UJI AKTIVITAS DIURETIK INFUSA AKAR AREN (Arengapinnata

(wurmb.) Merr.) TERHADAP TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

(RattusNorvegicus) DENGAN PEMBANDINGPEMBANDIN

Oleh :

NamaKelompok :
Dewa Gede Andika Pramarta (151051)

Ni Luh Gede Priska Makarena (151057)

Ni Luh Widnyani Putri (151058)

Tamu Rambu Ninu Andali (151059)

Ni Wayan Juliani Putri (151060)

Yulia Chitta Dewi (151061)

Kadek Ayu Yuliastini (151062)

Ni Luh Nada Prema Dewi (151063)

Ni Putu Ayu Dita Riyanti (151064)

Ni Putu Tisna Paramitha (151065)

 I Putu Sudiatmika Putra (151085)

Kelas : B/II

AKADEMI FARMASI SARASWATI DENPASAR

2016
I. TUJUAN

1.1 Tujuan dalam praktikum ini untuk memnguji aktivitas diuretik dari infusa akar
aren(Arenga pinnata (Wurmb.)Merr.) terhadap tikus putih dengan pembanding
furosemid

II. PENDAHULUAN

Menjaga kelancaran pengeluaran air seni atau air kencing adalah tindakan yang
benar dan dianjurkan dalam dunia kesehatan.Sebagian besar air seni merupakan zat yang
tidak berguna atau sampah sehingga otomatis dibuang oleh tubuh. Apabila pengeluaran
air seni terhambat maka akan menimbulkan banyak masalah dalam tubuh.

Sebagai contoh akibat pengeluaran air seni yang tidak lancar adalah penyakit
darah tinggi. Kelancaran air seni akan mempengaruhi tekanan darah. Sebaliknya tekanan
darah tinggi bisa dipengaruhi atau diobati dengan peningkatan pengeluaran air pada darah
atau urine. Salah satu cara menurunkan tekanan darah adalah menurunkan jumlah air
yang ada dalam plasma darah. Dengan berkurangnya air maka tekanan darah akan
menurun (Permadi, 2006).

Diuretik dipercaya menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menangani masalah
hipertensi dari WHO tahun 2003 dan JNC (Japan Nuclear Cycle Development Institute)
VII (Anonim, 2005). Selain itu, penelitian dan pengembangan tumbuh obat yang
berkhasiat diuretika ini merupakan salah satu prioritas Departeman Kesehatan Republik
Indonesia di dalam penggalian, pelestariannya, pengembangan, dan pemanfaatan
tumbuhan obat Indonesia (Hembing,1992).
 Tanaman obat yang bersifat diuretic adalah tanaman obat yang salah satu sifatnya
dapat meluruhkan air seni (Permadi, 2006).Salah satu contoh tumbuhan atau tanaman
obat adalah Aren. Aren adalah tanaman termasuk family palmae dan secara tradisional
antara lain digunakan untuk penyakit batu ginjal (Anonim, 2005). Kandungan kimia
dalam akar aren adalah saponin, flavonoid, dan polifenol. Akar aren berkasiat sebagai
peluruh air seni dan peluruh haid.

Dalam hal ini membandingkan aktivitas diuretic infusa akar aren dengan
furosemid yang merupakan obat paten untuk diuretic. Dalam pembuatan infusa akar aren
menurut Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 2995, pembuatan sediaan infusa dimana
simplisia dengan derajat harus yang sesuai dengan panik dengan air secukupnya,
kemudian dipanaskan diatas tangkas air selama 15 menit dalam suhu 90sambil sekali-
sekali diaduk.
III. CARA KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Panci Infusa

Batang pengaduk

Beaker glass

Kain flannel

Termometer

Botol

Kompor

3.1.2 Bahan

Akar Aren (Arenga pinnata (Wurmb.)Merr.)

Aquadest

3.2 Cara Kerja Pembuatan Infusa Akar Aren

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV pembuatan infusa dapat

dilakukan dengan cara akar aren ditimbang terlebih dahulu .
 Kemudian digunakan akar aren sebanyak 50% dari bahan dengan
menggunakan 100 bagian air.

Kemudian dipanaskan diatas tangas air dalam suhu 90 C selama 15

menit sambil diaduk sekali sekali.

Selanjutnya, serkai selagi panas melalui kain flannel dan ditambahkan

air panas secukupnya melalui ampas hingga volume infusa yang
dikehendaki.

3.3 Cara Kerja Pemberian Infusa Kepada Tikus Putih

Tikus dapat diperlakukan sama seperti mencit, hanya harus

diperhatikan bahwa sebaiknya bagian ekor yang dipegang adalah
bagian pangkal ekor.

tikus diangkat dari kandangnya dengan memegang tubuhnya/ekornya

dari belakang , kemudian diletakkan diatas permukaan kasar.

Tangan kiri diluncurkan dari belakang tubuhnya, menuju kepala dan

ibu jari diselipkan ke depan untuk menjepit kaki kanan depan tikus
antara jari ini dengan telunjuk

Tikus dipegang pada posisi tegak menghadap pelaku.

Zonde oral yang telah diisi bahan uji dimasukkan melalui mulut searah
dengan usofagus.

bahan uji dimasukkan pelan-pelan untuk melihat reflex menelan pada

tikus.

IV. HASIL
4.1 Berat Bahan

Berat penimbangan akar aren = 10,14 gram

Diambil sebanyak 50% dari bahan = x 10,14 gam = 5,07 gram

4.2 Dosis untuk pemerian pada tikus putih

Dosis tikus yang terdapat dijurnal =

100 ml = 5070 mg zat aktif

10 ml = 507 mg

1 ml = 50,7 mg

10 ml = 507 mg

X ml = 60 mg

x 10 ml =

1,18 ml = 60 mg zat aktif

Kelompok Bahan Pertambahan volume urin

Tikus I

15m 30m 45m

II Bahan alam

- - Sedikit urin (42 menit )

II Furosemide - - -
V. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan dalam uji aktivitas infusa akar aren (Arenga pinnata
(Wurmb.)Merr.) terhadap tikus putih dengan pembanding furosemid ,dengan memberi dosis
kepada tikus sebanyak 1,18 ml. Di dalam praktikum kali ini kami hanya menguji aktivitas
diuretik infusa akar aren dan tidak membandingkannya dengan furosemid yang memang
sudah teruji aktivitasnya dalam peluruhan air seni (diuretik ).

Didapatkan hasil pada 15 menit pertama tikus tidak menghasilkan urin, dan pada menit
ke 30 tikus juga tidak menghasilkan urin, kemudiaan pada saat menit ke 45 tepatnya menit
ke 42 tikus hanya mengasilkan sedikit urin hal ini disebakan karena kurangnya waktu
pengamatan dimana di dalam jurnal yang kami kutip waktu pengamatan berlangsung selama
18 jam sedangkan saat praktikum kami hanya mengamati selama 45 menit dikarenakan
kurangnya waktu yang tersedia pada saat praktikum.

Faktor lain yang menyebabkan lambatnya tikus menghasilkan urin salah satunya karena
akar aren berefek lambat pada tubuh tikus, hal inilah yang menyebabkan tikus mengeluarkan
urine yang sedikit dalam jangka waktu yang cukup lama.

VI. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum ini, infusa akar aren memberikan efek diuretik pada menit ke 42
dengan menghasilkan urine dalam jumlah yang sedikit, yang dikarenakan oleh kurangnya
waktu pengamatan saat praktikum dan lambatnya efektivitas infusa akar aren dalam
peluruhan air seni terhadap tikus.