Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SHILFINA FITRIANA

NPM : 1319500003

SEMESTER : 5/B

UAS Perencanaan Pembelajaran Ekonomi

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) inovatif pada mata pelajaran ekonomi.


Saudara diminta:
a. Menjelaskan apakah maksud dari pembelajaran inovatif.
Jawab :
Menurut pendapat saya pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang
dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan
atau teknik yang dipandang baru agar mampu menfasilitasi siswa untuk
memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar,suatu proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan
pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional).
Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun dan dikondisikan untuk siswa
agar belajar.

b. Apakah kesulitan yang saudara hadapi dalam pelaksanaannya? Jelaskan.


Jawab :
Menurut saya penerapan pembelajaran inovatif juga memiliki kendala dalam
penerapannya telah dijelaskan diatas bahwa pembelajaran inovatif merupakan
wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu memfasilitasi
sisawa agar dapat berkembang memiliki kemajuan untuk hasil belajar,namun
beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk diterapkan pada pembelajaran
inovatif ini,dapat saya berikan contoh yaitu keterbatasan sarana laboratorium
menyulitkan peserta didik untuk melihat dan mengamati serta akhir
menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut,serta memerlukan alokasi waktu
yang panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

2. Bangsa Indonesia memiliki kekayaan tokoh-tokoh besar dalam pendidikan. Ada


sejumlah tokoh pendidikan yang berdasarkan pada agama ada juga yang nasionalis.
a. Sebutkan salah satu tokoh tersebut, berikut pokok-pokok pemikirannya.
Jawab :
K. H. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan dan organisasi Muhammadiyah adalah dua hal yang
tidak bisa dilepaskan. Pria yang lahir pada 1 Agustus 1868 ini mendirikan
organisasi Muhammadiyah untuk menciptakan pembaharuan Islam di bidang
pendidikan.
Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis merasa kurang setuju dengan sistem
pendidikan kolonialisme yang menuju ke arah sekularisme dan
westernisasi. Menurut Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan
pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim
dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta
bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.
konsep pendidikan menurut K.H. Ahmad Dahlan bahwa tujuan
pendidikan berupa pembentukan kepribadian serta menjadi manusia unggul.
Pendidik bagi K.H. Ahmad Dahlan harus bisa memberi contoh kepada peserta
didik. Peserta didik harus mempunyai ilmu yang dapat diamalkan dalam
kehidupan sehari hari serta memiliki kemampuan.

b. Bagaimana pokok pikiran tersebut dikembangkan untuk pendidikan masa


depan? Jelaskan.
Menurut saya pemikiran KH. Ahmad Dahlan mengenai pendidikan lebih
tertuju untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Al Qur'an dan Sunnah dari pada
menulis atau sekedar menghafal saja. Dengan kata lain, menjalankan Islam itu
harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sebatas kata-kata, termasuk
mengorbankan harta, benda untuk perjuangan Islam. Agar tercipta generasi
penerus masa depan yang jauh lebih baik.

3. Pengertian rancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM


a. Apakah STEAM
Jawab :
STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong
siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah di dunia nyata. STEAM juga
mendukung pengalaman belajar yang berarti dan memecahkan masalah, dan
berpendapat bahwa sains, teknologi, teknik, seni dan matematika saling
terkait. Pembelajaran berbasis STEAM adalah sebuah pendekatan
pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan
keterampilan science, technology, engineering, art,dan mathematics (STEAM)
untuk mengatasi masalah. Dengan adanya unsur art, diharapkan melalui
STEAM siswa akan terbiasa untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan
cara yang kreatif.

b. Bagaimana merancang pembelajaran STEAM


Jawab :
 Menentukan media, alat dan sumber belajar
 Menyusun langkah-langkah pembelajaran
 Menentukan model dan metode pembelajaran
 Penilaian pembelajaran
 Menganalisis materi pembelajaran
 Menyusun refleksi
 Merumuskan tujuan pembelajaran

4. Pembelajaran berbasis ingkuiri (inguiry-Based Learning)


a. Apakah Pembelajaran berbasis ingkuiri (inguiry-Based Learning)
Jawab :
Inquiry-based learning (IBL) atau pembelajaran berbasis inkuiri adalah suatu
proses pembelajaran yang paling memungkinkan siswa untuk mengalami
proses pembentukan pengetahuannya sendiri. Inquiry-based learning
merupakan sebuah pendekatan untuk belajar dan mengajar yang menempatkan
ide, pertanyaan dan observasi dari peserta menjadi pusat dari pengalaman
belajar. karakteristik utama IBL adalah belajar melalui penyelidikan (inkuiri),
pendekatan aktif dan berpusat pada siswa, serta belajar mandiri. Pembelajaran
terdiri dari 6 Level inkuiri yaitu discovery learning, Interactive demonstrasi,
Inquiry lesson, Inquiry Laboratory, Real word application, dan Hypothetical
inquiry.
Pendidikan memainkan peran aktif sepanjang proses dengan membangun
sebuah budaya di mana ide ditantang, diuji, didefinisikan ulang dan dipandang
tidak bisa diperbaiki tetapi dapat diperbaiki, memindahkan anak-anak dari
posisi bertanya-tanya tentang posisi pemahaman yang berlaku dan pertanyaan
lebih lanjut.

b. Bagaimana merancang pembelajaran Pembelajaran berbasis ingkuiri (inguiry-


Based Learning)
Jawab :
 Orientasi terhadap masalah
 Merumuskan masalah
 Mengajukan hipotesis
 Mengumpulkan informasi (Data)
 Menguji hipotesis
 Menyimpulkan

5. Perhatikan model pembelajaran inovatif berikut:


a. TPACK singkatan : technological, pedagogical, contect, knowledge.
Bagaimana aplikasinya dalam merancang pembelajaran ekonomi.
Jawab :
TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge) merupakan
pembelajaran yang menggunakan penerapan gabungan system pendidikan
yang mengedepankan teknologi dan aplikasi (konten) tertentu dalam
Pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan 7 domain pengetahuan yang
saling berkaitan dengan ekonomi dan pembaljaran lainya. TPACK terdiri dari:
 Pengetahuan materi (content knowledge/CK) yaitu penguasaan bidang
studi atau materi pembelajaran dalam hal ini kompetensi keahlian
terutama pada diesel common rail.
 Pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK) yaitu
pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, yang paling
optimum sehingga siswa terjadi kenaikan daya kreativitas dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
 Pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK) yaitu
pengetahuan bagaiamana menggunakan teknologi digital.
 Pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content
knowledge/PCK) yaitu gabungan pengetahuan tentang bidang studi
atau materi pembelajaran dengan proses dan strategi pembelajaran.
 Pengetahuan teknologi dan materi (technological content
knowledge/TCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan
pengetahuan bidang studi atau materi pembelajaran.
 Pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi (technological
paedagogical knowledge/TPK) yaitu pengetahuan tentang teknologi
digital dan pengetahuan mengenai proses dan strategi pembelajaran.
 Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi
(technological,pedagogical, content knowledge/TPCK) yaitu
pengetahuan tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan
strategi pembelajaran, pengetahuan tentang bidang studi atau materi
pembelajaran.

b. HOTS adalah higher order thinking skills. Bagaimana saudara merancang


pembelajaran berbasis HOTS untuk pembelajaran ekonomi.
Jawab :
Rancangan pembelajaran berbasis Higher Order Thingking Skills (HOST)
dalam pembelajaran Ekonomi HOTS dengan strategi dan metode
pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar
dapatmeningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penggunaan berbagai
sumber informasi dalam pembelajaran seperti internet, lingkungan, dan buku
dengan peran guru sebagai fasilitator mampu mampu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran problem solving berbasis HOTS dengan strategi
dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Penggunaan berbagai sumber informasi dalam pembelajaran seperti internet,
lingkungan, danbuku dengan peran guru sebagai fasilitator mampu mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pelaksanaan pembelajaran problem solving berbasis HOTS dengan
strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar
mengajar dapatmeningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penggunaan
berbagai sumber informasi dalam pembelajaran seperti internet, lingkungan,
danbuku dengan peran guru sebagai fasilitator mampu mampu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa.

Anda mungkin juga menyukai