Pendahuluan
2
STIKES Husada
Mandiri Poso Ferdy Lainsamputty, M.S., Ns.
5 6
Dokumentasi Keperawatan yang terkomputerisasi Menurut ANA (Vestal & Khaterine, 1995) sistem
dibuat dalam rangka memudahkan dan informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas
mempercepat pendokumentasian asuhan untuk memperoleh dan menggunakan data,
keperawatan yang dibuat. informasi dan pengetahuan tentang standar
dokumentasi, komunikasi, mendukung proses
Pencatatan dan pelaporan menjadi lebih akurat, pengambilan keputusan, mengembangkan dan
lebih lengkap, lebih menghemat waktu dan perawat mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
akan lebih sering berada di samping pasien. kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan
keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk
memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan.
Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu Dokumentasi Keperawatan merupakan alat ukur untuk
mengetahui, memantau, dan menyimpulkan asuhan
organisasi terletak pada keterkaitan antar keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit.
komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan Dokumentasi keperawatan yang lengkap adalah
dan dialirkan menjadi suatu informasi yang prasyarat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan yang baik, efisiensi dari kerjasama dan komunikasi antar
profesi kesehatan dalam pelayanan kesehatan
untuk suatu organisasi. professional.
Dokumentasi keperawatan yang lengkap dan akurat
akan memudahkan disiplin ilmu lain untuk menggunakan
informasi di dalamnya. Dokumentasi diperlukan untuk
memudahkan alur dan koordinasi dalam perawatan
pasien.
10/4/2020
Suatu studi Dokumentasi Keperawatan Berbasis Menurut Gurlay (2008) Electronic Medical Record
Tehnologi Komputer yang diselenggarakan di University (EMR) memiliki manfaat sebagai berikut yaitu:
Medical Center Heidelberg selama 18 bulan. Hasil dari 1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk
studi menunjukkan adanya suatu peningkatan yang
sangat baik dari sisi kuantitas dan kualitas
pencatatan.
dokumentasi. 2. Tidak perlu gudang yang besar dalam
Aspek positif meliputi kelengkapan dari dokumentasi penyimpanan arsip.
keperawatan, aspek yang formal dan peningkatan 3. Penyimpanan data (Record )pasien menjadi lebih
kualitas hubungan antar perawat. Aspek yang negatif lama.
adalah berkaitan dengan isi dari rencana 4. EMR yang dirancang dengan baik akan
keperawatan (Cornelia,et all ,2007) mendukung ototnomi yang dapat dipertanggung
jawabkan.
11 12
5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat Sedangkan menurut Holmas (2003, dalam Sitorus
2006) terdapat beberapa keuntungan utama dari
sehingga dapat membantu dalam pengambilan Dokumentasi Keperawatan Berbasis Tehnologi
keputusan yang cepat juga. Komputer yaitu :
6. Meningkatkan produktivitas bekerja. 1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik sesuai
standar yang mudah dan cepat diketahui.
7. Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan 2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan
pencatatan. sekaligus meningkatkan waktu perawat berfokus
pada pemberian asuhan.
3. Accessibility dan legibility, mudah membaca dan
mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan
suatu lokasi.
10/4/2020
2. PROBLEM-ORIENTED RECORD
17 18
(POR)
f. Data yang berurutan mungkin menyulitkan dalam Diperkenalkan: Dokter Lawrence Weed (USA)
interpretasi atau analisa. Awal: POMR (Problem Oriented Medical Record)
g. Perkembangan klien sulit dimonitor. Merupakan alat yang efektif untuk membantu tim
h. Menghabiskan waktu. kesehatan mengidentifikasi masalah pasien,
i. Catatan tidak teratur, berpindah dari satu merencanakan terapi, diagnosa dan penyuluhan
masalah ke masalah lain tanpa penghubung yang serta mengevaluasi dan mengkaji perkembangan
jelas. pasien.
19 20
21 22
23 24
3. PROGRESS NOTES
25 26
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 40
Sebelum suatu instansi rumah sakit menggunakan Di Indonesia masih bervariasinya tingkat
pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi pendidikan dan pengetahuan perawat
ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu
penyediaan hardware dan software komputer itu terhadap konten atau isi dari dokumentasi
sendiri dan kemampuan perawat dalam menggunakan keperawatan masih merupakan problem yang
tehnologi informasi ini. belum terpecahkan.
Studi di Medical Center Taiwan menunjukkan bahwa
permasalahan perawat yang menggunakan sistem
informasi keperawatan adalah pelatihan yang tidak
cukup, perhatian terhadap keamanan data, stress
karena adanya tambahan beban kerja dan kerjasama
antar disiplin rendah (Lee, 2007).
43