Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


TENTANG
MEREVIEW JURNAL

“The Effectiveness and Efficiency of Nursing


Care Documentation Using the SIMPRO
Model”

Oleh :

Nama : Dila Sintya Unwakoly


NIM :

UNIVERSITAS KARYA PERSADA MUNA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

202
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistim Informasi Manajemen Proyek Kerja Sama Pembangunan atau yang sering di
singkat SIMPRO merupakan basis data elektronik terintegrasi yang memuat infrormasi
program dan proyek kerja sama pembangunan dari berbagai mitra pembangunan asing di
Indonesia.
SIMPRO akan menjadi basis data nasional yang akurat, komprehensif, interaktif, dan
dapat di akses oleh public. SIMPRO diharapkan dapat meningkatkan tata kelola kerja sama
teknik luar negeri terutama efektifitas dan keberlangsungan program/proyek.
Pengaplikasian SIMPRO dalam dunia keperawatan diharapkan dapat membantu
pendokumentasian keperawatan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kedepannya
perawat dapat lebih memperhatikan perawatan dan pelayanan pada klien ketimbang
mengurus pendokumentasian klien.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang pengembangan
dan pemanfaatan SIMPRO dalam pendokumentasian keperawatan

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu kriteria ketuntasan mata kuliah Sistem
Informasi Keperawatan juga sebagai sarana untuk mempelajari lebih dalam tentang
SIMPRO

BAB II

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL


Judul The Effectiveness and Efficiency of Nursing Care Documentation
Using the SIMPRO Model ( Efektivitas dan Efisiensi Dokumentasi
Perawatan Perawat Menggunakan Model SIMPRO)

Jurnal Jurnal Internasional Pengetahuan Keperawatan

Volume dan Halaman Volume 27 Halaman 136-142

Tahun 2015

Penulis Tutik Sri Haryaty, Yani Achir, Tris Eryando, Zinal Hasibuan, dan
Ariesta Milanti

Reviewer Dila Sintya Unwakoly

Tanggal 13 Desember 2019

Abstrak Jurnal dengan judul The Effectiveness and Efficiency of Nursing Care
Documentation Using the SIMPRO Model ini berisi tentang
pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih efektif dan efisen
sehingga tidak memakan waktu keja pasien dengan menggunakan
system SIMPRO
Abstar ditulis dalam dua bahasa. Bahasi inggris dan bahasa Indonesia.
Secara keseluruhan isi dari abstrak atau bagian pendahuluan  ini
langsung menuju ke topic bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang
menurut saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini.

Pengantar Didalam Paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa Dokumentasi


keperawatan adalah bagian integral dari proses keperawatan.
Dokumentasi asuhan keperawatan penting untuk kesinambungan
asuhan, komunikasi antara perawat dan profesional lainnya, serta
aspek hukum asuhan (Ammenwerth, Rauchegger, Ehlers, Hirsch, &
Schaubmayr, 2011; Jefferies, Johnson, Nicholls, & Lad, 2012).
Dokumentasi penting untuk memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas dan aman bagi pasien (Geurden, Wouters, Franck, Weyler,
& Ysebaert, 2014). Selain itu, dokumentasi keperawatan juga
berfungsi sebagai indikator kualitas layanan, bukti tanggung jawab
dan akuntabilitas perawat, dan database untuk tujuan penelitian atau
pembuatan kebijakan berbasis bukti.

Dokumentasi keperawatan membutuhkan kelengkapan, relevansi, dan


keakuratan data (Blair & Smith, 2012; Hariyati, 2004). Sejumlah
strategi dikembangkan untuk membantu perawat dalam dokumentasi.
Beberapa di antaranya adalah pembuatan narasi, pendekatan
berorientasi masalah, jalur klinis, dan catatan fokus. Namun, banyak
faktor yang masih menghambat perawat untuk memiliki dokumentasi
yang lengkap, akurat, dan bijaksana secara hukum. Beberapa masalah
adalah kurangnya waktu untuk dokumentasi keperawatan, kurangnya
penilaian menyeluruh, dan kurangnya evaluasi selama proses
keperawatan (Hariyati, 2004). Dokumentasi yang buruk dapat
berdampak negatif pada perawatan pasien langsung, akuntabilitas
profesional, serta organisasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi informasi telah


dikembangkan untuk membantu perawat dalam dokumentasi
keperawatan harian mereka (Hannah, Ball, & Edwards, 2005).
Dokumentasi keperawatan berbasis komputer adalah bagian dari
sistem informasi manajemen keperawatan (NMIS). NMIS adalah
kombinasi dari ilmu komputer, ilmu informasi, dan ilmu keperawatan
untuk mengelola dan mengkomunikasikan informasi serta
pengetahuan dalam praktik keperawatan (ANA, 2008; Saba &
McCormick, 2001). Perawat harus menguasai komputer dan
memahami prinsip-prinsip ilmu informasi, seperti validitas informasi,
serta proses keperawatan untuk dapat menggunakan NMIS.

NMIS menunjukkan banyak manfaat bagi perawat, rumah sakit, dan


pasien sebagai penerima perawatan. Ini unggul dalam hal efisiensi,
efektivitas biaya, keterbacaan, dan kelengkapan dokumen,
dibandingkan dengan dokumentasi berbasis kertas. Ini juga berfungsi
sebagai alat komunikasi antara tim layanan kesehatan, serta sumber
untuk tujuan pendidikan dan penelitian (Fuller, 2009). Basis data yang
terorganisir pada NMIS dapat membantu manajemen rumah sakit
dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Untuk
perawat, sistem informasi dapat membantu mereka selama proses
keperawatan dalam melakukan penilaian, merencanakan diagnosis
keperawatan dan rencana perawatan, dan mengevaluasi hasil. Perawat
menemukan NMIS membantu dalam menghemat waktu untuk
mendokumentasikan dan melaporkan, dan kepuasan pasien juga
ditemukan meningkat (Moody, Slocumb, Berg, & Jackson, 2004).
Oleh karena itu, sistem ini dapat meningkatkan kualitas dan
kontinuitas layanan keperawatan (Abdrbo, 2007; Herdman, 2012).

Di Indonesia, dokumentasi keperawatan masih jauh dari ideal.


Sebagian besar dokumentasi keperawatan berbasis kertas.
Dokumentasi berbasis kertas memiliki banyak kelemahan karena dapat
hilang dan tergelincir, yang berpotensi membahayakan perawat. Selain
itu, dokumentasi keperawatan berbasis kertas mungkin memiliki
beberapa masalah dengan kualitas dan kurangnya ketepatan waktu,
yang dapat mengurangi efektivitasnya (Barker, Flynn, Pepper, Bates,
& Mikeal, 2002).

Sebagian besar perawat di Indonesia masih kurang kesadaran tentang


akuntabilitas profesional dan aspek hukum dokumentasi keperawatan.
Banyak perawat mengeluh tentang memiliki banyak formulir yang
harus diselesaikan sementara tidak memiliki cukup waktu untuk
melakukannya pada pekerjaan sehari-hari mereka yang sibuk
(Hariyati, 2004). Masalah lainnya adalah kurangnya standar asuhan
keperawatan yang sering ditemukan perawat sulit untuk membuat
diagnosis keperawatan dan rencana asuhan keperawatan (Hariyati,
Delimayanti, & Widiatuti, 2011).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menguji


prototipe NMIS menggunakan NANDA-I, Klasifikasi Intervensi
Keperawatan (NIC), dan Klasifikasi Hasil Keperawatan (NOC). Kami
menamai dan memberi hak cipta sistem ini "SIMPRO," yang
merupakan kepanjangan dari NMIS profesional dalam bahasa
Indonesia. Bahasa keperawatan terstandarisasi digunakan untuk
mendukung perawat dalam menetapkan diagnosis keperawatan,
intervensi, dan klasifikasi hasil.

Pembahasan Pada bagian pembahasan penulis membagi sub pokok bahasan


menjadi beberapa bagian yaitu :

Metode :

Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, di mana kami menggunakan


dua desain yang berbeda - desain inkremental dan quasi-
eksperimental. Dua ratus lima puluh lima sampel dokumentasi
keperawatan dinilai secara acak dengan pengelompokan berbantuan
komputer dari 1.040 catatan keperawatan pasien yang pulang. Data
dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk membandingkan setiap
elemen evaluasi sebelum dan sesudah implementasi sistem.

Hasil :

1. Pengembangan Sistem
Model prototipe dikembangkan berdasarkan evaluasi NMIS yang
kami buat pada penelitian sebelumnya (Hariyati et al., 2011). Versi
lama dari database NMIS terdiri dari asesmen keperawatan,
diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Namun, keterbatasan sistem sebelumnya yang kami buat adalah
kurangnya keterkaitan antara unsur-unsur proses keperawatan.
Dengan demikian, dalam penelitian ini, kami menekankan
hubungan NANDA-I, NIC, dan NOC (Hariyati et al., 2011).
Penggunaan terminologi standar, seperti NANDA-I, memfasilitasi
perekaman data, yang memainkan peran penting dalam perawatan
pasien dan dalam komunikasi antara perawat dan antara perawat
dan penyedia lainnya, meningkatkan kualitas perawatan, dan
meningkatkan keselamatan pasien ( Albuquerque, Lira, & Lopes,
2010; Ferreira, Echer, & Lucena, 2014).
2. Efektivitas dan Efektivitas NMIS
Efektivitas sistem diukur pada aspek kualitas, kelengkapan,
relevansi, dan fungsi sistem pendukung keputusan dari
dokumentasi.

Dari pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa hasil yang di peroleh


dari penelitian adalah SIMPRO meningkatkan kualitas dokumentasi (p
= .0001) dan efisiensi waktu (p = .0001).

Diskusi

Pengembangan NMIS ini menghasilkan prototipe yang terdiri dari


model sistem, diagram alur, diagram konteks, dan hierarki input,
proses, dan output. Sistem ini memiliki dua dekomposisi-dokumentasi
asuhan keperawatan dan fungsi manajemen keperawatan. Sistem ini
menghubungkan NANDA-I, NIC, dan NOC untuk membantu perawat
dalam melakukan proses keperawatan. Perawat menemukan hubungan
ini bermanfaat untuk memiliki dokumentasi keperawatan yang
lengkap, berkelanjutan, dan berkualitas. Perawat juga memanfaatkan
fungsi sistem pendukung keputusan yang tertanam dalam SIMPRO.
Terminologi keperawatan standar (SNT) memainkan peran penting
dalam menggambarkan dan mendefinisikan asuhan keperawatan
(Rutherford, 2008). Mereka memberikan konsep dan definisi yang
jelas tentang fenomena keperawatan, dan meningkatkan asuhan
keperawatan dengan memungkinkan perawat dan penyedia perawatan
lainnya untuk menggunakan terminologi yang sama untuk
menggambarkan masalah pasien, intervensi keperawatan, dan hasil
pasien dalam banyak pengaturan, baik secara nasional maupun
internasional (Toroddsen & Ehnfors, 2007). SNT dapat memberikan
informasi penting untuk pengembangan perencanaan asuhan
keperawatan elektronik dalam catatan kesehatan elektronik sebagai
bagian dari asuhan keperawatan (Park, 2014).

Sistem informasi yang baik berkontribusi pada kelangsungan


perawatan (Pereira, 2005). Sistem informasi keperawatan harus dapat
menggambarkan kemajuan pasien, untuk merekam

Kesimpulan Setelah membaca dan mengamati jurnal ini dapat disimpulkan bahwa
SIMPRO adalah cara yang efektif dan efisien untuk meningkatkan
dokumentasi keperawatan dalam penelitian ini. Ini meningkatkan
kualitas, kelengkapan, relevansi dan keberlanjutan, dan fungsi sistem
pendukung keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan serta
dalam manajemen keperawatan. SIMPRO menunjukkan banyak
manfaat pada dokumentasi keperawatan. Ini mungkin membantu
perawat dalam memiliki dokumentasi keperawatan yang menyeluruh,
lengkap, dan berkualitas lebih baik. Dengan demikian, itu mungkin
dikaitkan dengan asuhan keperawatan yang lebih baik dan
berkelanjutan, serta peningkatan keselamatan pasien. SIMPRO juga
dapat membantu komunikasi dalam perawat dan antara profesional
kesehatan lainnya.

Kelebihan 1. Teori dan model analisis yang diguakan tepat


2. Bahasa yang digunakan  oleh penulis mudah dipahami maksud
dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah
dipahami
3. Penulis menyajikan hasil penelitian dalam table dan grafik
sehingga lebih mudah dipahami

Kekurangan 1. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari


jurnal ini.
2.  penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang didapat
dalam melakukan penelitiannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membaca dan mengamati jurnal ini dapat disimpulkan bahwa SIMPRO adalah
cara yang efektif dan efisien untuk meningkatkan dokumentasi keperawatan dalam
penelitian ini. Ini meningkatkan kualitas, kelengkapan, relevansi dan keberlanjutan, dan
fungsi sistem pendukung keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan serta dalam
manajemen keperawatan. SIMPRO menunjukkan banyak manfaat pada dokumentasi
keperawatan. Ini mungkin membantu perawat dalam memiliki dokumentasi keperawatan
yang menyeluruh, lengkap, dan berkualitas lebih baik. Dengan demikian, itu mungkin
dikaitkan dengan asuhan keperawatan yang lebih baik dan berkelanjutan, serta peningkatan
keselamatan pasien. SIMPRO juga dapat membantu komunikasi dalam perawat dan antara
profesional kesehatan lainnya.

B. Saran
Segala sesuatu yang diciptakan manusia pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan.
Tanggung jawab kita sebagai pengguna adalah untuk mempergunakan dengan baik dan
bijak segala sesuatu yang kita peroleh..
Penggunaan SIMPRO untuk pendokumentasian keperawatan sebaiknya di pakai dengan
baik dan benar dengan berpanduan pada kode etik dan tugas seorang perawat sehingga
kedepannya tidak terjadi kesalahan yang tidak di harapkan.

Anda mungkin juga menyukai