1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) inovatif pada mata pelajaran ekonomi.
Saudara diminta: a. Menjelaskan apakah maksud dari pembelajaran inovatif. Jawab : Menurut pendapat saya pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu menfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar,suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun dan dikondisikan untuk siswa agar belajar.
b. Apakah kesulitan yang saudara hadapi dalam pelaksanaannya? Jelaskan.
Jawab : Menurut saya penerapan pembelajaran inovatif juga memiliki kendala dalam penerapannya telah dijelaskan diatas bahwa pembelajaran inovatif merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu memfasilitasi sisawa agar dapat berkembang memiliki kemajuan untuk hasil belajar,namun beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk diterapkan pada pembelajaran inovatif ini,dapat saya berikan contoh yaitu keterbatasan sarana laboratorium menyulitkan peserta didik untuk melihat dan mengamati serta akhir menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut,serta memerlukan alokasi waktu yang panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
2. Bangsa Indonesia memiliki kekayaan tokoh-tokoh besar dalam pendidikan. Ada
sejumlah tokoh pendidikan yang berdasarkan pada agama ada juga yang nasionalis. a. Sebutkan salah satu tokoh tersebut, berikut pokok-pokok pemikirannya. Jawab : K. H. Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan dan organisasi Muhammadiyah adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan. Pria yang lahir pada 1 Agustus 1868 ini mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk menciptakan pembaharuan Islam di bidang pendidikan. Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis merasa kurang setuju dengan sistem pendidikan kolonialisme yang menuju ke arah sekularisme dan westernisasi. Menurut Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya. konsep pendidikan menurut K.H. Ahmad Dahlan bahwa tujuan pendidikan berupa pembentukan kepribadian serta menjadi manusia unggul. Pendidik bagi K.H. Ahmad Dahlan harus bisa memberi contoh kepada peserta didik. Peserta didik harus mempunyai ilmu yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari hari serta memiliki kemampuan.
b. Bagaimana pokok pikiran tersebut dikembangkan untuk pendidikan masa
depan? Jelaskan. Menurut saya pemikiran KH. Ahmad Dahlan mengenai pendidikan lebih tertuju untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Al Qur'an dan Sunnah dari pada menulis atau sekedar menghafal saja. Dengan kata lain, menjalankan Islam itu harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sebatas kata-kata, termasuk mengorbankan harta, benda untuk perjuangan Islam. Agar tercipta generasi penerus masa depan yang jauh lebih baik.
3. Pengertian rancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM
a. Apakah STEAM Jawab : STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah di dunia nyata. STEAM juga mendukung pengalaman belajar yang berarti dan memecahkan masalah, dan berpendapat bahwa sains, teknologi, teknik, seni dan matematika saling terkait. Pembelajaran berbasis STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan keterampilan science, technology, engineering, art,dan mathematics (STEAM) untuk mengatasi masalah. Dengan adanya unsur art, diharapkan melalui STEAM siswa akan terbiasa untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara yang kreatif.
b. Bagaimana merancang pembelajaran STEAM
Jawab : Menentukan media, alat dan sumber belajar Menyusun langkah-langkah pembelajaran Menentukan model dan metode pembelajaran Penilaian pembelajaran Menganalisis materi pembelajaran Menyusun refleksi Merumuskan tujuan pembelajaran
4. Pembelajaran berbasis ingkuiri (inguiry-Based Learning)
a. Apakah Pembelajaran berbasis ingkuiri (inguiry-Based Learning) Jawab : Inquiry-based learning (IBL) atau pembelajaran berbasis inkuiri adalah suatu proses pembelajaran yang paling memungkinkan siswa untuk mengalami proses pembentukan pengetahuannya sendiri. Inquiry-based learning merupakan sebuah pendekatan untuk belajar dan mengajar yang menempatkan ide, pertanyaan dan observasi dari peserta menjadi pusat dari pengalaman belajar. karakteristik utama IBL adalah belajar melalui penyelidikan (inkuiri), pendekatan aktif dan berpusat pada siswa, serta belajar mandiri. Pembelajaran terdiri dari 6 Level inkuiri yaitu discovery learning, Interactive demonstrasi, Inquiry lesson, Inquiry Laboratory, Real word application, dan Hypothetical inquiry. Pendidikan memainkan peran aktif sepanjang proses dengan membangun sebuah budaya di mana ide ditantang, diuji, didefinisikan ulang dan dipandang tidak bisa diperbaiki tetapi dapat diperbaiki, memindahkan anak-anak dari posisi bertanya-tanya tentang posisi pemahaman yang berlaku dan pertanyaan lebih lanjut.
b. Bagaimana merancang pembelajaran Pembelajaran berbasis ingkuiri (inguiry-
Based Learning) Jawab : Orientasi terhadap masalah Merumuskan masalah Mengajukan hipotesis Mengumpulkan informasi (Data) Menguji hipotesis Menyimpulkan
5. Perhatikan model pembelajaran inovatif berikut:
a. TPACK singkatan : technological, pedagogical, contect, knowledge. Bagaimana aplikasinya dalam merancang pembelajaran ekonomi. Jawab : TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge) merupakan pembelajaran yang menggunakan penerapan gabungan system pendidikan yang mengedepankan teknologi dan aplikasi (konten) tertentu dalam Pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan 7 domain pengetahuan yang saling berkaitan dengan ekonomi dan pembaljaran lainya. TPACK terdiri dari: Pengetahuan materi (content knowledge/CK) yaitu penguasaan bidang studi atau materi pembelajaran dalam hal ini kompetensi keahlian terutama pada diesel common rail. Pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK) yaitu pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, yang paling optimum sehingga siswa terjadi kenaikan daya kreativitas dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK) yaitu pengetahuan bagaiamana menggunakan teknologi digital. Pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content knowledge/PCK) yaitu gabungan pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran dengan proses dan strategi pembelajaran. Pengetahuan teknologi dan materi (technological content knowledge/TCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan bidang studi atau materi pembelajaran. Pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi (technological paedagogical knowledge/TPK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan mengenai proses dan strategi pembelajaran. Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological,pedagogical, content knowledge/TPCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran.
b. HOTS adalah higher order thinking skills. Bagaimana saudara merancang
pembelajaran berbasis HOTS untuk pembelajaran ekonomi. Jawab : Rancangan pembelajaran berbasis Higher Order Thingking Skills (HOST) dalam pembelajaran Ekonomi HOTS dengan strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar dapatmeningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penggunaan berbagai sumber informasi dalam pembelajaran seperti internet, lingkungan, dan buku dengan peran guru sebagai fasilitator mampu mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran problem solving berbasis HOTS dengan strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penggunaan berbagai sumber informasi dalam pembelajaran seperti internet, lingkungan, danbuku dengan peran guru sebagai fasilitator mampu mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran problem solving berbasis HOTS dengan strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar dapatmeningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penggunaan berbagai sumber informasi dalam pembelajaran seperti internet, lingkungan, danbuku dengan peran guru sebagai fasilitator mampu mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.