MODUL
KEPERAWATAN ANAK
Disusun Oleh:
Maryanto
NR2214201002
PRODI S1 KEPERAWATAN
2023
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini dengan judul
"Keperawatan Anak Secara Umum". Adapun modul " Keperawatan Anak Secara
Umum" ini telah kami usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan
mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan modul ini dapat
diselesaikan secara tepat waktu. Modul ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen
Ibu Fitri Diana Astuti, S.Kep., Ns. M.Kep. selaku dosen Keperawatan Anak.
Untuk itu kami tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam penulisan moduh ini. Terlepas dari
upaya kami untuk menyusun modul ini dengan sebaik-baiknya, kami tetap menyadari
bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata
bahasa maupun kekurangan- kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami selaku penulis membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada kami agar
kami dapat memperbaiki kualitas modu ini. Kami berharap semoga modul "
Keperawatan Anak Secara Umum" ini bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang
tertuang dalam modul ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
PENDAHULUAN........................................................................................................3
2
PENDAHULUAN
3
KEPERAWATAN ANAK SECARA UMUM
terhadap situasi tertentu yang relative kecil, luapan kemarahan, cepat marah,
permusuhan, kurang minat, menarik diri, apatis, tidak bisabangun di pagi
hari, cenderung menangis, menyalahkan orang lain,sikap mencurigakan,
khawatir, depresi, sinis, sikap negatif, menutupdiri dan ketidakpuasan.
3. Intelektual, yang ditandai dengan menolak pendapat orang lain, dayahayal
7
C. Peran Perawat Anak dalam Berbagai Tata Pelayanan
kesehatan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan anak ,perawat mempunyai
peran dan fungsi sebagai perawat anak di antaranya :
Pemberi perawatan
Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keparawatan
anak, sebagai perawat anak , pemberi pelayanan keperawatan dapat
dilakukan dengan memenuhi kebutuhan dasar anak seperti
kebutuhan asah, asih, dan asuh.
Sebagai advocate keluarga
Selain melakukan tugas utama dalam merawat anak , pearawat juga
mampu menjadi advocat keluarga sebagai pembela keluarga dalam
beberapa hal seperti dalam menentukan haknya sebagai klien.
Pendidikan
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak , perawat harus
mampu menjadi peran pendidik, sebab beberapa pesan dan cara
mengubah perilaku pada anak atau keluarga harus selalu dilakukan
dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam keperawatan.
Melalui pendidikan ini diupayakan anak tidak lagi mengalami
gangguan yang sama dan dapat mengubah perilaku yang tidak
sehat.
Pencegah penyakit
Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan
keperawatan sehingga setiap dalam melakukan asuhan
keperawatan yang harus selalu mengutamakan tindakan
pencegahan terhadap timbulnya masalah baru sebagai dampak dari
8
penyakit atau masalah yang diderita.
Konseling
Merupakan upaya perawat dalam melaksanakan perannya dengan
memberikan waktu untuk berkonsultasi terhadap masalah yang
dialami oleh anak maupun keluarga. Berbagai masalah tersebut
dihararapkan mampu diatasai dengan cepat dan harapan pula tidak
terjadi kesenjangan antara perawat, keluarga maupun anak itu
sendiri. Konseling ini dapat memberikankemandirian keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatan.
Kolaborasai
Merupakan tindakan kerja sama dalam menentukan tindakan yang
akan dilaksanakan perawat dengan tim kesehatan lain. Pelayanan
keperawatan tidak akan dapat dilaksanakan secara mandiri oleh tim
perawat tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain seperti dokter,
ahli gizi, psikolog, dan lain-lain, mengingat anak merupakan
induvidu yang kompleks yang membutuhkan perhatian dalam
perkembangan.
Pengambilan keputusan etik
Dalam mengambil keputusan , perawat mempunyai peran yang
sangat penting, sebab perawat selalu berhubungan dengan anak
kurang lebih 24 jam selalu di samping anak, maka peran sebagai
pengambilan keputusan etik dapat dilakukan oleh perawat, seperti
akan melakukan pelayanan keperawatan.
Peneliti
Peran ini sangan penting dimiliki oleh semua perawat anak.
Sebagai peneliti perawat harus melakukan kajian-kajian
keperawatan anak, yang dapat dikembangkan untuk perkembangan
teknologi keperawatan. Peran sebagai peneliti dapat dilakukan
dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan anak (Wong,
9
D.L, 1995)
D. Konsep Perawatan pada Penyakit Akut, Kronik dan
Mengancam Kehidupan
Penyakit kronis dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan lansia, dalam hal ini
kesehatan jiwa yaitu kecemasan. Kecemasan merupakan suatu perasaan dimana
seseorang merasa tidak aman dan terancam atas suatu hal atau keadaan (Stuart,
2013).
Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju
10
ke arah kematian. Contohnya seperti penyakit jantung,dan kanker atau penyakit
terminal ini dapat dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan,
tim medis sudah give up (menyerah) dan seperti yang di katakan di atas tadi
penyakit terminal ini mengarah kearah kematian. (White, 2002).
Pasien terminal adalah pasien yang dalam keadaan menderita penyakit dengan
stadium lanjut yang penyakit utamanya tidak bisa diobati kembali dan bersifat
progresif (meningkat). Pengobatan yang diberikan hanya bersifat menghilangkan
gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas hidup, dan pengobatan penunjang
lainnya (Ali Yafie, 1996 : 34 )
A. Respon dari Penyakit Kronis
Ada beberapa respon emosional yang muncul pada pasien atas penyakit
kronis yang dideritanya oleh klien atau individu (Purwaningsih dan kartina, 2009),
yaitu:
a. Penolakan (Denial)
Merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis seperti
jantung, stroke dan kanker. Atas penyakit yang dideritanya ini, pasien akan
memperlihatkan sikap seolah-olah penyakit yang diderita tidak terlalu berat
(menolak untuk mengakui bahwa penyakit yang diderita sebenarnya berat) dan
menyakini bahwa penyakit kronis ini akan segera sembuh dan hanya akan memberi
efek jangka pendek (menolak untuk mengakui bahwa penyakit kronis ini belum
tentu dapat disembuhkan secara total dan menolak untuk mengakui bahwa ada efek
jangka panjang atas penyakit ini, misalnya perubahan body image).
b. Stress
Ketika tubuh terus menerus bereaksi menghadapi stress dalam kehidupan
sehari-hari, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Stres yang
berlebihan mengganggu hampir setiap sistem dalam tubuh. Hal ini dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh, mengganggu pencernaan dan sistem
reproduksi, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan risiko serangan jantung
dan stroke, mempercepat proses penuaan dan membuat lebih rentan terhadap
banyak masalah kesehatan mental dan fisik .
11
c. Kematian
Penyakit kronis menyebabkan kematian pada penderitanya. di Indonesia.
Kecenderungan kematian akibat penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes,
jantung, dan PPOK terus meningkat pada setiap tahunnya (Kementerian Kesehatan
RI, 2012). Keadaan tersebut menimbulkan kecemasan pada individu yang
menderitanya.
d. Putus asa
Pada komponen kognitif, seseorang yang putus asa cara berpikirnya akan
terganggu. Ia mengalami kesulitan untuk merealisasikan rencana-rencana yang
telah disusun dan kesulitan dalam menyadari cara-cara alternatif untuk mengatasi
masalahnya. Ia juga tidak yakin orang lain mampu menolongnya untuk
mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi (Kastenbaum & Kastenbaum,
1971; Lynch, 1965; Stotland, 1969 dalam Farran, dkk, 1995). Komponen afektif
dan kognitif ini kemudian mempengaruhi cara individu bertingkah laku.
B. Pencegahan dan Penanganan Penyakit Kronis
Sekarang ini pencegahan penyakit diartikan secara luas. Dalam pencegahan
penyakit dikenal pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Djauzi, 2009).
Pencegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang sehat
agar tetap sehat atau 11 mencegah orang yang sehat menjadi sakit. Secara garis
besar, upaya pencegahan ini dapat berupa pencegahan umum (melalui pendidikan
kesehatan dan kebersihan lingkungan) dan pencegahan khusus (ditujukan kepada
orang-orang yang mempunyai risiko dengan melakukan imunisasi). Pencegahan
sekunder merupakan upaya untuk menghambat progresivitas penyakit, menghindari
komplikasi, dan mengurangi ketidakmampuan yang dapat dilakukan melalui
deteksi dini dan pengobatan secara cepat dan tepat. Pencegahan tersier
dimaksudkan untuk mengurangi ketidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi.
Upaya pencegahan tingkat ketiga ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan
fungsi organ yang mengalami kecacatan (Budiarto & Anggreni, 2007) meliputi ;
jauhi alkohol, tidur cukup dan Ketahui riwayat keluarga
Dominasi penyakit pada anak di Indonesia mulai bergeser dari penyakit akut
menjadi penyakit kronis. Perawatan jarak jauh (home hospital) merupakan tren
pada anak dengan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan kontinu dalam
waktu yang lama. Artikel ini bertujuan untuk menggali potensi penerapan sistem
mobile–health di Indonesia. Telaah literatur dari artikel ini didapatkan dari
PubMed, CINAHL, dan Medline sejak tahun 2004-2014. Mobile–health
merupakan aplikasi yang menawarkan integrasi berbagai fungsi perawatan
melalui penggunaan telepon pintar. Beberapa negara percontohan seperti
Amerika Serikat, Swedia, dan Jepang telah membuktikan kontribusi mobile –
health dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Indonesia sejauh ini belum
melakukan pengembangan mobile – health di berbagai layanan kesehatan.
Penggunaan telepon pintar di Indonesia telah meluas untuk berbagai tujuan,
sehingga aplikasi mobile – health untuk pelayanan keperawatan anak sangat
mungkin dan mudah diterapkan. Perawat anak di Indonesia hendaknya mulai
mengambil inisiatif untuk mengenali aplikasi program, melakukan riset, dan
kolaborasi dengan beberapa profesi terkait agar dapat berkontribusi terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan di masa yang akan datang
16
.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?esrc=s&q=&rct=j&sa=U&url=https://repo.stikesicme-
jbg.ac.id/4437/6/Keperawatan%2520Anak
%2520I.pdf&ved=2ahUKEwiQ1LyM5IuAAxXEU2wGHbkwDv0QFnoECAQQAg
&usg=AOvVaw07LeFA4FXlXBedkvZ3uX-b
https://www.google.com/url?esrc=s&q=&rct=j&sa=U&url=https://repositori.uin-
alauddin.ac.id/12536/1/kep
%2520anak.pdf&ved=2ahUKEwiQ1LyM5IuAAxXEU2wGHbkwDv0QFnoECAEQAg&us
g=AOvVaw1sAjo59CM16XyvbFNremDY
https://www.google.com/url?esrc=s&q=&rct=j&sa=U&url=http://repository.itsk-
soepraoen.ac.id/306/3/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjJwKfE7YuAAxVyzTgGHZheDVgQFnoECAkQAg&usg=A
OvVaw22KLuKGSlf-X3VMKn63BWp
https://www.google.com/url?esrc=s&q=&rct=j&sa=U&url=https://id.scribd.com/
document/438531401/PERAN-PERAWAT-
ANAK&ved=2ahUKEwjcvKzx9YuAAxUC7TgGHdkdAVEQFnoECAQQAg&usg=AOvV
aw0H8Nz3d8bWHKPBRcyV4Nht
https://www.google.com/url?esrc=s&q=&rct=j&sa=U&url=https://jki.ui.ac.id/index.php/
jki/article/download/
447/583&ved=2ahUKEwiCgsqMiIyAAxV_U2wGHbaFDXsQFnoECAUQAg&usg=AOvV
aw2RU2jRb4vV0gSyOFhj-EZw
17
https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=49a8568bc6ea36e8JmltdHM9MTY4OTIwNjQwMCZpZ3VpZD0xZDVkZTkwMS1h
NDUxLTZlYTktMjlkYi1mOGY1YTUzNDZmM2YmaW5zaWQ9NTE4NA&ptn=3&hsh=
3&fclid=1d5de901-a451-6ea9-29db-
f8f5a5346f3f&psq=pengaruh+sosial+ekonomi+pada+kesehatan+anak&u=a1aHR0cHM6Ly
93d3cucmVzZWFyY2hnYXRlLm5ldC9wdWJsaWNhdGlvbi8zNDY4MjY0MDVfUEVSQ
U5fU09TSUFMX0VLT05PTUlfS0VMVUFSR0FfREFMQU1fTUVOQU5HR1VMQU5HS
V9LRVNFSEFUQU5fQU5BS19ESV9JTkRPTkVTSUE&ntb=1