DIANA INDIN
ALYA MAZAYA
PRAMASURI
(21.0605.0048)
(21.0605.0038)
PENGGUNAAN OBAT HERBAL ASLI INDONESIA
01 02 03
HERBAL UNTUK HERBAL UNTUK
DISLIPIDEMIA HERBAL UNTUK HIPERTENSI
DIABETES
01
Dislipidemia
Gangguan metabolisme yang ditandai dengan
peningkatan konsentrasi kolesterol total,
kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL),
atau trigliserida, dan/atau penurunan
kolesterol High-Density Lipoprotein (HDL) dan
merupakan penyebab utama penyakit jantung
koroner.
Kandungan
Daun mengandung minyak
atsiri 0.5%, dengan
methylchavicol, Pasologi
d-d-pinene dan
paraffin, isorhamnetin, 2 x 2 kapsul (250 mg ekstrak
luteolin, rutin, daun)/hari
quercetin dan apigenin.
Biji mengandung
saponin, tannin,
flavonoid dan alkaloid.
Yang digunakan adalah daun
Alpukat Persea
americana
Morfologi
Pohon tinggi + 10 m, berkayu, bulat, bercabang
berwarna coklat kotor. Daun tunggal bulat telur,
berwarna hijau, bertangkai letak tersebar, ujung dan
pangkal runcing, berbulu, panjang 10-20 cm, lebar 3-
10 cm. Bunga majemuk, bentuk cawan, tumbuh diujung
ranting, mahkota berambut, putih kekuningan. Buah
buni bulat telur, 5-20 cm, berbintik-bintik atau
gundul, daging buah bila sudah masak lunak, keping
biji coklat kemerahan. Akar tunggang berwarna
coklat.
Uji Pra klinis Uji Klinis
2
Morfologi
Pohon tahunan tinggi 10-15 m, berkayu, tegak,
bercabang, berwarna hijau kecoklatan. Daun
tunggal, lanset, ujung dan pangkal runcing,
tepi rata, panjang 4-14 cm, lebar 1-6 cm. Warna
pucuknya kemerahan, sedangkan daun tuanya
hijau tua. Bunga berkelamin dua, warna
kuning, ukurannya kecil.
Pasologi
minyak atsiri sampai 4%
dengan kandungan utama
cinnamaldehyde. Komponen
lain cinnamil acetat, 2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari
eugenol, -caryofilen,
linalool dan cineol,
prosianidin, musilago
polisakarida, asam sinamat
dan asam fenolat.
Yang digunakan adalah kulit
batang
Uji Pra klinis Uji Klinis
Posologi
2 x 1 kapsul (600 mg ekstrak)/hari selama 30 hari
Uji Pra klinis Uji Klinis
Sediaan 70% ekstrak aqua-ethanol akar M. Uji klinis menggunakan 30 pria
citrifolia pada sediaan atrium kanan guinea-
sebagai subyek. Data yang diukur
pig, Morinda menghambat kekuatan dan rate
kontraksi atrium. Pada sediaan aorta torakalis
adalah tekanan darah sistolik dan
kelinci, Morinda menghambat kontraksi yang diastolik sebelum dan sesudah
ditimbulkan oleh phenylephrine (1.0 μM) pada pemberian ekstrak etanol mengkudu.
Kerb’s solutions dengan Ca++ normal dan tanpa Hasil menunjukkan bahwa rerata
Ca++- dan oleh kadar K+ tinggi setara dengan tekanan darah setelah minum ekstrak
verapamil. Pada sediaan aorta torakalis tikus, mengkudu sebesar 111,10/69,75 mmHg
Morinda juga merelaksasi kontraksi yang
lebih rendah daripada tekanan darah
diinduksi oleh phenylephrine (1.0 μM).
Vasodilatasi ini tidak berubah dengan adanya
rata-rata sebelum minum ekstrak
L-NAME (0.1 mM) atau atropine (1.0 μM) dan etanol mengkudu yaitu sebesar
pengangkatan endothelium. Hasil menunjukan 116,64/72,35 mmHg .
bahwa efek spasmolitik dan vasodilatasi,
diduga terjadi melalui penghambatan kanal
Kalsium dan pelepasan Ca intra sel.
Efek Samping :
Sedasi, mual, muntah, alergi ,
hiperkalemia.
Thank Have any
questions?
you!