DISUSUN OLEH :
NAMA : ROBIYANTI
NIM : PO71202200014
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Ramat-Nya, yaitu berupa nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah ini. Penulisan Makalah dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah keperawatan anak.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah kami dapat memberikan manfaat
bagi pengembangan ilmu, terutama dalam pendidikan keperawatan dan kesehatan lainnya
khususnya ilmu keperawatan anak.
Penulis
.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 1
A. Kesimpulan...................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anak adalah individu yang unik dan bukan orang dewasa mini. Anak juga bukan
merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secarasosia ekonomi,
melainkan masa depan bangsa yang berhak atas pelayanan kesehatan secara individual.
Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya,
artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya dan untuk belajar mandiri.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep perspektif keperawatan anak
2. Bagaimana trend dan isu keperawatan anak
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep perspektif keperawatan anak
2. Untuk mengetahui treind dan isu keperawatan anak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat prinsip atau dasar dalam keperawatan anak yang dijadikan sebagai pedoman
dalam memahami filosofi keperawatan anak. Perawat harus memahaminya, mengingat
ada beberpa prinsip yang berbeda dalam penerapan asuhan. Diantara prinsip dalam
asuhan keperawatan anak tersebut adalah :
1. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi individu yang unik. Prinsip dan pandangan
ini mengandung arti bahwa tidak boleh memandang anak dari ukuran fisik saja
sebagaimana orang dewasa melainkan anak sebagai individu yang unik yang
mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan. Pola-
pola inilah yang harus dijadikan ukuran, bukan hanya bentuk fisiknya saja tetapi
kemampuan dan kematangannya.
2. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan yang sesuai
dengan tahap perkembangan sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai
kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan usia tumbuh kembang.
Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan nutrisi dan
cairan, aktifitas, eliminasi, istirahat, tidur dan lain-lain. Selain kebutuhan fisiologis
tersebut, anak juga sebagai individu yang juga membutuhkan kebutuhan psikologis,
sosoal dan spiritual. Hal tersebut dapat terlihat pada tahap usia tumbuh kembang anak.
3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit. Upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian anak, mengingat anak adalah generasi penerus bangsa.
4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab komprehensip dalam
memberikan asuhan keperawatan anak. Untu mensejahterahkan anak, keperawatan
selalu mengutamakan kepentingan anak. Anak dikatakan sejahtera berarti anak tidak
merasakan gangguan psikologis, seperti rasa cemas, takut maupun sejenisnya.
5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak anak dan keluarga untuk mencegah,
mengkaji, menginterpensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek
hukum (legal).
6. Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk menignkatkan maturasi dan
kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan
spiritual dalam konteks keluarga. Uapaya kematangan pada adalah selau
memperhatikan lingkungan baik secara internal maupun eksternal karena kematangan
anak samgta ditentukan oleh lingkungan yang ada, baik anak sebagai individu
maupun anak sebagai bagian dari masyarakat.
7. Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan berfokus pada ilmu tumbuh
kembang sebab ilmu tumbuh kembang ini yang akan mempelajari aspek kehidupan
anak.
E. Paradigma keperawatan anak
1. Manusia (anak)
Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu yang berusia
antara 0-18 tahun, yang sedang dalam proses tumbuh kembang, mempunyai
kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, social dan spiritual) yang berbeda dengan
orang dewasa. Kebutuhan fisik/biologis anak mencangkup makan, minum, udara,
eliminasi, tempat berteduh dan kehangatan. Secara psikologis anak membutuhkan
cinta dan kasih saying, rasa aman atau bebas dari ancaman. Anak membutuhkan
disiplin dan autoritas untuk menghindari bahaya, mengembangkan kemampuan
berpikir, dan bertindak mandiri. Anak juga membutuhkan kesempatan untuk belajar
berpikir dan membuat keputusan secara mandiri. Untuk pengembangan harga diri,
akan membutuhkan penghargaan pribadi terutama pada usia 1-3 tahun (toddler),
penghargaan merupakan pengalaman positif dalam membentuk harga diri. Untuk itu
diperlukan penerimaan dan pengakuan dari orang tua dan lingkungannya. Ecara social
anak membutuhkan lingkungan uang dapat memfasilitasinya, untuk berinteraksi dan
mengekspresikan ide/pikiran dan perasaannnya, sedangkan secara spiritual anak
membuthkan penanaman nilai agama dan moral serta nilai budaya sebagai anggota
masyarakat timur.
2. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang sehat-sakit. Sehat
adalah keadaan kesejahteraan optimal antara fisik, mental, dan social yang harus
dicapai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. Dengan demikian, apabila anak
sakit, hal ini akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis,
intelektual, social, dan spiritual.
3. Lingkungan
4. Keperawatan
2. Advokasi keluarga
3. Promosi kesehatan
Tren pelayanan kesehatan masa depan adalah kearah pencegahan penyakit dan
pemeliharaan kesehatan, bukan perawatan penyakit atau ketidakmampuan.
Keperawatan telah menyesuaikan perubahan ini, terutama dalam lingkup kesehatan
anak.
4. Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan merupakan suatu bidang yang harus disiapkan oleh perawat
dan model peran kompeten, karena penyuluhan ini melibatkan transmisi informasi
pada tingkat emahaman anak dan keluarga dan kebutuhan mereka terhadap informasi.
Sebagari pendidik yang efektif, perawat berfokus pada pemberian penyuluhan
kesehatan yang tepat dengan umpan balik dan evaluasi yang tulus untuk
meningkatkan pembelajaran.
5. Konselor
6. Restorative
Aspek penting dari restorasi kesehatan adalah pengkajian dan evaluasi status fisik
yang berkesinambungan. Focus utamanya adalah pengkajian fisik, patofisiologi, dan
rasional ilmiah atas terapi yang diberikan. Perawat harus mengetahui temuan normal
untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan penyimpangan. Hal yang penting
diperhatikan oleh perawat pediatric yakni mengenali kebutuhan emosi dan
perkembangan individu anak, yang dapat sangat mempengaruhi perjalanan proses
penyakit.
7. Koordinasi/kolaborasi
9. Peneliti
Perawat pelaksana harus berperan pada riset karena mereka adalah individu yang
mengamati respon manusia terhadap kesehatan dan kesakitan. Penekanan saat ini
pada hasil yang dapat diukur untuk menentukan efektifitas intervensi, menuntut
perawat mengetahui apakah intervensi klinis menimbulkan hasil positif untuk klien
mereka. Tuntutan ini telah mempengaruhi tren kea rah praktik berdasarkan penelitian.
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend
dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
1. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin
kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari
infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme
tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuh
kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari
kita.
2. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit yang
sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya.
Beberapa penyakit yang dapat di hindari denganimunisasi yaitu:
1. Hepatitis.
2. Campak.
3. Polio.
4. Difteri.
5. Tetanus.
6. Batuk Rejan.
7. Gondongan
8. Cacar air
9. TBC
3. Macam-Macam Imunisasi
a. Imunisasi Aktif Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh
yangsecara aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak .
Imunisasi aktif juga dapat di bagi dua macam:
Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh
sembuhdari suatu penyakit.
Imunisasi aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang diberikan
untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.
b. Imunisasi Pasif Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat
kekebalantubuhnya di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti
tetanusSerum).Pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contah lain adalah:Terdapat
pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerimaberbagi jenis antibodi dari
ibunya melalui darah placenta selama masakandungan.misalnya antibodi terhadap
campak. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu:
Imunisai pasif alamiah Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan
olehibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika beradadalam kandungan.
Imunisasi pasif buatan Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan
serumuntuk mencegah penyakit tertentu
4. Jenis-Jenis Imunisasi
a. Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan vaksin BCG yang bertujuanmemberi
kekebalan tubuh terhadap kuman mycobakterium tuberculosisdengan cara
menghambat penyebaran kuman.
b. Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberianvaksin hepatitis
B ke tubuh bertujuan memberi kekebalan dari penyakithepatitis.
c. Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)atau di
kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberikekebalan dari
penyakit poliomelitis.Imunisasi dapat di berikan empatkali dengan 4-6 minggu.
d. Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan memberivaksin DPT
(difteri pertusis tetanus) /DT (difteri tetanus) pada anak yang bertujuan memberi
kekebalan dari kuman penyakit difteri,pertusis,dantetanus. Pemberian vaksin
pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan interval 4-6 minggu.
e. Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada
anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi dapat di
berikan pada usia 9 bulan secara subkutan,kemudian ulang dapat diberikan dalam
waktu interval 6 bulanatau lebih setelah suntikan pertama.
5. Mekanisme Imunisasi Dalam Proses PencegahanPenyakit
Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi
terhadaporganisme tertentu,tanpa menyebabkan seorang sakit
a. Atraumatic care
Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi
pada anak. Dasar pemikiran pentingnya asuhan terpeutik ini adalah bahwa
walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pediatrik telah berkembang
pesat,tindakan yang di lakukan pada anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri,
marah, cemas, dan takut pada anak. Sangat di sadari bahwa sampai saat ini belum
ada teknologi yang mengatasi masalah yang timbul sebagai dampak perawatan
tersebut. Hal ini memerlukan perhatian khusus dari tenaga kesehatan, khususnya
perawat dalam melaksanakan tindakan pada anak dan orang tua. Beberapa buku
penelitian menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit yang dapat menimbulkan
trauma bagi anak adalah lingkungan fisik,tenaga kesehatan baik dari sikap maupun
pakaian putih,alat-alat yang di gunakan,dan lingkungan sosial antar sesama pasein.
Dengan adanya stresor tersebut di stress yang dapat di alami anak adalah gangguan
tidur,pembatasan kreatifitas, perasaaan nyeri, dan suara bising, sedangkan di stress
psikologis mencakup kecemasan, takut, marah, kecewa, sedih malu dan rasa
bersalah.
Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang di berikan oleh
tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan anak,melalui penggunaan
tindakan,yang dapat mengurangi distrek fisik maupun distrek psikologis yang di
alami anak maupun orang tuannya. Autramatic care bukan satu bentuk intervensi
yang nyata terlihat, tetapi memberi perhatian pada apa, siapa, di mana, mengapa,
dan bagaimana, prosedur di lakukan pada anak dengan tujuan mencegah dan
mengurangi stres fisik dan psikologis.
b. Terapi pijat anak-anak maupun bayi
Salah satu hal paling menarik tentang Pijat adalah bahwa hal itu tidak terbatas
pada orang-orang dari usia tertentu. Orang tanpa memandang usia dan jenis
kelamin dapat menuai manfaat Terapi Pijat. Meskipun praktek ini umumnya
digunakan oleh orang dewasa, orang tua dari Bayi yang lahir baru dan
sedikit anakjuga bergabung dengan barisan. Para orangtua secara aktif mencari
bentuk terapi Alternatif dalam rangka untuk memastikan pendidikan yang tepat
dari orang yang mereka cintai.
1. Pijat pada bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional,
perkembangan mental dan sosial. Mereka menciptakan ikatan yang kuat antara
orangtua dan anak sebagai bayi mendapat terkena rasa sentuhan lembut. Selain
itu, sangat efektif dalam membantu bayi prematur berat keuntungan. Hal ini
meningkatkan perkembangan motorik pada bayi yang terpajan kokain dan
memfasilitasi fungsi pernapasan bayi mengalami asma. Bayi semacam itu
menunjukkan keuntungan positif dalam perilaku dan penurunan hormon
kecemasan dan stres. Bayi cenderung banyak menangis karena satu-
satunya cara mereka mengekspresikan diri selama tahap awal masa bayi. Sebuah
pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang menangis dan juga meringankan
setiap penyakit kolik, peredaran darah dan pencernaan. Selain itu, membantu
orang tua baru menjadi nyaman dengan anak mereka sehingga merupakan
situasi win-win untuk semua orang. Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus
menjadi bagian dari rutinitas harian setiap orangtua.
A. Kesimpulan
Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat anak
dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya. Setiap
perawat perlu memahami perspektif keperawatan anak sehingga dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada anak selalu berpegang pada prinsip perawatan anak. Perspektif
keperawatan anak merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat anak dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya.
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend
dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, kita dapat memahami tentang perspektif
keperawatan anak serta peran perawat dalam keperawatan anak.
DAFTAR PUSTAKA