekatan biopsiko-sosio-kultural, bukan hanya sesuai
keluhan fisik, namun juga mental, rohani, dan kehidupan sekitar yang mempengaruhi sakit.

Prinsip kedokteran keluarga yang dipraktekkan:

1.Komprehensif dan holistic

2.Kontinu

3.Mengutamakan pencegahan

4.Koordinatif dan kolaboratif

5.Personal sebagai bagian integral dari keluarganya

6.Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan

7.Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum

8.Sadar biaya dan sadar mutu

9.Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

Diantaranya karakteristik dokter keluarga yaitu :

1.Tempat kontak medis pertama dalam sebuah sistem pelayanan kesehatan, membuka dan
menyelengarakan akses tak terbatas kepada penggunanya, menggarap semua masalah kesehatan,
tanpa memandang golongan usia, jenis kelamin, atau karakter individual yang dialayani.
2.Memanfaatkan sumber daya secara efisien, melalui sistem pelayanan yang terkoordinasi ,
kerjasama dengan paramedis lainnya di layanan primer, dan mengatur keperluan akan layanan
spesialis dan dibuka peluang untuk advokasi bagi pasien jika diperlukan.

3.Mengembangkan “person-centred approach” berorientasi pada individu, keluarganya, dan


komunitasnya.

4.Mempunyai cara konsultasi yang unik yang menggambarkan hubungan dokter-pasien


sepanjang waktu, melalui komunikasi efektif antara dokter-pasien.

5.Mempunyai proses pengambilan keputusan yang istimewa mempertimbangkan insidens


dan prevalens penyakit di masyarakat.

6.Menangani masalah kesehatan akut dan kronik setiap individu pasien.

7.Menangani penyakit yang masih belum jelas dalam fase dini, yang mungkin memerlukan
intervensi segera.

8.Meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan melalui intervensi yang pas dan efektif.

9.Mempunyai tanggung jawab khusus untuk kesehatan masyarakat.

10.Mengelola masalah kesehatan dalam dimensi jasmani, rohani (psikologi) sosial,kultural,


dan eksistensial.

Salah satu bentuk pelayanan kesehatan di Indonesia ialah pelayanan oleh dokter praktik
umum. Hal ini dikarenakan meskipun ilmu kedokteran keluarga telah masuk ke Indonesia namun
tidak diikuti dengan keberadaan pendidikan dokter keluarga. Hambatan yang dihadapi antara lain
lemahnya pemahaman para stake holderdalam membuat kebijakan dan mendukung
pengembangan pelayanan dokter keluarga ditambah dengan mispersepsi dan perbedaan dalam
ilmu dan disiplin ilmu kedokteran keluarga.

Pemerintah melalui undang-undang No 20 Tahun 2013 telah mencanangkan program dokter


layanan primer (DLP) yang merupakan kelanjutan dari program profesi dokter dan program
internship yang setara dengan program dokter spesialis. Perkembangan selanjutnya dari DLP
merupakan tantangan berat apakah nantinya dapat terealisasi atau tidak. Perjalanan dari konsep
ideal membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak. Harapan besar yang dapat diandalkan
yaitu bagaimana dokter praktik umum yang kini dihasilkan diharapkan dapat menjadi
penyelenggara pelayanan primer paripurnadengan pendekatan kedokteran keluarga. Sehingga
nantinya layanan primer diharapkan dapat memberikan high cost-benefitrasio melalui minimum-
expendituredan maximum-result.

- Apa saja hambatan yang dihadapi pemerintahan dalam menangani kasus ini

Dalam teori ekonomi mengatakan bahwa untuk memutus mata rantai lingkaran setan kemis‐
kinan dapat dilakukan peningkatan keteram‐pilan sumberdaya manusianya, penambahan modal
investasi, dan mengembangkan teknologi. Melalui berbagai suntikan maka diharapkan
produktifitas akan meningkat. Namun, dalam praktek persoalannya tidak semudah itu. Lantas
apa yang dapat dilaku‐kan? Program‐program penanggulangan kemiskinan sudah banyak
dilaksanakan diberbagai negara. Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat program
penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara
bagian, memperbaiki kondisi pemukiman perkotaan dan pedesaan, perluasan kesempatan pen‐
didikan dan kerja untuk para pemuda, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi orang
dewasa, dan pemberian bantuan kepada kaum miskin usia lanjut. Selain program pemerintah,
juga kalangan masyarakat ikut terlibat membantu kaum miskin melalui organisasi
kemasyarakatan, gereja, dan sebagainya. Sedangkan di negara Indonesia sebenarnya dari uraian
diatas juga melakukan upaya yang hampir sama seperti yang dilakukan di Amerika Serikat,
mungkin tingkat komprehensifitasnya yang masih diperlukan. Penanganan kemiskinan di
Indonesia masih didominasi sektor ekonomi, belum begitu menyentuh aspek lain seperti sosial,
budaya, hukum dan politik, bahkan agama. Kekeliruan paradigm dalam memahami kemiskinan
tentu menyebabkan adanya analisis yang keliru, artinya seharusnya memunculkan variabel‐
variabel yang signi‐fikan untuk menganggulangi kemiskinan justru variable yang tidak signifikan
dimasukkan, sehingga estimasi bias dan hasil yang diharapkan tidak terjadi.

Sumber :

• file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/26856-Article%20Text-87931-4-10-
20191127.pdf
• https://media.neliti.com/media/publications/132395-ID-analisis-pola-hubungan-
persentase-pendud.pdf

• https://www.ciputrahospital.com/5-daftar-penyakit-menular-yang-sering-dialami-orang-
indonesia/

• http://digilib.uinsgd.ac.id/20833/1/gizi%20pdfmasyarakat.pdf

 https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2009/02/kemiskinan-mdgskebijakan-kes-
nas_edited.pdf

• file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/443-933-1-SM.pdf

• https://www.bappenas.go.id/files/3513/5211/1083/bab-16---penanggulangan-
kemiskinan__20090202213335__1758__16.pdf

 file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/12348872.pdf

 https://media.neliti.com/media/publications/30659-ID-memahami-kemiskinan-dan-
strategi-penanggulangannya.pdf

Anda mungkin juga menyukai