Definisi
Kanker Kolorektal
KLASIFIKASI
KANKER
KOLOREKTAL Patofisiologi
• Adenokarsinoma (95 %) Kanker Kolorektal
• Epiteloma
•
•
Karsinoma sel skuamosa
Sarkoma
???
• Limfoma
• Leiomiosarkoma
• Melanoma
3/10/2020
Tahap A Tahap B1
Gejala Berdasarkan Tahap B2 Tahap C1
Perubahan defekasi, darah Penurunan berat badan, Lesi sisi kanan: Nyeri dangkal, darah merah
gelap pada feses, lemah anemia, dll.
dalam feses, nyeri abdomen, keletihan, penurunan kesehatan 5 6
anoreksia, flatulens, dan umum. Lesi sisi kiri: Perubahan defekasi, kram,
nyeri, dll.
tidak dapat mencerna
makanan. Transversum: Massa teraba, obstruksi, dll.
Tahap C2 Tahap D
Rektal: Perubahan defekasi, perdarahan
merah terang, nyeri hebat, dll.
Tumor B2 dengan Tumor metastase menjauh
metastase ke kelenjar
limfe regional
Penatalaksanaan Medik
Kanker Kolorektal
1 2 3
Pembedahan Terapi radiasi Terapi kemoterapi
Ukuran tumor, lokasi, dan Sering pada pasien Kombinasi terapi obat.
metastasis tambahan dengan penetrasi tumor Dapat mengurangi
menentukan tipe dan luasnya mikroskopis luar, metastase
pembedahan keterlibatan kelenjar
getah bening, dan
ekstensi tumor langsung Radiasi Kemoterapi
ke dalam visera atau
perineum
3/10/2020
1
PENGKAJIAN Pengkajian
(+ analisa masalah)
2
DIAGNOSA Data Keperawatan
KEPERAWATAN
3 PERENCANAAN DOKUMENTASI
4 IMPLEMENTASI
5 EVALUASI
Pengkajian
Kanker Kolorektal
・
Pola Defekasi
Diare, konstipasi
・
Nyeri Abdomen
PQRST, apakah berhubungan dengan makan
atau defekasi Diagnosa
・
Perdarahan anus
Darah segar atau tidak
1. Konstipasi/diare Tujuan: 7. Berikan makanan sedikit 7. Makanan rendah serat dapat 2. Nyeri berhubungan Tujuan: 1. Kaji riwayat nyeri (PQRST). 1. Identifikasi data dasar untuk
tapi sering. menurunkan iritabilitas dan 2. Jelaskan pada mengevaluasi kebutuhan
berhubungan dengan Mempertahankan memberikan istirahat pada
dengan kompresi Kenyamanan pasien
8. Jelaskan untuk pasien/keluarga apa yang atau kefektifan intervensi.
lesi obstruksi, iritasi konsistensi atau pola usus bila terjadi diare. jaringan sekunder terpenuhi. diharapkan dari program 2. Ketidaknyamanan rentang
menghindari makanan
mukosa defekasi normal. tinggi lemak dan
8. Menimbulkan rangsangan akibat obstruksi. Kriteria hasil: terapi yang diberikan, luas adalah umum (nyeri
yang dapat meningkatkan
gastrointestinal dari Kriteria hasil: makanan tinggi serat. frekuensi defekasi, a. Nyeri hilang atau pembedahan, radiasi, insisi, kulit terbakar, nyeri
kemoterapi atau radiasi, a. Konsistensi feses terkontrol. kemoterapi. punggung bawah, sakit
9. Monitor hasil 9. Mengetahui
3. Berikan tindakan kepala) tergantung dari
malabsorbsi lemak, normal. pemeriksaan ketidakseimbangan elektrolit. b. Ekspresi wajah pasien kenyamanan dasar (reposisi, prosedur yang digunakan.
10. Mencegah dehidrasi,
tumor yang mensekresi b. Pola defekasi normal laboratorium: Elektrolit. rileks. gosok punggung, aktifitas 3. Meningkatkan relaksasi dan
mengencerkan agen
hormon 10. Berikan cairan intravena kemoterapi, sehingga c. Pasien dapat istirahat hiburan, seperti musik dan membantu memfokuskan
sesuai program terapi. menurunkan efek samping. dengan cukup. non televise. kembali perhatian.
11. Berikan terapi antidiare. 11. Menghentikan diare berat. 4. Anjurkan menggunakan 4. Memungkinkan pasien
12. Berikan pelunak feses: 12. Memudahkan defekasi. keterampilan manajemen berpartisipasi secara aktif
Laksatif, enema. nyeri (teknik relaksasi, dan meningkatkan rasa
visualisasi, bimbingan kontrol.
imajinasi, tertawa)
3/10/2020
2. Nyeri berhubungan Tujuan: 5. Jelaskan pada pasien agar 5. Dapat merangsang spasme 2. Nyeri berhubungan Tujuan: 11. Kolaborasi dalam 11. Menurunkan atau
menghindari minuman terlalu esophagus dan
dengan kompresi Kenyamanan pasien panas/dingin dan makanan dengan kompresi Kenyamanan pasien pemberian analgesik menghilangkan nyeri.
meningkatkan sekresi asam
jaringan sekunder terpenuhi. pedas. hidroksida. jaringan sekunder terpenuhi. sesuai program
akibat obstruksi. Kriteria hasil: 6. Jelaskan agar pasien akibat obstruksi. Kriteria hasil: pengobatan.
6. Dapat meningkatkan nyeri.
menghindari aktifitas yang
a. Nyeri hilang atau dapat meningkatkan nyeri.
7. Mencegah terjadinya refluks. a. Nyeri hilang atau
terkontrol. 7. Anjurkan duduk tegak selama 8. Mencegah terjadinya refluks. terkontrol.
1-4 jam setiap selesai makan. 9. Penggunaan antasida
b. Ekspresi wajah pasien berlebihan dapat
b. Ekspresi wajah pasien
8. Atur posisi tidur semifowler.
rileks. 9. Jelaskan agar pasien tidak menyebabkan peningkatan rileks.
c. Pasien dapat istirahat menggunakan antasida yang asam lambung dan iritasi c. Pasien dapat istirahat
dengan cukup. berlebihan tanpa resep dokter. esophagus. dengan cukup.
10. Berikan antasida dan 10. Menetralisasi dan
antagonis histamine sesuai menurunkan asam lambung.
program pengobatan.
3. Intoleransi aktifitas Tujuan: 1. Kaji kemampuan aktifitas 1. Identifikasi kebutuhan 3. Intoleransi aktifitas Tujuan: 5. Berikan lingkungan yang 5. Mencegah penurunan
berhubungan dengan Meningkatkan toleransi dan alasan intervensi, untuk berhubungan dengan Meningkatkan toleransi terang pada pasien yang penglihatan dan
ketidakseimbangan. disesuaikan dengan mengalami penurunan mencegah terjadinya
kelemahan fisik. aktifitas. 2. Buat jadwal aktifitas dengan kemampuan pasien.
kelemahan fisik. aktifitas.
Kriteria hasil: Kriteria hasil: penglihatan. kecelakaan.
periode istirahat yang 2. Mencegah kelelahan
6. Konsultasi dengan 6. Dapta membantu dalam
a. Pasien dapat adekuat sesuai kemampuan. menghemat energy untuk a. Pasien dapat
3. Anjurkan pasien partisipasi
fisioterapi/okupasi. membuat program
melakukan aktivitas melanjutkan partisipasi. melakukan aktivitas
dalam perawatan dan Memungkinkan periode tirah 7. Berikan terapi komponen latihan aktifitas pasien.
sesuai kemampuan. sesuai kemampuan. darah sesuai program 7. Pasien dengan anemia
aktifitas rekreasi. baring yang adekuat, upaya
b. Pasien dapat 4. Bantu pasien dalam menurunkan keletihan.
b. Pasien dapat terapi, jika pasien berat tidak mampu
berpartisipasi dalam merubah posisi, ambulasi 3. Meningkatkan kemandirian berpartisipasi dalam anemia berat. melakukan aktifitas.
pemenuhan bila dibutuhkan. dan keinginan untuk pemenuhan
kebutuhannya. berpartisipasi. kebutuhannya.
4. Mencegah terjadinya
kecelakaan seperti
jatuh/cedera.
3/10/2020
Reference
THANK YOU
• Suratun & Lusianah., (2010). Asuhan keperawatan klien
gangguan sistem gastrointestinal. Jakarta: CV. Trans Info
Media (TIM).
• Wilkinson, J. M., (2016). Diagnosis keperawatan. Jakarta:
EGC
21
Let’s do
Class activity