Untuk menduga efek yang mungkin terjadi dari kombinasi obat-oabt tersebut dari Jawetz dan
Gunnison. Mereka menyatakan bahwa jenis antimikroba bakteriostatik, seringkali bersifat
antagonistik dengan antibakteri bakterisid, dan bahwa dua obat bakterisid sering menunjukkan
sifat sinergik bila dikombinasikan.
Oleh Rahal, antimikroba dibagi menjadi dua golongan :
Harus juga dipikirkan bahwa kombinasi antimikroba yang mungkin rasional untuk mengatasi
infeksi, di lain pihak toksisitasnya dapat bersifat afditif dan supra aditif. Misalnya
vankomisin, bila dipakai sendiri mempunyai nefrotoksisitas yang minimal. Demikian halnya
juga dengan tobramisin; tetapi apabila obat ini gunakan secara bersamaan dapat
menyebabkan gangguan fungsi ginjal yang lebih berat.
Obat Kombinasi Antimikroba Dosis Tetap Yang Rasional
Beberapa penulis berpendapat bahwa kombinasi dosis tetap yang rasional pada saat ini
hanya kombinasi trimetropin-sulfametoxazole. Kombinasi ini bersifat sinergistik karena
mekanisme kerjanya saling menunjang.
Obat kombinasi tetap yang tidak rasional
Contoh kombinasi obat tetap yang tidak raional adalah kombinasi penisillin G-Stretomisin
yang terdapat dalam 1 vial. Kombinasi kedua obat ini sebenarnya hanya bersifat sinergistik
pada enerokokus (streptosossus facialis) yang sering menyebabkan endokarditis bakterialis
dan kadang juga bersifat sinergistik pada infeksi E. Coli, S. Aureus, Str. Viridans, tetapi
kenyataannya kombinasi ini sudah tersebar luas dan dipergunakan untuk segala macam
infeksi padahal sebenarnya dengan obat tunggal saja sudah cukup efektif.
http://aandy-reasond.blogspot.co.id/2013/10/kombinasi-antimikrobaantibiotik.html