Anda di halaman 1dari 9

SISTEM DOKUMENTASI KEPERAWATAN BERBASIS KOMPUTER

TUGAS MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Nama Kelompok :

Florencia
Herlina Listyorini (010217A017)

Mieke Oktavia
Purnama (010217A022)

Siti Aisah
(010217A030)

Muhammad Machfud Shodik (010217A023)

Yohanes Orista Adi Saputra (010217A037)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TRANSFER

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2017
BAB I

LATAR BELAKANG

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang


merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang

1
komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit
maupun sehat secara berkualitas (Kozier, 1995). Tenaga perawat sebagai salah
satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan,
mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan..
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus
mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai
pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai
dengan sistem pendokumentasian yang baik.

Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari


dokumentasi klinis. Namun pada realitanya dilapangan, asuhan keperawatan
yang dilakukan masih bersifat manual dan konvensional, belum disertai dengan
sistem /perangkat tekhonolgi yang memadai. Contohnya dalam hal
pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual, sehingga perawat
mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam
praktek.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka


sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian
asuhan yang lebih canggih dengan memanfaatkan perkembangan tehnologi
informasi. Pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan komputer
diharapkan akan membantu meningkatkan dokumentasi keperawatan yang
berkwalitas.

Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan


meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses
informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada
kemajuan yang cukup berarti di keperawatan, termasuk dalam dokumentasi proses
keperawatan. Dari yang sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi.
Bahkan dalam perkembangannya, computer bukan hanya membantu dalam
dokumentasi proses keperawatan, tapi pemanfaatannya sampai pada kepentingan

2
manajemen rumah sakit, dimana aktifitas perawatan dapat termonitor dalam
sebuah data base rumah sakit.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Dokumentasi Keperawatan


Potter (2005) mendefenisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu
yang tercetak atau tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti
bagi individu yang berwenang . Dokumentasi keperawatan juga merupakan
salah satu bentuk upaya membina dan mempertahankan akontabilitas perawat
dan keperawatan (Webster New World Dictionary dalam Marelli (1996).
Pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan juga sebagai salah satu alat ukur
untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan suatu pelayanan asuhan
keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit (Fisbach, 1991).

B. Tujuan Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan yang lengkap adalah prasyarat dalam


melaksanakan perawatan yang baik dan untuk efesiensi dari kerjasama dan
komunikasi antar profesi kesehatan dalam pelayanan kesehatan professional.
Dokumentasi keperawatan yang lengkap dan akurat akan memudahkan
disiplin ilmu lain untuk menggunakan informasi di dalamnya. Dokumentasi
diperlukan untuk memudahkan alur dan koordinasi dalam perawatan pasien
( Brunt/Serangan et al. 1999)
Dokumentasi keperawatan yang akurat dan lengkap telah sesuatu
yang penting ketika berhadapan dengan pembayaran dan kwalitas pelayanan.
Griffiths dan Hutchings ( 1999) menuliskan bahwa perawat merasakan
bahwa dokumentasi tertulis mereka tidak dihargai. termasuk komunikasi
verbal dengan profesi lain. karena komunikasi lisan yang tidak tertulis pada
dokumentasi juga tidak dibayar. Alasan yang lain terhadap pentingnya
dokumentasi ilmu perawatan yang akurat dan lengkap adalah berkaitan
dengan urusan pengadilan.

4
C. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Computer.
1. Pengertian
Computerized nursing documentation adalah suatu modul
keperawatan yang dikombinasikan dengan sistem komputer rumah sakit ke
staf perawat.Dengan sistem yang terkomputerisasi ini perawat dapat
melakukan akses ke laboratorium, radiologi, fisioterapi, dan disiplin yang
lain, seperti ahli gizi, fisioterapi, dan disiplin ilmu lain seperti ahli gizi,
fisioterapis, occupational therapies.
Pemikiran tentang dokumentasi keperawatan yang
terkomputerisasi di buat dalam rangka memudahkan dan mempercepat
pendokumentasian asuhan keperawatan yang dibuat. Dengan sistem ini
perawat lebih dapat menghemat waktu dan perawat akan lebih sering
berada di samping pasien. Dengan dokumentasi yang terkomputerisasi ini
pencatatan dapat dilakukan akurat dan lengkap.
Pendokumentasian keperawatan yang tertulis (paper-based
documentation) saat ini dilaporkan mutunya sangat rendah dan ini juga
berdampak terhadap penerimaan publik termasuk profesi kesehatan yang
lain terhadap profesinalisasi keperawatan di Indonesia. Menurut Griffiths
dan Hutchings (1999 dalam Gapko Dawn), perawat yang menyatakan
alasan terhadap dokumentasi yang kurang akurat dan kurang lengkap
dihubungkan dengan permasalahan seperti kekurangan staf, sensus yang
tinggi, lembur kerja, dan juga kurangya pengetahuan tentang apa yang
dituliskan dalam dokumentasi.

2. Manfaat Dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi

Aspek positif meliputi kelengkapan dari dokumentasi keperawatan


aspek yang formal dan peningkatan kwalitas hubungan antar perawat.
Aspek yang negatif adalah berkaitan dengan contens dari rencana
keperawatan (Cornelia,et all ,2007).
Electronik health Record dilaporkan memiliki manfaat sebagai
berikut yaitu :

5
1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
2. Tidak perlu gudang yang besar dalam penyimpanan arsip
3. Penyimpanan data (Record )pasien menjadi lebih lama
4. EHR yang dirancang dengan baik akan mendukung ototnomi yang
dapat dipertanggung jawabkan
5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan yang cepat juga.
6. Meningkatkan produktivitas bekerja
7. Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatat
Sedangkan menurut Holmas (2003, dalam Sitorus 2006) terdapat
beberapa keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
a. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah
dan cepat diketahui
b. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
c. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi
klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi

6
BAB III

PEMBAHASAN

Perkembangan pemanfaatan tekhnologi computer khususnya dalam


pendokumentasian asuhan keperawatan di   Indonesia sampai saat ini masih sangat
minim. Sampai saat ini sebagian kecil rumah sakit telah menggunakan dokumentasi
proses keperawatan berbasis komputer namun hasil evaluasi terhadap keberhasilan
tersebut belum disosialisasikan secara global.     
Sebelum suatu instansi rumah sakit menggunakan pendokumentasian
keperawatan yang terkomputerisasi ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan,
tidak hanya berkaitan dengan penyediaan hardware dan software computer itu sendiri,
tetapi yang lebih dipentingkan adalah  kemampuan perawat dalam menggunakan
tehnologi informasi ini.  Sebuah studi di Medical Center Taiwan menunjukkan bahwa
permasalahan perawat yang menggunakan system informasi keperawatan adalah
pelatihan yang tidak cukup, perhatian terhadap keamanan data, stress karena adanya
tambahan beban kerja , kerjasama antar disiplin rendah. Peneliti mengusulkan adanya
pelatihan yang cukup bagi perawat dalam penggunaan system ini, membuat alur kerja
dan meningkatkan komunikasi interdisiplin.. (Ting Ting Lee .2007) Di
Indonesia masih bervariasinya tingkat pendidikan dan pengetahuan perawat terhadap
contens (isi) dari dokumentas keperawatan masih merupakan problem yang belum
terpecahkan. Untuk menghadapi masalah ini mungkin perlu ada terobosan-terobosan
dari organisasi profesi perawat bekerjasama dengan institusi pelyanan kesehatan untuk
dapat mempersiapkan hal-hal sebagai berikut : 1. Perlu adanya
peningkatan pengetahuan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan 2. Perlu adanya
pelatihan dalam penggunaan computer terutama berkaitan dengan tehnis pencatatan
dan software yang digunakan. 3. Perlunya kerja sama
dengan pihak luar (swasta) terutama bagi rumah sakit pemerintah dalam hal
penyediaan computer.

7
BAB 1V

KESIMPULAN

Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi


klinis. Dokumentasi keperawatan tidak hanya sebagai sarana komunikasi namun juga
berkaitan dengan aspek legal dan jaminan dalam pemberian kualitas pelayanan.
Dengan pendokumentasian yang baik pengembangan riset keperawatan juga akan
optimal. Bagaimanapun, saat ini pendokumentasi proses keperawatan di Indonesia
sangatlah kurang dan kualitasnya sangat rendah. Pendokumentasian keperawatan
dengan menggunakan komputer diharapkan akan membantu meningkatkan
dokumentasi keperawatan yang berkwalitas. Namun sebelum suatu instansi rumah
sakit menggunakan pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi ini ada
beberapa hal yang perlu dipersiapkan, tidak hanya berkaitan dengan penyediaan
hardware dan software computer itu sendiri, tetapi yang lebih dipentingkan
adalah kemampuan perawat dalam menggunakan tehnologi informasi ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cornelia,et all (2007). Effects of a Computer-based Nursing Documentation


System on the Quality of Nursing Documentation, diakses pada tanggal 18
maret 2008dari
http://www.ingentaconnect.com/content/klu/joms/2007/00000031/00000004/0
0009065,

Fisbach T.F., (1991). Documentating care: the communication, the nursing process
snd documentation standards, F.A, Davis Comp. Philadelphia

Gapko dawn, Improving Nursing Documentation in a Computer-based Inpatient


Hospital Setting , diakses pada tanggal 18 Maret 2008.dari
http://www.hhdev.psu.edu/nurs/ojni/dm/52/article7.htm,

Gurley L, Advantages and Disadvantages of the Electronic Medical Record ,


diakses pada tanggal 13 Maret 2008 dari
http://www.aameda.org/memberservices/Exec/Articles/ 3 8.

Kozier, et al., (1995). Fundamentals of nursing: concepts process and practice,


fourth edition, Addison Wesley, California

Jasun. ( 2006). Aplikasi proses keperawatan dengan pendekatan , Nanda NIC,


NOC dalam sistem informasi manajemen keperawatan . Disampaikan
pada seminar di RSU Banyumas.Baturaden,11 Desember 2006.

Sitorus, R. (2004). Konsep proses keperawatan Menggunakan Nanda,NIC dan


NOC.. Disampaikan pada seminar keperawatan di RSU Banyumas, Batu
raden 11 Desember 2006.

Ting Ting Lee, 2007, Nurses' Experiences Using a Nursing Information System:
Early Stage of Technology Implementation. diakses tanggal 13 Maret
2008).dari http://harnawatiaj.wordpress.com,

Potter Patricia.(2005). Buku Ajar Fundamental keperawatan. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai