Anda di halaman 1dari 17

KONSEP CARING

Dosen Pengampu: Prestasianita Putri, S. Kep., Ns., M. Kep

Disusun Oleh kelompok 2:

1. Makhya Al Inayatul Iza (22102140)


2. Menik Ayu Puspitasari (22102141)
3. Moh. Rendy Windar Mulya Utomo (22102143)
4. Selfiana Herawati (22102160)
5. Sely Tri Wahyuni (22102162)

UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2022/2023
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................. 5
2.1 Definisi Caring ........................................................................................... 5
2.2 Teori caring menurut para ahli .................................................................... 6
2.3 Pengaplikasian Caring Dalam Kehidupan Sehari-hari. .............................. 11
BAB III ............................................................................................................. 15
PENUTUP ........................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 15
3.2 Saran ........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Caring digambarkan sebagai moral ideal keperawatan, yaitu keinginan
dalam memberikan perawatan yang tulus, kesungguhan untuk merawat, dan
tindakan merawat (caring). Tindakan caring meliputi komunikasi yang efektif
dan terapeutik, selalu memberikan tanggapan yang positif pada orang lain,
membeikan support atau dukungan, juga memberikan intervensi sesuai harapan
dan terstandar (UU Keperawatan no 38 tahun 2014).
Caring merupakan ideal moral keperawatan yang dalam penerapannya pada
klien diperlukan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, keahlian, empati,
komunikasi, kompetensi klinik, keahlian teknik dan ketrampilan interpersonal
perawat, serta rasa tanggung jawab. Konsep Caring dapat dianggap sebagai
konsep yang abstrak, dengan demikian memupuk sikap caring pada mahasiswa
keperawatan sangat penting, caring tidak cukup untuk diajarkan namun lebih
dari itu harus ditanamkan melalui perilaku mahasiswa keperawatan.
Nilai-nilai yang diyakini harus dimiliki oleh seorang perawat professional,
seperti kejujuran, ketulusan dan keikhlasan dalam memberikan pelayanan,
keramahan, sopan santun, tanggungjawab, empati, harus ditanamkan pada calon
perawat atau pada mahasiswa yang sedang menempuh studi di pendidikan
keperawatan dalam keseharian, sehingga caring akan menjadi pola perilaku
mahasiswa keperawatan. Pendidikan keperawatan harus dapat memberikan
model yang terbaik terkait perilaku caring pada mahasiswanya, agar mahasiswa
dapat mengadopsi perilaku caring tersebut dengan benar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi caring?
2. Bagaimana teori caring menurut para ahli?
3. Bagaimana pengaplikasian caring dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi caring
2. Untuk mengetahui caring menurut para ahli
3. Untuk mengaplikasikan caring dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Caring
Secara bahasa caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi. Suatu sikap hormat dan menghargai orang lain.
Caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan
orang, berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan, perilaku kepada
individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan
aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dankualitas kehidupan
manusia.

Caring adalah sentral untuk praktek keperawatan karena caring merupakan


suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih
meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Penerapan perilaku caring akan
berdampak pada kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan (Barsford dan
Slevin, 2006:Muhlisin dan Burhanudin,2008).

Caring adalah sebagai jenis hubungan yang diperlukan antara pemberi dan
pemenerima asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan melindungi pasien, yang
nantinya akan mempengaruhi kemampuan pasien untuk sembuh. Caring dalam
keperawatan adalah fenomena transcultural dimana perawat berinteraksi dengan
klien, staf, dan kelompok lain. Caring bukan semata-mata perilaku tetapi cara yang
memiliki makna dan motivasi tindakan ( Watson, 2006; Tommey dan Alligood,
2006).

Caring merupakan peran perawat dalam menempatkan proses becoming,


artinya perawat tidak hanya memberikan tindakan dan pengobatan medis, tetapi
merupakan mitra dalam membantu klien dekat dengan tujuannya (well being) yang
bertujuan untuk membantu klien mencapai kesehatan dan kesejahteraan. Caring
merupakan cara perawat memelihara bubungan yang bernilai dengan pasien agar
mereka merasakan komitmen dan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
(Swanson; livianita, 2015).

2.2 Teori caring menurut para ahli


Dalam caring ada beberapa teori yang dijelaskan oleh beberapa ahli. Ada
beberapa teori yang bisa kita pelajari, sebagai berikut:

1. Kristen Swanson
Teori yang dikembangkan Swanson bedasarkan Studi perinatal
tentang pengalaman para wanita yang mengalami keguguran, studi kedua
pada orangtua dan para profesional kesehatan sebagai caregiver di ruang
newborn intensive care unit (NICU), dan kelompok calon Ibu dengan risiko
tinggi. Teori ini menekankan bahwa tujuan keperawatan adalah
mempromosikan kesejahteraan orang lain. Difokuskan pada:
1) Knowing
Memahami pengalaman hidup klien dengan
mengesampingkan asumsi perawat dalam mengetahui
kebutuhan klien, menggali informasi klien secara detail,
sensitif terhadap petunjuk verbal dan nonverbal. Dengan
subdimensi, Avoiding assumptions (menghindari asumsi)
Assessing throughly (melakukan pengkajian menyeluruh
meliputi bio, psiko, sosial, spiritual dan kultural)
Seeking clues (menggali informasi secara mendalam)
Centering on the one cared for (berfokus pada klien dalam
melakukan asuhan keperawatan).
2) Being With
Keberadaan atau kehadiran, tidak hanya secara fisik,
tetapi juga komunikasi, berbagi perasaan tanpa beban dan
secara emosional bersama dengan klien menawarkan
dukungan, kenyamanan, pemantauan dan mengurangi
intensitas perasaan yang tidak diinginkan.Perawat dapat
menghadirkan emosi dan berbagi perasaan tanpa ada batasan
penghalang dalam hal ini dapat diharapkan merasakan
sesuatu yang ada disekelilingnya, bekerja dengan sepenuh
hati atau ikhlas. Dengan subdimensi, Non burdening
kerjasama tanpa memaksakan kehendak, Enduring with:
komitmen dengan klien meningkatkan kesehatan klien,
Convering availability: bersedia membantu klien dg tujuan
kesejahteraan klien, Sharing feelings berbagi pengalaman
tentang kesehatan
3) Doing For
Melakukan tindakan atau mengerjakan suatu
keterampilan yang berhubungan dengan praktik
keperawatan.
Praktik keperawatan didasarkan pada evidence based atau
berdasarkan data yang ada untuk mengantisipasi kebutuhan
dan kenyamanan klien serta mencegah kejadian yang tidak
diinginkan dengan cara meningkatkan kedisiplinan dan
ketelitian. Dengan subdimensi, Comforting: memberikan
kenyamanan pada klien, Anticipating: dalam melakukan
Tindakan meminta persetujuan klien, Preserving dignity:
menjaga martabat klien, Performing competenly, Protecting:
melindungi hak klien.
4) Enabling
Faktor pemungkin berupa empowerment atau
pemberdayaan, dimana perawat memfasilitasi perubahan
hidup dan kejadian yang tidak familiar yang dirasakan oleh
klien, seperti memfokuskan klien pada kejadian yang
dialami, memberi informasi dengan komunikasi yang baik,
mencoba cara penyelesaian masalah, memberi dukungan,
memvalidasi perasaan klien, memperbaharui alternatif
tindakan yang dapat diberikan, berpikir positif serta mampu
memberikan umpan balik kepada klien pada saat
berkomunikasi. Dengan subdimensi, Validating
memvalidasi semu tindakan yang telah dilakukan,
Informing; memberikan informasi, Feedback, Supporting
perawat memberikan dukungan kepada kien dalam mencapai
kesejahteraan, Helping patients to focus generate
alternatives: membantu klien untuk fokus dan membuat
alternatif,
5) Maintaining belief

Kepekaan diri terhadap harapan yang diinginkan oleh


orang lain atau membangun harapan.
Tujuan dari maintaining belief adalah memungkinkan orang
lain terbantu dalam batas-batas kehidupan sehingga mampu
menemukan makna dan mempertahankan sikap yang penuh
harapan, karena memelihara dan mempertahankan
keyakinan nilai hidup seseorang adalah dasar caring dalam
praktik keperawatan. Dengan subdimensi, Believing in:
menanggapi dan percaya perasaan klien. Helping to find
meaning: menemukan makna yg dialami klien shq
merasakan bahwa semua org dpt mengalami. Maintaining
realistic optimism: optimisme dan harapan pada klien secara
realistic. Offering a hope-filled attitude: perilaku peduli dg
kontak mata sentuhan, dll. Going the distance: kepercayaan
klien thp perawat dan hub profesional

2. Jean Watson
Teori human caring: teori jean watson : “human science Ang human
care” watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada
caratife faktor yang bermula dari perspektif humanistik yang
dikombinasikan dengan pengetahuan ilmiah. Didalam interaksi manusia
transpersonal, perawat menggunakan sepuluh faktor perawatan sebagai
pedoman dalam interaksi perawat-klien yang didasarkan pada kepekaan
terhadap diri dan orang lain. 10 factor Carative
1. Sistem nilai humanistik dan altruistik (mengutamakan kepentingan
orang lain). Perilaku ini dapat tercermin dalam sikap menghormati,
menghargai dan menerapkan nilai kebaikan, empati, cinta terhadap
diri dan orang lain,
Bentuk nyata perilaku

1) mengenali nama pasien


2) mengenali kelebihan dan karakteristik pasien
3) memanggil klien dengan nama yang disenangi

2. Kejujuran dan harapan.


Kepercayaan dan harapan dibutuhkan untuk peningkatan Kesehatan
klien. Bentuk nyata :
1) Memberikan harapan realistis
2) Memotivasi untuk menghadapi penyakit
3) Mendorong untuk menerima pengobatan

3. Sensitifitas pada pribadi seseorang dan orang lain.


Bentuk nyata:
1) Empati dan mampu menempatkan pada posisi klien
2) Prihatin atas penderitaan yang diungkapkan oleh klien
3) Dapat mengendalikan perasaan Ketika pasien bersikap kasar

4. Rasa tolong menolong-Saling percaya, hubungan antar sesama


manusia.
Bentuk nyata:
1) Memperkenalkan diri kpd pasien saat awal pertemuan
2) Membuat kontrak dengan pasien saat berkomunikasi
3) Meyakinkan pasien perawat akan hadir untuk menolong dan
memberikan bantuan saat dibutuhkan.

5. Mengekspresikan perasaan positif dan negatif.


Perawat dapat membantu pasien untuk bersikap realistis thp
pikiran dan perasaan sesuai kondisi yang dialami. Perilaku yang
diperlihatkan:
1) perawat mampu menjadi pendengar yang aktif dgcara mendengar
keluhan pasien dengan sabar.
2) Mendengarkan ekspresi perasaan klien tentang keinginan untuk
sembuh.
3) Memotivasi pasien untuk mengungkapkan perasaannya baik
positif maupun negative serta kekuatannya.

6. Proses pemecahan masalah keperawatan yang kreatif.


Perawat meampu mengambil keputusan secara kreatif
dengan menggunakan Metode pemecahan masalah ilmiah dan
sistematis. Menggunakan proses pemecahan masalah yang dalam
menyelesaikan masalah klien.
Bentuknyata: penggunaan proses asuhan keperawatan sistematis.

7. Proses belajar mengajar transpersonal.


Bentuk nyata:
1) menjelaskan setiap keluhan pasien secara rasional.
2) menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan Meningkatkan
proses pembelajaran.
3) menunjukkan situasi yang bermanfaat bagi pasien dalam
memahami proses penyakit.
8. Lingkungan fisik, social, spiritual dan mental yang supportif,
protektif, dan korektif.
Menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan
Kesehatan,
Contoh Tindakan
1) menyetujui keinginan pasien untuk bertemu pemuka agama.
2) bersedia menghubungi keluarga/teman yang sangat diharapkan.
3) kebersihan lingkungan.
4) Kemanaan lingkungan.

9. Pertolongan dalam memenuhi kebutuhan manusia.


Bentuk Nyata:
1) menghargai privasi pasien saat memenuhi kebutuhannya, missal
mandi.
2) menunjukkan bahwasanya klien memang pantas untuk dihormati
dan dihargai.
3) bersedia memenuhi kebutuhan klien dengan ikhlas.

10. Kekuatan spiritual – fenomenologikal - eksistensial (Watson,


1979/1985).
Bentuk nyata:
1) memberikan kesempatan pada klien untuk melakukan hal yang
bersifat ritual proses penyembuhan.
2) memotivasi untuk berserah diri pada Tuhan Yang Maha Esa.
3) menyiapkan pasien dan keluarga Ketika menghadapi fase
berduka.

2.3 Pengaplikasian Caring Dalam Kehidupan Sehari-hari.


Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien/manusia/person
merupakan pusat/sentral asuhan keperawatan dan “CARE” sebagai
dasar/landasan dalam praktik/asuhan keperawatan (Nursalam, 2014).
Keunggulan perawat adalah Perilaku Caringnya dan ini sudah dikenal sejak
diakuinya profesi perawat di dunia bahwa salah satu yang harus dimiliki
seorang perawat adalah “Mother Insting” atau jiwa keibuan yang memiliki
kepedulian seperti seorang ibu yang merawat anaknya (tidak perlu saya
gambarkan lagi tentang jiwa keibuan ini, lihatlah ibu anda saat merawat
anda dan harapanya perawat saat merawat klien/pasien jiwanya seperti
seorang ibu yang merawat anaknya). Caring adalah esensi dari keperawatan
yang membedakan dengan profesi lain dan mendominasi serta
mempersatukan dan menjiwai tindakan keperawatan.
Sebagai unggulan dari seorang perawat tentunya Perilaku Caring
menjadi dasar dan wajib untuk diterapkan pada pelayanan keperawatan baik
dalam rumah sakit, klinik, rumah perawatan, dll. Berikut contoh kecil
aplikasi perilaku caring perawat untuk diri sendiri maupun saat memberikan
asuhan keperawatan pada klien dan bagi keluarga yang dapat meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan dan keselamatan klien yang tentunya
diharapkan dapat membantu kesembuhan klien.

1. Individu
 Tidak mudah puas dengan apa yang saya dapat sekarang.
 Belajar dari hal kecil seperti memperhatikan tingkah laku orang
Lain.
 Berusaha untuk menyapa orang lain agar dapat menambah teman
dan belajar memahami karakter orang lain.
 Melihat orang lain yang lebih sukses dari kita untuk membuat kita
termotivasi untuk maju
 Mencoba untuk melakukan komunikasi intensive dengan orang
tua (mengirimkan SMS minimal 1 kali sehari).
 Mulai menghargai apa yang telah saya lakukan hari ini. Hasil
yang baik kita syukuri, hasil yang jelek harus dapat menerima
dengan ikhlas dan dijadikan pelajaran untuk menjadi lebih baik.
 Mencoba untuk sharing dengan keluarga dan teman atas masalah
yang dihadapi.
 Menyapa teman saat bertemu misalnya menanyakan kabar hari ini.
 Bersalaman dan tersenyum dengan orang yang ditemui.
 Bekerja sama dengan teman dalam mengerjakan tugas,
memberikan perhatian, dan jujur.

2. Pelayanan Keperawatan

 Perawat memperkenalkan diri saat pertama kali kontak dengan klien


 Selalu tersenyum saat kontak dengan klien.
 Perawat Memiliki rasa empati (menolong klien misalnya dalam
menghilangkan rasa sakit).
 Perawat menunjukan perhatian kepada klien (misalnya menyakan
keadaan/keluhan yang dirasakan).
 Perawat selalu melibatkan keluarga klien dalam proses kesembuhan
klien.
 Perawat melakukan pengkajian secara menyeluruh (pengkajian yang
holistik/bio-psiko-sosio-spritual-kultural).
 Perawat memiliki pendekatan yang konsisiten pada klien.
 Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan kemampuan yang
kompeten.
 Perawat mendengar keluhan, perasaan, dan masukan dari klien.
 Perawat menunjukan sikap sabar dalam melakukan proses
keperawatan pada klien.
 Perawat memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien.
 Perawat menyarankan kepada klien bila ada kesulitan/menemui
masalah segera menghubungi perawat.
 Perawat melakukan tindakan sesuai SPO.
 Perawat menghormati hak-hak klien.
 Perawat membantu klien dan memberikan kesempatan untuk
memandirikan klien dalam mengatasi masalah.
 Perawat memberikan motivasi klien untuk selalu berpikir positif
tentang kondisi sakitnya.
 Perawat mengajarkan cara untuk merawat diri sendiri jika itu
memungkinkan untuk dilakukan oleh klien.
 Perawat mendiskusikan kondisi klien dan memberikan umpan balik
pada klien.

3. Caring yang dibuttuhkan Keluarga


 Bersikap Jujur.
 Mengadvokasi pilihan perawatan klien.
 Memberikan penjelasan yang lengkap dan jelas.
 Selalu memberikan informasi pada anggota keluarga.
 Memperlihatkan ketertarikan dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan jawaban yang jujur
 Menyediakan layanan gawat darurat
 Menyediakan dan mengatur privasi klien
 Meyakinkan klien bahwa layanan keperawatan akan selalu
tersedia
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Caring merupakan sikap peduli, menghormati dan menghargai orang lain,
artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan – kesukaan seseorang dan
bagaimana seseorang berfikir dan bertindak. Memberikan asuhan (Caring) secara
sederhana tidak hanya sebuah perasaan emosional atau tingkah laku sederhana,
karena caring merupakan kepedulian untuk mencapai perawatan yang lebih baik,
perilaku caring bertujuan dan berfungsi membangun struktur sosial, pandangan
hidup dan nilai kultur setiap orang yg berbeda pada satu tempat. Pada dasarnya
tujuan caring adalah agar perilaku perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan dan
menjaga/mengabadikan rasa kemanusiaan. Kesimpulan dari teori yang
dikembangkan oleh 2 tokoh Watson dan Swanson berikut ini :

A. Swanson

Terdapat lima konsep yang mendasari caring yaitu maintaining belief, knowing,
being with, doing for, enabling.

Menurut Swanson, perawat tidak hanya memberikan tindakan dan pengobatan


medis, tetapi juga merupakan mitra dalam membantu klien lebih dekat dengan
tujuannya (well-being) yang bertujuan untuk membantu klien mencapai kesehatan
dan kesejahteraan.

B. Watson

Teori Jean Watson dikenal dengan teori caring. Caring adalah manifestasi dari
perhatian kepada orang lain, berpusat pada orang, menghormati harga diri dan
kemanusiaan, komitmen untuk mencegah terjadinya status yang memburuk,
memberi perhatian dan konsen, dan menghormati orang lain.

Penerapan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada pelayanan kesehatan,


seperti;
 Perawat memperkenalkan diri saat pertama kali kontak dengan klien
 Perawat Memiliki rasa empati (menolong klien misalnya dalam
menghilangkan rasa sakit)
 Perawat menunjukan perhatian kepada klien (misalnya menyakan
keadaan/keluhan yang dirasakan)
 Perawat selalu melibatkan keluarga klien dalam proses kesembuhan klien
 Perawat mendengar keluhan, perasaan, dan masukan dari klien
 Perawat menunjukan sikap sabar dalam melakukan proses keperawatan
pada klien.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu, mohon di berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam menerapkan
perilaku caring. Konsep caring tidak hanya untuk perawat tetapi bisa dilakukan dari
diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Kusnanto. 2019. "Perilaku Caring Perawat Profesional".


https://respository.unair.ac.id, diakses pada 10 Desember 2022.

Mia, Magareta Aji Saputri. 2009. Persepsi pasien tentang perilaku caring

perawat. Jurnal penelitian. http://eprints..ac.id/10596/1/doc. diakses pada 10

Desember 2022.

Novieastari, E. 2009. Perilaku Caring dalam Pemberian Asuhan Keperawatan.

UI, Jakarta. Available from: hhtp://ebursa.depdiknas.go.id/. Diakses pada


10 Desember 2022.

Watson, J. 2007. Theory of Human Caring, Danish Clinical Nursing Journal.

Available from www.uchsc.edu/nursing/caring. Diakses pada 10 Desember

2022.

Anda mungkin juga menyukai