2.NUR ASMIYATI (18.0380.F) 3.SHINTA ANDRIYAWATI (18.0393.F) 4.VANIA SAFABELA (18.0398.F) Obesitas adalah suatu keadaan di mana terdapat penumpukan lemak di dalam tubuh sebesar 20% atau lebih di atas normal. Kelebihan lemak ini sulit diturunkan karena zat gizi yang berlebih secara otomatis akan diubah oleh tubuh menjadi lemak. Padahal, tubuh manusia, dengan suatu mekanisme tertentu, telah diatur untuk menyimpan lemak dan mengeluarkannya secara hemat.
Berdiet atau mengurangi makan untuk menguruskan atau
menurunkan berat badan justru malah akan memperburuk keadaan, karena tubuh membakar energi pada tingkat yang lebih rendah, berarti cadangan lemak lebih sulit dimanfaatkan. Akibatnya, tubuh akan membakar protein (otot) dan air. Sedangkan lemak tetap bertahan di bawah kulit. Sehingga penurunan berat badan lebih disebabkan karena berkurangnya massa otot dan kandungan air dalam tubuh yang justru sangat berbahaya bagi tubuh. Secara umum kegemukan memberikan efek kurang baik, selain mengurangi kelincahan dan keindahan tubuh juga meningkatkan resiko terkena penyakit termasuk penyakit degeneratif atau kelaianan metabolisme seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung koroner, penyakit kalianan pernapasan, penyakit gula (diabetes melitus), dan keluhan pada persendian (artritis).
Bobot badan ideal dapat dihitung dengan indeks Broca, yaitu
tinggi badan dalam satuan sentimeter dikurangi faktor 100 kemudian hasilnya dikurangi 10%. Seseorang dinyatakan telah mengalami kegemukan bila bobot badannya telah melampaui lebih dari 20% dihitung dari bobot idealnya. Berdasarkan kondisinya, penderita obesitas dikelompokkan menjadi 4 tingkatan : 1. Simple obesity (kegemukan ringan) : kelebihan bobot badan sebanyak 20% dari bobot ideal, tanpa disertai penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan hiperlipidemia. 2. Mild obesity : kelebihan bobot badan antara 20-30% yang belum disertai penyakit tertentu, tetapi sudah perlu diwaspadai. 3. Moderat obesity : kelebihan bobot badan antara 30-60%. Pada tingkat ini penderita telah termasuk beresiko tinggi untuk menderita penyakit yang berhubungan dengan obesitas. 4. Morbid obesity : kelebihan bobot badan lebih dari 60%, dengan resiko yang sangat tinggi terhadap pernapasan, gagal jantung, dan kematian mendadak. Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1. Faktor genetik atau keturunan.
2. Gaya hidup modern, dengan meningkatnya konsumsi kalori dan berkurangnya aktivitas fisik. 3. Kurangnya aktivitas fisik pada anak-anak yang disebabkan terlalu lama bermain video games dan menonton TV 4. Anak-anak yang senang bermain dan berlibur di berbagai pusat perbelanjaan yang menyediakan lift atau eskalator. 5. Penggunaan kendaraan bermotor. 7. Faktor emosi, karena seseorang yang merasa cemas, sedih, kecewa atau tertekan biasanya akan cenderung mengkonsumsi makanan lebih banyak untuk mengatasi perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan tadi. 8. Kelainan pada hipotalamus atau hipofisis yang mengakibatkan pusat rasa kenyang terganggu. 9. Kelebihan insulin.
Penyebab obesitas bersifat reversibel. Penyebab utama adalah
kelebihan masukan kalori yang tidak seimbang dengan pengeluaran kalori. Oleh karena itu, upaya penurunan bobot badan dapat dilakukan dengan penurunan masukan kalori ke dalam tubuh. mengkonsumsi ramuan herbal sebagai berikut : 1. Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing- masing segenggam penuh dan asam jawa sebanyak 1 ibu jari ditumbuk halus. 2. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata. 3. Peras dengan sepotong kain. 4. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.
Berdasarkan ramuan tersebut, tanaman yang digunakan dalam
fitoterapi adalah kemuning, mengkudu dan asam jawa. Tanaman tersebut dimaksudkan untuk membuat ramuan obat pengendali kegemukan dengan sedikit kandungan karbohidrat, banyak berserat, serta mempunyai manfaat menjaga keseimbangan hormonal dan enzim pencernaan lemak. Jenis tanaman yang dimaksudkan dalam penanganan kasus ini adalah :
1 2 3
Kemuning (Murraya Mengkudu (Morinda Asam Jawa
paniculata L. Jack.) citrifolia) (Tamarindus indica, Linn.) 1. Kemuning (Murraya paniculata L. Jack.)
Kandungan kimia yang terdapat pada kemuning
antara lain daun kemuning mengandung cadinene, methyl-anthranilate, bisabolene, p-earyophyllene, geraniol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl- salicylate, s-guaiazulene, osthole, paniculatin, tanin, dan coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5-7- dimethoxy-8- (2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin. Sedangkan bunga kemuning mengandung scopeletin, dan buahnya mengandung semi-ec-carotenone (Dalimartha, 1999). 1. Kemuning (Murraya paniculata L. Jack.)
Indikasi dari masing-masing bagian yaitu:
1. Daun dan ranting berguna untuk mengatasi radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, datang haid tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak (ulkus), sakit gigi, kulit kasar. 2. Akar berguna untuk mengatasi memar akibat benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo, digigit serangga dan ular berbisa, bisul, ekzema, koreng, epideniik encephalitis B. 3. Kulit batang berguna untuk mengatasi sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus). (Dalimartha, 1999; Muhlisah, 1999) 1. Kemuning (Murraya paniculata L. Jack.)
1. Infus daun kemuning dengan dosis 1.000 mg serbuk/kg bb
MEKANISME mencit albino pada percobaan analgesik dengan bahan KERJA pembanding asetosal 52 mg/kg bb, memberikan efek analgesik ( Pudjiastuti, dkk., 1989). 2. Infus daun kemuning dengan dosis 210 mg, 420 mg dan 840 mgl 200 g bb diberikan per oral pada tikus sesaat sebelum penyuntikkan 0,2 ml larutan karagenin 1 % dalam naci fisiologis secara subplantar (zat pembuat udern buatan). Pada infus daun kemuning dengan dosis 840 mg/200 g bb menunjukkan efek anti-inflamasi mendekati natrium diklofenak dengan dosis 8 mg/200 g bb yang digunakan sebagai pembanding (Farida Ibrahim, Jubeini, Katrin, Rosrini, 1995). 3. Infus daun kemuning 10%, 20%, 30%, 40% sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badan secara bermakna ( Ika Murni Sugiarti, 1990). 1. Kemuning (Murraya paniculata L. Jack.)
Strukrur Tanaman Kemuning
2. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Senyawa utama dalam buah pace adalah Scolopentin
dan morindin. Scopoletin berfungsi mengatur tekanan darah. Scolopentin bekerja dengan cara memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal. Scopoletin yang terdapat dalam ekstrak mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan senyawa lain dalam buah mengkudu untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal. Saat tekanan darah tinggi, scopoletin membantu menurunkan. Sebaliknya bila tekanan darah menjadi rendah, ia akan menaikkannya 2. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Disamping itu scolopentin mengandung indikasi
antibakteri, dan mengatur hormone serotonin, yang membantu menurunkan kadar kecemasan(anxiety) dan depresi. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer. Senyawa Morindin berkhasiat dalam meningkatkan system pertahanan(imun) tubuh. Selain dua zat di atas, pace juga mengandung gum, asam malat, asam sitrat, dan senyawa antiseptik. 2. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Secara umum, buah mengkudu dapat digunakan
untuk mengobati berbagai penyakit antara lain: tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis, gangguan seksual, lemah badan/kurang tenaga, kegemukan, gangguan ginjal, kecemasan, alergi makanan seperti alergi makan udang dan ketam, arthiritis, gangguan pencernaan, masalah penghadaman, masuk angin, susah tidur/insomnia, ketagihan merokok dan narkoba, batuk, cacingan, encok, atsma, tumor, luka kecil, pembengkakan, dan keracunan makanan. Tingkat penyembuhan untuk kasus obesitas yang dilakukan terhadap 2.638 orang, menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 72% (NONI: The Tropical Fruit with 101 Medicinal Uses). 2. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Strukrur Tanaman Mengkudu
3. Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn.)
Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia
antara lain asam appel, asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert. Buah asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100 gram, kalsium 74 miligram per 100 gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi 0,6 miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100 gram, vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C 2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya mengandung phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati. (Dalimartha, 1999) 3. Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn.)
Daging buah asam jawa bila dikonsumsi setiap hari
secara teratur bisa menurunkan berat badan. Hal ini disebabkan daging buah asam jawa mempunyai khasiat melancarkan pencernaan dandefekasi (buang air besar). Bahan ini mempunyai efek laksatif atau pencahar lemah yang cara kerjanya memudahkan defekasi dengan jalan melunakkan feces atau kotoran. Biasanya, asam jawa dikonsumsi dengan merebus daging buah, lalu disaring dan diminum (Muhlisah, 1999). 3. Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn.)
Strukrur Tanaman Asam Jawa
TERAPI NON FARMAKOLOGI
1. Peningkatan aktivitas fisik seperti olahraga dan senam.
2. Mengonsumsi makanan rendah kalori, tetapi cukup protein. 3. Mengonsumsi sayur atau buah segar. 4. Mengonsumsi air putih yang cukup serya menghindari mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula 5. Dianjurkan mengonsumsi ramuan tanaman obat yang dapat mengurangi kandungan lemak dalam ubuh, ramuan yang bersifat laksan atau diuretik dan mengurangi nafsu makan (anoreksia). DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Multi Khasiat Buah Mengkudu. http://tanpapena.blogspot.com/2009/05/multi-khasiat-buah-mengkudu.ht ml . Diakses tanggal 28 November 2021. Anonim. 2011. Kegemukan (Obesitas). http://obat-herbal-albiruni.blogspot.com/2010/05/kegemukan-obesitas.ht ml . Diakses tanggal 28 November 2021. Dalimartha, Setiawan. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus Agriwidya. Muhlisah, Fauziah. 1999. Tanaman Obat Keluarga. Jakarata : Penebar Swadya Tampubolon, Oswald T. 1999. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara THANK YOU!