Kolesterol
LDL Darah pada Pasien Obesitas
Abstrak
Obesitas adalah akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh yang dapat membahayakan kesehatan. Obesitas disebabkan
karena ketidakseimbangan antara asupan kalori dan keluaran kalori, sehingga terjadi kelebihan kalori yang disimpan dalam
bentuk lemak. Jika obesitas berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka dapat menimbulkan hiperglikemia dan
hiperkolesterolemia. Hiperglikemia adalah peningkatan kadar glukosa darah sedangkan hiperkolesterolemia adalah
peningkatan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida darah dan penurunan dari kadar HDL darah. Terong Belanda
(Cyphomandra betaceae) memiliki efektivitas dalam menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik), kadar kolesterol
darah (hipokolesterolemik) dan berat badan. Ekstrak terong belanda, khususnya polifenol, dapat mengembalikan regulasi
adipokin pada pasien obesitas sehingga dapat menurunkan risiko resistensi insulin dan produksi trigliserida di jaringan
adiposa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak terong belanda dengan dosis 200-300 mg/kgBB
menyebabkan penurunan kadar glukosa darah, kadar kolesterol LDL darah dan berat badan pada tikus putih obesitas yang
diinduksi diet tinggi lemak.
Korespondensi : Silvia Mara Asvita, alamat Jl. Soemantri Brodjonegoro No.1 Unila Bandar Lampung, HP 081369929258,
email silviamara1305@gmail.com
Disamping itu, telah dilakukan juga resistensi insulin yang merupakan salah satu
analisis terhadap beberapa komponen buah komplikasi obesitas yaitu hiperglikemia.10
terong belanda segar , yaitu kadar air, kadar Ekstrak terong belanda juga berperan
pektin, aktivitas antioksidan, kadar fenol, kadar dalam menurunkan konsentrasi Tumor
vitamin C dan kadar antosianin (-karoten). Necrosis Factor (TNF ).10 TNF adalah
Hasil analisis komponen terong belanda sitokin pertama yang diimplikasikan pada
tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. patogenesis obesitas dan resistensi insulin.
Ekspresi jaringan adiposa dari TNF meningkat
Tabel 2. Hasil Analisa Terong Belanda segar.12 pada obesitas dan secara positif berkorelasi
Komposisi Jumlah dengan adiposit dan resistensi insulin.13
Kadar Air (%) 82,354 Selain itu, pemberian terong belanda
Aktifitas Antioksidan (%) 69,778 pada percobaan tikus putih obesitas yang
Vitamin C (mg/g) 35,313 diinduksi diet tinggi lemak menunjukkan
Antosianin (ppm) 2555,053
peningkatan aktivitas enzim antioksidan yaitu
Fenol (ppm) 9807,631
Pektin (%) 2,565
superoxide dismutase (SOD) dan glutathione
peroxidase (GPx).10 Superoxide dismutase
Kandungan polifenol (misalnya, (SOD) dan glutathione peroxidase (GPx)
antosianin, flavonoid, fenol) dalam terong merupakan antioksidan endogen tubuh yang
belanda berperan penting dalam pencegahan dapat meredam radikal bebas pada keadaan
dan pengendalian komplikasi yang timbul dari stress oksidatif.14
stres oksidatif akibat obesitas. Peran Hiperkolesterolemia pada obesitas
kandungan terong belanda tersebut adalah disebabkan oleh tingginya kadar FFA ( Free
untuk menurunkan kadar glukosa dan Fatty Acid ) pada orang yang memiliki jaringan
kolesterol LDL darah serta berat badan.10 adiposa yang lebih tebal (kadar adipokin
Pada obesitas, terjadi peningkatan menurun) sehingga meningkatkan kadar
massa adiposa yang dapat menyebabkan produksi trigliserida akibat aliran FFA yang
perubahan patologis hormon adiposit meningkat pada hati, dimana trigliserida akan
(adipokin) dan peningkatan kadar Reaktif memicu pembentukan VLDL yang berlebihan
Oxygen Species (ROS) yang menyebabkan dimana dapat menyebabkan tingginya jumlah
penurunan kadar adipokin. Di hati, fungsi LDL di aliran darah, hingga dapat meningkatkan
adipokin adalah meningkatkan sensitivitas kadar kolesterol secara keseluruhan.15 Fungsi
insulin dan mengurangi output glukosa hepatik adipokin adalah menurunkan influks asam
sedangkan, di otot, adipokin merangsang lemak dan meningkatkan oksidasi asam
penggunaan glukosa dan oksidasi asam lemak lemak.13
dengan aktivasi rangsangan bahan bakar Terong belanda dapat menurunkan
seluler yaitu AMP-activated protein kinase kadar kolesterol LDL darah dengan
(AMPK).Selain itu, penderita obesitas memiliki menurunkan produksi trigliserida di jaringan
kecenderungan sering memakan makanan adiposa. Polifenol dalam terong belanda
yang tinggi kadar lipidnya sehingga konsentrasi sebagai antioksidan atau Reaktif Oxygen
asam lemak plasma meningkat dan asam lemak Species (ROS) Inhibitor dapat mengembalikan
lalu ditransport ke dalam sel melalui protein regulasi adipokin sehingga dapat mengurangi
pengikat asam lemak (fatty acidbinding risiko komplikasi obesitas seperti
protein). Di dalam sitosol, asam lemak diubah hiperkolesterolemia.10
menjadi turunan asam lemak koA, yang ada Hasil penelitian dengan memberikan
gilirannya mengganggu sekresi insulin melalui ekstrak terong belanda terhadap tikus putih
berbagai mekanisme.13 obesitas yang diinduksi diet tinggi lemak
Peran terong belanda dalam mengobati menyebabkan penurunan kadar kolesterol
hiperglikemia yaitu dengan mencegah total dan peningkatan kadar HDL-C ( <0,05)
terjadinya resistensi insulin. Polifenol dalam secara signifikan. Selain itu juga menyebabkan
terong belanda sebagai antioksidan atau penurunan positif kadar glukosa darah,
Reaktif Oxygen Species (ROS) Inhibitor dapat trigliserida, LDL-C dan berat badan dengan
mengembalikan regulasi adipokin di jaringan dosis paling optimal 200-300 mg/kg BB terong
adiposa sehingga mengurangi risiko terjadinya belanda.10