Anda di halaman 1dari 23

FITOTERAPI

OBESITAS
KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA:

1.BABARA PRILI (18.0336.F)


2.NUR ASMIYATI (18.0380.F)
3.SHINTA ANDRIYAWATI (18.0393.F)
4.VANIA SAFABELA (18.0398.F)
Obesitas adalah suatu keadaan di mana terdapat penumpukan
lemak di dalam tubuh sebesar 20% atau lebih di atas normal.
Kelebihan lemak ini sulit diturunkan karena zat gizi yang berlebih
secara otomatis akan diubah oleh tubuh menjadi lemak. Padahal,
tubuh manusia, dengan suatu mekanisme tertentu, telah diatur untuk
menyimpan lemak dan mengeluarkannya secara hemat.

Berdiet atau mengurangi makan untuk menguruskan atau


menurunkan berat badan justru malah akan memperburuk keadaan,
karena tubuh membakar energi pada tingkat yang lebih rendah,
berarti cadangan lemak lebih sulit dimanfaatkan. Akibatnya, tubuh
akan membakar protein (otot) dan air. Sedangkan lemak tetap
bertahan di bawah kulit. Sehingga penurunan berat badan lebih
disebabkan karena berkurangnya massa otot dan kandungan air
dalam tubuh yang justru sangat berbahaya bagi tubuh.
Secara umum kegemukan memberikan efek kurang baik, selain
mengurangi kelincahan dan keindahan tubuh juga meningkatkan
resiko terkena penyakit termasuk penyakit degeneratif atau kelaianan
metabolisme seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit
jantung koroner, penyakit kalianan pernapasan, penyakit gula
(diabetes melitus), dan keluhan pada persendian (artritis).

 Bobot badan ideal dapat dihitung dengan indeks Broca, yaitu


tinggi badan dalam satuan sentimeter dikurangi faktor 100 kemudian
hasilnya dikurangi 10%. Seseorang dinyatakan telah mengalami
kegemukan bila bobot badannya telah melampaui lebih dari 20%
dihitung dari bobot idealnya.
Berdasarkan kondisinya, penderita obesitas dikelompokkan menjadi
4 tingkatan :
1. Simple obesity (kegemukan ringan) : kelebihan bobot badan sebanyak
20% dari bobot ideal, tanpa disertai penyakit diabetes melitus, hipertensi,
dan hiperlipidemia.
2. Mild obesity : kelebihan bobot badan antara 20-30% yang belum disertai
penyakit tertentu, tetapi sudah perlu diwaspadai.
3. Moderat obesity : kelebihan bobot badan antara 30-60%. Pada tingkat ini
penderita telah termasuk beresiko tinggi untuk menderita penyakit yang
berhubungan dengan obesitas.
4. Morbid obesity : kelebihan bobot badan lebih dari 60%, dengan resiko
yang sangat tinggi terhadap pernapasan, gagal jantung, dan kematian
mendadak.
Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

1. Faktor genetik atau keturunan.


2. Gaya hidup modern, dengan meningkatnya konsumsi kalori dan
berkurangnya aktivitas fisik.
3. Kurangnya aktivitas fisik pada anak-anak yang disebabkan terlalu lama
bermain video games dan menonton TV
4. Anak-anak yang senang bermain dan berlibur di berbagai pusat
perbelanjaan yang menyediakan lift atau eskalator.
5. Penggunaan kendaraan bermotor.
7. Faktor emosi, karena seseorang yang merasa cemas, sedih, kecewa atau
tertekan biasanya akan cenderung mengkonsumsi makanan lebih banyak
untuk mengatasi perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan tadi.
8. Kelainan pada hipotalamus atau hipofisis yang mengakibatkan pusat rasa
kenyang terganggu.
9. Kelebihan insulin.

Penyebab obesitas bersifat reversibel. Penyebab utama adalah


kelebihan masukan kalori yang tidak seimbang dengan pengeluaran
kalori.
Oleh karena itu, upaya penurunan bobot badan dapat dilakukan
dengan penurunan masukan kalori ke dalam tubuh.
mengkonsumsi ramuan herbal sebagai berikut :
1. Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-
masing segenggam penuh dan asam jawa sebanyak 1 ibu jari ditumbuk
halus.
2. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata.
3. Peras dengan sepotong kain.
4. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.

Berdasarkan ramuan tersebut, tanaman yang digunakan dalam


fitoterapi adalah kemuning, mengkudu dan asam jawa. Tanaman tersebut
dimaksudkan untuk membuat ramuan obat pengendali kegemukan
dengan sedikit kandungan  karbohidrat, banyak berserat, serta
mempunyai manfaat menjaga keseimbangan hormonal dan enzim
pencernaan lemak.
Jenis tanaman yang dimaksudkan dalam
penanganan kasus ini adalah :

1 2 3

Kemuning (Murraya Mengkudu (Morinda Asam Jawa


paniculata L. Jack.) citrifolia) (Tamarindus indica,
Linn.)
1. Kemuning (Murraya paniculata L. Jack.)

Kandungan kimia yang terdapat pada kemuning


antara lain daun kemuning mengandung cadinene,
methyl-anthranilate, bisabolene, p-earyophyllene,
geraniol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl-
salicylate, s-guaiazulene, osthole, paniculatin, tanin, dan
coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5-7-
dimethoxy-8- (2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin.
Sedangkan bunga kemuning mengandung scopeletin,
dan buahnya mengandung semi-ec-carotenone
(Dalimartha, 1999).
1. Kemuning (Murraya paniculata L. Jack.)

Indikasi dari masing-masing bagian yaitu:


1. Daun dan ranting berguna untuk mengatasi radang buah
zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkitis), infeksi 
saluran kencing, kencing nanah, keputihan,  datang haid
tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh,
nyeri pada tukak (ulkus), sakit gigi, kulit kasar.
2. Akar berguna untuk mengatasi memar akibat benturan
atau terpukul, nyeri rematik, keseleo, digigit serangga dan
ular berbisa, bisul, ekzema, koreng,  epideniik encephalitis
B.
3. Kulit batang berguna untuk mengatasi sakit gigi, nyeri
akibat luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus).
(Dalimartha, 1999; Muhlisah, 1999)
1. Kemuning (Murraya paniculata L. Jack.)

1. Infus daun kemuning dengan dosis 1.000 mg serbuk/kg bb


MEKANISME mencit albino pada percobaan analgesik dengan bahan
KERJA pembanding asetosal 52 mg/kg bb, memberikan efek analgesik
( Pudjiastuti, dkk., 1989).
2. Infus daun kemuning dengan dosis 210 mg, 420 mg dan 840
mgl 200 g bb diberikan per oral pada tikus sesaat sebelum
penyuntikkan 0,2 ml larutan karagenin 1 % dalam naci
fisiologis secara subplantar (zat pembuat udern buatan). Pada
infus daun kemuning dengan dosis 840 mg/200 g bb
menunjukkan efek anti-inflamasi mendekati natrium
diklofenak dengan dosis 8 mg/200 g bb yang digunakan sebagai
pembanding (Farida Ibrahim, Jubeini, Katrin, Rosrini, 1995).
3. Infus daun kemuning 10%, 20%, 30%, 40% sebanyak 0,5 ml
pada mencit dapat menurunkan berat badan secara bermakna
( Ika Murni Sugiarti, 1990).
1. Kemuning (Murraya paniculata L. Jack.)

Strukrur Tanaman Kemuning


2. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Senyawa utama dalam buah pace adalah Scolopentin


dan morindin. Scopoletin berfungsi mengatur tekanan
darah. Scolopentin bekerja dengan cara memperlebar
saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal
ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras
untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi
normal. Scopoletin yang terdapat dalam ekstrak mengkudu
dapat berinteraksi sinergis dengan senyawa lain dalam buah
mengkudu untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi
normal. Saat tekanan darah tinggi, scopoletin membantu
menurunkan. Sebaliknya bila tekanan darah menjadi
rendah, ia akan menaikkannya
2. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Disamping itu scolopentin mengandung indikasi


antibakteri, dan mengatur hormone serotonin, yang
membantu menurunkan kadar kecemasan(anxiety) dan
depresi. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat
mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan
juga penyakit Alzheimer. Senyawa Morindin berkhasiat
dalam meningkatkan system pertahanan(imun) tubuh.
Selain dua zat di atas, pace juga mengandung gum, asam
malat, asam sitrat, dan senyawa antiseptik.
2. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Secara umum, buah mengkudu dapat digunakan


untuk mengobati berbagai penyakit antara lain: tekanan
darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis, gangguan
seksual, lemah badan/kurang tenaga, kegemukan,
gangguan ginjal, kecemasan, alergi makanan seperti alergi
makan udang dan ketam, arthiritis, gangguan
pencernaan, masalah penghadaman, masuk angin, susah
tidur/insomnia, ketagihan merokok dan narkoba, batuk,
cacingan, encok, atsma, tumor, luka kecil, pembengkakan,
dan keracunan makanan. Tingkat penyembuhan untuk
kasus obesitas yang dilakukan terhadap 2.638 orang,
menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 72% (NONI:
The Tropical Fruit with 101 Medicinal Uses).
2. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Strukrur Tanaman Mengkudu


3. Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn.)

Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia


antara lain asam appel, asam sitrat, asam anggur, asam
tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert. Buah asam
jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai
kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per
100 gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang
62,5 gram per 100 gram, kalsium 74 miligram per 100
gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi 0,6
miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100 gram,
vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C 2
miligram per 100 gram. Kulit bijinya mengandung
phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta
pati. (Dalimartha, 1999)
3. Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn.)

Daging buah asam jawa bila dikonsumsi setiap hari


secara teratur bisa menurunkan berat badan. Hal ini
disebabkan daging buah asam jawa mempunyai khasiat
melancarkan pencernaan dandefekasi (buang air besar).
Bahan ini mempunyai efek laksatif atau pencahar lemah
yang cara kerjanya memudahkan defekasi dengan jalan
melunakkan feces atau kotoran. Biasanya, asam jawa
dikonsumsi dengan merebus daging buah, lalu disaring
dan diminum (Muhlisah, 1999).
3. Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn.)

Strukrur Tanaman Asam Jawa


TERAPI NON FARMAKOLOGI

1. Peningkatan aktivitas fisik seperti olahraga dan senam.


2. Mengonsumsi makanan rendah kalori, tetapi cukup protein.
3. Mengonsumsi sayur atau buah segar.
4. Mengonsumsi air putih yang cukup serya menghindari mengonsumsi
makanan dan minuman yang tinggi gula
5. Dianjurkan mengonsumsi ramuan tanaman obat yang dapat mengurangi
kandungan lemak dalam ubuh, ramuan yang bersifat laksan atau diuretik
dan mengurangi nafsu makan (anoreksia).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Multi Khasiat Buah Mengkudu.
http://tanpapena.blogspot.com/2009/05/multi-khasiat-buah-mengkudu.ht
ml
. Diakses tanggal 28 November 2021.
Anonim. 2011. Kegemukan (Obesitas).
http://obat-herbal-albiruni.blogspot.com/2010/05/kegemukan-obesitas.ht
ml
. Diakses tanggal 28 November 2021.
Dalimartha, Setiawan. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran :
Trubus Agriwidya.
Muhlisah, Fauziah. 1999. Tanaman Obat Keluarga. Jakarata : Penebar
Swadya
Tampubolon, Oswald T. 1999. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai