polyanthum)
UNTUK OBESITAS DISLIPIDEMIA
KELOMPOK 3 :
Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan kadar LDL awal
dan kadar LDL setelah induksi kuning telur pada keempat kelompok mencit.
Proses induksi dilakukan dengan menggunakan kuning telur sebagai
penginduksi. Kuning telur mengandung lemak sekitar 32% dan kolesterol
sekitar 250 mg/ butir telur. Konsumsi kolesterol eksogen yang berlebihan
dapat menimbulkan keadaan hiperkolesterolemia. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan terdapat
perbedaan kadar LDL darah tikus wistar dislipidemia sebelum dan setelah
pemberian air rebusan daun salam. Daun salam mengandung tannin dan
saponin. Tanin dapat menghambat penyerapan lemak di dalam usus dengan
cara bereaksi dengan protein mukosa dan sel epitel usus. Saponin dapat
membentuk ikatan kompleks yang tidak larut dengan kolesterol yang berasal
dari makanan, berikatan dengan asam empedu membentuk misel dan
meningkatkan pengikatan kolesterol oleh serat sehingga kolesterol tidak
dapat diserap oleh usus (Anjani, 2014).
Lanjutan….
Adanya peningkatan LDL dan penurunan HDL pada keadaan
hiperkolesterolemia, disebabkan adanya penimbunan kolesterol dalam darah
akibat induksi hiperkolesterol. Peningkatan kadar LDL dan penurunan kadar
HDL dikarenakan adanya kolesterol berlebih, yang menyebabkan
penumpukan kolesterol dalam tubuh. Selanjutnya penumpukan kolesterol
diikuti dengan aktivitas radikal bebas menyebabkan adanya kerusakan
oksidatif pada beberapa jaringan (Guyton dan Hall, 2007).
Setelah diterapi dengan air rebusan daun salam selama 7 hari dengan
dua dosis berbeda, terlihat adanya penurunan kadar LDL tetapi tidak
signifikan. Adanya peningkatan kadar HDL dan penurunan kadar LDL
setelah terapi air rebusan daun salam pada mencit hiperkolesterolemia.
Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan penelitian Artanti (2003)
bahwa kandungan air rebusan daun salam antara lain adalah flavanoid
berupa kuersetin, tanin dan saponin, berfungsi sebagai antioksidan yang
dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Keadaan
ini disebabkan adanya zat aktif flavanoid berupa kuersetin, tanin, dan
saponin yang mampu meningkatkan sintesis asam empedu, antioksidan
serta anti inflamasi.
Kesimpulan
a. Pemberian air rebusan daun salam (Syzygium
polyanthum) 0,13ml/20 gbb dan 0,26ml/20 gbb
dapat meningkatkan kadar HDL darah mencit
(Mus musculus L.)
b. Pemberian air rebusan daun salam (Syzygium
polyanthum) 0,13ml/20 gbb dan 0,26ml/20 gbb
memiliki kecenderungan menurunkan kadar LDL
darah mencit (Mus musculus L.)
Uji klinis
Pengaruh Daun Salam (Syzygium
polyanthum) Terhadap Kadar
Trigliserida dan Kolesterol
Total Darah Pada Penderita
Dislipidemia
Metode
Metode yang digunakan oleh penulis adalah studi literatur dari berbagai
sumber yang berjumlah lebih dari 20 sumber, dari jurnal nasional
maupun internasional. Studi literatur ini dilakukan dengan cara
membaca, memahami, dan mereview literatur dari berbagai macam
sumber. Metode ini digunakan dengan tujuan menyajikan, menambah
pengetahuan dan pemahaman mengenai topik yang dibahas dengan
meringkas materi yang telah diterbitkan serta memberikan informasi
fakta atau analisis baru dari tinjauan literatur yang relevan kemudian
membandingkan hasil tersebut dalam artikel.
Hasil dan Pembahasan
Menurut (Brown & Grundy, 2014) menunjukkan bahwa untuk setiap
penurunan LDL sebesar 30mg/dL maka akan terjadi penurunan risiko relatif
untuk penyakit jantung koroner sebesar 30%. Data di Indonesia yang diambil
dari riset kesehatan dasar nasional (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan
ada 35.9% dari penduduk Indonesia yang berusia ≥15 tahun dengan kadar
kolesterol abnormal (berdasarkan NCEP ATP III, dengan kadar kolesterol ≥200
mg/dl) dimana perempuan lebih banyak dari laki-laki dan perkotaan lebih
banyak dari di pedesaan. Data RISKEDAS juga menunjukkan 15.9% populasi
yang berusia ≥15 tahun mempunyai proporsi LDL yang sangat tinggi
(≥190mg/dl), 22.9% mempunyai kadar HDL yang kurang dari 40 mg/dl, dan
11.9% dengan kadar trigliserid yang sangat tinggi (≥500 mg/dl).
Faktor kegemukan/ obesitas salah satu penyebab kolesterol naik,
kelebihan berat badan bias disebabkan oleh makanan yang terlalu banyak
yang mengandung lemak jahat tinggi di dalamnya. Kelebihan berat badan
dapat meningkatkan trigliserida dan dapat menurunkan HDL (Ghani et al.,
2016).
Lanjutan….
Penurunan trigliserida akibat pemberian daun salam sebanding dengan efek
penurunan kadar trigliserida akibat pemberian gemfibrozil. Penelitian lain yang
dilakukan oleh (Irmadoly et al., 2014) membuktikan bahwa ekstrak daun salam
dapat menurunkan kadar kolesterol total pada tikus pada dosis yang sama yaitu 20
mg/200 g BB selama 21 hari dengan pemberian satu kali sehari. Menurut (Marbun,
2019) dari 325 orang yang mengalami dislipidemia/peningkatan kolesterol darah,
110 memenuhi kriteria kelayakan penelitian ini seperti mengalami penurunan kadar
kolesterolnya setelah mengonsumsi rebusan daun salam. Penurunan kadar
kolesterol dengan pemberian ekstrak daun salam dapat terjadi karena daun salam
(S. polyanthum) mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai anti oksidan
(Rusmini et al., 2020). Salah satu kandungan flavonoid yang terdapat pada daun
salam adalah quersetin. Diduga quersetin dapat menghambat oksidasi LDL yang
telah dimodifikasi makrofag, yaitu dengan mengurangi kandungan α-tocopherol
yang terkandung dalam partikel LDL (Siregar, 2015). Menurut (Prahastuti et al., 2013)
juga melaporkan bahwa flavonoid pada daun salam dapat menurunkan kadar
kolesterol dimana flavonoid bekerja dengan cara menghambat enzim HMGCoA
Kesimpulan
Daun salam (Syzygium polyanthum)
mengandung banyak senyawa aktif yang baik
untuk kesehatan tubuh seperti, senyawa
eugenol, metil kavikol, sitral, anti jamur, anti
bakteri, flavonoid, tanin, vitamin A, B kompleks,
C, dan minyak atsiri. Sehingga pemberian
daun salam dapat menurunkan kadar
trigliserida dan kolesterol total darah yang
berlebih.
Daftar Pustaka
• Anjani N.I. 2014. Perbandingan Efek Air Rebusan Daun Salam (Syzygium
polyanthum (Wight) Walp) dan Daun Seledri (Apium graviolens L.)
terhadap Penurunan Kadar LDL Darah Tikus Wistar Model Dislipidemia.
Skripsi. Jember: Universitas Negeri Jember.
• Agoes A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Palembang: Salemba Medica
• Brown, W. V., & Grundy, S. (2014). From the editor: an interview with Dr.
Scott Grundy. Journal of Clinical Lipidology, 8(1), 1–8.
• Farahdina, S. (2015). Donor darah dan profil lipid. Jurnal Majority, 4(6),
51–55
• Marbun, R. (2019). Potensi Pare (Momordica charantia L) Sebagai
Penurun Kadar Kolesterol Darah. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada,
8(2 SE-Articles). https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.147
• Sharma, B., & Singh, N. (2012). The salutary effect of NFκB inhibitor and
folacin in hyperhomocysteinemia–hyperlipidemia induced vascular
dementia. Progress in NeuroPsychopharmacology and Biological
Psychiatry, 38(2), 207–215.
• Guyton AC dan Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran:
Metabolisme Lipid. Edisi 11.Jakarta: EGC.
Thanks