Anda di halaman 1dari 16

CARING TERHADAP ANAK-ANAK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Oleh :
Alwi Jatnika (CKR0220083)
Anis Anisah (CKR0220087)
Dedeh Nurfadilah (CKR0220090)
Muhamad Azril pratama (CKR0220105)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI KESEHATAN KUNINGAN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga tugas makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan  banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan  pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih  banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 23 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
2.1 Konsep Caring...................................................................................................................................3
2.2 Filosofi Keperawatan Anak...............................................................................................................3
2.3 Prinsip Keperawatan Anak...............................................................................................................4
2.4 Peran Perawat Dalam Keperawatan Anak........................................................................................4
BAB III STUDI KASUS............................................................................................................................6
3.1 Penerapan Asuhan Keperawatan Anak Dengan Kasus Demam TIFOID Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari...........................................................6
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................................7
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................................7
4.2 Saran..................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara berfikir,merasa dan mempunyai
hubungan dengan sesama. Caring digambarkan sebagai moral ideal keperawatan, hal
tersebut meliputi keinginan untuk merawat,kesungguhan untuk merawat dan tindakan
merawat (caring). Tindakan meliputi komunikasi, tanggapan yang positif, dukungan, atau
interfensi fisik oleh perawat.
Caring juga dapat diartikan tindakan moral atas dasar kemanusiaansebagai suatu cerminan
perhatian perasaan,empati,dan kasih sayang kepada orang lain. Dalam keperawatan caring
adalah bagian inti penting terutama dalam praktik keperawatan. Perilaku caring meliputi:
kenyamanan,kasihsayang, kepedulian, perilaku koping, empati, tindakan
pemeliharaankesehatan, tindakan institusi kesehatan, perilaku menolong, dan perilaku
protektif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah “apa itu bagaimana caring dalam
keperawatan Anak ”.

1.3 Tujuan
1, Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui adanya hubungan perilaku caring perawat dengan
tingkat kecemasan anak usia pra sekolah yang mengalami hospitalisasi di bangsal.
2. Untuk mengetahui tingkat kecemasan anak usia sekolah selama di rawat dirawat di Rumah Sakit.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bahan penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai acuan melakukan aktivitas berikutnya
khususnya dalam hal penggunaan bahan pengawet ramah lingkungan dan alami. Bahan
penelitian ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para generasi muda
agar bisa lebih peduli lagi dengan SDA yang ternyata bisa dimanfaatkan menjadi
pengawet alami.
2. Bagi pengusaha, makalah ini diharapkan bisa memberikan gambaran rinci terhadap
pemasaran produk sehingga penjualan pun bisa ditingkatkan. Bagi peneliti, makala
diharapkan bisa dijadikan dan dikembangkan menjadi skripsi yang lebih berkualitas
sehingga jadi jalan peneliti untuk lulus. Bagi peneliti selanjutnya, makalah diharapkan
bisa jadi referensi yang baik dan diperbaiki agar lebih sempurna.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Caring


Pengertian secara umum, caring dapat diartikan sebagai suatukemampuan untuk berdedikasi
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada,menunjukkan perhatian, perasaan empati pada
orang lain dan perasaan cintaatau sayang yang merupakan kehendak keperawatan. Caring
dianggap olehbanyak perawat sebagai aspek penting dalam keperawatan. (Leinenger, 1984)
mengemukakan bahwa care merupakan intisari keperawatandan karakteristik yang dominan,
khusus, serta tidak terpisah dalamkeperawatan.Sebagai perawatpenting dalam mengetahui
bagaimana klien menerimacaring dan pendekatan apa yang paling baik untuk melakukan
pelayanan.Biasanya klien mempunyai banyak presepsi yang berbeda mengenai caring
itusendiri. Contohnya, seorang perawat yang mempunyai rasa caring yang tinggidisertai
dengan etika yang baik akan merawat pasien dengan pendekatan yangbaik pula, ketika
masuk ke ruang perawatan, kemudian memeriksa keadaanpasien dengan tensimeter dan
termometer, lalu ditanya keluhannya danmelakukan pendekatan dengan memberi salam
tanpa duduk dan menyentuhpasien, perawat bertanya keadaan pasien lalu kemudian pergi.
Terlihatkepedulian dan keramahan dari perawat yang memang dibutuhkan oleh seorang
pasien.

2.2 Filosofi Keperawatan Anak


Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami  bahwa
semua asuhan Keperawatan anak harus berpusat pada keluarga ( family center care ) dan
mencegah terjadinya trauma ( atraumatik care ). Family center care (  perawatan berfokus
pada keluarga ) merupakan unsur penting dalam perawatan anak karena anak merupakan
bagian dari anggota keluarga, sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan
keluarga. Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau
sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan
anak (Hidayat, 2005)
Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang ditujukan
kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan
dampak dari setiap tindakan yg diberikan. Prinsip dari atraumatic care adalah menurunkan
dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua
dalam mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan mengurangi cedera ( injury ) dan
nyeri (dampakpsikologis), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan
fisik (Hidayat, 2005)

2
2.3 Prinsip Keperawatan Anak
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak
(Nelson, 2000) adalah :
1. Anak bukan miniatur orang dewasa
2. Anak sebagai individu unik dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap  perkembangan
3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat
kesehatan bukan mengobati anak sakit
4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan
anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep
anak
5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah,
mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses
keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal )
6. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi / kematangan
7. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

2.4 Peran Perawat Dalam Keperawatan Anak


1. Pemberi perawatan.
Peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada
individu,keluarga kelompok atau masyarakat sesuai dengan masalah yang terjadi
mulaidari masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks. Contoh peran
perawat sebagai pemberi perawatan adalah peran ketika perawat memenuhikebutuhan
dasar seperti memberi makan, membantu pasien melakukan ambulasidini.
2. Sebagai Advocat keluarga.
Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dankeluarga
dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanandan informasi
yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent)atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepadanya. Peran perawat sebagaiadvocate keluarga dapat
ditunjukkan dengan memberikan penjelasan tentang prosedur operasi yang akan
dilakukan sebelum pasien melakukan operasi.
3. Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmukeperawatan
kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya.Salah satu aspek
yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan
tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat harus
bisa berperan sebagai pendidik bagiindividu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Memberi penyuluhan kesehatantentang penanganan diare merupakan salah satu contoh
peran perawat sebagai pendidik ( health educator )
4. Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klienterhadap
keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakandasar dalam
perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepadaindividu, keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan

3
masalah difokuskan pada; masalahkeperawatan, mengubah perilaku hidup sehat
(perubahan pola interaksi).
5. Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain
berupayamengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar
pendapatterhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan
keahliandan keterampilan dari berbagai professional pemberi palayanan
kesehatan.Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
dietyang tepat pada anak dengan nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi
dengandokter untuk menentukan dosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik
padaanak yang menderita infeksi.
6. Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam
ilmukeperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap
terhadaprangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui
penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan evalusai,
mengukurkemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas
tindakanyang telah diberikan. Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan
oranglain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan danaspirasi
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawatdituntut untuk
selalu mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa ataumedia informasi lain
dari berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka
mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan
(Sacharin, 2000)

2.5 Paradigma Keperawatan Anak


1)Manusia (Anak)

Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satusasaran dalam pelayanan
keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanankeperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh
kembangnya, anak dikelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu

a. Bayi : 0 – 1 th
b. Toddler : 1– 2,5 th
c. Pra Sekolah : 2,5 – 5 th
d. Sekolah : 5 – 11 th
e. Remaja : 11 – 18 th

Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orangdewasa dan anak
sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik,dimana secara fisik anak memiliki
organ yang belum matur sepenuhnya. Sebagaicontoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih
banyak berupa tulang rawan,sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras. Proses
fisiologis jugamengalami perbedaan, kemampuan anak dalam membentuk zat penangkal anti
peradarangan belum sempurna sehingga daya tahan tubuhnya masih rentan dan mudah terserang
penyakit. Pada aspek kognitif, kemampuan berfikir anak sertatanggapan terhadap pengalaman masa

4
lalu sangat berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di rawat akan
di rekam sebagai suatutrauma, sehingga pelayanan keperawatan harus meminimalisasi dampak
traumatisanak (Nelson, 2000).

2)Konsep Sehat Sakit

Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik,mental, sosial, dan
tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau cacat. Konsepsehat & sakit merupakan suatu
spektrum yang lebar & setiap waktu kesehatanseseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan
hasil interaksi yang terjadidengan kekuatan yang mengganggunya.

3)Lingkungan

Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakitserta status
kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan berupa lingkungan Internal dan
lingkungan external. Lingkungan Internal yangmempengaruhi kesehatan seperti tahap
perkembangan, latar belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, faktor emosional, dan
spiritual. Sedangkanlingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan antara lain
keluarga,sosial ekonomi, budaya (Nelson, 2000).

4) Keperawatan

Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi biologi, psikologis,
social dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga,masyarakat dan kelompok khusus yang
mengutamakan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi
sehat maupun sakit.Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan
sasarandalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhankeperawatan
harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memilikikebutuhan tersendiri sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangannya (Nelson,2000)

2.6 Lingkup Praktek Keperawatan Anak


Lingkup praktek keperawatan anak merupakan batasan asuhan keperawatanyang diberikan pada klien
anak usia 28 hari sampai usia 18 th atau BBL ( Bayi BaruLahir ) sampai usia 12 th. Sedangkan asuhan
keperawatan anak meliputi tumbanganak yang mencakup ASAH ( stimulasi mental ), ASIH ( Kasih
sayang ), ASUH ( pemenuhan kebutuhan fisik ) (Soetjiningsih, 1998)

2.7 membentuk Kecerdasan Moral Anak


Kecerdasan moral terbangun dari tujuh kebajikan utama, yaitu empati, hatinurani, kontrol diri, rasa
hormat, kebaikan hati, toleransi, dan keadilan. Tujuhkebajikan ini akan membantu anak menghadapi
tantangan dan tekanan etika yangtidak dapat dihindarkan dalam kehidupannya kelak.Tujuh kebajikan ini
juga akan melindungi anak agar tetap berada di jalan yang benar dan membantunya agar selalu
bermoral dalam bertindak. Semua kebajikantersebut dapat diajarkan, dicontohkan, disadarkan serta
didorong sehingga dapatdicapai anak (Borba, 2001). Berikut ketujuh kebajikan untuk membentuk moral
anak.

5
1)Kebajikan yang pertama, empati, merupakan inti emosi moral yang membantuanak memahami
perasaan orang lain. Kebajikan ini membuatnya menjadi pekaterhadap kebutuhan dan perasan orang
lain, mendorongnya menolong orang yangkesusahan atau kesakitan, serta menuntutnya
memperlakukan orang dengan kasihsayang. Emosi moral yang kuat mendorong anak bertindak benar
karena ia bisamelihat kesusahan oranglain sehingga mencegahnya melakukan tindakan yangdapat
melukai orang lain

2) Kebajikan yang kedua, hati nurani, adalah suara hati yang membatu anak memilih jalan yang benar
daripada jalan yan salah serta tetap berada di jalur yang bermoral,membuat dirinya merasa bersalah
ketika menyimpang dari jalur yang semestinya.Kebajikan ini membentengi anak dari pengaruh buruk
dan membantunya mampu bertindak benar meski tergoda untuk melakukan hal yang sebaliknya.
Kebajikanini merupakan fondasi bagi perkembangan sifat jujur, tanggung jawab danintegritas diri yang
tinggi.

3)Kebajikan ketiga, kontrol diri, membantu anak menahan dorongan dari dalamdirinya dan berpikir
sebelum bertindak, sehingga ia melakukan hal yang benar,dan kecil kemungkinan melakukan tindakan
yang akan menimbulkan akibat buruk. Kebajikan ini membantu anak menjadi mandiri karena ia tahu
bahwadirinya bisa mengendalikan tindakannya sendiri. Sifat ini membangkitkan sikapmurah dan baik
hati karena anak mampu menyingkirkan keinginan memuaskandiri serta merangsang kesadaran
mementingkan keperluan orang lain.

4.)Kebajikan ke-empat, rasa hormat, mendorong anak bersikap baik danmenghormati orang lain.
Kebajikan ini mengarahkan anak memperlakukan oranglain sebagaimana orang lain memperlakukan
dirinya, sehingga mencegah anak bertindak kasar, tidak adil, dan bersikap memusuhi. Jika anak terbiasa
bersikaphormat pada orang lain, ia akan memperhatikan hak-hak serta perasaan orang lain.Akibatnya, ia
juga akan menghormati dirinya sendiri.

5) Kebajikan kelima, kebaikan hati, membantu anak mempu menunjukkankepeduliannya terhadap


kesejahteraan dan perasaan orang lain. Denganmengembangkan kebajikan ini, anak lebih belas kasih
dan tidak terlalumemikirkan diri sendiri, serta menyadari perbuatan baik sebagai tindakan yang benar.
Kebaikan hati membuat anak lebih banyak memikirkan kebutuhan oranglain, menunjukka kepedulian,
memberi bantuan kepada yang memerlukan, sertamelindungi mereka yang kesulitan atau kesakitan.

6)Kebajikan keenam, toleransi, membuat anak mampu menghargai perbedaankualitas dalam diri orang
lain, membuka diri terhadap pandangan dan keyakinan baru, dan menghargai orang lain tanpa
membedakan suku, gender, penampilan, budaya, kepercayaan, kemampuan atau orientasi seksual.
Kebajikan ini membuatanak memperlakukan orang lain dengan baik dan penuh pengertian, menentang
permusuhanm kekejaman, kefanatikan, serta menghargai orang-orang berdasarkan karakter mereka.

7)Kebajikan ketujuh, keadilan, menuntut anak agar memperlakukan orang laindengan baik, tidak
memihak, dan adil, sehingga ia mematuhi aturan, mau bergiliran dan berbagi, serta mendengar semua
pihak secara terbuka sebelummemberi penilaian apapun. Karena kebajikan ini meningkatkan kepekaan
moralanak, ia pun akan terdorong membela pihak yang diperlakukan secara tidak adildan menuntut

6
agar semua orang diperlakukan setara, tanpa memandang suku, bangsa, budaya, status ekonomi,
kemampuan, atau keyakinan.

2.8 Family Centered Cere


1. Definisi
Perlukah orang tua terlibat dalam merawat anak saat anaknya sedang dirawat?Tentu harus
terlibat. Mengapa harus melibatkan orang tua? Karena anak tidak bisa jauhdari orang tua dan
orang tua mempunyai sumberdaya yang bisa membantu penyembuhananak sehingga keluarga
sangat penting dilibatkan dalam perawatan, dimana istilahnyaadalah family centered care.
Family Centered Care(FCC) atau perawatan yang berpusat pada keluarga didefinisikan sebagai
filosofi perawatan berpusat pada keluarga, mengakuikeluarga sebagai konstanta dalam
kehidupan anak. Family Centered Care meyakiniadanya dukungan individu, menghormati,
mendorong dan meningkatkan kekuatan dankompetensi keluarga. Intervensi keperawatan
dengan menggunakan pendekatan familycentered care menekankan bahwa pembuatan
kebijakan, perencanaan program perawatan, perancangan fasilitas kesehatan, dan interaksi
sehari-hari antara klien dengantenaga kesehatan harus melibatkan keluarga. Keluarga diberikan
kewenangan untukterlibat dalam perawatan klien, yang berarti keluarga dengan latar belakang
pengalaman,keahlian dan kompetensi keluarga memberikan manfaat positif dalam perawatan
anak.Memberikan kewenangan kepada keluarga berarti membuka jalan bagi keluarga
untukmengetahui kekuatan, kemampuan keluarga dalam merawat anak.
2. Manfaat Penerapan Family Centered Care(FCC)
Manfaat penerapan family centered care adalah sebagai berikut:
1. Hubungan tenaga kesehatan dengan keluarga semakin menguat dalammeningkatkan
kesehatan dan perkembangan setiap anak.
2. Meningkatkan pengambilan keputusan klinis berdasarkan informasiyang lebih baik dan
proses kolaborasi.
3. Membuat dan mengembangkan tindak lanjut rencana perawatan berkolaborasi dengan
keluarga.
4. Meningkatkan pemahaman tentang kekuatan yang dimiliki keluarga dankapasitas
pemberi pelayanan.
5. Penggunaan sumber-sumber pelayanan kesehatan dan waktu tenaga profesional lebih
efisien dan efektif (mengoptimalkan manajemen perawatan di rumah, mengurangi
kunjungan ke unit gawat darurat ataurumah sakit jika tidak perlu, lebih efektif dalam
menggunakan cara
6. Mengembangkan komunikasi antara anggota tim kesehatan.
7. Persaingan pemasaran pelayanan kesehatan kompetitif.
8. Meningkatkan lingkungan pembelajaran untuk spesialis anak dantenaga profesi lainnya
dalam pelatihan-pelatihan.
9. Menciptakan lingkungan yang meningkatkan kepuasan profesional.
10. Mempertinggi kepuasan anak dan keluarga atas pelayanan kesehatan yangditerima.
3. Elemen-elemen Family Centered Care (FCC)

7
Dalam family centered care kebutuhan semua anggota keluargatidak hanya harus
dipertimbangkan, dengan mengacu pada elemen penting family centered care yang meliputi:
a. Memasukkan pemahaman ke dalam kebijakan dan praktik bahwakeluarga bersifat
konstan dalam kehidupan anak, sementara sistem pelayanan dari personal pendukung
di dalam sistem tersebut berubah-rubah.
b. Memfasilitasi kolaborasi keluarga/profesional pada semua tingkat pelayanan
keperawatan di rumah sakit, rumah, dan di masyarakat.Perawatan anak secara
individual, pengembangan implementasi danevaluasi program serta pembentukan
kebijakan.
c. Saling bertukar informasi yang lengkap dan jelas antara anggota keluargadan
profesional dalam hal dukungan tentang cara yang supportif di setiap saat.
d. Menggabungkan pemahaman dan penghormatan terhadapkeanekaragaman budaya,
kekuatan dan individualitas di dalam dandiantara seluruh keluarga termasuk
keanekaragaman suku, ras, spiritual,sosial, ekonomi, bidang pendidikan dan geografi ke
dalam kebijakan praktik.
e. Mengenali dan menghormati metode koping yang berbeda danmenerapkan program
dan kebijakan menyeluruh yang menyediakan pelayanan perkembangan, pendidikan,
emosi, lingkungan dan dukungankeuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang
berbeda-beda.
f. Mendorong dan memfasilitasi dukungan dan jaringan kerja samakeluarga dengan
keluarga.
g. Menetapkan bahwa rumah, rumah sakit, dan pelayanan masyarakat dansistem
pendukung untuk anak-anak yang memerlukan pelayanankesehatan khusus dan
keluarganya bersifat fleksibel, dapat diakses, dankomprehensif dalam menjawab
pemenuhan kebutuhan keluarga yang berbeda sesuai yang diperlukan.
h. Menghargai keluarga sebagai keluarga, dan anak-anak sebagai anak-anak, mengakui
bahwa mereka memiliki beragam kekuatan, perhatian,emosi dan cita-cita yang melebihi
kebutuhan mereka untuk mendapatkanlayanan dan dukungan kesehatan serta
perkembangan khususnya.
4. Prinsip-prinsip Family Centered Care (FCC)
Beberapa prinsip Family Centered Care meliputi:
a. Menghormati setiap anak dan keluarganya
Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anakmenghormati anak dan
keluarga sebagai subjek perawatan. Perawatmenghormati anak dan keluarga memiliki
pilihan yang terbaik bagi perawatan mereka. Menghargai perbedaan suku, budaya,
sosial,ekonomi, agama, dan pengalaman tentang sehat sakit yang ada pada anakdan
keluarga. Perawat menghargai perbedaan suku, budaya, sosialekonomi, agama dan
pengalaman tentang sehat sakit anak dan keluargadalam memberikan asuhan
keperawatan. Pelayanan yang diberikanmengacu kepada standar asuhan keperawatan
dan diperlakukan sama pada semua pasien dan keluarga.

8
b. Mengenali dan memperkuat kelebihan yang ada pada anak dan keluarga.Mengkaji
kelebihan keluarga dan membantu mengembangkan kelebihankeluarga dalam proses
asuhan keperawatan pada klien
c. Mendukung dan memfasilitasi pilihan anak dan keluarga dalam memilih pelayanan
kesehatannya. Memberikan kesempatan kepada keluarga dan anak untuk memilih
fasilitas kesehatan yang sesuai untuk mereka,menghargai pilihan dan mendukung
keluarga
d. Menjamin pelayanan yang diperoleh anak dan keluarga sesuai dengankebutuhan,
keyakinan, nilai, dan budaya mereka. Memonitor pelayanankeperawatan yang diberikan
sesuai dengan kebutuhan, nilai, keyakinandan budaya pasien dan keluarga
e. Berbagi informasi secara jujur dan tidak bias dengan anak dan keluargasebagai cara
untuk memperkuat dan mendayagunakan anak dan keluargadalam meningkatkan
derajat kesehatan. Petugas kesehatan memberikaninformasi yang berguna bagi pasien
dan keluarga, dengan benar dan tidakmemihak. Informasi yang diberikan harus lengkap,
benar dan akurat.
f. Memberikan dan menjamin dukungan formal dan informal untuk anakdan
keluarga.Memfasilitasi pembentukan support grup untuk anak dankeluarga, melakukan
pendampingan kepada keluarga, menyediakanakses informasi support grup yang
tersedia dimasyarakat
g. Berkolaborasi dengan anak dan keluarga dalam penyusunan dan pengembangan
program perawatan anak di berbagai tingkat pelayanankesehatan. Melibatkan keluarga
dalam perencanaan program perawatananak, meminta pendapat dan ide keluarga
untuk pengembangan programyang akan dilakukan. Mendorong anak dan keluarga
untuk menemukankelebihan dan kekuatan yang dimiliki, membangun rasa percaya diri,
danmembuat pilihan dalam menentukan pelayanan kesehatan anak. Petugaskesehatan
berupaya meningkatkan rasa percaya diri keluarga denganmemberikan pengetahuan
yang keluarga butuhkan dalam perawatananak.

9
BAB III

STUDI KASUS

3.1 Penerapan Asuhan Keperawatan Anak Dengan Kasus Demam TIFOID Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Demam tifoid merupakan penyakit yang masih endemik di indonesia, di wilayah kerja
RSUD Kota Kendari masih banyak terdapat penderita demam tifoid dan korban banyak di
derita oleh anak-anak. Berdasarkan data yang diperoleh RSUD Kota Kendari diperoleh pada
tahun 2015 tercatat data penderita tifoid dan paratifoid sejumlah 206 kasus, pada tahun 2016
data penderita tifoid dan paratifoid meningkat dengan jumlah penderita sebanyak 273 kasus
dan diantaranya terdapat 73 penderita dengan usai 5-14 tahun Tanda dan gejala pada
penderita demam tifoid umumnya terjadi demam, gangguan saluran pencernaan seperti mual
muntah, hilangnya nafsu makan serta pada lidah nampak selaput putih yang menutupi
permukaan lidah. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengatasi gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak dengan penyakit demam tifoid. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui tingkat efektifitas dari terapi oral care dalam peningkatan nafsu makan
anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi akibat penyakit tifoid. Subjuek studi
kasus ini yakni anak usia sekolah (6-12 tahun) yang menderita demam tifoid dengan gejala
mual muntah dan penurunan nafsu makan. Hasil studi kasus yang diperoleh dengan
diberikannya terapi oral care 2 kali sehari selama 3 hari ditemukan hasil bahwa terjadi
peningkatan nafsu makan pada anak secara perlahan-lahan, hal ini dikarenakan kebersihan
mulut yang terjaga sehingga adanya rangsangan untuk makan dan merasakan makanan lebih
baik sehingga asupan menjadi meningkat . (Muh Irfan Saputra, 2018)

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Caring merupakan hal yang esensial bagi pertumbuhan, perkembangan dankeberlanjutan
hidup manusia.Caring merupakan perilaku yang assistif, supportif, danfasilitatif terhadap
atau bagi orang atau kelompok lain dengan kebutuhan tertentu(Kozier, 2004)
Kecerdasan moral terbangun dari tujuhkebajikan utama, yaitu empati, hati nurani, kontrol
diri, rasa hormat, kebaikanhati,toleransi, dan keadilan. Tujuh kebajikan ini akan membantu
anak menghadapitantangan dan tekanan etika yang tidak dapat dihindarkan dalam
kehidupannya kelak.

4.2 Saran
Dari kesimpulan diatas diharapkan kepada perawat ketika memberi asuhankeperawatan
kepada anak harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
a. Anak bukan miniatur orang dewasa
b. Anak sebagai individu unik dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan
c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan
derajatkesehatan bukan mengobati anak sakit
d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus padakesejahteraan
anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensifdalam memberikan askep
anak
e. Praktik keperawatan anak harus sesuai dengan moral (etik) & aspek hukum (legal)

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai