Anda di halaman 1dari 46

Clinical Science Session

Kanker Kulit
Preseptor : Dr, dr, H Yusuf Heriady, Sp.B(K)Onk

Presentan
Farhah Zakiah 12100121539
Muh Rifqi Khairul Umam 121001215
Nabila Rahmadiyanti 12100121531
Anatomi Kulit
Lapisan Kulit
Kulit merupakan organ terbesar tubuh (15%
dari total berat badan)
Terdiri dari:
1. Epidermis: lapisan seluler terluar dari
epithelium berlapis pipih, avaskuler, dan
ketebalannya bervariasi
2. Dermis: jaringan padat dari jaringan ikat
vaskuler.
3. Subkutan : Terdiri dari areolar dan
adipose connective tissue.
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit paling superfisial. Sebagian besar dibentuk oleh keratinosit.
Terdapat sel melanosit,sel taktil/markel, dan sel langerhan
Terdiri dari:
1. Stratum Corneum : Terdiri dari 15-20 lapisan gepeng, terdapat keratin-containing dead
cells yang dikenal sebagai squama.
2. Stratum Lucidum : Lapisan keratinosit eusinofilik disatukan dengan desmosome. Tidak
terdapat organel. Hanya ada di kulit tebal.
Con’t…
3. Stratum Granulosum : Terdiri dari 3-5 lapisan sel polygonal gepeng yang sedang
mengalami kertinisasi. Ciri khas terdapat lamellar granul yang berisi lipid
4. Stratum Spinosum : Lapisan paling tebal selnya berbentuk polyhedral active
keratins. Terdapat melanosit dan Langerhans cell.
5. Stratum Basale : Satu lapis sel cuboidal atau columnar, mitotic layer. Terdapat sel
stem untuk keratinosit.
Dermis
● Papillary Layer: superficial dermis, irregular jar. Ikat longgar,
terdapat pembuluh darah, Meissner, & dermal papillae.
● Reticular Layer: jar. Ikat padat tidak teratur, terdapat sel kolagen
tipe 1, hair follicle, sweat glands, subaceous glands, deep plexus of
blood vessels, nerve.
Kanker Kulit
Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh berubahnya
sifat-sifat penyusun sel kulit yang normal
menjadi ganas, di mana sel-sel akan terus
membelah menjadi bentuk abnormal secara
tidak terkontrol akibat kerusakan DNA
Klasifikasi

1. Basal cell carcinoma


2. Squamous cell carcinoma
3. Melanoma maligna
Basal Cell
Carcinoma
Definisi
● Merupakan. kanker umum yang tumbuh lambat, jarang
bermetastasis, dan cenderung terjadi di lokasi yang terkena
paparan sinar matahari (ex. Wajah, leher, tangan atau lengan).
(Robbins).
● Timbul dari lapisan basal non-keratinosit.

Epidemiologi
● Di America diperkirakan >3 juta KSB dirawat/tahun.
● Usia tua (> 60 tahun)
● Laki-laki > perempuan
Etiologi
● Paparan sinar matahari (sinar UVB > UVA) pada
saat remaja.
● Immune suppression (ex. Penerima organ
transplantasi, HIV).
● Paparan bahaya kimia.
● Paparan radiasi.

Faktor Risiko
● Usia
● Jenis kelamin
● Ras (kulit putih).
Klasifikasi
● Karsinoma sel basal nodular
Berupa papul atau nodus berkilat seperti lilin dengan telengiektasis di
atasnya. Sering berkembang menjadi ulkus dengan tepi papul atau nodus
berkilat (pearly border).
● Karsinoma sel basal morfea
Berupa bercak indurasi, hipertrofi seperti jaringan parut.
● Karsinoma superficial
Berupa bercak eritematosa, erosif dengan skuama dan krusta.
Patogenesis
.
Manifestasi klinis
● Adanya benjolan atau bercak yang perlahan membesar.
● Adanya luka yang tidak kunjung sembuh.
● Beberapa dimulai sebagai benjolan lilin pucat atau muncul
sebagai benjolan merah tegas.
● Adanya benjolan berdarah atau mengembang seperti kerak.
● Bisa diawali dengan bintik merah, datar, kasar, kering, atau
bersisik.
Diagnosis
● Dilakukannya interpretasi pada hasil dari biopsi kulit.
● Histopatologi
Sel basal ganas memiliki nuklei yang besar dan sitoplasma
yang relatif kecil, bentuk sel tampak tidak atipikal, tidak
ada ciri-ciri mitotik, retraksi stroma dari pulau tumor
ditemukan, menghasilkan peritumoral lacunae yang
membantu dalam diagnosis histopatologis.
Management
● Eksisi tumor
Indikasi: diameter < 2 cm, belum bermetastasis, dengan irisan 4 mm mencakup jaringan kulit sehat
di sekitarnya, diikuti dengan pemeriksaan sediaan beku untuk memastikan bahwa tepi luka eksisinya
bebas dari tumor. Tumor yang lebih besar, di eksisi dengan irisan 1 cm di luar batas tumor.
● Bila pasien kontra indikasi eksisi / menolak: dapat dilakukan radiasi tumor, bedah beku dengan N2
cair, atau imiquimond topikal atau 5-Fluorouracil topikal.
Komplikasi Prognosis
• Sekitar 40% pasien akan
Karsinoma sel basal yang di
mengalami KSB lain dalam
diagnosa dan diterapi 5 tahun.
• Jika lesi diabaikan selama
dinibiasanya tidak
bertahun-tahun, dapat
menimbulkan masalah. Jika mengalami ulserasi dan
invasi lokal yang luas dari
tidak ditangani makadapat
tulang atau sinus wajah.
menjalar ke daerah sekitar,
baik ke otot, saraf,
ataupuntulang.
Squamous Cell
Carcinoma
Epidemiologi
● Jenis kanker terbanyak ke-2 dalam kanker kulit setelah
BCC.
● Insidensi 100.000 setiap tahun.
● Insidensi laki – laki > perempuan.
● Ras kulit putih > ras kulit hitam.
● 75% insidensi pada usia > 65 tahun.
Faktor Risiko Etiologi
Klasifikasi
1. Berdasarkan kecepatan tumbuh:
● Lambat, bentuknya menonjol seperti veruka,
kemungkinan metastasis kecil.
● Cepat, bentuknya nodular dan indurative,
cenderung bermetastsis.

2. Berdasarkan pertumbuhannya:
● SCC in situ (Bowen’s disease dan
erythroplasia of Queyrat in situ lesions)
● SCC invasive.
Diagnosis
Squamous Cell Carcinoma Lesion
● In situ, tergambarkan jelas seperti papul atau plaque berwarna pink, banyak timbul dari keratosis
aktinik.
● Invasive, terlihat nodular, scale, raised plaque, ulceration.
● Dapat bermetastasis ke lymph node regional.
● Hugh frequency: Hidung, Telinga, Bibir bawah, dan Punggung telapak tangan.
Gambaran Histopatologis
Secara mikroskopis, SCC in situ di tandai
dengan sel yang sangat atipikal di semua
level epidermis dengan pemadatan dan
disorganisasi nucleus. SCC invasive
didefinisikan dengan gambaran penetrasi
terhadap “basement membrane”, dan
memperlihatkan beberapa differensiasi,
mulai dari sel yang tertaut seperti lobul yang
menunjukan adanya keratinisasi luas sampai
neoplasma yang terdiri dari sel anaplastik
jelas dengan nekrosis focal dan
dyskeratosis.
Management
1. Local treatment
a. Cryosurgery
b. Resection
c. Moh’s Surgery
d. Radiotherapy\

2. Regional treatment
a. Dilakukan lymph node dissection ketika terkonfirmasi metastasis ke
regional lymph node (FNAB dan cyotological exam) .

3. Adjuvant treatment
a. Indikasi (≥4cm lesion, perineural invasion, invasi ke jaringan subkutan)
jika terdapat hal tersebut lakukan adjuvant radiation therapy.
Pencegahan
● Sun protection; protective clothing, sunscreens
● Niacinamide (vitamin B3); untuk kemoprevensi SSC. Dapat mencegah
defisiensi NAT yang terjadi di epidermis saat terkena sinar UV dan
mencegah perbaikan kerusakan DNA dan melindungi keratinosit,
meningkatkan diferensiasi epidermal kulit yang rusak, menghambat
imunosupresi dan fotokarsinogenesis akibat sinar UV.
● Vitamin A
Prognosis Follow Up

Ad sanasionam: Dubia Ad Bonam ● Sebanyak >85% terjadi


Ad vitam: Ad Bonam kekambuhan lokal setelah 5
Ad fungsionam: Ad Bonam tahun bahkan 10 tahun.
● Meningkatkan resiko kanker
lain (BSC dan melanoma).
Oleh karena itu untuk 2 tahun
pertama, check up 6 bulan
sekali, setelahnya 1 tahun sekali
selama 5 tahun. Untuk pasien
dengan risiko tinggi harus
melakukan check-up seumur
hidup.

5 and 10 year survival rate:


Melanoma
Maligna
Definisi
Kanker sel yang berasal dari melanosit jenis dermoepidermal, baik yang berpigmen
maupun yang tidak (amelanotik)
● Lokasi: di mana terdapat melanosit
● Anus
● Retina
● Kulit
Epidemiologi
● Angka kejadian Melanoma Maligna pada dasawarsa terakhir cenderung
meningkat.
● Ditemukan pada semua usia, mulai dari masa pubertas, dengan insidensi
tertinggi ditemukan pada usia sekitar 40 tahun.
● Sering ditemukan pada penduduk daerah tropik
● Separuh dari melanoma terdapat di telapak kaki, yaitu pada pinggir dan
lengkung telapak kaki pada orang yang tidak biasa beralas kaki;
selebihnya terdapat di seluruh permukaan kulit.
● Dapat timbul di luar kulit, yaitu di rektum dan iris.
Faktor Resiko
● Terapi UV turut berperan, teruatam pada
usia muda.
● Rangsang kronis mungkin berperan pada
melanoma di telapak kaki.
● Sindrom nervus displastik yang jarang
ditemukan merupakan kelainan
pramelanoma malignum.
Klasifikasi Clark (I-V)
I. Sel melanoma berada di dalam epidermis,
teta tidak menembus membran basal
(karsinoma in situ)
II. Melanoma sampai ke stratum papilare
III. Melanoma masuk antara di dermis papilare
dan dermis retikulare
IV. Melanoma masuk ke dalam dermis
retikulare
V. Melanoma masuk ke dalam jaringan
subkutis
Tipe Melanoma Maligna
● Superficial spreading
● Nodular melanoma
● Lentigo maligna melanoma
● Acral lentiginous melanoma
● Amelanotic melanoma
● Desmoplastic melanoma
Superficial spreading
Nodular Melanoma
melanoma
● Tipe paling sering– 70% ● Lebih agresif
● Berasal dari nevus yang pernah ● Increased vertical growth than radial
ada phase
● Pertumbuhan cepat dari ● Biasanya di area trunk
hiperpigmintasi-> junctional ● Berbatas tegas dan jelas, papul biru-
nevus hitam 1-2cm
Lentigo Maligna Acral Lentiginous
Melanoma Melanoma
● Hutchinson’s melanotic freckle ● Telapak tangan dan kaki
● Tumbuh lambat ● Jarang pada orang kulit putih
● Paparan sinar matahari intens ● Makula datar, ireguler
● Perempuan > laki-laki ● Bisa mirip infeksi jamur
● Potensi metastasis lebih rendah ● Hutchinson’s sign nail-fold
● Prognosis lebih baik pigmentation
Gambaran Histoogi
● Malignant changes of
melanocytes in basal epidermis
● Horizontal growth phase – cells
spread along the dermo-
epidermal junction
● Vertical growth phase – dermis
may be invaded and increased
metastatic potential.
● Nodul satelit
Lesi dengan jarak 2-5cm dari lesi
primer
● Lesi intransit
Terletak >5cm
Staging of Melanoma
Tata Laksana
● Eksisi dilakukan seluas 1cm di luar tumor. Eksisi dengan menyertakan
fasia profunda tidak memengaruhi prognosis, demikian juga diseksi
KGB regional pada tumor yang belum menunjukan tanda metastasis
jauh.
● Perfusi
Tindak bedah yang agak besar karena ekstermitas harus diisolasi dari
peredaran darah tubuh sehingga harus dikerjakan deengan pompa
pengatur suhu dan oksigenator (mesin jantung paru)
Metode ini kadang digunakan secara paliatif pada metastasis satelit
atau keadaan kambuh local yg luas di ektermitas tersebut
● Imunologi
Melanoma memperlihatkan reaksi yang sulit dimengerti yang diduga terjadi
atas pengaruh imunoligi. Penggunaan vaksin sebagai terapi seperti vaksin
BCG kadang menyebabkan regresi parsial untuk waktu terbatas, tetapi tidak
mempengaruhi prognosis.setelah pembedahan, perlu ditekankan pentingnya
pengawasan berkala, agar tidak ada kemungkinan kambuh.
● Kemoterapi
Vinblastin, siklofosfamid , hidroksiurea dan fenilalanin mustard yg dapat
menghasilkan remisi untuk waktu yang singkat 15-30 % penderita.
Pemberian kombinasi kemoterapi mungkin dapat memberikan hasil yang
lebih baik.
Prognosis
● Bergantung dari tingkat perkembangan tumor primer serta penyebaran
limfogen dan hematogen
● Jika tidak ada penyebaran angka harapan hidup 10 tahun berkisar antara 40 –
90 %
● Prognosisnya buruk jika terdapat penyebaran limfogen atau hematogen
● Metastasis jauh terdapat di hati, paru, otak, usus dan kulit.
● Pada tahap lanjut tidk jarang ditemukan lesi satelit di kulit sekitar tumor
primer, yaitu di kulit antara tumor primer dan kelenjar limfe regional.
● T 1 : 70-90 %
● T 4 : buruk
● N + : buruk
● M + : buruk
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics and images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai