DOSEN PEMBIMBING:
Niar,SST.,M.Keb
OLEH Kelompok 2
Hasniar
Berlian sari
Miftahul jannah
Wahyuni syarifuddin
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan Rahmat-Nya dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan Makalah ini yang berjudul “Family center Care” oleh kelompok 2.
Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan pembuatan makalah ini dan dapat memanfaatkan sebagaimana
mestinya.
Semoga segala bantuannya dibalas oleh Allah SWT dengan sesuatu yang lebih
baik. Penulis menyadari akan berbagai keterbatasan dan kelemahan yang ada pada
penulis, sehingga tidak menutup kemungkinan terhadap kekurangan, kelemahan
bahkan mungkin kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memenuhi fungsinya dengan baik. Sekian dan terima kasih atas kami
ucapannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................2
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................... 4
C. TUJUAN ................................................................................... 5
D. MANFAAT ............................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FAMILY CENTER CARE.................................6
B. SARAN .........................................................................................14
DAFTARPUSTAKA................................................................................15
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hospitalisasi pada anak pra sekolah akan menimbulkan ketidaknyaman,
anak pra sekolah akan merasa kehilangan berkaitan dengan keterbatasan fisik,
kehilangan rutinitas, ketergantungan, takut cidera dan nyeri pada
tubuh.perpisahan dalam halini akan mempengaruhi anak yang mengganggap
haltersebut sebagai perasaan ditinggalkan. Hospitalisasi ini mengakibatkan
ansietas perpisahan pada anak (Muscary, 2009).
Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang selama 24 jam
mendampingi pasien harus memberikan kontribusi dalam perannya sebagai
perawatan terutama membanu anak dan keluarga unuk meperoleh
pengalaman positif selama hospitalisasi. Perawat anak harus memiliki
pemahaman yang lebih dalam mengenal pertumbuhan dan perkembangan
anakuntuk merencanakan asuhan keperawatan yang sesuai sehingga
membantu anak dan keluarga untuk beradaptasi dengan kondisi yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik eksternal maupun
internal (Potter & Perry, 2007).
Dalam praktik keperawatan anak, asuhan keperawatan yang diterapkan
berdasarkan padafilosofi keperawatan anak. Filosofi keperawatan anak
merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki oleh perawat
untukmemberikan pelayanan kepada anak. Salah satunya adalah Family
Center Care (perawatan yang berfokus pada keluarga). Family Center Care
menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dalam memberikan perawatan
pada anak di rumah sakit (Hidayat, 2008).
Family Center care (FCC) merupakan pendekatan yang digunakan dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada anak dengan melibatkan orang tua.
Family Center Care juga menekankan keterlibatan orang tua atau keluarga
anak dalam pemberian asuhan
2
keperawatan pada anak di rumah sakit (hidayat, 2008). Keluarga didukung
dalam peran pemberian asuhan keperawatan dan keputusan dengan melihat
keluarga sumeber kekuatan dalam masalah keperawatan(Wong, 2008).
Penerapan Family Center Care bermanfaat untuk meningkatkan
kerjasama yang optimal pada keluarga dalam pengambilan keputusan
berdasarkan informasi dari keluarga (Saleeba, 2008). Tujuan penerapan
Family Center Care dalam perawatan anak, menurut Brunner & Sudard
(1986dalam Fretes, 2012) adalah memberikan kesempatan bagi orang tua
merawat anak mereka dalam proses hospitalisasi dengan pengawasan dari
perawat dengan aturan yang berlaku.
Pelaksanaan Family Center Care pada rumah sakit anak di negara-
negara maju sudah terstandar dengan baik, namun di Indonesia kemungkinan
dapat diterapkan tetapi untuk mewujudkannya secara ideal tidak mudah,
karena banyak petugas terutama perawat yang belum memahami family
Center Care. Kondisi ini mengakibatkan asuhan keperawatan sering terjebak
dalam kegiatan rutinitas di rumah sakit (Purmailani 2014).
Family Center Care merupakan suatu metode perawatan bagi anak dan
keluarganya, tidak hanya ditujukan padaindividu tetapi semua anggota
keluarga dianggap sebagai menerima perawatan. Konsep FCC didasrkan
padasejumlah elemen pendukung yang diantaranya: adanya pengakuan
bahwa keluarga merupakan konstanta dalam kehidupan anak,
pengakuan terhadap kekuatan keluarga, serta fasilitas koaborasi antara
keluarga pasien dengan tenaga professional kesehatan (Institute for patient
and family centered care, 2011).
Patient and family Centered care setelah sekian lama dilupakan, kini
concern dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dahulu, dokter adalah
captain of ship yang menjadi center dalam segala hal yang terkait dengan
pengambilan keputusan dan tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan
kepada pasien.perubahan paradigm ini tidak lain bertujuan untuk
3
mendapatkan outcomes pelayanan kesehatan yang lebih baik, pengalokasian
sumber daya yang tepat, dan mencapai kepuasan pasien dan keluarga yang
lebih besar.halini dimungkinkan karena patien and family centered care
adalah pendekatan yang melibatkan pasien.keluarga pasien dan staf dalam
pembuatan kebijakan,program kesehatan, fasilitas yang didapatkan, dan
program perawatan dari hari ke hari. (Piper, 2009).
Perawat merupakan salah satu tenaga professional kesehatan yang
berperan dalam upaya meningkatkan kesehatan pasien dan keluarga melalui
kegiatan promosi kesehatan. Dalam penerapan di lapangan, perawat
memegang peranan sebagai agen pembawa perubahan (change agent),
sebagai fasilitator dalam pemberdayaan, dan sebagai praktisi pembuat strategi
(Piper, 2009).
Oleh karena itu perawat harus memiliki pengetahuan dan kompetensi
yang cukup dalam pelaksanaan Family Center Care sehingga asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan baik. Pengetahuan (knowledge) juga
diartikan sebagai hasilpengindraan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, dan sebaginya),
dengan sendirinya pada waktu penginderaan sehingga menghasilkan
pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
persepsi terhadap objek (Notoadmojo, 2007).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengetahui dengan jelas
tentang Family Center Care.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
4
1) Mendeskripsikan pengertian Family Center Care
D. MANFAAT
a. Bagi perawat
Memberikan wawasan agar perawat dirumah sakit dapat
menerapkan aplikasi family center care dalam memberikan asuhan
keperawatan pada anak
b. Bagi orang tua
Ikut terlibat untuk memberikan masukan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada anaknya yang dirawat di rumah sakit.
c. Bagi ilmu pengetahuan
Memberikan gambaran tentang family centercare dan dapat
diterapkan bagi sebagai materi pembelajaran bagi mahasiswa
lainya.
d. Bagi penulis lainnya
Bahan bacaan atau referensi untuk menambah wawasan mahasiswa
S1 keperawatan tentang pengetahuan aplikasi family centercare di
rumah sakit terutama diruang anak
5
BAB II
PEMBAHASAN
Family Center Care (FCC) didefinisikan oleh Association for the Care
ofChildren’s Health (ACCH) sebagi filosofi dimana pemberi perawatan
mementingkan dan melibatkan peran penting dari keluarga, dukungan
keluarga akan membangun kekuatan,mebantu untuk membuat suatu
pilihan yang terbaik, dan meningkatkan pola normalyangada dalam
kesehariannya selama anak sakit dan menjalani penyembuhan.
6
B. TUJUAN FAMILY CENTER CARE
7
3) Orangtua adalah bagian dari keluarga yang menjadi focus
utama dari perawatan yang diberikan mereka turut merencanakan
perawatan dan peran mereka dalam perawatan anak.
4) Perencanaan perawatan yang diberikan bersifat
komprehensif dan perawatan memberikan semua perawatan yang
dibutuhkan misalnya perawatan pada anak, dukungan kepada orang
tua, bantuan keuangan, hiburan dan dukungan emosional
(Shelton 1987 dalam Fretes, 2012).
8
keluarga (Shelton 1987, dalam Fretes, 2012).
3) Kolaborasi dalam tahap kebijakan Familiy Center Care
dapat tercapai melalui kolaborasi orang tua dan tenaga professional
dalam tahap kebijakan.
Kolaborasi ini untuk memberikan manfaat kepada orang tua, anak
dan tenaga professional. Orang tua bias menghargai kemampuan
yang mereka miliki dengan memberikan pengetahuan mereka
tentang system pelayanan kesehatan serta kompetensi mereka.
Keterlibatan mereka dalam membuat keputusan menambah
kulaitas pelayanan kesehatan.
e. Memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada orang tua dan
secara berkelanjutan dengan dukungan penuh. Memberikan informasi
kepada orang tua bertujuan untuk mengurangi kecemasan yang
dirasakan orang tua terhadap perawat anak mereka. Selain itu,dengan
demikian informasi orang tua akan merasa menjadi bagian yang
penting dalamperawatan anak. Ketersediaan informasi tidak hanya
memiliki pengaruh emosional, melainkan hal ini merupakan factor
kritikal dalam melibatkan partisipasi orang tua secara penuh dalam
proses membuat keputusan terutama untuk setiap tindakan medis
dalam perawatan anak mereka (Shelton, 1987 dalam Fretes, 2012).
9
Pada bagian ini, Shelton menjelaskan bahwa dukungan yang lain yang
dapat diberikan kepada keluarga adalah dukungan antar keluarga. Elemen
ini awalnya diterapkan pada perawatan anak-anak dengan kebutuhan
khusus misalnya down syndrome atau autism. Perawat ataupun tenaga
professional yang lain memfasilitasi keluarga untuk mendapatkan
dukungan dari keluarga lain yang juga memiliki masalah yang sama
mengenai anak mereka. Dukungan antara keluarga ini berfungsi untuk:
1) Saling memberikan dukungan dan menjalin hubungan
persahabatan dan
2) bertukar informasi mengenai kondisi dan perawatan anak
3) memanfaatkan dan meningkatkan system pelayanan yang ada
untuk kebutuhan perawatan anak mereka.
10
sakit maupun untuk menunjang dukungan yang akan diberikan kepada
keluarga. (Shelton, 1987 dalam Fretes, 2012).
11
c. Partisipasi.Pasien dan keluarga termotivasi berpartisipasi dalam
perawatan dan pengambilan keputusan sesuai dengan kesepakatan
yang telah mereka buat.
12
memfasilitasi grup untuk tukar menukar pengalaman selama merawat
anak baik melalui kegiatan informal atau formal seperti seminar.
e. Fasilitas. Ruangan pengkajian khusus untuk anak.pengadaan ruangan
khusu yang menjamin privacy orang tua untuk menjelaskan riwayat
kesehatan anak akan memberikan dampak orang tua tidak ragu-ragu,
tidak khawatir informasi dipertahankan oleh tenaga kesehatan.setelah
data tentang anak didapatkan petugas kesehatan dapat melibatkan
orang tua dalam perencanaan asuhan keperawatan anak yang
merupakan salah satu prinsip Family Center Care. Selain itu terkait
dengan konsep autraumatik care dan hospitalisasi, maka ruang rawat
anak perlu didekorasi (Room’s setting, colour, pictures) untuk
meningkatkan rasa nyaman toddler dan ruang tindakan harus dapat
menurunkan kecemasan toddler. Diperlukan juga adanya ruangan
bermain dan berbagai macam permainan (Toys in pediatric room)
untuk menunjang dan menstimulasi tumbuh kembang, menurunkan
stranger ansietas, takut dalam pain, dan hospitalization.
f. Menyediakan ruangan bermain.Pengadaan ruang bermain akan
membantu anak beradaptasi selama perawata dirumah sakit. Kegiatan
bermain akan memberikan stimulasi perkembangan motoric halus,
kasar, personal social dan bahasa pada anak.kegiatan bermain akan
menimbulkan perasaan relaks pada anak dan meminimalkan
kebosanan selama perawatan. Anak dengan bermain diharapkan dapat
mengekspresikan kekreatifan dan perasaan (Dennis, 2012).
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tumbuh kembang anak sangat berpengaruh pada kreatifitas anak yang
terus berjalan sesuai tingkat usianya, hal ini harus diperhatikan oleh perawat
khususnya bagi anak-anak yang dirawat inap. Menjadi perhatian perawat
karena takutnya anak yang mengalami rawat inap akan menjadi bosan dan
tidak mau dirawat. Oleh karena itu Family Center care sangat baik jika dapat
diaplikasikan di Indonesia dan distandarkan seperti Negara-negara lainnya.
B. SARAN
Bagi perawat dan para mahasiswa keperawatan agar lebih berkreatifitas
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak-anak agar lebih
bersabar dan perhatian kepada anak-anak sehingga anak-anak tidak bosan
selama rawat di rumah sakit
14
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R., & Tomey, A.M. Nursing Theorist and Their Work Missouri:
Mosby,2006.
Ball, J. W., & Bindler, R. C. Pediatric Nursing: Caring for Children.(3rd ed)
. NewJersey: Prentice Hall, 2003.
https://id.scribd.com/document/370955979/Makalah-Family-Center-Care-1
15