Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MALSIA

NIM : 2214201006
PRODI : S1 KEPERAWATAN (NON REGULER)

TUGAS SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

REVIEW JURNAL 1

Judul Pengaruh Sistem Teknologi Informasi Pada Manajemen Data dan Informasi dalam
Layanan Keperawatan
Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi
Volume & Vol. 9 No.2, Halaman 137-142
Halaman
Tahun 2019
Penulis Indah Mulyani
Tanggal 2 Desember
Abstrak Jurnal ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh Sistem Teknologi Informasi pada
Manajemen Data dan Proses Informasi dalam Layanan Keperawatan. Metode yang
digunakan ialah dengan melakukan pencarian artikel melaui basis data elektronik:
ProQuest, EmeraldInsight dan Google Scholar, menggunakan kata kunci Informasi
Sistem,. Jumlah artikel yang ditinjau adalah sebanyak 15 artikel yang terkait.
Pengantar Dalam Pendahuluan penulis menyajikan defenisi dari Sistem informasi adalah suatu
metode yang menunjang kegiatan operasional dengan menyajikan informasi yang
diperlukan oleh organisasi. Dalam prosesnya, terdiri dari tahapan input yang
memghasilkan laporan, kemudian tahap penyimpanan yang berfungsi untuk
mengelola, memelihara dan menyimpan data, kemudian tahap pengontrolan yang
akan memberikan jaminan bahwa sistem informasi telah berfungsi sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. (Putri, A. Fadhilna, 2018).
Pembahasan Pada bagian pembahasan penulis membagi sub pokok bahasan menjadi beberapa
bagian yaitu :

1. Hasil
Sistem Informasi teknologi dalam keperawatan bertujuan untuk menjaga
keamanan dan kerahasiaan data pasien, memberikan dan menerima
informasi yang bermanfaat bagi profesi lainnya yang terkait dalam layanan
kesehatan pasien, dan juga dapat mendukung proses keperawatan.
2. Pembahasan
Dari jurnal-jurnal yang dilakukan pengkajian di simpulkan bahwa percepatan
perkembangan pelayanan kesehatan yang berbasis komputerisasi, menuntut
perawat untuk terus bergerak dan menyesuaikan kemampuan, pengetahuan
dalam bidang sistem informasi teknologi, yang pada akhirnya akan mampu
memberikan efesiensi dan peningkatan kualitas layanan keperawatan, mampu
menjaga keamanan dan kerahasiaan data pasien, dan sistem informasi
teknologi juga memberikan dukungan pada proses keperawatan

Kesimpulan Setelah membaca dan mengamati jurnal ini dapat disimpulkan bahwa Penggunaan
Sistem Manajemen informasi teknologi dibidang kesehatan dan khususnya pada
bidang keperawatan telah memberikan dampak yang positif tehadap perkambangan
dan kemajuan bidang pelayanan kesehatan juga telah dirasakan efek yang baik oleh
penerima layanan yaitu masayarakat maupun pemberi layanan keperawatan. Pada
akhirnya penggunaan Sistem Informasi teknologi dalam bidang keperawatan
diharapkan mampu memberikan kontribusi yang mampu meningkatkan efektifitas,
efesiensi, dan kualititas pelayanan serta menjaga keamanan dan keselamatan pasien
selama dalam masa perawatan.
Kelebihan 1. Abstrak disajikan dalam dua Bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa
inggris sehingga dapat dibaca secara internasional dan tidak terbatas hanya di
Indonesia saja
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca.
Kekurangan 1. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini.
REVIEW JURNAL 2

Judul The Effectiveness and Efficiency of Nursing Care Documentation Using the SIMPRO
Model ( Efektivitas dan Efisiensi Dokumentasi Perawatan Perawat Menggunakan
Model SIMPRO)
Jurnal Jurnal Internasional Pengetahuan Keperawatan
Volume & Volume 27 Halaman 136-142
Halaman
Tahun 2015
Penulis Tutik Sri Haryaty, Yani Achir, Tris Eryando, Zinal Hasibuan, dan Ariesta Milanti
Tanggal 13 Desember 2019
Abstrak Jurnal dengan judul The Effectiveness and Efficiency of Nursing Care Documentation
Using the SIMPRO Model ini berisi tentang pendokumentasian asuhan keperawatan
yang lebih efektif dan efisen sehingga tidak memakan waktu keja pasien dengan
menggunakan system SIMPRO Abstrak ditulis dalam dua bahasa. Bahasa inggris dan
bahasa Indonesia.Secara keseluruhan isi dari abstrak atau bagian pendahuluan
inilangsung menuju ke topic bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut
saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini.
Pengantar Didalam Paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa Dokumentasi keperawatan
adalah bagian integral dari proses keperawatan. Dokumentasi asuhan keperawatan
penting untuk kesinambungan asuhan, komunikasi antara perawat dan profesional
lainnya, serta aspek hukum asuhan (Ammenwerth, Rauchegger, Ehlers, Hirsch, &
Schaubmayr, 2011; Jefferies, Johnson, Nicholls, & Lad, 2012).Dokumentasi penting
untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan aman bagi pasien
(Geurden, Wouters, Franck, weyler & Ysebaert, 2014). Selain itu, dokumentasi
keperawatan juga berfungsi sebagai indikator kualitas layanan, bukti tanggung
jawabdan akuntabilitas perawat, dan database untuk tujuan penelitian atau pembuatan
kebijakan berbasis bukti.Dokumentasi keperawatan membutuhkan kelengkapan,
relevansi, dankeakuratan data (Blair & Smith, 2012; Hariyati, 2004).
Sejumlah strategi dikembangkan untuk membantu perawat dalam
dokumentasi.Beberapa di antaranya adalah pembuatan narasi, pendekatan
berorientasi masalah, jalur klinis, dan catatan fokus. Namun, banyak faktor yang masih
menghambat perawat untuk memiliki dokumentasi yang lengkap, akurat, dan
bijaksana secara hukum. Beberapa masalah adalah kurangnya waktu untuk
dokumentasi keperawatan, kurangnya penilaian menyeluruh, dan kurangnya evaluasi
selama proses keperawatan (Hariyati, 2004).
Dokumentasi yang buruk dapat berdampak negatif pada perawatan pasien langsung,
akuntabilitas profesional, serta organisasi.Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi
informasi telah dikembangkan untuk membantu perawat dalam dokumentasi
keperawatan harian mereka (Hannah, Ball, & Edwards, 2005).
Dokumentasi keperawatan berbasis komputer adalah bagian darisistem informasi
manajemen keperawatan (NMIS). NMIS adalahkombinasi dari ilmu komputer, ilmu
informasi, dan ilmu keperawatanuntuk mengelola dan mengkomunikasikan informasi
serta pengetahuan dalam praktik keperawatan (ANA, 2008; Saba &McCormick, 2001).
Perawat harus menguasai komputer danmemahami prinsip-prinsip ilmu informasi,
seperti validitas informasi,serta proses keperawatan untuk dapatmenggunakan NMIS.
NMIS menunjukkan banyak manfaat bagi perawat, rumah sakit, dan pasien sebagai
penerima perawatan. Ini unggul dalam hal efisiensi,efektivitas biaya, keterbacaan, dan
kelengkapan dokumen, dibandingkan dengan dokumentasi berbasis kertas. Ini juga
berfungsi sebagai alat komunikasi antara tim layanan kesehatan, serta sumber
untuk tujuan pendidikan dan penelitian (Fuller, 2009).
Basis data yangterorganisir pada NMIS dapat membantu manajemen rumah
sakitdalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Untuk perawat, sistem
informasi dapat membantu mereka selama proseskeperawatan dalam melakukan
penilaian, merencanakan diagnosiskeperawatan dan rencana perawatan, dan
mengevaluasi hasil. Perawat menemukan NMIS membantu dalam menghemat waktu
untuk mendokumentasikan dan melaporkan, dan kepuasan pasien jugaditemukan
meningkat (Moody, Slocumb, Berg, & Jackson, 2004).
Oleh karena itu, sistem ini dapat meningkatkan kualitas dankontinuitas layanan
keperawatan (Abdrbo, 2007; Herdman, 2012). Di Indonesia, dokumentasi keperawatan
masih jauh dari ideal.Sebagian besar dokumentasi keperawatan berbasis kertas.
Dokumentasi berbasis kertas memiliki banyak kelemahan karena dapat hilang dan
tergelincir, yang berpotensi membahayakan perawat. Selain itu, dokumentasi
keperawatan berbasis kertas mungkin memiliki beberapa masalah dengan kualitas
dan kurangnya ketepatan waktu,yang dapat mengurangi efektivitasnya (Barker, Flynn,
Pepper, Bates,& Mikeal, 2002)
Sebagian besar perawat di Indonesia masih kurang kesadaran tentang akuntabilitas
profesional dan aspek hukum dokumentasi keperawatan. Banyak perawat mengeluh
tentang memiliki banyak formulir yang harus diselesaikan sementara tidak memiliki
cukup waktu untuk melakukannya pada pekerjaan sehari-hari mereka yang sibuk
(Hariyati, 2004). Masalah lainnya adalah kurangnya standar asuhan keperawatan yang
sering ditemukan perawat sulit untuk membuat diagnosis keperawatan dan rencana
asuhan keperawatan (Hariyati,Delimayanti, & Widiatuti, 2011).Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengembangkan dan menguji prototipe NMIS menggunakan NANDA-I,
Klasifikasi Intervensi Keperawatan (NIC), dan Klasifikasi Hasil Keperawatan (NOC).
Kami menamai dan memberi hak cipta sistem ini "SIMPRO," yang merupakan
kepanjangan dari NMIS profesional dalam bahasa Indonesia. Bahasa keperawatan
terstandarisasi digunakan untuk mendukung perawat dalam menetapkan diagnosis
keperawatan, intervensi, dan klasifikasi hasil.
Pembahasan Pada bagian pembahasan penulis membagi sub pokok bahasan menjadi beberapa
bagian yaitu :
Metode :
Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, di mana kami menggunakan dua desain yang
berbeda - desain inkremental dan quasi-eksperimental. Dua ratus lima puluh lima
sampel dokumentasi keperawatan dinilai secara acak dengan pengelompokan
berbantuan komputer dari 1.040 catatan keperawatan pasien yang pulang. Data
dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk membandingkan setiap elemen evaluasi
sebelum dan sesudah implementasi system

Hasil :
1. Pengembangan Sistem
Model prototipe dikembangkan berdasarkan evaluasi NMIS yang kami buat
pada penelitian sebelumnya (Hariyati et al., 2011). Versilama dari database
NMIS terdiri dari asesmen keperawatan,diagnosis keperawatan, intervensi,
implementasi, dan evaluasi. Namun, keterbatasan sistem sebelumnya yang
kami buat adalah kurangnya keterkaitan antara unsur-unsur proses
keperawatan. Dengan demikian, dalam penelitian ini, kami menekankan
hubungan NANDA-I, NIC, dan NOC (Hariyati et al., 2011).Penggunaan
terminologi standar, seperti NANDA-I, memfasilitasi perekaman data, yang
memainkan peran penting dalam perawatan pasien dan dalam komunikasi
antara perawat dan antara perawat dan penyedia lainnya, meningkatkan
kualitas perawatan, dameningkatkan keselamatan pasien ( Albuquerque, Lira,
& Lopes,2010; Ferreira, Echer, & Lucena, 2014).
2. Efektivitas dan Efektivitas NMIS
Efektivitas sistem diukur pada aspek kualitas, kelengkapan,relevansi, dan
fungsi sistem pendukung keputusan daridokumentasi. Dari pemaparan diatas
dapat di simpulkan bahwa hasil yang di perolehdari penelitian adalah SIMPRO
meningkatkan kualitas dokumentasi
(p= .0001) dan efisiensi waktu (p = .0001)

Diskusi :

Pengembangan NMIS ini menghasilkan prototipe yang terdiri dari model sistem,
diagram alur, diagram konteks, dan hierarki input, proses, dan output. Sistem ini
memiliki dua dekomposisi- dokumentasi asuhan keperawatan dan fungsi manajemen
keperawatan. Sistem ini menghubungkan NANDA-I, NIC, dan NOC untuk membantu
perawat dalam melakukan proses keperawatan.
Perawat menemukan hubungan ini bermanfaat untuk memiliki dokumentasi
keperawatan yang lengkap, berkelanjutan, dan berkualitas. Perawat juga
memanfaatkan fungsi sistem pendukung keputusan yang tertanam dalam SIMPRO.
Terminologi keperawatan standar (SNT) memainkan peran penting dalam
menggambarkan dan mendefinisikan asuhan keperawatan (Rutherford, 2008). Mereka
memberikan konsep dan definisi yang jelas tentang fenomena keperawatan, dan
meningkatkan asuhan keperawatan dengan memungkinkan perawat dan penyedia
perawatan lainnya untuk menggunakan terminologi yang sama untuk menggambarkan
masalah pasien, intervensi keperawatan, dan hasil pasien dalam banyak pengaturan,
baik secara nasional maupun internasional (Toroddsen & Ehnfors, 2007). SNT dapat
memberikan informasi penting untuk pengembangan perencanaan asuhan
keperawatan elektronik dalam catatan kesehatan elektronik sebagai bagian dari
asuhan keperawatan (Park, 2014). Sistem informasi yang baik berkontribusi pada
kelangsungan perawatan (Pereira, 2005). Sistem informasi keperawatan harus dapat
menggambarkan kemajuan pasien, untuk merekam
Kesimpulan Setelah membaca dan mengamati jurnal ini dapat disimpulkan bahwa SIMPRO adalah
cara yang efektif dan efisien untuk meningkatkan dokumentasi keperawatan dalam
penelitian ini. Ini meningkatkan kualitas, kelengkapan, relevansi dan keberlanjutan,
dan fungsi sistem pendukung keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan
serta dalam manajemen keperawatan. SIMPRO menunjukkan banyak manfaat pada
dokumentasi keperawatan. Ini mungkin membantu perawat dalam memiliki
dokumentasi keperawatan yang menyeluruh, lengkap, dan berkualitas lebih baik.
Dengan demikian, itu mungkin dikaitkan dengan asuhan keperawatan yang lebih baik
dan berkelanjutan, serta peningkatan keselamatan pasien. SIMPRO juga dapat
membantu komunikasi dalam perawat dan antara professional kesehatan lainnya.
Kelebihan 1. Teori dan model analisis yang diguakan tepat
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh
pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami
3. Penulis menyajikan hasil penelitian dalam table dan grafik sehingga lebih mudah
dipahami
Kekurangan 1. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini.
2. penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam melakukan
penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai