Anda di halaman 1dari 18

PBL Skenario 2 Blok 3.

3
Tutorial 4

“Ada Apa Dengan Kolesterol...”

Dosen Pembimbing : dr. Sugeng Ibrahim, M.Biomed (AAM)

• Emmanuela Anandita (19.P1.0002)


• Canggih Mugilaksana (19.P1.0008)
• Stefany Mutiara H (19.P1.0010)
• Adrian Herlambang (19.P1.0016)
• Preancyvanie Hutomo Putri (19.P1.0020)
• Angeli Pritvy Redya (19.P1.0027)
• Christyaningsih A.G. Juliandari (19.P1.0039)
• Shahneva Dennis Har Pratama (19.P1.0040)
• Esti Utami Damawati (19.P1.0041)
Ada apa dengan kolesterol...
Tinus seorang mahasiswa FK UNIKA berumur 21 tahun gemar makan junk
food, aktivitasnya sehari-hari hanya makan, duduk mendengarkan kuliah
online, main video games, lalu tidur, dimana aktivitas fisik sehari-hari sangat
kurang, sehingga ia mengalami obesitas. Karena sering merasakan sakit
kepala dan lemas kemudian Tinus pergi berkonsultasi dengan dokter Slamet,
dokter Slamet menganjurkan Tinus melakukan pemeriksaan kolesterol di
laboratorium. Hasil pemeriksaan Tinus didapatkan kolesterol total 280 LDL-
kolesterol 180 mg/dl HDL-kolesterol 30 mg/dl, lain-lain dalam batas normal.
Dokter Slamet mengatakan bahwa tinus mengalami dislipidemia. Dokter
Slamet kemudian menyarankan Tinus untuk mengatur pola makan sehat dan
berolahraga secara teratu untuk membuat kadar kolesterol kembali ke batas
normal, jika belum berhasil nantinya dokter selamet akan memberikan obat
golongan statin (HMG-CoA reduktase inhibitor)
TERMINOLOGI
Lemak yang bersirkulasi di dalam darah, memindahkan kolesterol ke seluruh
tubuh ke tempat yang dibutuhkan untuk perbaikan sel dan menyimpannya di
1. LDL
dalam dinding arteri

Penumpukan lemak yang berlebihan atau abnormal yang dapat menggangu


2. Obesitas
Kesehatan

Salah satu golongan lipoprotein dimana kandungan protein lebih banyak


3. HDL dibanding lemak yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau
penyempitan pembuluh darah akibat lemak
4. Obat Golongan Kelas obat penurun lipid dengan menghambat koenzim HMG-CoA reduktase
Statin secara kompetitif

Salah satu lemak tubuh yang berada dalam bentuk bebas dan ester dengan
5. Kolesterol asam lemak, serta merupakan komponen utama selaput sel otak dan saraf

Peningkatan abnormal dari kolesterol total, kolesterol lipoprotein densitas


6. Dislipidemia rendah (LDL), dan trigliserida, serta penurunan level kolesterol lipoprotein
densitas tinggi (HDL)
SKEMA
LEARNING OBJECTS
1. Mengetahui Metabolisme Lipid Normal

2. Mengetahui Etiologi Dari Dislipidemia

3. Mengetahui Klasifikasi Dislipidemia

4. Mengetahui Hubungan Dislipidemia


Dengan Obesitas

5. Mengetahui Klasifikasi Terapi Statin

6. Mengetahui Penatalaksanaan
Dislipidemia
BELAJAR MANDIRI
Dislipidemia merupakan gangguan umum yang disebabkan oleh
kebiasaan gaya hidup di negara-negara maju dan berkembang dan
merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner. Dislipidemia
dihasilkan dari abnormalitas pada metabolisme lipid atau transportasi lipid
plasma atau gangguan dalam sintesis dan degradasi lipoprotein plasma
dan merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan
konsentrasi kolesterol total, kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL), atau
trigliserida, dan/atau penurunan kolesterol High-Density Lipoprotein (HDL).
DISLIPIDEMIA

DISLIPIDEMIA
DISLIPIDEMIA PRIMER
SEKUNDER
Hubungan terbesar dari obesitas dan dislipedemia adalah
resistensi insulin. Karena kedua hal ini di asosiasikan oleh
adiposopathy, kelainnan ini dapat memberikan edek pada
struktur adipoctye intraseluler yang mengakibatkan tekanan di
reticulum endoplasma dan disfungsi mitokoncdria, adipokines
adalah mediator terpentin dari resistensi insulin yang
berhubungan dengan obesitas yang diproduksi oleh adiposa
dan fimakan oleh makrofag saat aiposopati, perubagan daifosit
pada resistensi insulin meningkatkan lipolisis dan pelepasan
free fatty acid ke dalam sirkulasi dan membuat lipotoxicity
Secara ringkas, penatalaksanaan dislipidemia memiliki empat aspek
utama:
1) Penilaian dan stratifikasi risiko berdasarkan kriteria eksplisit
2) Perubahan gaya hidup seperti aktivitas fisik dan modifikasi diet
3) Untuk pasien dengan kadar kolesterol tinggi, penggunaan obat
golongan statin merupakan pilihan utama (pada beberapa kondisi
dapat pula digunakan bile acid sequestrants, ezetimibe, atau niasin)
4) Untuk pasien dengan kadar trigliserida tinggi, pilihan terapi adalah
golongan fibrat, niasin, asam lemak omega tiga dan diet lemak tidak
jenuh.
KESIMPULAN
Berdasarkan skenario, hasil pemeriksaan Tinus didapatkan kadar kolesterol total 280 mg/dl,
LDL-kolesterol 180 mg/dl, dan HDL-kolesterol 30 mg/dl. Kadar kolesterol Tinus menunjukkan
keadaan yang abnormal sehingga dapat dikatakan bahwa Tinus mengalami dislipidemia.
Dislipidemia merupakan peningkatan abnormal dari kolesterol total, kolesterol lipoprotein
densitas rendah (LDL), dan trigliserida, serta penurunan level kolesterol lipoprotein densitas
tinggi (HDL). Dislipidemia diklasifikasikan menjadi dislipidemia primer dan sekunder.
Dislipidemia primer disebabkan oleh mutasi genetik atau merupakan penyakit bawaan.
Sedangkan dislipidemia sekunder disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat atau
sedentary life dan cenderung mengonsumsi diet tingi lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans
seperti yang dilakukan oleh Tinus. Gaya hidup ini menyebabkan Tinus mengalami obesitas
yang sangat berkaitan dengan terjadinya dislipidemia. Oleh karena itu, Dokter Slamet
menyarankan Tinus untuk olahraga secara teratur dan mengatur pola makan karena dapat
meningkatkan kolesterol HDL dan mengimbangi peningkatan kolesterol LDL dan trigliserida.
Jika keadaan belum juga normal, dokter akan memberikan obat golongan statin yang dapat
menurunkan kadar LDL dan trigliserida dari dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai