Mekanisme tumbuhan dalam mengontrol glukosa darah (Hongxiang & Liang, 2009)
Foenigraeci Semen
(Biji Kelabet)
• Simplisia foenigraeci semen (biji kelbet)
berupa biji yang telah dikeringkan berasal dari
tanaman Trigonella foenum-graecum L.
(kelabet), suku Fabaceae.
Kandungan Kimia
• Biji kelabet mengandung steroida saponin,
furostanol.
• Paling sedikit sudah 30 senyawa yang diisolasi
• Hidrolisis saponin menghasilkan sapogenin dan
yamogenin. Pada biji juga terdapat alkaloid
trigonelin.
• Kandungan lain musilago polisakarida (18-45%)
dengan penyusun utama galaktomanan; lemak
dengan kandungan utama asam lemak tak jenuh,
seperti asam linolenat dan asam linoleat; flavonoid,
viteksin dan glikosidanya, isoorientin, visenin; asam
lemak amida, N-asil fosfatidiletanolamin (NAPE), dan
Farmakologi
• Senyawa 4-hidroksiisoleusin, isolat dari biji
kelabet pada konsentrasi 1µM sampai 100µM
meningkatkan pelepasan insulin yang diinduksi
glukosa, baik pada pankreas tikus maupun
manusia.
• Pemberian 0,5 ml dekokta 40-80% pada mencit
normal dan juga tikus diabetes yang diinduksi
dengan aloksan memberikan efek hipoglikemia
yang kuat dan tergantung dosis yang diberikan.
Hipoglikemia maksimum terjadi setelah 6 jam
pemberian.
Farmakologi...
• Efek hipoglikemik pada pasien diabetes tipe 2
selama 10 hari dengan dosis 2 kali 50g sehari
serbuk biji kelabet, dapat menurunkan glukosa
darah puasa dan meningkatkan toleransi
glukosa
• Dosis harian:
Dewasa untuk terapi ajuvan diabetes 25 g
serbuk biji atau yang setara
Keamanan
• Pemberian biji kelabet praktis tidak toksik, terbukti
pada pengujian dengan tikus selama 90 hari dosis 5-
20%.
• Pemberian biji kelabet tidak mempengaruhi asupan
makanan, berat badan, rasio efisiensi makanan, dan
pada parameter biokimia darah tidak ada perbedaan
bermakna.
• Pengujin histopatologi organ-organ vital setelah
pemberian biji kelabet selama 90 hari juga tidak
memberikan perubahan struktural
• Pada uji toksisitas akut, pemberian 2 dan 5 g/kg BB
pada mencit dan tikus tidak memberikan efek toksik
atau kematian
Kontraindikasi
• Biji kelabet menunjukkan efek mutagenik
lemah pada S. Typhimurium TA102, tetapi
tidak pada TA98.
• Laporan mengenai efek teratogenik masih
kontroversial, karena itu hindari penggunaan
pada wanita hamil, kecuali jumlah kecil
sebagai bumbu masak.
Aloe
(Lidah Buaya)
• Aloe merupakan ekstrak kering dari daun Aloe
vera (L.) Burm. F atau dari A. Ferox Mill., suku
Liliaceae.
Farmakologi
• Eksudat daun lidah buaya memperlihatkan
efek antidiabetes mellitus pada mencit yang
diinduksi aloksan. Mekanisme antidiabetes
diduga melalui stimulasi sintesis atau sekresi
insulin pada sel β-Langerhans. Selain itu, fraksi
10 kDa dapat menurunkan kadar gula darah
pada tikus diabetes yang diinduksi dengan
streptozotosin dosis rendah.
Farmakologi...
• Aktivitas antidiabetes ekstrak lidah buaya sudah
diujikan pada pasien dalam jumlah terbatas 5
penderita diabetes tipe 2.
• Fraksi dengan berat molekul tinggi dapat
menurunkan kadar gula darah penderita DM tipe
2 setelah pemberian selama 6 minggu.
• Selain itu, setelah 4 minggu pemberian fraksi tsb
juga menurunkan trigliserida secara bermakna.
• Pemberian aloe dapat mengurangi komplikasi
DM pada sistem pembuluh darah diduga melalui
peningkatan sistem imunitas
Momordicae fructus
(Buah pare)
• Simplisia momordicae fructus (buah pare)
berupa buah yang telah dikeringkan berasal
dari tanaman Momordica charantia L. (pare),
suku Cucurbitaceae
Kandungan Kimia
• Buah pare mengandung steroid, karantin,
momordikosida, asil glikosil sterol, asam
amino, dan asam fenolat. Senyawa triterpen
yang telah dilaporkan antara lain
momordikosid (A-L), goyaglikosida (A-H),
momordisin, momordisinin, kukurbitan I-III,
dan goya saponoin I-III.
Farmakologi
• Buah pare memperlihatkan efek antidiabetes
pada hewan coba yang diinduksi dengan
streptozotosin.
• Pada buah pare ditemukan senyawa yang
bekerja dan struktur mirip dengan insulin
• Pemberian ekstrak air buah pare yang belum
matang dengan dosis 20 mg/kg selama 4
minggu dapat mereduksi kadar glukosa darah
puasa (48%) tikus diabetes yang diinduksi
dengan aloksan. Efek ini setara dengan obat
sintesis glibenklamid
Farmakologi...
• Uji pendahuluan terhadap sukarelawan pria
normal 20-30 tahun dengan BB normal, tidak
menderita penyakit, dan tidak sedang
menggunakan obat. Sukarelawan dibagi
menjadi 3 kelompok masing-masing mendapat
ekstrak pare setara dengan 0,9, 1,8, dan 2,25
kg. Pemberian dosis 1,8 kg buah pare dapat
menurunkan kadar glukosa darah secara
bermakna
• Pemberian ekstrak air buah pare (50 mg) pada
penderita DM tipe 2 dapat menurunkan secara
signifikan kadar glukosa darah.
Keamanan
• Pemberian ekstrak air buah pare tidak
menimbulkan tanda-tanda toksisitas pada ginjal
dan hati, dilihat dari parameter hematologi
maupun histologi. Nilai LD50 jus buah pare dan
ekstrak alkoholik berturut-turut adalah 91,9 dan
362,34 mg/100 g BB.
• Efek abortus dan teratogenik pada binatang dari
buah pare telah dilakorkan, sehingga hati-hati
penggunaannya pada kehamilan
Dosis
• Pada berbagai penelitian penyiapan sediaan
dari buah bervariasi, sehingga dosis yang
paling tepat sulit ditentukan.
• Jus pada dosis 50 ml atau 100 ml memberikan
efek terbaik pada gula darah dan HbA1c
• Dosis buah pare kering 5 g.
Cinnamomi cortex
• Simplisia cinnamomi cortex (kulit kayu manis)
adalah kulit batang (tanpa bagian gabus
terluar dan bagian parenkim di bawahnya)
yang telah dikeringkan berasal dari tanaman
Cinnamomum zeylanicum Nees., suku
Lauraceae.
Farmakologi
• Ekstrak kulit batang kayu manis yang kaya
akan prosianidin A dan B dengan dosis 200
dan 300 mg/kg BB diberikan pada mencit
diabetes selama 14 hari dapat menurunkan
kadar gula darah secara signifikan.
• Mekanisme kerja dari oligomer prosianidin
tersebut dalam menurunkan kadar gula darah
melalui perbaikan sensitivitas insulin.