Anda di halaman 1dari 11

10/4/2020

Pendahuluan
2

 Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang,


seiring dengan meningkatnya strata pendidikan
keperawatan di Indonesia dan akses informasi yang
DOKUMENTASI sangat cepat di seluruh dunia.
Hal itu membawa dampak pada kemajuan proses
KEPERAWATAN BERBASIS 
keperawatan, termasuk dalam dokumentasi
TEKNOLOGI KOMPUTER keperawatan.

STIKES Husada
Mandiri Poso Ferdy Lainsamputty, M.S., Ns.

Dokumentasi Keperawatan Berbasis


3 4
Teknologi Komputer
 Dokumentasi Keperawatan yang sebelumnya manual,  Computerized nursing documentation adalah suatu
bergeser kearah komputerisasi.
kombinasi antara sistem komputer rumah sakit
 Komputerisasi bukan hanya membantu dalam
dokumentasi keperawatan tetapi digunakan juga untuk dengan dokumentasi keperawatan yang diisi oleh
sistem informasi manajemen rumah sakit. Aktivitas staf perawat.
asuhan keperawatan dapat termonitor dalam sebuah
data base rumah sakit.  Perawat dengan sistem yang terkomputerisasi ini,
 Pendokumentasian asuhan keperawatan yang berlaku dapat melakukan akses ke laboratorium, radiologi,
di beberapa rumah sakit di Indonesia umumnya masih fisioterapi, dan disiplin yang lain, seperti ahli gizi,
menggunakan pendokumentasian tertulis. fisioterapi, dan disiplin ilmu lain seperti ahli gizi,
 Pendokumentasian tertulis ini sering membebani fisioterapis, occupational therapies.
perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi
pada form yang telah tersedia dan membutuhkan
waktu banyak untuk mengisinya.
10/4/2020

5 6

 Dokumentasi Keperawatan yang terkomputerisasi  Menurut ANA (Vestal & Khaterine, 1995) sistem
dibuat dalam rangka memudahkan dan informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas
mempercepat pendokumentasian asuhan untuk memperoleh dan menggunakan data,
keperawatan yang dibuat. informasi dan pengetahuan tentang standar
dokumentasi, komunikasi, mendukung proses
 Pencatatan dan pelaporan menjadi lebih akurat, pengambilan keputusan, mengembangkan dan
lebih lengkap, lebih menghemat waktu dan perawat mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
akan lebih sering berada di samping pasien. kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan
keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk
memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan.

Tujuan Dokumentasi Keperawatan


7 8

 Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu  Dokumentasi Keperawatan merupakan alat ukur untuk
mengetahui, memantau, dan menyimpulkan asuhan
organisasi terletak pada keterkaitan antar keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit.
komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan  Dokumentasi keperawatan yang lengkap adalah
dan dialirkan menjadi suatu informasi yang prasyarat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan yang baik, efisiensi dari kerjasama dan komunikasi antar
profesi kesehatan dalam pelayanan kesehatan
untuk suatu organisasi. professional.
 Dokumentasi keperawatan yang lengkap dan akurat
akan memudahkan disiplin ilmu lain untuk menggunakan
informasi di dalamnya. Dokumentasi diperlukan untuk
memudahkan alur dan koordinasi dalam perawatan
pasien.
10/4/2020

Manfaat Dokumentasi Keperawatan


berbasis Teknologi Komputer
9 10

 Suatu studi Dokumentasi Keperawatan Berbasis Menurut Gurlay (2008) Electronic Medical Record
Tehnologi Komputer yang diselenggarakan di University (EMR) memiliki manfaat sebagai berikut yaitu:
Medical Center Heidelberg selama 18 bulan. Hasil dari 1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk
studi menunjukkan adanya suatu peningkatan yang
sangat baik dari sisi kuantitas dan kualitas
pencatatan.
dokumentasi. 2. Tidak perlu gudang yang besar dalam
 Aspek positif meliputi kelengkapan dari dokumentasi penyimpanan arsip.
keperawatan, aspek yang formal dan peningkatan 3. Penyimpanan data (Record )pasien menjadi lebih
kualitas hubungan antar perawat. Aspek yang negatif lama.
adalah berkaitan dengan isi dari rencana 4. EMR yang dirancang dengan baik akan
keperawatan (Cornelia,et all ,2007) mendukung ototnomi yang dapat dipertanggung
jawabkan.

11 12

5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat  Sedangkan menurut Holmas (2003, dalam Sitorus
2006) terdapat beberapa keuntungan utama dari
sehingga dapat membantu dalam pengambilan Dokumentasi Keperawatan Berbasis Tehnologi
keputusan yang cepat juga. Komputer yaitu :
6. Meningkatkan produktivitas bekerja. 1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik sesuai
standar yang mudah dan cepat diketahui.
7. Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan 2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan
pencatatan. sekaligus meningkatkan waktu perawat berfokus
pada pemberian asuhan.
3. Accessibility dan legibility, mudah membaca dan
mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan
suatu lokasi.
10/4/2020

Model Dokumentasi Keperawatan 1. Source-Oriented Record (SOR)


13 14

 Berikut ini beberapa model dokumentasi  Istilah : Catatan Tradisional


keperawatan:  Setiap orang/bagian/sumber mempunyai catatan
1. SOR (Source-Oriented Record) sendiri atau terpisah, terdiri dari 6 komponen :
2. POR (Problem-Oriented Record) a. Admission sheet : biodata
3. PROGRESS NOTES b. Lembar intruksi dokter
c. Lembar riwayat medic
4. CBE (Charting By Exception)
d. Catatan perawat
5. PIE (Problem, Intervention & Evaluation)
e. Catatan dan laporan khusus
f. Kartu grafik/pencatatan

Keuntungan dan kerugian SOR


15 16

Keuntungan SOR: Kerugian SOR:


a) Menyajikan data secara berurutan. a. Potensial terjadinya pengumpulan data yang
terfragmentasi, tidak berdasarkan urutan waktu
b) Memudahkan perawat untuk secara bebas
mencatat berbagai informasi. b. Kadang mengalami kesulitan untuk mencari data
sebelumnya bila tidak mengulang dari awal
c) Format dapat menyederhanakan proses
c. Superficial pencatatan tanpa data yang jelas
pencatatan masalah, kejadian, perubahan,
intervensi dan respon klien atau hasil. d. Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber
untuk menentukan masalah dan tindakan.
e. Pemberian asuhan memerlukan waktu yang banyak.
10/4/2020

2. PROBLEM-ORIENTED RECORD
17 18
(POR)
f. Data yang berurutan mungkin menyulitkan dalam  Diperkenalkan: Dokter Lawrence Weed (USA)
interpretasi atau analisa.  Awal: POMR (Problem Oriented Medical Record)
g. Perkembangan klien sulit dimonitor.  Merupakan alat yang efektif untuk membantu tim
h. Menghabiskan waktu. kesehatan mengidentifikasi masalah pasien,
i. Catatan tidak teratur, berpindah dari satu merencanakan terapi, diagnosa dan penyuluhan
masalah ke masalah lain tanpa penghubung yang serta mengevaluasi dan mengkaji perkembangan
jelas. pasien.

19 20

Komponen POR terdiri dari : b. Daftar Masalah


a. Data Dasar
1) Berisi masalah yang telah teridentifikasi dari data
1) Berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien
ketika pertama kali masuk RS. dasar.
2) Mencakup pengkajian keperawatan, riwayat 2) Selanjutnya masalah disusun secara kronologis
penyakit/kesehatan, pemeriksaan fisik, pengkajian sesuai dengan tanggal teridentifikasinya masalah.
ahli gizi dan hasil laboratorium.
3) Tergantung pada masing2 unit misalnya unit 3) Daftar ini berada pada bagian depan status klien
kebidanan akan berbeda dengan yang dibutuhkan dan setiap masalah diberi tanggal, nomor,
oleh unit pediatrik atau unit bedah. dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang
4) Perlu dibuat pedoman wawancara sesuai dengan menemukan masalah.
kebutuhan.
10/4/2020

21 22

c. Daftar awal rencana asuhan d. Catatan Perkembangan Pasien (Progress Notes)


1) Rencana awal disusun oleh tenaga yang menyusun  Berisikan perkembangan/kemajuan dari tiap
daftar masalah. masalah yang telah dilakukan tindakan, disusun
2) Terdiri dari tiga bagian : oleh semua anggota yang terlibat dengan
Diagnostik menambahkan catatan perkembangan pada
Usulan terapi lembar yang sama.
Pendidikan klien

23 24

Keuntungan POR : Kerugian POR:


1. Fokus catatan askep lebih menekankan pada masalah
klien dan proses penyelesaian masalah dari pada 1. Penekanan hanya pada masalah, penyakit dan
tugas dokumentasi. ketidak mampuan dapat mengakibatkan pada
2. Adanya kontinuitas dari askep. pendekatan pengobatan yang negatif.
3. Pencatatan evaluasi dan penyelesaian masalah lebih 2. Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar
jelas.
4. Daftar masalah merupakan checklist untuk Diagnosa
masalah belum dilakukan tindakan atau munculnya
Perawatan dan untuk masalah keperawatan, membantu masalah baru.
mengingatkan. 3. Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal
5. Data yang perlu diintervensi dijabarkan dalam harus masuk dalam daftar masalah.
rencana tindakan keperawatan.
10/4/2020

3. PROGRESS NOTES
25 26

4. SOAPIER dpt menimbulkan pengulangan yang Terdapat tiga jenis :


a. Catatan perawat
tidak perlu jika sering adanya target evaluasi dan
 Harus ditulis oleh perawat tiap 24 jam, meliputi berbagai
tujuan perkembangan yang sangat lambat. informasi tentang :
5. Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam 1) Pengkajian
pencatatan jika flow sheet untuk pencatatan tidak 2) Tindakan keperawatan mandiri
tersedia. 3) Tindakan keperawatan kolaboratif /instruksi dokter
4) Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan
6. P (dlm SOAP) mungkin terjadi duplikasi dengan 5) Tindakan yang dilakukan oleh dokter tetapi
rencana tindakan keperawatan. mempengaruhi tindakan keperawatan
6) Kunjungan berbagai team kesehatan mis ; visite dokter,
pekerja sosial dll

27 28

b. Flow sheet c. Discharge notes (catatan pemulangan)


1) Memungkinkan perawat mencatat hasil observasi 1) Dipersiapkan ketika pasien akan dipulangkan atau
atau pengukuran yang dilakukan secara berulang dipindahkan pada tempat
dan tidak perlu ditulis secara naratif. perawatan lain guna perawatan lanjutan meliputi :
2) Biasanya berisi TV, TD, BB, jumlah masukan dan a) Masalah kesehatan yang masih aktif
keluaran cairan dalam 24 jam dan pemberian b) Pengobatan terakhir
obat c) Penanganan yang masih harus diteruskan
3) Lebih sering digunakan di IGD, ICU, R. d) Kebiasaan makan dan istirahat
Haemodialisa, R. OK, sebagai lembar observasi. e) Kemampuan untuk asuhan mandiri
10/4/2020

29 30

f) Jaringan dukungan d) Menjelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam


g) Pola/gaya hidup asuhan
h) Agama e) Menguraikan sumber yang diperlukan di rumah
4) Informasi untuk klien hendaknya:
2) Ditujukan utk tenaga kesehatan yang akan melakukan
home care dan sebagai informasi bagi pasien a) Menggunakan bahasa yang singkat dan mudah dipahami
3) Informasi untuk tenaga kesehatan mencakup : b) Menjelaskan langkah prosedur tertentu
a) Menguraikan tindakan keperawatan c) Mengidentifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti
ketika melakukan asuhan mandiri
b) Menguraikan informasi yang disampaikan d) Memeriksa tanda dan gejala komplikasi yang perlu
c) Menguraikan keterampilan klien dalam melakukan dilaporkan pada dokter saat kontrol ulang
tindakan tertentu e) Memberikan daftar nama dan no telp yang bisa dihubungi
keluarga/pasien

31 32

4. CHARTING BY EXCEPTION (CBE) Keuntungan CBE :


 Adalah Sistem dokumentasi yang hanya mencatat a. Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan
secara naratif dari hasil atau penemuan yang intervensi
menyimpang dari keadaan normal atau standar. b. Data yang tidak normal nampak jelas
 Bentuk CBE biasanya seperti Flowsheet yang c. Data yang tidak normal secara mudah ditandai
merupakan kesimpulan penemuan penting dan dan dipahami
menjabarkan indikator pengkajian termasuk intruksi d. Data normal atau respon yang diharapkan tidak
dokter atau perawat, grafik, catatan pendidikan mengganggu informasi lain
dan catatan pemulangan pasien. e. Menghemat waktu karena kegiatan rutin dan
observasi tidak perlu dituliskan
10/4/2020

33 34

f. Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi. Kerugian CBE:


g. Data pasien dapat ditulis secepatnya. a. Pencatatan secara narasi sangat singkat,
tergantung pada “checklist”
h. Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat
tidur pasien. b. Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong
atau tidak ada
i. Jumlah halaman lebih sedikit c. Pencatatan kegiatan rutin sering diabaikan
j. Rencana tindakan keperawatan disimpan sebagai d. Tidak mengakomodasi pencatatan disiplin ilmu lain
catatan yang permanen e. Dokumentasi keperawatan tidak berhubungan
dengan adanya suatu masalah

35 36

Pedoman Penulisan CBE : 5. PROBLEM, INTERVENTION, & EVALUATION (PIE)


a. Data dasar dicatat untuk setiap pasien dan a. Maksudnya adalah untuk menghilangkan rencana
perawatan yang tradisional dan memasukkan rencana
disimpan sebagai catatan yang permanent perawatan yang kontinue ke dalam dokumentasi
b. Daftar Diagnosa Perawatan disusun dan ditulis harian.
pada waktu masuk RS dan menyediakan daftar isi b. Tujuan adalah menyederhanakan proses dokumentasi,
untuk semua Diagnosa Perawatan menyatukan rencana perawatan dan catatan
perkemb, penulis secara ringkas askep yang
c. Semua Diagnosa Perawatan disertai dengan direncanakan dan diberikan
discharge notes c. Format PIE lebih tepat digunakan untuk sistem
d. Menggunakan format SOAPIER pemberian asuhan keperawatan primer.
10/4/2020

37 38

d. Pada keadaan akut, perawat primer melaksanakan 2) Catatan perkembangan


dan mencatat pengkajian waktu pasien masuk, kemudian
setiap masalah, intervensi dan evaluasi diberi tanda PIE Masalah diidentifikasi dalam Catatan
e. Sistem PIE terdiri dari : Perkembangan menggunakan (jika mungkin)
1) Lembar alur perawatan pasien dan pengkajian Diagnosa Perawatan dari NANDA. Tidak boleh
a) Adalah Lembar alur 24 jam yang berisi kriteria menggunakan Diagnosa Medis.
pengkajian yang spesifik berdasarkan
kategori kebutuhan manusia.
b) Selain data pengkajian, lembar alur juga memberi
ruang untuk mendokumentasikan
informasi tentang IV, obat-obatan, luka dan prosedur.

39 40

Keuntungan PIE : Kerugian PIE :


a. Menyederhanakan proses pencatatan dan a. Kesulitan mengevaluasi perkembangan pasien karena
tidak adanya kriteria hasil.
pengkajian
b. Rencana prwtn merupakan tanggung jawab perawat
b. Mendorong penggunaan diagnosa keperawatan RN, maka perawat LPN kesulitan untuk
c. Setiap mas yang diidentifikasi, dievaluasi min pendokumentasikan tindakan.
setiap 8 jam/pergantian shift. c. Tidak sesuai untuk pasien yang perubahannya
masalahnya lama misalnya untuk pasien dengan
d. Disenangi oleh para dokter penyakit kronis.
e. Meningkatkan kredibilitas professional d. Dokumentasi panjang terutama bila pasien punya
banyak masalah.
10/4/2020

Persiapan Dokumentasi Keperawatan


Berbasis Tehnologi Komputer
41 42

 Sebelum suatu instansi rumah sakit menggunakan  Di Indonesia masih bervariasinya tingkat
pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi pendidikan dan pengetahuan perawat
ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu
penyediaan hardware dan software komputer itu terhadap konten atau isi dari dokumentasi
sendiri dan kemampuan perawat dalam menggunakan keperawatan masih merupakan problem yang
tehnologi informasi ini. belum terpecahkan.
 Studi di Medical Center Taiwan menunjukkan bahwa
permasalahan perawat yang menggunakan sistem
informasi keperawatan adalah pelatihan yang tidak
cukup, perhatian terhadap keamanan data, stress
karena adanya tambahan beban kerja dan kerjasama
antar disiplin rendah (Lee, 2007).

43

Untuk menghadapi masalah ini mungkin perlu ada


terobosan-terobosan dari organisasi profesi perawat
bekerjasama dengan institusi pelyanan kesehatan
untuk dapat mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlu adanya peningkatan pengetahuan terhadap DOKUMENTASI
dokumentasi asuhan keperawatan
2. Perlu adanya pelatihan dalam penggunaan
KEPERAWATAN BERBASIS
komputer terutama berkaitan dengan teknis
pencatatan dan software yang digunakan.
TEKNOLOGI KOMPUTER
3. Perlunya kerja sama dengan pihak luar (swasta)
terutama bagi rumah sakit pemerintah dalam hal
penyediaan komputer.
Terima Kasih! Ferdy Lainsamputty, M.S., Ns.

Anda mungkin juga menyukai