Anda di halaman 1dari 41

TUGAS KHUSUS

HERBAL MEDICINE

DISUSUN OLEH
LISA SOFITRIANA
1821013001

PROGRAM PASCASARJANA FARMASI


UNIVERSITAS ANDALAS
2018
HERBAL

1. Agrimony

 Spesies
Agrimonia eupatoria L. (Rosaceae)
 Nama lain
Agrimoni, sticklewort
 Bagian yang digunakan
Herb
 Kandungan
Asam : palmitic, asam salisilat, asam silicic dan asam stearate; Falvonoid : Apigenin, luteolin,
luteolin-7-gukosida, glikosida, quercetin, quercitrin; Tannin 3-21%; vitamin : Asam askorbat,
nicotinamide complex, thiamine dan vit K ; triterpen, phytosterol dan volatile acid 0,2 %
 Kegunaan Tradisional
Tumbuhan ini dinyatakan memiliki efek astringen ringan dan diuretik. Namun juga digunakan
sebagai pengobat diare pada anak, apendiksitis, incontinence urin, obat kumur untuk sakit
tenggorokan dan radang kronis nasofaring
 Dosis
Simplisia : 2-4 g dibuat infus 3 x sehari; Ekstrak cair : 1-3 ml (1;1 dalam alcohol 25%) 3 x sehari;
Tincture : 1-4 ml (1:5 dalam alcohol 45%) 3 x sehari
 Studi Klinik
Chakarski dkk (1982) melakukan studi klinis pada 35 pasien yang menderita grastroduodenitis
kronis yang diberikan preparat agrimony. Setelah 25 hari pengobatan, 75% pasien me-claim tidak
merasakan nyeri lagi, 95% dari gejala dyspepsia dan 76% dari nyeri palpitasi.
 Interaksi dengan Obat
Dosis tinggi dapat mempengaruhi pengobatan Tekanan darah dan antikoagulan.
1
Page
2. Aloes

 Spesies
Aloe Barbadensis Mill. (Liliaceae)
 Nama Lain
Lidah buaya, Aloe vera (L)
 Bagian yang digunakan :
Daun kering
 Kandungan
Anthranoids hingga 30% : C-glikosida aloins A dan B, aloinosides A dan B; Chromones: aloesin,
aloeresin E; Phenyl pyrones : aloenin dan aloenin B; Cinanmic acid, dan 1-methyl-tetralin
 Kegunaan Tradisional :
Konstipasi dan menekan menstruasi
 Dosis
Dried juice : 50-200 mg 3 x sehari.
 Studi Klinik
Ekstrak aloes dalam dosis kecil menyebbakan kram perut atau diare yang memiliki efek
hipoglikemik yang signifikan pada 5 orang pasien yang dujikan dengan kondisi diabetes yang
tidak tergantung insulin. Penelitian ini dilakukan pada tahun 1986 oleh Ghannam N dkk.
 Interaksi dengan Obat
Dengan obat antiaritmia seperti quinidine dapat menyebabkan hypokalemia karena terjadi
potensi aksi dari gikosida jantung.
2
Page
3. Angelica

 Spesies
Angelica archangelica L. (Apiaceae/Umbelliferae)
 Nama Lain
Seledri liar
 Bagian yang digunakan
Buah, Daun, Rimpang, Akar
 Kandungan
Kumarin; angelicin, archangelicin, bergapten, isoimperatorin, xanthotoxin; Volatile oils :
monoterpen, limonene, sabinene, linalool, makrosiklik lakton; Archangelenone, asam palmitat,
caffeic, asam klorogenik, gula.
 Kegunaan Tradisional
Antispasmodik, ekspektoran, karminative, diuretik, antiinflamasi local. Juga digunakan sebagai
Radang pernafasan, asma, dyspepsia, anoreksia, rematik, PAD, dan bronchitis.
 Dosis
Simplisia Daun : 2-5 g dibuat infus 3 x sehari; Ekstrak daun cair : 2-5 ml (1:1 dalam alcohol 25%) 3
x sehari; Daun tincture : 2-5 ml (1:5 dalam alcohol 45%) 3 x sehari; Simplisia rimpang/akar : 1-2 g
dibuat infus 3 x sehari; Ekstrak cair rimpang/akar : 0.5-2 ml (1:1 dalam alcohol 25%) 3 x sehari;
Tincture rimpang/akar : 0.5-2 ml (1:5 dalam alcohol 50%) 3 x sehari; Buah 1-2 g.
 Studi Klinik (Hewan)
Studi yang diuji cobakan pada kelinci oleh Harada M dkk tahun 1984 dengan memberikan
uterotonika (penginduksi uterus) kemudian memberikan ekstrak methanol akar angelica pada
kelinci. Studi menunjukkan bahwa uterus menjadi relaksasi.
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data interaksi dengan obat
3
Page
4. Arnica

 Spesies
Arnica Montana L.
 Nama Lain
Tembakau gunung, Leopard’s Bane, wolf’s Bane
 Bagian yang digunakan
Bunga
 Kandungan
Alkaloid; Amina : betaine, kolin, trimetilamin; Karbohidrat : Inulin; Kumarin : scopoletin,
umbelliferone; Flavonoids : betuletol, eupafolin, hispidulin, kaempferol, laciniatin, luteolin,
patuletin, quercetin, spinacetin; Terpenoid : sesquiterpen lakton, diterpen, asam karboksilat;
Voaltile oils 1%; asam amino, arnicin, caffeid acid, asam lemak, fitostrerol, resin, tannin.
 Kegunaan Tradisional
Antitopikal karena iritasi seperti gigitan serangga, radang gusi, keselo dan memar.
 Dosis
Tincture : 2-4 ml (pemakaian luar); Salep, Krim, Gel 5-25% v/v tincture, 5-25% v/v ekstrak cair,
tincture diencerkan atau ekstrak cair (1:3 – 1: 10) dekokta 2.0 g /100 ml air.
 Studi Klinik
Sebanyak 12 laki-laki volunter yang diberi gel arnica secara topikal pada anggota badan, hasil
menunjukkan gel arnica lebih efektif dari pada placebo pada pengobatan sakit otot
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data interaksi obat
4
Page
5. Asafoetida

 Spesies
Ferula assafoetida L (Ferulla rubicaulis Boiss)
 Nama Lain
Asafetida, Asant, Devil’s Dung, Makanan para dewa
 Bagian yang digunakan
Rimpang dan akar
 Kandungan
Fraksi gum 25%: glukosa, galaktosa, L-arabinosa, asam glukoronik; Resin 40-64%; Volatile oils 3-
17%.
 Kegunaan Tradisional
Antispasmodik, ekspektoran, bronchitis kronis, pertussis, kembung/kolik usus
 Dosis
Bubuk resin : 0,3 -1 g 3 x sehari; tincture : 2-4 ml
 Studi Klinik
Dua studi double-blind sudah pernah dilaporkan oleh Mossinger (1978) bahwa asafetida
mempunyai efikasi signifikan pada pengobatan irritable bowel syndrome.
 Interaksi dengan Obat
Dosis berlebih dapat menganggu efek obat antikoagulan, hipertensi dan hipotensi.
5
Page
6. Bloodroot

 Spesies
Sanguinaria canadensis L. (Papaveraceae)
 Nama Lain
Akar merah, sanguinaria, tetterwort, red indian paint
 Bagian yang digunakan
Rimpang
 Kandungan
Alkaloid : Isoquinoline, sanguidimerine, sanguiletin, berberine, dihydrosanguilutine, coptisine,
homochelidonine; Resin; Asam organic; Pati.
 Kegunaan Tradisional
Sebagai pengobatan bronchitis, asma, radang tenggorokan, Faringitis, polip, antiseptik
 Dosis
Simplisia akar : 0,06-0,5 g (1-2 g untuk emetic) 3x sehari; Ekstrak cair : 0,06-0,3 ml (1:1 dalam
alcohol 60%), (1-2 ml untuk emetic) 3 x sehari; Tincture : 0,3 -2 ml (1:5 dalam alcohol 60%), (2-8
ml untuk emetic) 3 x sehari
 Studi Klinik
Memiliki aktifitas antimikroba yang telah diujikan pada 2 bakteri gram positif dan negative,
candida dan trichomonas. Studi ini dilakukan oleh Godowski pada tahun 1989.
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data interaksi obat
6
Page
7. Borage

 Spesies
Borago officinalis L. (Boraginaceae)
 Nama Lain
Bunga bintang, tumbuhan lebah
 Bagian yang digunakan
Herb
 Kandungan
Alkaloid : lycopsamine, intermedin, acetyllycosamine, amabiline, supinine, thesinine; Glukosa,
galaktosa, arabinose; Minyak : gamolenic acid; Asam : asetat, laktat; cyanogenetic; tannin.
 Kegunaan Tradisional
Sebagai pengobatan demam, batuk, depresi, antiinflamasi
 Dosis
Infusa : 5 sendok simplisia dimasukkan kedalam cangkir yang berisi air mendidih, diminum 3 x
sehari; tincture : 1-4 ml 3 x sehari.
 Studi Klinik
Pada tahun 1989 Mills D.E melakukan penelitian borage dengan cara memberikan minyak biji
borage kepada 10 orang dengan total dosis sehari 1,3 gram selama 28 hari. 10 orang tersebut
diminta untuk melakukan tugas psikologis yang membutuhkan kewaspadaan (stroop color test).
Hasilnya, minyak borage dapat melemahkan reaktivitas jantung terhadap stress yang ditunjukkan
dengan adanya penurunan tekanan darah sistolik dan denyut jantung.
 Interaksi dengan Obat
Efek dari gemolenic acid pada sintesa prostaglandin, menyebabkan adanya interaksi pada obat
antikoagulan dan antiplatelet.
7
Page
8. Calendula

 Spesies
Calendula officinalis L (compositae)
 Nama Lain
Gold-bloom, marigold, marybud, pot marigold
 Bagian yang digunakan
Bunga
 Kandungan
Flavonoid 0,4% : flavonol (isorhamnetin, quercetin),glikosida (isoquercetin, narcisin,
neohesperidoside, rutin); Polisakarida; Terpenoid : amyrin, lupeol, longispinogen, oleanolic acid,
arnidiol, brein, faradiol, lupeol, maniladiol, ursadiol, kolesterol, sitosterol, stigmasterol,
taraxasterol; volatile oil : menthone, isomenthone, keton; arvesoide A, carotenoid pigmen,
calendulin
 Kegunaan Tradisional
Sebagai pengobatan tukak lambung dan usus, disminore, mimisan, varises, hemoroid, eksema, lesi
dan konjungtifitis
 Dosis
Simplisia bunga : 1-4 gr dibuat infus 3 x sehari; Ekstrak cair : 0,5 -1 ml (1:1 dalam alcohol 40%) 3 x
sehari; Penggunaan luar : ekstrak cair-tincture : (1:1) dalam alcohol 40% atau tincture 1:5 dalam
alcohol 90%. Berikan kepada luka dan diencerkan 1: 3 dengan air untuk kompres.
 Studi Klinik
Penelitian oleh Fleischner AM pada tahun 1985 dilakukan pada 31 pasien yang mengalami luka
bakar dan diberikan gel calendula 10% (ekstrak etanol) sebanyak 3 x sehari selama 14 hari. Hasilnya
menunjukkan adanya perbaikan dengan berkurangnya rasa nyeri, merah, bengkak, rasa panas
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
8
Page
9. Capsicum  NOURISHING

 Spesies
Capsicum annum
 Nama Lain
Paprika, chilli pepper, cabe merah, lada tobacco, cayenne, hot pepper
 Bagian yang digunakan
Buah
 Kandungan
Capsaicinoids hingga 1,5%; Volatile oils; Capsanthin, capsorubin, carotene, lutein, protein, vitamin
A dan C.
 Kegunaan Tradisional
Mengobati sakit perut, antispasmodic, dyspepsia, obat kumur radang tenggorokan, antiseptik
 Dosis
Buah : 30-120 mg 3 x sehari; tincture capsicum : 0,3-1 ml; krim, salep : 0,02-0,05%
 Studi Klinik
Zhang WY dkk tahun 1994 melakukan 13 percobaan secara random pada pasien dengan diabetes
neuropati, osteoarthritis, psoriasis yang diberikan capsaicin secara topikal. Percobaan double-
blind ini menunjukkan capsaicin lebih berefek dari pada placebo
 Interaksi dengan Obat
Capsicum dapat menganggu efek dari obat golongan MAOIs (Monoamin Oxidase Inhibitors) dan
antihipertensi
9
Page
10. Cascara

 Spesies
Rhammus purshiana DC. (Frangula purshiana DC)
 Nama Lain
Cascara sagrada, rhamni purshianae cortex, rhamnus
 Bagian yang digunakan
Kulit Pohon
 Kandungan
Anthracene glikosida : cascarosides C, D, E, F, Aloins A, B; Asam linoleat; Asam meristic; lipid;
resin; Tanin
 Kegunaan Tradisional
Konstipasi
 Dosis
Simplisia : 0,3-1 g 1 x sehari; Infusa : 1,5 – 2 g dalam 150 ml air; Cascara ekstrajk cair : 2-5 ml
 Studi Klinik
Petticrew M dkk pada tahun 1997 mengujicobakan cascara kepada lansia. Hasil menunjukkan
cascara menghilangkan sembelit dengan cara meningkatkan pergerakan usus
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
10
Page
11. Chamomile

 Spesies
Matricaria recutica L. (Asteraceae/Compsitae)
 Nama Lain
Chamomile, Hungarian chamomile (Kamila), Wild Chamomile
 Bagian yang digunakan
Bunga
 Kandungan
Kumarin : umbelliferone, metileter, heniarin; flavonoid : apigenin, apigetrin, apiin, luteolin,
quercetin, quercimeritin, rutin; volatile oils 0.24-1.9%: α-bisabololoxide A dan B, sesquiterpen,
cadinene, farsenen, furfural, spanthulenol, proazulenes; Asam amino; anthemic acid;
choline,polisakarida; asam lemak; tannin; triterpen hidrokarbon
 Kegunaan Tradisional
Antispasmodik, antiinflamasi, antiseptic, dyspepsia, diare, kegelisahan, hemoroid
 Dosis
Simplisia : 2-8 gr dibuat infus 3 x sehari; ekstrak cair : 1-4 ml (1:1 dalam alcohol 45%) 3 x sehari
 Studi Klinik
Staba Mann C tahun 1986 telah melaporkan dari penelitian yang dilakukannya bahwa chamomile
germanefektif untuk mengobati infeksi mukosa. Ekstrak dilarutkan sebagai obat kumur 5 sampai
6 kali sehari menunjukkan adanya efek dingin dan astringent. Selain itu, Mann C juga meneliti efek
sedative dari chamomile german. Ekstrak diberikan secara oral kepada 12 pasien yang menjalani
kateterisasi jantung, studi menunjukkan 10 dari 12 pasien mengalami induksi tidur.
 Interaksi dengan Obat
Dosis yang berlebihan mungkian dapat menganggu efek antikoagulan karena adanya kandungan
kumarin.
11
Page
12.Cinnamon  NOURISHING

 Spesies
Cinnamomum zeylanicum BI. (Lauraceae)
Cinnamomum burmanii
 Nama Lain
Ceylon cinnamon, true cinnamon, Saigon cassia, cassia Indonesia, cassia padang
 Bagian yang digunakan
Kulit dalam pohon
 Kandungan
Tanin; Voaltile oils : cinnamaldehyde, benzaldehid, cuminaldehid, phenol, eugenol, metileugenol,
safrole, pinene, phellandrene, cymeme, monoterpenoid, sesquiterpen; calcium oxalate; kumarin,
pati; resin; gula
 Kegunaan Tradisional
Antispasmodik, karminatif, antidiare, antimikroba, refrigerant, anthelmintic, anoreksia,
influeanza, kolik intestinal, dyspepsia dan mual.
 Dosis
Simplisia : 0.5 -1 g dibuat infus 3 x sehari; ekstrak cair : 0.5 – 1 ml (1:1 dalam alcohol 70%) 3 x
sehari; tincture : 2-4 ml
 Studi Klinik
Cinnamon memiliki efek antijamur, antivirus, bakterisida dan larvasida. Ekstrak kulit cinnamon
telah didokumentasikan dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme seperti Escherichia coli,
Staphylococcus aureus dan Candida albicans.
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
12
Page
13. Corn Silk  NOURISHING

 Spesies
Zea mays L. (Gramineae)
 Nama Lain
Jagung, corn
 Bagian yang digunakan
Stigma / Putik
 Kandungan
Amin 0.05%; Minyak : linoleat, oleat, palmitat, asam stearate; Saponin 3%; Tanin 11.5-13%;
Allantoin, cryptoxanthin; flavone; gum; fitosterol; pigmen; resin; vitamin C dan K
 Kegunaan Tradisional
Diuretik, meluruhkan batu pada urin, urethritis, nocturnal, prostatitis, antiinflamasi pada sistim
urinari
 Dosis
Simplisia : 4-8 g dibuat infus 3 x sehari; ekstrak cair 4-8 ml; tincture 5-15 ml ( 1;5 dalam alcohol
25%) 3 x sehari; Sirup : 8-15 ml
 Studi Klinik
Studi klinik sudah menunjukkan bahwa ekstrak cair corn silk memiliki efek diuretik kuat pada
manusia, terutama pada ginjal dan penyakit lainnya
 Interaksi dengan Obat
Dosis berlebih mungkin mempengaruhi pengobatan hipoglikemik atau hipertensi atau hipotensi
dan memperpanjang hypokalemia karena aksi diuretik
13
Page
14. Damiana

 Spesies
Turnera diffusa
 Nama Lain
Turnera, Damiana aphrodisiaca
 Bagian yang digunakan
Daun, Batang
 Kandungan
Karbohidrat : gum 13.5%, pati 6%, gula; Cyanogenetic glikosida: tetraphyllin B; Phenolik glikosida
: arbutin 0.7%; Tanin 3.5%; Voaltile oils 0.5-1 %: thymol, β-pinene, α-copaene, calamine; Asam :
lemak; alkane; damianin; flavone; β-sitostreol; resin
 Kegunaan Tradisional
Antidepresan, pencahar, dperesi, dyspepsia, konstipasi
 Dosis
Simplisia : 2-4 g atau bentuk infus 3 x sehari; ekstrak cair : 2-4 ml
 Studi Klinik
Sediaan herbal damiana telah diujikan oleh Westendorf J pada tahun 1982 dan hasil studi
menunjukkan damiana memiliki efek pada gejala kandung kemih yang terkait dengan gangguan
fungsional dan neurohormonal dan infeksi kandung kemih oleh bakteri
 Interaksi dengan Obat
Dosis berlebih dapat mempengaruhi pengobatan hipoglikemi
14
Page
15. Elecampane

 Spesies
Inula helenium L. (Asteraceae/Compositae)
 Nama Lain
Alant, Inula, helenium, Scabwort, yellow starwort
 Bagian yang digunakan
Rimpang, akar
 Kandungan
Karbohidrat : inulin hingga 44%, mucilage; Terpenoid : β dan γ-sitosterol, damaradienol, friedelin;
Volatile oils 1-4% : sesquiterpen lakton : alantolactone, isoalantolactone, dihidroalantolactgone,
alantic acid, azulene; resin
 Kegunaan Tradisional
Ekspektoran, antitusif, bakterisida, bronchitis, obat cacing
 Dosis
Simplisia : 1.5-4 g atau dekokta 3 x sehari; ekstrak cair : 1.5 – 4 ml (1:1 dalam alcohol 25%) 3 x
sehari;
 Studi Klinik
Studi klinis alantolaktone sudah digunakan sebagai antihelmintik dalam pengobatan cacing gelang,
cacing tambang, cacing cambuk.
 Interaksi dengan Obat
Elecampane mungkin akan mempengaruhi efek pengobatan hipoglikemi dan antihipertensi
15
Page
16. Eucalyptus

 Spesies
Eucalyptus globulus Labill. (myrtaceae)
 Nama Lain
Blue gum, gum tree, fevertree, Tasmanian bluegum
 Bagian yang digunakan
Daun
 Kandungan
Flavonoids: eucalyptrin, hyperoside, quercetin, quercitrin, rutin; Volatile oils 0.5-3% : eucalyptol,
monoterpen (α-pinene, β-pinene, d-limonene, p-cumene), sesuquiterpens (aromadendrene,
alloaromadendrene, globulol, epiglobulol), aldehid, keton; tannin; caffeic acid; ferulic acids; resin;
lilin
 Kegunaan Tradisional
Sebagai antiseptic, penurun panas dan ekspektoran
 Dosis
Eucalyptol : 0.05 – 0.2 ml; Minyak eucalyptol : 0.05-0.2 ml; ekstrak 2-4 g; Minyak untuk topikal :
30 ml oil dalam 500 ml air hangat
 Studi Klinik
Tahun 1979 Shaparenko BA dkk melakukan penelitian tincture yang mengandung eucalyptus
dapat digunakan dalam pengobatan radang telinga tengah. Tincture tersebut memiliki efek
antibakteri dan antiinflamasi.
 Interaksi dengan Obat
Elucalyptus mungkin akan mempengaruhi efek pengobatan hipoglikemi
16
Page
17. Fenugreek  NOURISHING

 Spesies
Trigonella foenum-graecum L (leguminosae)
 Nama Lain
Klabet, kelabat, bockshornsame
 Bagian yang digunakan
Biji
 Kandungan
Alkaloid : pyridine, gentianine, trigonelline, choline; protein dan asam amino (23-25%) : lysine,
tryptophan, 4-hidroxyisoleucine, histidine, lysine, arginine; Falvonoids : flavone (apigenin,
luteolin), glikosida, orientin, vitexin,quercetin; Saponin 0.6-1.7% : sapogenin, diosgenin, gitogenin,
neogitogenin, smilagenin, yucca genin, fenugreekine; Kumarin; lipid 5-8%; vitamin; mineral
 Kegunaan Tradisional
Laksatif, nutrisi, ekspektoran, anoreksia, dyspepsia, grastitis
 Dosis
Biji 1-6 g 3 x sehari
 Studi Klinik (hewan)
Ribes G dkk pada tahun 1984 melakukan penelitian fenugreek terhadap efek hipokolesterolemia
pada tikus. Hasil studi melaporkan bahwa fenugreek mampu mereduksi kolesterol kecuali
trigliserida.
 Interaksi dengan Obat
Fenugreek mempengaruhi pengobatan hipoglikemi, obat golongan MAOI dan antikoagulan
17
Page
18. Garlic  NOURISHING

 Spesies
Allium sativum L. (Amarylliadaceae/Liliaceae)
 Nama Lain
Bawang putih, Ajo, Allium
 Bagian yang digunakan
Clove/ bulb
 Kandungan
Enzym : allinase, peroxidase, myrosinase, lipase; volatile oils 0.1-0.36% : aliin, allicin, allylprpyl
disulfide, diallyl disulfide, ajoene, S-allylmercaptocysteine (ASSC), S_methylmercaptosysteine
(MSSC), terpen (citral, geraniol, linalool,  dan β-phellandrene; protein; asam amino; mineral;
vitamin; lipid; prostaglandin
 Kegunaan Tradisional
Asma, influenza, bronchitis, batuk, antihipertensi, antitrombotik, antimikroba, anti-atherogenic
dan pencegahan kanker
 Dosis
Simplisia : 2-4 g 3 x sehari; Bawang putih segar 4 g sehari; Tincture : 2-4 ml (1:5 dalam alcohol 45%)
tiga kali sehari; Oil : 0.03-0.12 ml 3 x sehari; syrup garlic : 2-8 ml; jus garlic : 2-4 ml
 Studi Klinik
Tahun 2001 shirin dkk melakukan penelitian terhadap Allium sativum L. Dimana pada
penelitiannya dapat digunakan sebagai kemopreventif kanker kolon yang dilakukan dengan
membandingkan antara SAC dan SAMC yang dikandung oleh Allium sativum pada sel kanker kolon
HT-29 dan SW-480. Kesimpulan dari penelitian ini adalah SAMC dapat menghambat pertumbuhan
serta mengistirahatkan sel pada fase G¬2 – M dan menginduksi terjadinya apoptosis.
 Interaksi dengan Obat
Dapat mempengaruhi pengobatan hipoglikemi, antikoagulan, efek aspirin/ antitrombosit
18
Page
19. Ginger  NOURISHING

 Spesies
Zingiber officinale Roscoe (Zingiberaceae)
 Nama Lain
Jahe, zingiber
 Bagian yang digunakan
Rimpang
 Kandungan
Karbohidrat 50%; Lipid 6-8% (asam palmitat, asam oleat, asam linoleat, caprylic acid, asam laurat,
myristic acid, pentadecanoic acid, heptadecanoic acid, asam stearate, asam linolenic) trigliserida,
lecithins, gingerglycolipids A, B dan C; Oleo –resin 33%: gingerol, zingerone, 1-dehydrogingerdione,
6-gingesulfonic acid; Volatile oils 1-3% : β-bisabolene, zingiberene, zingiberol, zingiberenol,
curcumene, β-sesquiphellandrene, geraniol, neral, linalool, d-nerol; asam amino (arginine, asam
aspartate, sistein, isoleusin, leucine, glycin; protein; resin diterpen; vitamin; mineral
 Kegunaan Tradisional
Kolik, dyspepsia, antispasmodik
 Dosis
Antiemetik : Bubuk rimpang : dosis tunggal 1-2 g diminum 30 menit sebelum melakukan
perjalanan, atau 0.5 g 2 – 4 x sehari. Tincture : 1.5-3 ml (1:5) 3 x sehari, 1.7-5 ml sehari
 Studi Klinik
Tahun 2017 peneliti Ankita Singh Chakotiya dkk menemukan bahwa Zingiber officinale memiliki
daya hambat antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan cara mempengaruhi fisiologi
seluler dan biolfilm dari bakteri tersebut. Penelitian ini berjudul “ Zingiber officinale : Its
antibacterial activity on Pseudomonas aeruginosa and mode of action evaluated by flow
cytometry”.
 Interaksi dengan Obat
Dosis berlebihan dapat mempengaruhi pengobatan antidiabetes dan antikoagulan
19
Page
20. Ginseng  NOURISHING

 Spesies
Panax ginseng Meyer; Panax quinquefolius L.; Panax notoginseng
(Burkh)
 Nama Lain
Ginseng asia, ginseng korea, ginseng cina, ginseng jepang, Ninjin,
American ginseng, Five-fingers, sang, western ginseng
 Bagian yang digunakan
Akar
 Kandungan
Terpenoid; saponin; volatile oil; panacene, limonene, terpineol; eucalyptol; sterol; polisakarida;
pati, β-amilase; gula; vitamin; choline; lemak; mineral
 Kegunaan Tradisional
Mengobati neuralgia, insomnia, hipotonik, sexual inadequacy
 Dosis
Untuk menjaga kesehatan : 0.5-1 g akar/hari, bisa dibagi menjadi 2 dosis gunakan selama 15-20
hari. Direkomendasikan diminum pagi hari 2 jam sebelum makan dan malam hari 2 jam setelah
makan
 Studi Klinik
Peneliti bernama Lili jiao dkk pada tahun 2014 melakukan penelitian terhadap tumbuhan ini.
Penelitian tersebut berjudul “Anti-tumour and immunomodulatory activities of oligosaccharides
isolated from Panax ginseng C.A. Meyer”. Hasil penelitiannya Panax ginseng meyer memiliki efek
antitumor dan imunoregulator yang dicobakan pada tikus hepatoma-22 (H22). Panax ginseng
meyer secara signifikan meningkatkan limpa, tingkat necrosis factor-α tumor serum, proliferasi
limfosit limpa, natural killer cell activity, fungsi fagositik dan produksi oksida nitrat yang
disekresikan oleh makrofag pada tikus H22. Namun, tidak ada sitotoksisitas yang terdeteksi yang
mungkin terkait dengan efek imunomodulatornya.
 Interaksi dengan Obat
Ginseng mungkin mempengaruhi aksi golongan obat MAOIs
20
Page
21. Java Tea

 Spesies
Orthosiphon stamineus Benth. (Lamiaceae)
 Nama Lain
Kumis kucing, Orthosiphon spicatus Bak., Orthopsipon aristatus Miq.
 Bagian yang digunakan
Batang bagian atas, Daun
 Kandungan
Benzochromenes : orhtochromene A, methylripariochromene A, acetovanillochromene; Diterpen
: isopiramine (orhtosiphon A dan B, orhtosipon F,G,H,I), pimarane, staminal A; Minyak esensial
0.02-0.7% : β-elemene, β-caryophullene, -humulene, β-caryophyllene, asam palmitat; Falvonoid
: sinensetin, tetramethylscutellarein, tetramethoxyflavones, eupatorin, salvigenin, cirsimaritin,
pillion, rhamnazin, trimethylapigenin, tetramehtylluteolin; Caffeic acid; inositol; fitosterol; garam
potasium
 Kegunaan Tradisional
Sebagai obat hipertensi dan diabetes, gangguan ginjal, gout dan rematik
 Dosis
Simplisia : 2-3 g dalam 150 ml air dibuat infus, diminum 2-3 x sehari
 Studi Klinik
Salah satu peneliti yang melakukan uji java tea ini yaitu Muangman pada tahun 1991. Dimana
peneliti memberikan java tea 250 ml kepada 6 volunter yang sehat setiap 6 jam selama 1 hari.
Hasil menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan urin pada 6 jam setelah minum java tea.
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data interaksi obat
21
Page
22. Melissa  NOURISHING

 Spesies
Melissa officinalis L. (Labiate)
 Nama Lain
Lemon balm, balm, honeyplant, sweet balm
 Bagian yang digunakan
Daun kering dan bunga bagian atas
 Kandungan
Voaltile oils 0.06-0.375% : monoterpen (citronellal, geranial, neral, citronellol, geraniol, nerol, β-
ocimene), sesquiterpen (β-caryophyllene, germacrene D); flavonoid 0.5% : glukosida, quercetin,
apigenin, kaempferol; Polyphenol : protocatechuic acid, hydroxycinnamic acid, caffeic acid,
chlorogenic acid, rosmarinic acid, 1.3-benzodioxole-5-aldehid
 Kegunaan Tradisional
Sedatif, antibakteri, karminatif, obat demam, sakit kepala, gangguan lambung, rematik
 Dosis
Simplisia : 1.5-4.5 g dibuat infus dalam air 150 ml, diminum beberapa kali sehari. Pemakaian
topikal : krim 1% ekstrak simplisia (70:1) dipakai 2-4 x sehari
 Studi Klinik
Wolbling dkk tahun 1994 melakukan penelitian Melissa sebagai obat topikal pada herpes simplex
virus (HSV). Ekstrak daun Melissa (70:1) diberikan kepada 115 pasien yang mengidap HSV secara
topikal 5 kali sehari selama 14 hari. Pada hari ke 8, 96% participant menunjukkan kesembuhan
pada lesi.
 Interaksi dengan Obat
Belum ada data interaksi obat
22
Page
23. Rosemary  NOURISHING

 Spesies
Rosmarinus officinalis L. (Labiate)
 Nama Lain
Rosmarin
 Bagian yang digunakan
Daun, ranting
 Kandungan
Flavonoid : diosmetin, diosmin, genkwanin, luteolin, hispidulin, nepetin, nepitrin, apigenin; phenol
: caffeic, chlorogenic, labiatic, neochlorogenic, asam rosmarinic; volatile oil 1-25% : monoterpen
(α dan β-pinenes, champene, limonene, 1,8-cineole, borneol, champor, linalool, verbinol,
terpineol, 3-octanone, isobornyl acetat; terpenoid : carsonol, carsonolic acid, rosmanol, oleanolic,
ursolic acid
 Kegunaan Tradisional
Dipepsia, sakit kepala, nyeri pinggul, myalgia, neuralgia.
 Dosis
Simplisia : 2-4 g dibuat infus 3 x sehari. Ekstrak cair : 2-4 ml (1:1 dalam alcohol 45%) 3 x sehari
 Studi Klinik
Ammon Hof S tahun 1989 melaporkan rosemary oil, 1,8-cinoele dan bornyl acetat memiliki aksi
spasmolitik pada usus halus. Bult H dkk tahun 1985 juga melaporkan rosmarinic acid yang
diujicobakan ke kelinci memiliki efek menekan aktifasi histamine-histamin pada proses inflamasi
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data interaksi obat
23
Page
24. Bawang Merah  NOURISHING

 Spesies
Allium cepa L.
 Nama Lain
Bawang merah, brambang, bawang beureum, dasun merah
 Bagian yang digunakan
Umbi
 Kandungan
Kalori, protein, Lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, Vitamin A, vitamin B1, vitamin C,
minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptide,
fitohormon
 Kegunaan Tradisional
Sebagai obat tradisional dapat menyembuhkan penyakit deman, kencing manis dan
batuk. Bawang merah mengandung kuersetin, antioksidan kuat yang bertindak sebagai agen untuk
menghambat sel kanker.
 Dosis
Simplisia : 4 gr dibuat infus 1 x sehari
 Studi Klinik
Yi Long Ma dkk tahun 2018 melakukan penelitian Allium cepa L dengan judul penelitian
“Antioxidant and antibacterial evaluation of polysaccharides sequentially extracted from onion
(Allium cepal L.). Hasil penelitian Allium cepa L tersebut memiliki antioksidan alami yang potensial
dan juga sebagai agen antimikroba tergantung dari dosis yang digunakan.
 Interaksi obat
Belum ditemukan data interaksi obat
24
Page
25. Temu Putih  NOURISHING

 Spesies
Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe
 Nama Lain
Temu kuning, temu pepet, koneng tegal, white turmeric, kencur,
Ambhalad, cedoaria, er-chu, Turmeric Power, Ezhu
 Bagian yang digunakan
Rimpang
 Kandungan
Kurkumin ( diarilheptanoid), minyak atsiri (isokurkumenol, prokurmenol, kurkunadiol), asam 4-
metoksi sinamat, kurkumanolid A, kurleumanolid B, (+)-germacrone-4,5-epoxide, kurkumin,
demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, 1,7 bis (4-hidroksifenil)-1,4,6-heptatrien-3-on, etil-p-
metoksisinamat, 3,7-dimetillindan-5-asam karboksilat, golongan spironolakton, alfa pinen, D-
kamfen, D-borneol, D-kamfer, monoterpen oksida (sineol), β-Turmerone, 5-isopropylidene-3,8-
dimethyl-1(5H)-azulenone, dihikalkon, kalkon, flavon, katekin, leukoantosiadin, garam flavin,
antosianidin.
 Kegunaan Tradisional
Secara tradisional digunakan sebagai antimikroba, antiinflamasi, antifungal, perut kembung, obat
pembersih sesudah nifas. Pada pengobatan Cina telah digunakan pada treatment kanker serviks.
 Dosis
Simplisia : 100 gr dibuat infus 1 x sehari
 Studi Klinik
Mon dkk tahun 1985 melakukan penelitian Curcuma zedoaria sebagai antikanker. Hasil penelitian
: Polisakarida dan protein-terikat polisakarida Curcuma zedoaria menunjukkan penghambatan
pada sarcoma-180 dan Echrlich ascites tumor pada tikus. Dan 2 derivat seskuiterpen (curcumol
dan curdione) dari Curcuma zadoaria menunjukkan sitotoksik terhadap sarcoma-37, Echrlich
ascites tumor, dan cervical carcinoma-U14 pada tikus.
 Interaksi obat
Belum ditemukan data interaksi obat
25
Page
NOURISHING

26. Katu

 Spesies
Sauropus androgynous Merr.
 Nama Lain
Katu, katuk, sweet leaf, mani cai, sayur manis, simani, manis
 Bagian yang digunakan
Daun, Akar
 Kandungan
Glikosida, lignin, liriodendrin, corchoionoside, sauporoposide, guanosin
 Kegunaan Tradisional
Air rebusan daun digunakan untuk memperbanyak ASI, obat demam, obat bisul, borok. Dekokta
akar untuk demam dan tukak pada hidung, sakit mata
 Penelitian
Sa’roni dkk (2004) meneliti efek pemberian tablet ekstrak etanol daun S. androgynous dengan
dosis 300 mg ekstrak/tablet 3 x 1 tablet/hari pada ibu yang menyusui. Ekstrak diminum setelah
makan selama 15 hari memperlihatkan peningkatan volume air susu sampai 50% dibanding
placebo.
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
26
Page
27. Bengkoang

 Spesies
Pachyrhizus erosus (L.) Urb
 Nama Lain
Man keo, Dou shu, singkuwang, besusu, jempiringan, sangkowang,
bangkuwa
 Bagian yang digunakan
Biji, Umbi
 Kandungan
Rotenone, 12α-hydroxyrotenone, cis-12α-hydroxtmunduserone, cis-12α-hydroxyerosone, cis-
12α-hydroxymunduserone, monosakarida, dulcitol, pachyrrhixine, phenylfuranocoumarine
 Kegunaan Tradisional
Umbi bengkoang digunakan sebagai makanan penyejuk bagi penderita demam. Bijinya sebagai
obat sakit kulit dan pencahar. Umbi sebagai komponen utama dari berbagai jenis bedak dan lulur
 Penelitian
Tahun 2002 Watananbe T dkk melakukan uji ekstrak kloroform biji P. erosus pada virus herpes
simples (HSV). Hasilnya menunjukkan P. aerosus mempunyai aktifitas yang kuat terhadap virus
HSV tipe 1 dan 2 ketika diuji dengan menggunakan metoda plaque reduction assay
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
27
Page
28. Pare

 Spesies
Momordica charantia L.
 Nama Lain
Balsam pear, bitter cucumber, pario, kambeh, pepareh, poya,
papariane, mara, palia
 Bagian yang digunakan
Herb
 Kandungan
Sitosterol, cucurbita, momordicoside L, stigmastadienol, momordicine, triterpenoid,
kuguaglycoside, karaviloside II, charantosides A-C, balsaminol E, balsamonoside A, karaviligenin E,
momordenol, momordol
 Kegunaan Tradisional
Anti cacing dan parasite, ememnagog, antivirus untuk cacar, hepatitis, demam, tumor, inflamasi,
malaria, menginduksi aborsi, sakit kepala, diare dan asma. Topikal : luka, infeksi pada kulit, luka
bakar.
 Penelitian
Penelitian yang dilakukan berbagai ekstrak dari daun baik air, etanol, dan methanol telah
menunjukkan aktivitas antibakteri secara in vitro terhadap E. coli Staphylococcus, Pseudomonas,
Salmonella, Streptobacillus, Streptococcus; ekstrak dari keseluruhan tanaman menunjukkan
aktivitas antiprotozoal terhadap entamoeba histolytica. Buah dan jus dari buah menunjukkan
aktivitas antibakteri terhadap Helicobacter pylori sebagai penyebab tukak lambung. Penelitian ini
dilakukan oleh Taylor L pada tahun 1989.
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
28
Page
29. Temu Kunci

 Spesies
Boesenbergia pandurata Roxb.
 Nama Lain
Chinese ginger, petits doigts, krachai, cu ngai, konce, koncih,
uni rawu, dumu kunci
 Bagian yang digunakan
Rimpang, Daun
 Kandungan
Pinostrobin, pinocembrin, cardamonin, alpinetin, panduratin A, helichrysetin, flavonoid,
cardamonin, nicolaioidesin, flavokawain C, methoxyflavanone, pinostrobin
 Kegunaan Tradisional
Antelmentik, antihiperlipidemia, antihipertensi, antihistamin, analgetik dan antiinflamasi.
Rimpang juga berkhasiat memperbanyak ASI dan penyegar tubuh pasca melahirkan. Daunnya
dapat digunakan sebagai obat sariawan
 Penelitian
Sroisiri T dkk tahun 2010 menguji aktifitas ekstrak B. pandurata terhadap aktifitas C. albicans pada
gigi palsu acrylic. Dari pengujian tersebut terlihat bahwa ekstrak ini dapat menghambat
melekatnya mikroba pada gigi palsu. Peneliti berkesimpulan boleh jadi senyawa aktif yang
terdapat dalam ekstrak tersebut dapat dipergunakan sebagai antifungi untuk pencegahan
stomatitis gigi palsu.
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
29
Page
30. Lengkuas

 Spesies
Alpinia galangal L.
 Nama Lain
Langkauas, padagoji, java galangal, hong dou ku, kha, ginger,
laja, kalawasan, isem, lawase, langkwas, langoase, aliku
 Bagian yang digunakan
Rimpang
 Kandungan
Diterpen, galangal, galanganol, glukosida, phenylpropanoid, methyl chavicol, limonene,
piperitenone, decanoic acid, sesquiterpenoid, pentadecane, -farnesense, γ-selinene
 Kegunaan Tradisional
Pengobatan sakit kulit seperti panu, kurap, bisul dan luka; gangguan pernafasan, sakit perut pasca
melahirkan, gangguan saluran pencernaan, pengobatan kanker mulut dan lambung, dan sebagai
obat batuk. Rimpang juga digunakan dalam masakan sebagai bumbu dan dapat menambah nafsu
makan
 Penelitian
Achutan CR dkk (1997) menguji ekstrak rimpang A. galangal secara in vivo terhadap hipolipidemia.
Hasil penelitiannya, ekstrak galangal diketahui memiliki aktifitas hipolidemia. Metoda pengujian
yaitu diberikan ekstrak secara oral (20 mg/hari) pada tikus wistar putih selama 4 minggu. Dosis
tersebut dapat menurunkan dan kadar serum kolesterol total jaringan, trigliserida, fosfolipid dan
secara signifikan meningkatkan level serum high density lipoprotein (HDL) dalam diet tinggi
kolesterol pada makanan tikus.
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
30
Page
31. Kedele

 Spesies
Glycine max (L.) Merr
 Nama Lain
Soya bean, yam bean, daduo, yua, kacang kuning, dekeman,
kedela, kacang jepun, kadule, gadelei, sarupapa titak, demekun,
kadangsul
 Bagian yang digunakan
Biji dan akar
 Kandungan
Isoflavon genistein, daidzein, soyasaponin A3, delphinidin-3-glukosida, cyaniding-3-glukosida,
formononetin, glyceufuran, glyceolin, plicadin, quercetin, cyanidin
 Kegunaan Tradisional
Memelihara kesehatan pencernaan, kesehatan tulang, sirkulasi darah, mencegah kanker dan
resiko penyakit jantung
 Penelitian
Peneliti Rimoldi G dkk tahun 2008 melakukan uji biaktifitas G. max. Pada percobaan menggunakan
tikus, pada salah satu dosis E2 atau dosis tertinggi genistein ditemukan berat uterin meningkat
dan analisis histologic menunjukkan induksi estrogen terutama di uteri. Di vagina, pada salah satu
dosis E2 atau dosis tertinggi genistein terlihat adanya induksi hiperplastik pada epithelium yang
dibandingkan dengan control atropik. Sedangkan pada kelenjar susu, E2 atau dosis tertinggi
meningkatkan proliferasi dan ekpresi PR. Kadar serum hormone luteinizing menurun pada E2
(kedua dosisi) namun tidak berlaku untuk genistein
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
31
Page
32. Kunyik Talerang

 Spesies
Hedychium coronarum J. Konig
 Nama Lain
Garland flower, common ginger lily, cinnamon jasmine,
white ginger, jiang hua, katkatan, gandasoli, mandasuli, manasuli
 Bagian yang digunakan
Rimpang, bunga
 Kandungan
Hedychiol, hedychilactone, coronarin D, horonarin E, trimehtoxyflavone, coronalactoside,
nerolidol, linalool, geraniol, borneol, carvacrol, limonene, sabinene, nerolidol, hedycoronen
 Kegunaan Tradisional
Jus pangkal batang digunakan untuk mengobati amandel. Rebusan tangkai yang diremas-remas
dan masih panas dapat digunakan untuk kumur-kumur. Rimpang digunakan sebagai antiinflamasi,
infeksi kulit, sakit kepala dan rematik
 Penelitian
Joshi S tahun 2008 bersama rekan-rekannya melakukan penelitian minyak menguap H.
coronarium. Hasil menunjukkan minyak aktif menghambat pertumbuhan berbagai mikroba
dengan zona hambat (mm), MIC (ml/ml) berikut : S. aureus 14 mm (7.8 ml/ml), Shigella flexneri 11
mm (31.3 ml/ml), Pasteurella multocida 13 mm (7.8 ml/ml), E. coli 12 mm (15.6 ml/ml cakram)
dan Salmonella enterica enteric 14 mm (7.8 ml/ml).
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
32
Page
33. Kencur

 Spesies
Kaempferia galangal L.
 Nama Lain
Aromatic ginger, sand ginger, ceuku, tekur, cakua, huma pete,
asuli, ceku, cakuru, kencur, kencor
 Bagian yang digunakan
Rimpang
 Kandungan
Monoterpen, keton, ethyl cinnamate, ethyl p-methoxycinnamate, cinna maldehyde, borneol,
champene, pentadecane, pinene, camphene, carvone, benzene, eucalyptol, borneol,
pentadecane
 Kegunaan Tradisional
Sebagai obat batuk, kembung, mual, bengkak dan obat bisul.
 Cara Pakai
Batuk : ± 5 gram rimpang segar K. galangal, dicuci, dikunyah sampai halus kemudian telan.
Topikal : parutan rimpang kencur dicampur minyak tanah digunakan untuk gatal-gatal, panu dan
kurap
 Penelitian
Umar MI dkk (2014) melakukan penelitian ethyl p-metoxycinnamate terlihat menghambat kuat
pembentukan jaringan granuloma pada tikus, memperpanjang waktu “tail flick” pada tikus dan
juga menghambat interleukin dan factor necrosis tumor. Peneliti menyimpulkan senyawa ini
memberikan aktifitas antiinflamasi yang potensial dengan menghambat proinflamasi cytokines
dan angiogenesis
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
33
Page
34. Jeruk Nipis

 Spesies
Citrus aurantifolia Swingle
 Nama Lain
Lime, limau asam, Muli, Manao, sour lime, limau kapeh,
jeruk pecel, limau nipis
 Bagian yang digunakan
Kulit buah, buah, daun, bunga
 Kandungan
Limonene, linalool, allo-ocimene, methyl anthranilate, limonexic, isolimonexic acid, hesperitin,
hesperidin, rutin, eriocitrin, narirutin, scopoletin, limettin, collinin, bergaptol, bergapten,
isopimpinellin, imperatorin, prangol, phellopterin, bergamottin, terpineol, pinocarveol, sabinen,
myrcene, neral, geranial
 Kegunaan Tradisional
Jus buah jeruk nipis digunakan untuk obat batuk, nyeri tenggorokan, penurun panas dan bumbu
masak. Juga dapat digunakan sebagai antiseptic, antiskorbut, sakit hati, sakit kepala, sakit perut
dan sakit kulit
 Penelitian
Dua orang peneliti Gharagozloo dan Ghaderi tahun 2001 melakukan uji bioaktifitas juas buah C.
aurantiflia. Hasil penelitian jus buah memperlihatkan efek immunomodulator yang terlihat melalui
uji aktivasi mitogen pada kultur sel mononuclear. Terlihat adanya proliferasi yang diaktivasi oleh
phytohemaggltinin (PHA) secara signifikan dihambat oleh 250 dan 500 mg/ml. Pada dosis 500
mg/ml ekstrak dapat menghambat proliferasi mononuclear sel yang diaktivasi oleh protein A
Streptococcus (SPA).
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
34
Page
35. Jeruk Purut

 Spesies
Citrus hystrix DC.
 Nama Lain
Leeh-lime, citron combera, kulubut, ma krrut, limau puruik,
jeruk wangi, jeruk keramas, lemon smanggi, lemon pepeda,
lemon kabi
 Bagian yang digunakan
Kulit buah, bunga, daun
 Kandungan
Kumarin bergamottin, oxypeucedanin, limonin, deactylnomilin, citronellal, citronellol, linalool,
myrcene, sabinene, isopulegol, terpinolen, geranial, caryophyllene, indole, isopropanol, gikosida
flavonoid
 Kegunaan Tradisional
Sebagai obat batuk, sakit perut. Sari buahnya untuk bahan penyedap dan olahan minuman serta
sebagai insektisida untuk mencuci kepala dan membalur kaki untuk membunuh pacet
 Penelitian
Tahun 1997 Verheij EWM dan Coronel RE menemukan bioaktifitas ekstrak etanol dari kulit jeruk
memiliki sifat antioksidan dan berpotensi sebagai sumber baru antioksidan alami
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
35
Page
36. Ruku-ruku

 Spesies
Ocimum sanctum L.
 Nama Lain
Jawa lampes, lampes, kemanghi, uku-uku, lufe-lufe, tulsi
 Bagian yang digunakan
Daun
 Kandungan
Ocimumocide, ocimarin, apigenin, neolignan, citrusin, eugenol, biegenol, dehydrodiegenol,
ursolic acid, stigmasterol, apigenin, luteolin, caryphyllene oxide, vanillin, eugenol, vicenin-2,
molludistin, carvacrol, germacrene D, sabinene, carvone
 Kegunaan Tradisional
Sebagai pelancar ASI, obat asma, demam, batuk, malaria, diare, disentri, diabetes, infeksi kulit,
obat cacing, konstipasi, gigitan serangga dan jerawat. Dapat juga digunakan sebagai bumbu
masakan dan lalapan.
 Cara Pakai
Pelancar ASI : dipakai ± 25 gram daun segar, dicuci dan dimakan mentah sebagai lalap
 Penelitian
Tahun 2008 Singh A dan rekan-rekannya menemukan bioaktifitas O. sanctum. Ekstrak methanol
dan suspense serbuk O. sanctum pada uji antiinflamasi pada tikus menghambat efek inflamasi
yang diinduksi dengan carrageenan dan granuloma yang diinduksi dengan minyak croton. Efek
pemberian ekstrak dengan dosis 500 mg/kg setara dengan pemberian natrium salisilat 300
mg/kgbb. Uji efek analgetik dengan menggunakan plat panas juga memperlihatkan hasil yang
bersamaan.
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
36
Page
37. Merica

 Spesies
Piper nigrum L.
 Nama Lain
Black pepper, daka, hu jiao, pepper plant, white pepper,
lado ketek, lada
 Bagian yang digunakan
Buah, biji, daun
 Kandungan
Pipercine, piperin, isoperolin, pipercyclobutanamide, rectrofractamide, piperchabamide,
trachyonen, pergumidiene, isopiperoleine, pellitorin, dipiramide A, guineesine, limonene,
sabinene
 Kegunaan Tradisional
Dicampur dengan jahe dan madu, digunakan sebagai obat kuat sesudah melahirkan. Untuk kulit
sebagai counter-irritant, rematik dan sakit kepala
 Penelitian
Tahun 2007 Hirata N dkk melalukan uji bioaktifitas ekstrak methanol daun P. nigrum. Dengan
menggunakan “regrowth assay” pada mencit jantan strain C57Black/6CrSlc yang sensitive
testosterone terlihat menghambat aktifitas enzim testosterone 5a-reductase dan mengaktifitasi
stimulasi melanogenesis. Dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ekstrak daun P.nigrum
sangat boleh jadi bisa digunakan untuk perawatan rambut terutama untuk mencegah timbulnya
uban dan alopecia
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
37
Page
38. Pala

 Spesies
Myristica fragrans Houtt.
 Nama Lain
Mace, nutmeg, muscade, nootmuskat, nikuzuku, palo, gosora,
Pahalo, pala
 Bagian yang digunakan
Buah, biji, bunga
 Kandungan
Machillin A, macelignan, nectandrin B, licarin A, safrol, fragransol B, fragransin-D2, propanediol,
fragransin, myristicanol B, phenypropanoid asiklik, methyl eugenol, pulegone, eugenol,
methylisoeugenol, myrisfrageal A, licarin B
 Kegunaan Tradisional
Bersifat stimulansia dan karminatif. Stimulant untuk saluran cerna, tonik, dan afrodisiak. Dapat
juga untuk disentri, sakit perut, malaria, rematik, sciatica, lepra dan sakit kuning
 Penelitian
Ram A dkk tahun 1996 melakukan uji bioaktifitas ekstrak etanol buah pala. Dengan dosis 500
mg/kgbb terlihat menurunkan kadar lipid kelinci albino yang di induksi secara signifikan
dibandingkan dengan control pada 60 hari perlakuan. Pada uji ini terlihat juga adanya penurunan
yang jelas konsentrasi kolesterol pada hati dan jantung
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
38
Page
39. Delima

 Spesies
Punica granatum Linn.
 Nama Lain
Pomegranate, dalimo, endelimau, gansalan, lelo kase, rumau
 Bagian yang digunakan
herb
 Kandungan
Pelletierine, sedridin, ellagic acid, gallagic acid, punicalin, punicalagin, punicacortein,
punigluconin, casuarinin, ellagic acid, daucosterol, luteolin, tricetin, Asiatic acid, ursolic acid,
delphinidin, quercetin, kaempferol, rutin, phloridzin, pomegraniin A
 Kegunaan Tradisional
Sebagai pengobatan Kolik, kolisitis diare, disentri, paralisi, adstringen, hemostatic, diabetes,
cacingan, infeksi tenggorokan, batuk dan demam, serta menyembuhkan gusi yang sakit, disentri,
diare dan keputihan
 Penelitian
Tahun 2002 Murthy KNC dkk melakukan uji bioaktifitas P. granatum. Hasil penelitian ekstrak
kulitnya meningkatkan aktifitas enzim hati yang menghambat ROS. Toksisitas yang di induksi oleh
CCL4 juga diproteksi oleh ekstrak yang terlihat pada kajian hispatologi
 Interaksi dengan Obat
Belum ditemukan data adanya interaksi dengan obat
39
Page
DAFTAR PUSTAKA

1. Barnes, Joanne Dkk (1996). Herbal Medicine : A guide For Healthcare Professionals. Second
Edition. Pharmaceutical Press.
2. Arbain, Dayar Dkk (2014). Review Tumbuhan Obat Sumatera. UPT Sumber Daya Hayati
Sumatera Universitas Andalas.
3. B. Philp, Richard (2004). Herbal-Drug Interactions and Adverse Effects. McGraw-Hill Medical
Publishing Division
4. https://www.sciencedirect.com/
5. https://www.wikipedia.org/
40
Page

Anda mungkin juga menyukai