Anda di halaman 1dari 9

NAMA : NUR SYIFA OKTAFIYANI

NPM : 1319500009
PRODI : PEND.EKONOMI
MK : PENGANTAR EKONOMI MICRO

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang hanya ada satu atau beberapa penjual
yang menguasai pasar, serta satu atau beberapa pembeli yang mengusai pasar. Pasar
persaingan tidak sempurna terjadi apabila salah satu syarat dalam pasar persaingan sempurna
tidak terpenuhi.
I. Jenis pasar persaingan tidak sempurna :
1. Pasar Monopoli
Suatu bentuk pasar dimana seluruh penawarannya dipegang oleh satu penjual atau
produsen. Jadi, hanya ada satu penjual atau produsen yang berhadapan dengan banyak
pembeli. Pada pasar ini tidak ada pihak lain yang dapat menyainginya, sehingga
menjadi pure monopoly atau monopoli murni. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut "monopolis". Sebagai penentu harga (price-
maker), seorang monopolis dapat mengurangi atau menaikkan harga dengan cara
menentukan jumlah barang yang akan diproduksi, semakin sedikit barang yang
diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Ciri-cirinya :
a) Hanya ada satu penjual/produsen
b) Produk tidak memiliki substitusi dekat
c) Harga tinggi
d) Produsen/penjual menetapkan harga semaunya
e) Ada hambatan untuk memasuki pasar
f) Keuntungan berpusat pada satu perusahaan
Kelebihannya :
a) Efisiensi produksi.
b) Mendorong inovasi.
c) Mengurangi persaingan yang tidak bermanfaat.
d) Dalam pasar bisa dilakukan penelitian dan pengembangan produk karena
adanya izin dari pihak yang memonopoli pasar kepada pihak yang
bersangkutan.
Kekurangannya :
a) Penyalahgunaaan kekuatan pasar dengan penetapan harga yang tinggi
b) Tingkat produksi lebih sedikit dari yang seharusnya
c) Mengurangi kesejahteraan konsumen
Contohnya dari pasar monopoli
PT KAI, PT PLN, dan PAM.

2. Pasar Oligopoli
Suatu pasar dimana terdapat sedikit perusahaan saja yang menjual produk-produknya
yang identic satu sama lain. Dalam pasar ini penjual dapat menentukan harga barang
sendiri tetapi tetap mempertimbangkan perusahaan lain yang ada di pasar. Bentuk
sederhana dari pasar ini adalah duopoly, yaitu hanya ada dua perusahaan yang berada
di pasar guna melayani permintaan konsumen.
Ciri-cirinya :
a) Terdapat beberapa perusahaan di dalam pasar
b) Terkadang perusahaan dipasar hanya ada dua
c) Adanya unsur kolusi (persetujuan antar perusahaan dalam industri untuk
membagi-bagi pasar dan menetapkan harga).
d) Kepemimpinan harga.S
Kelebihannya :
a) Efesiensi, bila sedikit perusahaan bisa lebih efisien.
b) Persaingan antar perusahaan disisi harga bisa menguntungkan konsumen.
c) Mengurangi persaingan yang tidak bermanfaat.
d) Konsumen dapat memilih produk sesuai dengan keinginannya karena pasar ini
menyediakan banyak pilihan.
e) Umumnya produsen di pasar Oligopoli selalu melakukan inovasi terhadap
produk dan pelayanannya sehingga dengan sendirinya produk akan terus
berkembang.
Kekurangannya :
a) Investasi sangat besar untuk memasuki pasar karena adanya suatu skala
ekonomi.
b) Adanya hak paten.
c) Sulit berkompetisi.
d) Adanya kolusi.
e) Memerlukan modal besar untuk melakukan promosi atau iklan secara terus
menerus agar dikenal atau diingat oleh konsumen, dan produknya dapat
dibedakan dengan produk dari produsen lain.
f) Sering terjadi perang harga antar produsen untuk memikat lebih banyak
konsumen.
Contohnya :
Pasar jasa penyelenggaraan sambungan telepon selular operator, disini operator bisa
menetapkan harga sendiri tetapi mereka tidak bisa sembarangan untuk menaikkan
harga karena konsumen akan pindah ke provider lain.

3. Pasar Persaingan Monopolistik


Persaingan monopolistik ini terjadi karena ada beberapa penjual lain yang masing-
masing menjual barang yang mirip atau bahkan hampir sama. Selain terdapat
persaingan juga ada monopoli, karena dalam persaingan tersebut ada produknya yang
mendominasi pasar.
Ciri-cirinya:
a) Terdapat banyak produsen/penjual.
b) Diferensiasi produk berdasarkan merek.
c) Kebebasan keluar masuk pasar.
Kelebihannya :
a) Bentuk ideal pasar sehari-hari.
b) Pasar yang mudah dimasuki ataupun ditinggalkan.
c) Harga bersaing.
Kekurangannya :
a) Penekanan kepada efesiensi membuat perusahaan mengabaikan kepentingan
masyarakat yang luas.
b) Banyaknya biaya perusahaan untuk riset.
c) Sulit untuk bertahan dipasar.
Contohnya :
Pakaian, sepatu, makanan ringan, kosmetik.

4. Pasar Monopsoni
Pasar yang dikuasai oleh seorang pembeli. Jadi, dalam pasar ini jumlah penjualnya
banyak tetapi pembelinya hanya ada satu.
Ciri-cirinya :
a) Hanya terdapat seorang pembeli.
b) Pembeli umumnya bukan konsumen yang langsung menggunakan produk
untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan pedagang yang akan menjual
kembali atau yang akan mengolah produk tersebut lebih dulu sebelum dijual.
c) Barang yang diperjual belikan umumnya bahan mentah.
d) Tinggi rendahnya harga jual sangat ditentukan oleh keinginan pembeli.
Kelebihannya :
a) Kualitas produk akan terpelihara karena antar penjual saling bersaing
meningkatkan mutu.
b) Para penjual akan berusaha berhemat dalam biaya produksi agar memperoleh
untung lebih besar.
Kekurangannya :
a) Pembeli bisa menekan penjual seenaknya, terutama dalam penentuan harga.
b) Produk yang tidak sesuai dengan keinginan pembeli tidak akan dibeli dan bisa
terbuang.
Contohnnya
Pengusaha ternak susu sapi hanya dapat menjual susu sapinya kepada satu penjual
karena didaerahnya hanya terdapat satu penjual.

5. Pasar Oligopsoni
Pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli. Dalam pasar ini jumlah penjual banyak,
sedang pembeli hanya beberapa.
Ciri-cirinya :
a) Terdapat beberapa pembeli.
b) Pembeli umumnya bukan konsumen yang langsung menggunakan produk
untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan pedagang yang akan menjual
kembali atau yang akan mengolah produk tersebut lebih dulu sebelum dijual.
c) Barang yang diperjual belikan umumnya bahan mentah bukan barang jadi
buatan pabrik.
d) Harga cenderung stabil.
Kelebihannya :
a) Penjual lebih beruntung dibandingkan dengan pasar monopsoni.
b) Pembeli tidak bisa seenaknya menekan penjual karena adanya saingan pembeli
yang lain.
Kekurangannya :
a) Bila antar pembeli membedakan kerja sama maka pasar akan berkembang
menjadi bentuk monopsony yang merugikan penjual.
b) Kualitas barang kurang terjamin di banding dengan pasar monopsoni.
Contoh dari pasar ini
usaha konstruksi bangunan. Usaha ini ada banyak, tetapi ada beberapa pelanggan yang
ingin menggunakan jasa konstruksinya berdasarkan pesanan yang sudah disepakati.

II. Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli


Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli.
Ketiga faktor tersebut adalah :
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oleh perusahaan lain.
 Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatu
sumber daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau
perusahaan lain. Di dalam suatu perekonomian, monopoli juga dapat berlaku
apabila sesuatu perusahaan menguasai seluruh atau sebagaian besar bahan
mental yang tersedia. Di masa ini contoh dari perusahaan yang masih
mempunyai sifat ini adalah perusahaan permata De Beers Company di Afrika
Selatan. Hampir semua petambangan permata yang ada di dunia ini dimiliki
oleh perusahaan tersebut.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies
of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
 di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di
berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya
sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah
produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang
diperlakukan di dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan
hanya akan menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat
produksinya adalah sanagt besar jumlahnya.
3. Monopoli wujud dan bekembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberikan hak minopoli kepada perusahaan tersebut.
 Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-
perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan merwujudkan kekuasaan
monopoli, yaitu:
a. Peraturan petent dan hak cipta
b. Hak usaha eksklusif

Syarat-syarat diskriminasi harga


Tidak semua perusahaan monopoli dapat melakukan diskriminasi harga. Hanya dalam
keadaan tertentu diskriminasi harga dapat dijalankan dengan sukses. Yaitu :
a. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
 Sekiranya terdapat kemungkinan barang dapat dibawa dari pasar yang lebih
murah ke pasar yang lebih mahal, maka kebijakan deskriminasi harga tidak
akan efektif. Barang dari pasar yang lebih murah akan dijual lagi di pasar yang
lebih mahal dan perusahaan tidak dapat menjual lagi barang yang disediakan
untuk pasar tesebut.
b. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga barang
 Barang atau jasajasa tertentu dapat dengan mudah dijual dengan harga yang
berbeda. Barang seperti itu biasanya berbentuk jasa perseorangan seperti jasa
seorang dokter,dll. Mereka dapat menetapkan tarif mereka berdasarkan kepada
kemampuan langganan untuk membayar.
c. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah
sangat berbeda
 Permintaan dan elastisitas pemintaan adalah sngat besamaan di kedua pasar
tersebut,keuntungan tidak dapat diperoleh dari kebijakan tersebut. Diskriminasi
harga dijalankan apabila elastisitas permintaan dimasing-masing pasar sangat
berbeda.
d. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan
keuntungan yang diperoleh tersebut.
 Adakalanya melaksanakan kebijakan diskriminasi harag harus mengeluarkan
biaya. Apabila kebijakan tersebut dilakukan di dua daerah yang berbeda, maka
biaya untuk mengangkut barang harus dikeluarkan. Dan sekiranya dilakukan di
daerah yang sama, biaya yang dikeluarkan mengkin dalam bentuk iklan.
e. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen
 Misalnya dilakukan dengan menjual barang yang sama tetapi dengan
pembungkusan,merk/cap, dan kampanye iklan yang berbeda. Dengan cara ini
produsen dapat menjual barang yang dikatakannya bermutu tunggi kepada
konsumen .

III. Pemaksimuman keuntungan masing-masing jenis pasar persaingan tidak sempurna


- Pasar Monopoli
Pemaksimuman keuntungan pasar monopoli menggunakan dua cara, yaitu :
 Dengan Pendekatan biaya total dan hasil penjualan total.
 Dengan pendekatan biaya marginal dan hasil penjualan marjinal.
Penentuan harga dan jumlah barang pada pasar monopoli dapat dilihat dari
keuntungan maksimum produsen yaitu pada jumlah produksi dimana biaya marginal
(MC) sama dengan hasil marginal (MR).

Monopolis akan memproduksi sebanyak qo dan


menetapkan harga P, penerimaan total adalah O x O
sedangkan biaya total O x O
Dengan demikian, perusahaan monopoli akan
memperoleh keuntungan diatas normal ( keuntungan
lebih ). Keuntungan totalnya adalah keuntungan pe unit barang (P ) dikalikan jumlah
barang yang dijual (O).

- Pasar Monopolistik
Pemaksimuman Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik Kurva permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari yang
dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna.
a. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek Permintaan yang dihadapi perusahaan
dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan
pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi
sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas
normal pada jangka pendek.
b. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Panjang Keuntungan yang melebihi normal
menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar. Dengan demikian setiap
perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang
pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun
ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari
biaya marjinal (MR<MC). Masuknya perusahaan-perusahaan baru mengakibatkan
kurva permintaan dan tentunya juga kurva MR perusahaan persaingan
monopolistik bergeser ke kiri.

Masuknya perusahaan-perusahaan baru akan berlangsung terus sehingga


perusahaan hanya menerima keuntungan normal. Jadi, dalam jangka panjang,
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik hanya menerima keuntungan normal,
seperti halnya perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. PL adalah sama dengan
biaya total rata-rata (ATC) yang berarti perusahaan memperoleh keuntungan normal.
Sifat perusahaan persaingan monopolistik ketika memperoleh keuntungan normal
berbeda dengan sifat perusahaan persaingan sempurna yang juga ketika memperoleh
keuntungan normal. Perbedaan tersebut adalah (1) harga jual produk dan biaya
produksi pada perusahaan persaingan monopolistik lebih tinggi dibanding pada
perusahaan persaingan sempurna, dan (2) kegiatan produksi pada perusahaan
persaingan monopolistik belum mencapai tingkat optimal ( tingkat produksi dengan
biaya per unit paling rendah).

- Pasar Oligopoli

Penjualan sering menambah biaya produksi dengan suatu aturan yang sederhana,
yaitu meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasar. Pegangan ini dapat membantu
perusahaan oligopoli dalam menetapkan volume penjualan, dengan mengabaikan
interdependensi dan reaksi pesaing. Perusahaan hanya melihat peranan skala
ekonomi,pertumbuhan, pangsa pasar. Aturan-aturan seperti ini dapat meningkatkan
output penjualan dimana keuntungan perusahaan maksimum. Memaksimumkan
penjualan dapat menurunkan harga penjualan tetapi menaikkan volume output yang
dijual lebih.

IV. Segala Informasi yang terdapat dalam pasar persaingan tidak sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna terbentuk karena ada beberapa faktor yang
mendukung, seperti keuntungan yang menggiurkan, individualitas dan lain sebagainya. Pasar
persaingan tidak sempurna tidak mengatakan secara langsung bahwa suatu perusahaan
mempunyai pengawasan mutlak terhadap harga produknya.

Anda mungkin juga menyukai