3
Tutorial 4
Salah satu lemak tubuh yang berada dalam bentuk bebas dan ester dengan
5. Kolesterol asam lemak, serta merupakan komponen utama selaput sel otak dan saraf
6. Mengetahui Penatalaksanaan
Dislipidemia
BELAJAR MANDIRI
Dislipidemia merupakan gangguan umum yang disebabkan oleh
kebiasaan gaya hidup di negara-negara maju dan berkembang dan
merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner. Dislipidemia
dihasilkan dari abnormalitas pada metabolisme lipid atau transportasi lipid
plasma atau gangguan dalam sintesis dan degradasi lipoprotein plasma
dan merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan
konsentrasi kolesterol total, kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL), atau
trigliserida, dan/atau penurunan kolesterol High-Density Lipoprotein (HDL).
DISLIPIDEMIA
DISLIPIDEMIA
DISLIPIDEMIA PRIMER
SEKUNDER
Hubungan terbesar dari obesitas dan dislipedemia adalah
resistensi insulin. Karena kedua hal ini di asosiasikan oleh
adiposopathy, kelainnan ini dapat memberikan edek pada
struktur adipoctye intraseluler yang mengakibatkan tekanan di
reticulum endoplasma dan disfungsi mitokoncdria, adipokines
adalah mediator terpentin dari resistensi insulin yang
berhubungan dengan obesitas yang diproduksi oleh adiposa
dan fimakan oleh makrofag saat aiposopati, perubagan daifosit
pada resistensi insulin meningkatkan lipolisis dan pelepasan
free fatty acid ke dalam sirkulasi dan membuat lipotoxicity
Secara ringkas, penatalaksanaan dislipidemia memiliki empat aspek
utama:
1) Penilaian dan stratifikasi risiko berdasarkan kriteria eksplisit
2) Perubahan gaya hidup seperti aktivitas fisik dan modifikasi diet
3) Untuk pasien dengan kadar kolesterol tinggi, penggunaan obat
golongan statin merupakan pilihan utama (pada beberapa kondisi
dapat pula digunakan bile acid sequestrants, ezetimibe, atau niasin)
4) Untuk pasien dengan kadar trigliserida tinggi, pilihan terapi adalah
golongan fibrat, niasin, asam lemak omega tiga dan diet lemak tidak
jenuh.
KESIMPULAN
Berdasarkan skenario, hasil pemeriksaan Tinus didapatkan kadar kolesterol total 280 mg/dl,
LDL-kolesterol 180 mg/dl, dan HDL-kolesterol 30 mg/dl. Kadar kolesterol Tinus menunjukkan
keadaan yang abnormal sehingga dapat dikatakan bahwa Tinus mengalami dislipidemia.
Dislipidemia merupakan peningkatan abnormal dari kolesterol total, kolesterol lipoprotein
densitas rendah (LDL), dan trigliserida, serta penurunan level kolesterol lipoprotein densitas
tinggi (HDL). Dislipidemia diklasifikasikan menjadi dislipidemia primer dan sekunder.
Dislipidemia primer disebabkan oleh mutasi genetik atau merupakan penyakit bawaan.
Sedangkan dislipidemia sekunder disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat atau
sedentary life dan cenderung mengonsumsi diet tingi lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans
seperti yang dilakukan oleh Tinus. Gaya hidup ini menyebabkan Tinus mengalami obesitas
yang sangat berkaitan dengan terjadinya dislipidemia. Oleh karena itu, Dokter Slamet
menyarankan Tinus untuk olahraga secara teratur dan mengatur pola makan karena dapat
meningkatkan kolesterol HDL dan mengimbangi peningkatan kolesterol LDL dan trigliserida.
Jika keadaan belum juga normal, dokter akan memberikan obat golongan statin yang dapat
menurunkan kadar LDL dan trigliserida dari dalam darah.