Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DIABETES MELITUS

Edy Santoso
Review anfis

1. Acini yang menyekresi getah


pencernaan ke duodenum.
2. Pulau langerhans yang
menyekresi insulin dan
glukogen langsung ke darah
• Pulau langerhans manusia
mengandung tiga jenis sel
utama yaitu sel alfa, beta
dan delta yang satu sama
lain dibedakan dengan
struktur dan sifat
pewarnaannya.
→ Sel beta mengekresi insulin,
→ sel alfa mengekresi glucagon
→ sel-sel delta mengekresi
somatostatin.
Fisiologi pankreas
A. Fungsi eksokrin
Dilaksanakan oleh sel sekretori lobula yang membentuk
getah pancreas berisi enzim dan elektrolit. Jenis-jenis
enzim dari pancreas adalah :
1. Amylase ; menguraikan tepung menjadi maltosa atau
maltosa dijadikan polisakarida dan polisakarida
dijadikan sakarida kemudian dijadikan monosakarida.
2. Tripsin ; menganalisa pepton menjadi polipeptida
kemudian menjadi asam amino.
3. Lipase ; menguraikan lemak yang sudah diemulsi
menjadi asam lemak dan gliserol gliserin
Fungsi pankreas……cont
B. Fungsi endokrin.
1. Insulin
Adapun efek utama insulin terhadap
metabolisme karbohidrat, yaitu :
a. Menambah kecepatan metabolisme
glukosa
b. Mengurangi konsentrasi gula darah
c. Menambah penyimpanan glukosa ke
jaringan
Fungsi pankreas……cont

2. Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang disekresikan oleh sel-
sel alfa pulau langerhans mempunyai beberapa fungsi
yang berlawanan dengan insulin. Fungsi yang terpenting
adalah : meningkatkan konsentrasi glukosa dalam darah.
Dua efek glukagon pada metabolisme glukosa darah :
a. Pemecahan glikogen (glikogenesis)
b. Peningkatan glukogenesis
Pengertian
• Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik
yang disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh
darah (Mansjoer dkk,1999).
• Sedangkan Diabetes Mellitus klinis adalah suatu
sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia
yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi
sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari
insulin atau keduanya (Francis dan John (2000),
• Diabetes adalah sekelompok penyakit metabolik yang
ditandai oleh hiperglikemia yang dihasilkan dari cacat
dalam sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya
(American Diabetes association, 2010)
Klasifikasi

1. Type 1 diabetes (β-cell destruction,


usually leading to absolute insulin
deficiency)
• Type 2 diabetes (ranging from
predominantly insulin resistance with
relative insulin deficiency to predominantly
an insulin secretory defect with insulin
resistance)
3. DM tipe lain. Kelainan genetik fungsi sel beta. Kelainan
genetik dalam pemanfaatan insulin. Penyakit eksokrin
pankreas : pankreatitis, trauma, neoplasia
Endokrinopati : akromegali, hipertiroid Pengaruh obat-
obatan Infeksi; dll
4. DM Gestasional: Gestational diabetes terjadi ketika
kadar glukosa darah tinggi selama kehamilan. Saat
kehamilan berlanjut, bayi yang sedang berkembang
memiliki kebutuhan glukosa yang lebih besar.
Perubahan hormon selama kehamilan juga
mempengaruhi kerja insulin, yang membuat kadar
glukosa darah menjadi tinggi.
ETIOLOGI

1. DM tipe 1
a. Faktor genetic
b. Faktor imunologi
c. Faktor lingkungan
• Faktor eksternal :virus atau toksin tertentu
dapat memicu proses autoimun yang
dapat menimbulkan destruksi sel β
pancreas
2. DM tipe 2
Secara pasti belum diketahui, factor genetic
diperkirakan memegang peranan dalam proses
terjadinya resistensi insulin
Faktor risiko:
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat
pada usia di atas 65 tahun)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
d. Kelompok etnik
Gejala

• TRIAS DM: Haus meningkat (polidipsi), Meningkatnya rasa lapar


(terutama setelah makan) (Poliphagi), Sering buang air kecil (poliuri)
• Mulut kering
• Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan (meskipun
sering makan dan merasa lapar)
• Lemah, perasaan lelah
• Penglihatan kabur
• Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
• Luka atau luka penyembuhan lambat
• Kulit kering dan gatal (biasanya di daerah vagina atau
selangkangan)
• Infeksi ragi yang sering
Diagnosis
1. Pemeriksaan GDP, GDS dan tes darah A1c, juga dikenal sebagai tes
hemoglobin terglikasi. Gula darah puasa normal kurang dari 100 mg / dl
(5,6 mmol / l).
2. Diagnosis:
- GDP ≥ 126 mg / dl (7 mmol / l).
- GDS >200 mg / dl (11,1 mmol / l) dengan gejala.
- tes toleransi glukosa oral dengan hasil lebih dari 200 mg / dl (11,1 mmol / l).
- Tes A1c > 6,5% pada dua hari yang terpisah
Tes Glukosa Puasa
Normal: Kurang dari 100
Pre-diabetes: 100-125
Diabetes: 126 atau lebih tinggi Tes A1c
Uji Glukosa sewaktu Normal: < 5,7%
Normal: Kurang dari 140 Pre-diabetes: 5,7 - 6,4%
Pre-diabetes: 140-199 Diabetes: ≥ 6,5%
Diabetes: 200 atau lebih tinggi
Penatalaksanaan
❑Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan
Diabetes Mellitus adalah untuk mengatur
glukosa darah dan mencegah timbulnya
komplikasi acut dan kronik.
❑Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang
dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia
atau hypoglikemia.
❑Penatalaksanaan diabetes tergantung pada
ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik,
diet dan intervensi farmakologi dengan preparat
hyperglikemik oral dan insulin
Komplikasi
• Retinopathy (eye disease)
• Nephropathy (kidney disease)
• Neuropathy (nerve disease)
Komplikasi jangka panjang, termasuk:
▪ Eye problems, including glaucoma and cataracts
▪ Dental problems
▪ High blood pressure
▪ Heart disease
Pathoflow DM
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Diabetes Mellitus dilakukan mulai dari pengumpulan data yang
meliputi :
▪ biodata,
▪ riwayat kesehatan,
▪ keluhan utama,
▪ sifat keluhan,
▪ riwayat kesehatan masa lalu,
▪ pemeriksaan fisik,
▪ pola kegiatan sehari-hari.
Hal-hal yg dikaji
a. Aktivitas dan istirahat :
Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot,
gangguan istirahat dan tidur, tachicardi/tachipnea
pada waktu melakukan aktivitas dan koma.
b. Sirkulasi
Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA,
nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka
yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola
mata cekung.
c. Eliminasi
Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut
kembung dan pucat
d. Aktivitas dan istirahat :
Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot,
gangguan istirahat dan tidur, tachicardi/tachipnea
pada waktu melakukan aktivitas dan koma.
e. Sirkulasi
Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA,
nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka
yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola
mata cekung.
f. Eliminasi
Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut
kembung dan pucat
g. Respirasi
Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan
sesak nafas.
h. Keamanan
Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya
kekuatan umum.
i. Seksualitas
Adanya peradangan pada daerah vagina,
serta orgasme menurun dan terjadi impoten
pada pria
• Risiko/actual Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
NOC NIC
- Kadar glukosa darah - Manajemen hiperglikemi
- Keparahan hiperglikemia - Manajemen hipoglikemi
- Keparahan hipoglikemia
Meteri lengkap silahkan diambil dari:

www.duniakeperawatan12.blogspot.com
References
▪ American Diabetes Association. Diabetes Basics Accessed
8/4/2018.
▪ American Diabetes Association. A1C and eAG Accessed 8/4/2018.
▪ Bulechek, G. M, et al .(2013). Nursing Interventions Classification
(NIC). 6th Ed. United Kingdom; Elsevier
▪ Herdman, T.H, & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnoses
Definitions and Classification 2015 – 2017. 10th Ed. Oxford: WILEY
Blackwell
▪ Moorhead, S. et all. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC).
5th Ed. United Kingdom; Elsevier
▪ The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney
Diseases. What is Diabetes? Accessed 8/4/2018.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai