OBAT II
WINDA LESTARI
1821012024
PENDAHULUAN
Mengembangkan obat baru adalah upaya
interdisipliner yang melibatkan banyak
kompetensi dari ahli biologi, ahli kimia, ilmuwan
komputer, staf medis, ahli statistik, dan pakar.
OPTIMASI
02 IDENTIFIKASI TARGET OBAT DAN
PENYAKIT.
VALIDASI TARGET
03 UJI PRAKLINIS
UJI KLINIS
04 PENEMUAN OBAT
Profil
Farmakokinetik Imunotoksisitas
Profil
Farmakodinamik Karsinogenitas
Bioekuivalensi
dan Mutagenisitas
Bioavaibilitas
Toksisitas
(kronik dan
Akut)
METFORMIN
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus adalah kelainan metabolisme
yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi
cukup insulin atau tidak dapat menggunakan
insulin secara efektif, yang mengarah ke
hiperglikemia yang konsisten.
METFORMIN
Insert the title of your subtitle Here
2016
Semakin banyak bukti dari studi klinis dan uji farmakologis dalam investigasi
berbasis sel dan hewan menunjukkan bahwa fungsi utama metformin adalah
untuk menurunkan produksi glukosa hepatik, yang sebagian besar disebabkan
oleh kemampuannya dalam menghambat glukoneogenesis melalui berbagai jalur
METFORMIN MENGURANGI PRODUKSI GLUKOSA HATI
Semua reagen
yang digunakan
adalah pro
analisis atau
BAHAN
kelas HPLC
Phenformin METFORMIN
hidroklorida HIDROKLORIDA
dibeli dari Sigma DISEDIAAN OLEH
Israel Chemical Teva Pharmaceutical
Ltd., Rehovot, Industrues, Ltd.,
Netanya. Israel.
Israel
Binatang percobaan
- Binatang
Tikus Sabra Jantan (berat 200-250 g), hewan u
nit pembibitan, universitas Ibrani jerusalem.
-Kondosi
Lampu standar 12 jam/siklus gelap, pemberian
makanan dikurangi pada periode pengambilan
darah.
Binatang percobaan
- Model Eksperimen
Model Eksperimen tipe 2 yang diinduksi di
buat dengan injeksi intraperitoneal strept
omicin (50 mg/kg, dilarutakan dalam 0,0
1 M buffer natrium sitra, PH 4,0 baru disi
akan untuk menghindari penguapan).
Binatang percobaan
- Pengukuran
Setelah injeksi dilakukan pengukuran gula
darah menggunakan Glucometer Elite m
eteran darah ( Bayer Bruxelles).
- Pemilihan Binatang percobaaan
- Tikus dengan kadar gula darah 300 mg/
dl dipilih untuk menjadi sampel.
Operasi
• Untuk mengaktifkan pemberia langsung
ke duodenum atau usus besar, kanula (
PE-50 Intramedic Polyethylene Tubing,
Becton, Dickinson, MD) ditanamkan diba
gian yang disimpan diatas saluran pence
rnaan tikus; tempat tambahan kanula div
ena jugularis.
• Operasi dilakuakn dengan aantesi ketam
in/ Xylazine (9% ketamin dan 1 % laruta
n xylaine, ip 1.0 ml/kg berat) minimal 5 h
ari sebelum inisisasi percoban Pharmak
okinetik/Pharmakodinamik.
Tablet CR
• Tablet metformin (CR I) disiapkan denga
n kompresi langsung dengan die 5 mm.
Setiap tablet beratnya76 mg dan menga
ndung 25% b/b methocel K100M. Formu
lasi tablet (CR II) ditambah pelapis etilse
lulosa dari tablet CR I.
• Profil disolusi invitro kedua tablet menggunaka
n alat disolusi tipe II (media 900 ml, DDW 37o
C, 100 rev. /min).
• Untuk memastikan sifat gasroeverisitas matrik
s CR tablet, dua tabblet metformin dibuat dala
m bentuk pellet menggunakan tabung intragas
trik kedalam perut tikus. Posisi ditentukan oleh
radiografi 10 jam.
Prosedur kerja Percobaan
• Metformin diberikan pada tikus diabetes (n 55-6) mela
lui metode berikut :
1. Intarvena (iv) bolus 200 mg/kg
2. Dosis bolus oral (po) 450 mg/kg
3. Bolus intraduodenal 450 mg/kg
4. Laju infus intraduodenal yang konstan (4 jam, total d
osis 450 mg/kg)
5. Bolus intra-kolon 450 mg/kg
6. Administrasi tablet CR intragastrik I (dua
tablet, dosis total 450 mg/kg)
7. administrasi tablet CR II intragastrik (du
a tablet, dosis total 450 mg / kg);
8. administrasi bolus kendaraan (saline da
n double) air suling melalui intravena da
n intraduodenalrute, masing-masing).
Analisis
• Analisis Farmakokinetik dan farmakodin
amik
• Data dihitung menggunakan program Wi
nNonlin (Versi 1.1, perusahaan Pharsigh
t, Mountain View, CA) melalui analisis no
nkompartemen.
• Anova Kruskal-Wallis, Tes multiple tukey
diterapkan analisis area under kurve vs
wakttu paruh (AUC), area dibawah efek
vs kurva waktu (AUEC), dan nilai efek n
adir metode pemberian metformin. Nila
P kurang dari 0,05 disebut signifikan.
HASIL IV vs PO
HASIL IV vs PO
Intra-colonic administration
CR tablets
KESIMPULAN
• Model tikus ditemukan menjadi strategi yang efekt
if untuk evaluasi PK dan PD dari bentuk dosis CR-
gastroretentif, hasil menunjukkan bahwa perbeda
an dalam tingkat absorbsi obat ke daerah GI atas
tidak secara signifikan mempengaruhi efektivitas
metformin. Penelitian ini menekankan pentingnya
latar belakang analisis PK dan PD sebelum penge
mbangan formulasi CR.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here