• Prediabetes:
• Glukosa Darah Puasa Terganggu
• Toleransi Glukosa Terganggu
Etiologi
• Type 1 diabetes (b-cell destruction,usually
leading to absolute insulin deficiency)
• Immune-mediated diabetes.
• Idiopatik
• Pengendalian
Diet (80% dari pasien perlu penurunan BB)
Olahraga (jika tidak ada kontraindikasi)
pemberian obat hipoglikemik
Gestational Diabetes Mellitus
• Terjadi pada 2-5% kehamilan
• Suatu gangguan toleransi karbohidrat
(TGT,GDPT,DM) yang terjadi atau diketahui
pada saat kehamilan sedang berlangsung
• muncul pada kehamilan trimester kedua dan
ketiga.
• Kategori ini mencakup DM yang terdiagnosa
ketika hamil (sebelumnya tidak diketahui).
• Wanita yang sebelumnya diketahui telah
mengidap DM, kemudian hamil, tidak termasuk
ke dalam kategori ini
Gestational Diabetes Mellitus
• Karena perubahan hormon plasenta yang mempengaruhi
fungsi insulin (resistensi yang lebih besar)
• Postpartum biasanya kembali normal
• Meningkatkan terkena risiko diabetes tipe 2
METABOLISME KARBOHIDRAT
Pankreas sbg glandula eksokrin mensekresi
cairan pankreas ke dalam duodenum stlh
makan.
Di dalam pankreas tdpt sel2 yg membentuk
pulau langerhans.
Pulau2 tsb mrpk jaringan endokrin yang
mempunyai 4 tipe sel:
Beta cells, mensekresi insulin
Alpha cells, glucagon;
Delta cells, somatostatin
Gamma cells, polypeptide.
• Insulin mempengaruhi banyak
organ:
amino acids protein
uptake synthesis
• Ini merangsang serat otot rangka.
• Menghambat produksi
enzim tertentu. enzyme glycogen
production breaking
Pengaturan fisiologis kadar glukosa darah tergantung dari:
1. Ekstraksi glukosa
2. Sintetis glikogen
3. Glikogenolisis di hepar
4. Glukoneogenesis
Hiperglikemia:
efek defisiensi insulin absolut atau relatif transport glukosa ke jaringan
glikemia
efek insulin glikogenolisis di hati kadar glukosa darah
Glucosuria:
hiperglikemia glucosuria
Polyuria:
hiperglikemia peningkatan glukosa yg disaring di ginjal (melebihi ambang
ginjal) kapasitas penyerapan di tubulus renal utk glukosa melampaui batas
glucosuria, diikuti oleh kehilangan air melalui urine (osmotic effect of
glucose)
Polydipsia :
hiperglikemia hyperosmolality plasma air dari sel ke ECF (IVF)
dehidrasi intracellular menjadikan rasa haus (di hipotalamus) intake
cairan
Glukosuria diuresis osmotik→ kompensasi: penderita banyak minum
Polyphagia:
kehilangan penyimpanan KH, lemak, dan protein kelaparan tingkat sel
meningkatkan rasa lapar
Weight loss :
kehilangan cairan krn diuresis osmotik, kehilangan jaringan tubuh krn lemak
dan protein digunakan utk pembentukan energi (keseimbangan negatif
kalori)
Lemas :
karena perubahan metabolik pada penggunaan makanan lesu dan lemas
Keluhan tidak khas DM
• Lemah badan
• Kesemutan
• Gatal
• Keputihan (pada wanita)
• Infeksi sulit sembuh
• Bisul yang hilang timbul
• Penglihatan kabur
Kriteria untuk diagnosis DM (ADA)
• 1. Kadar gula darah sewaktu (plasma
vena) ≥ 200 mg/dl
• 2. Kadar gula darah puasa (plasma vena)
≥ 126 mg/dl
• 3. Kadar glukosa plasma ≥ 200 mg/dl pada
2 jam sesudah beban glukosa 75 gram
pada tes toleransi glukosa oral.
Langkah-langkah untuk menegakkan
diagnosa DM adalah (PERKENI, 2006) :
• a. Didahului dengan adanya keluhan-
keluhan khas yang dirasakan dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan glukosa
darah.
• b. Pemeriksaan glukosa darah
menunjukkan hasil : pemeriksaan glukosa
darah sewaktu ≥ 200 mg/dl (sudah
cukup menegakkan diagnosis),
pemeriksaan glukosa darah puasa ≥ 126
mg/dl (patokan diagnosis DM).
Diagnosis DM (PERKENI)
Glukosa Darah Puasa Terganggu
(Impaired Fasting Glucose)
Gestational Diabetes
3-5% of pregnant women in the
US develop gestational diabetes
Thank You Very Much