Anda di halaman 1dari 15

Winda Lestari

RASA LELAH KIAN


MELELAHKAN
CASE STUDY

Setiap pagi dan sore ibu minah selalu berjuang menghadapi kelelahan yang
kian hari semakin melelahkan. Hampir saja putus asa bu minah dalam mengatasi
kelelahan tersebut. Perasaan ini meningkatkan rasa stress dan emosi yang
berkepanjangan. Sudah beberapa kali berobat tapi perasaan kelelahan tidak kunjung
mereda. Kadang-kadang keluar keringat dingin dan jantung berdebar-debar
diikuti sesak napas, mual dan muntah. Rasa berat dan sakit didada
berkepanjangan dan hanya sedikit mereda dengan beristirahat. Gejala lainnya
terdapat pembengkakan pada kaki dan pergelangan. Buk minah sering
merasakan nyeri dan tertusuk pda dada sebelah kiri. Pada pemeriksaan
tekanan darahnya dalah 190/100mmHg, kadar kolesterol totalnya adalah
260mg%, LDL 160mg%, TG 500mg%. Kebiasaan buk minah yang sulit dihentikan
adalah mengkonsumsi makanan yang berlemak tinggi. Pola makan tidak
teratur dan kurang berolah raga.
Pertanyaan

Apa perkiraan penyakit ibu minah?

Jelaska data anamnesa yang diperlukan untuk memastikan penyakit pasien?

Jelaskan data diagnosa yang diperlukan untuk


memastikan penyakit pasien?

Jelaskan pemeriksaan penunjang lainnya?

Jelaskan parameter laboratorium apa saja yang


diperlukan untuk pasien?
Jelaskan penatalaksanaan secara farmakologi penyakit pasien
diatas.
Jelaskan parameter yang perlu dimonitor setelah pemberian terapi
awal?

Jelaskan edukasi yang perlu diberikan untuk


pasien diatas?
Perkiraan penyakit Ibu MInah
ISCEMIC HEART
DISEASE (IHD)

Definisi

Ischemic heart disease (IHD)/Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu


kelainan yang disebabkan oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh
arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung. IHD disebabkan oleh stenosis,
atau penyempitan, dalam satu atau lebih dari arteri koroner utama yang
memasok darah ke jantung, paling sering oleh plak aterosklerotik.
Anamnesa

Anamnesa
Merasa Kelelahan yang berkepanjangan,
keluar keringat dingin dan jantung berdebar-
debar diikuti sesak napas, mual dan muntah
terasa berat dan sakit didada
berkepanjangan dan hanya sedikit mereda
dengan beristirahat dan merasakan nyeri
dan tertusuk pada dada sebelah kiri
DIAGNOSA

1. Nyeri yang khas pada dada


sebelah kiri berkurang ketika
beristirahat.
2. Memiliki riwayat Hipertensi
190/100mmHg
3. (Hiperlipidemia) kolesterol
totalnya adalah 260mg%, LDL
160mg%, TG 500mg%.
Pemeriksaan
Penunjang

Elektrokardiogram 12-lead (ECG)


Treadmill atau latihan sepeda EKG
Abnormalitas gerakan dinding atau pelebaran
ventrikel kiri denganstress echocardiography atau
resonansi magnetik jantung (MR)
Deteksi kelainan perfusi miokardial
Coronografi angiografi
Parameter
laboratorium

- Enzim jantung (creatine kinase [CK], fraksi


CK-MB, troponin I, dan troponin T) meningkat
pada MI tetapi normal pada angina stabil
kronis dan angina tidak stabil.
- Hemoglobin, glukosa puasa, dan profil lipid
puasa harus ditentukan untuk menilai faktor
risiko kardiovaskular dan menegakkan
diagnosis banding.
Penatalaksaan
penyakit
Pengobatan
Farmakologi ibu Minah

1. STATIN (SIMVASTATIN)
2. ANTIPLATELET (ASPIRIN)
TERAPI TOKOLITIK
AGENT
TERAPI TOKOLITIK
AGENT

3. Indometasin

a) Mekanisme Aksi : menghambat aktivitas


prostaglandin serviks
b) Kontra Indikasi :-
c) Efek Samping : gangguan GI, pusing,
sakit kepala
d) Dosis : Loading dose : 50-75
mg po, maintenance dose : 25-50 mg po
tiap 4-6 selama 2 hari, dosis maks : 300
mg/ hari
Parameter yang perlu dimonitor
setelah pemberian terapi awal
1. Pantau gejala angina pada awal dan di setiap kunjungan klinik untuk pasien dengan
IHD untuk menilai efektivitas terapi antiangina. Secara khusus, nilai frekuensi dan
intensitas gejala angina. Menentukan frekuensi penggunaan nitrogliserin sublingual
sangat membantu dalam membuat penilaian ini.
2. Menilai pasien untuk komplikasi terkait IHD, seperti gagal jantung. Kehadiran
komorbiditas baru mungkin menunjukkan IHD memburuk membutuhkan terapi
tambahan atau terapi farmakologis.
3. Secara rutin memonitor parameter hemodinamik untuk menilai toleransi obat. Nilai BP
pada awal, setelah inisiasi obat dan setelah titrasi dosis. BP harus dipantau secara
berkala pada pasien yang diobati dengan β-blocker, CCBs, nitrat, ACE inhibitor, dan /
atau ARB.
4. Penurunan TD mungkin sangat jelas setelah inisiasi dan titrasi dosis β-blocker yang
juga memiliki efek pemblokiran α (misalnya, labetalol dan carvedilol).
5. Karena potensi hipotensi postural, peringatkan pasien bahwa pusing, presinkop, dan
bahkan sinkop dapat terjadi akibat perubahan mendadak dalam posisi tubuh selama
inisiasi atau naiknya titrasi obat dengan efek pemblokiran α.
6. ••
•• Memantau detak jantung secara dekat pada pasien yang diobati dengan
obat yang memiliki efek chronotropic negatif (misalnya, β-blocker, verapamil,
atau diltiazem) atau obat-obatan yang dapat menyebabkan refleks takikardia
(misalnya nitrat atau dihidropiridin CCB). •• Perawatan dengan β-blocker,
verapamil, atau diltiazem biasanya dapat dilanjutkan pada pasien dengan
bradikardia asimtomatik. Namun, kurangi atau hentikan pengobatan dengan
agen ini pada pasien yang mengembangkan bradikardia simptomatik atau
kelainan konduksi yang serius. •• Secara teratur menilai kontrol faktor risiko
yang ada dan adanya faktor risiko baru untuk IHD. Skrining rutin untuk
kehadiran sindrom metabolik akan membantu dalam menilai kontrol faktor
risiko utama yang diketahui dan mengidentifikasi faktor risiko baru. Jika
faktor risiko baru diidentifikasi dan / atau adanya sindrom metabolik
terdeteksi, modifikasi rejimen farmakoterapi, seperti yang dibahas
sebelumnya, untuk mengendalikan faktor-faktor risiko ini dan menurunkan
risiko kejadian efek samping IHD dan IHD.

Anda mungkin juga menyukai