MELANOMA
OLEH
NAMA : NURLAILI
NIM : C2119033
MELANOMA
B. Etiologi
Etiologi tiddak diketahui, tetapi sinar ultraviolet sering di curigai sebagai
penyebab melanoma maligna. Umumnya resiko tertinggi terdapat pada kulit putih /
cerah, bermata biru, berambut merah atau pirang dengan bercak-bercak kecoklatan
pada kulitnya. Karena orang-orang ini mensintesis melanin lebih lambat. Orang
keturunan celtik atauSkandinavia menghadapi resiko yang lebih besar disamping
yang sering terpapar sinar matahari tetapi kulitnya tidak pernah menjadi coklat
kekuningan. Jika matahari sangat terik dapat meningkatkan insiden yang tidak
sebanding. Klien yang menderita melanoma dimasa lalu, dapat dilihat dari riwayat
melanoma dalam keluarga, mempunyai nevus congenital yang berukuran raksasa,
atau memiliki riwayat luka bakar matahari yang parah.
Hingga 10 % penderita melanoma merupakan anggota keluarga yang cenderung
menderita melanoma dan memiliki labih dari satu nevus yang terus berubah (nevi
displastik) serta rentan terhadap transformasi maligna. Penderita sindrom nevus
displastik ternyata memiliki mola yang tidak lazim, berukuran lebih besar dan
berjumlah lebih banyak
C. Klasifikasi
1. Klasifikasi Secara Klinis
Melanoma maligna ada 4 macam tipe, yaitu:
a. Superficial Spreading Melanoma
Merupakan tipe melanoma yang sering terjadi di Amerika Serikat, yaitu
sekitar 70% dari kasus yang di diagnose sebagai melanoma. Dapat terjadi
pada semua umur namun lebih sering pada usia 30-50 tahun, sering pada
wanita dibanding pria dan merupakan penyebab kematian akibat kanker
tertinggi pada dewasa muda.
Pada stadium awal, tipe ini bisa berupa bintik yang datar yang kemudian
pigmentasi dari lesi mungkin menjadi lebih gelap atau mungkin abu-abu,
batasnya tidak tegas, dan terdapat area inflamasi pada lesi. Area di sekitar lesi
dapat menjadi gatal, kadang-kadang pigmentasi lesi berkurang sebagai reaksi
imun seseorang untuk menghancurkannya. Tipe ini berkembang sangat cepat.
Diameter pada umumnya lebih dari 6 mm. lokasi pada wanita di tungkai
bawah, sedangkan laki-laki di badan dan leher.
Gambaran histologis Superficial Spreading Melanoma, pada epidermis
didapatkan melanosit berbentuk epiteloid, dapat tersusun sendiri-sendiri atau
berkelompok, pada umumnya sel-sel tersebut tidak tampak pleomorfik. Pada
dermis terlihat sarang-sarang tumor yang padat dan dengan melanosit
berbentuk epiteloid yang besar serta berkromatin yang atipik, di dalam sel-sel
tersebut terdapat butir-butir kromatin, kadang-kadang dapat di temukan
melanosit berbentuk kumparan dan sel-sel radang.
b. Nodular Melanoma
Merupakan tipe melanoma yang paling agresif. Pertumbuhannya sangat cepat
dan berlangsung dalam waktu mingguan sampai bulanan. Sebanyak 15%-30%
kasus melanoma yang terdiagnosa sebagai melanoma merupakan nodular
melanoma. Dapat terjadi pada semua umur, namun lebih sering pada individu
berusia 60 tahun ke atas. Tempat predileksinya adalah tungkai dan tubuh.
Melanoma ini bermanifestasi sebagai papul coklat kemerahan atau biru hingga
kehitaman, atau nodul berbentuk kubah, atau setengah bola (dome shaped)
ataupolopoid dan aksofitik yang dapat timbul dengan ulserasi dan berdarah
dengan trauma minor, timbul lesi satelit. Secara klinik bisa berbentuk
amelanotic atau tidak berpigmen. Fase perkembangannya tidak dapat dilihat
dengan mudah, dan sulit di identifikasi dengan deteksi ABCDE.
Gambaran histologis Nodular melanoma pada epidermis di dapatkan
melanosit berbentuk epiteloid, dan kumparan atau campuran, dapat ditemukan
pada daerah dermo-epidermal. Gambaran dermis terlihat sel-sel melanoma
menginvasi ke lapisan reticular dermis, pembuluh darah dan subcutis.
c. Lentigo Maligna Melanoma
Sebanyak 4-10% kasus melanoma merupakan tipe Lentigo Maligna
melanoma. Terjadi pada kulit yang rusak akibat terpapar sinar matahari pada
usia pertengahan dan lebih tua, khusunya pada wajah, leher dan lengan.
Melanoma tipe ini pada tahap dini terdiagnosa sebagai bercak akibat umur
atau terpapar sinar matahari. Karena mudah sekali terjadi salah diagnose maka
tipe ini dapat tidak terdeteksi selama bertahun-tahun dan cukup berbahaya.
Pertumbuhan tipe ini sangat lambat yaitu sekitar 5-20 th.
Pada tahap in situ lesinya luas (>3cm) dan telah ada selama bertahun-tahun.
Karakteristik invasinya ke kulit berupa macula hiperpigmentasi coklat tua
sampai hitam atau timbul nodul yang biru kehitaman. Pada permukaan
dijumpai bercak-bercak warna gelap (warna biru) tersebar tidak teratur, dapat
menjadi nodul biru kehitaman invasive agak hiperkeratonik.
Pada epidermis didapatkan Melanositik atipik sepanjang membrane basalis,
berbentuk pleomorfik dengan inti yang atipik. Sel-sel yang di jumpai
berbentuk kumparan. Sedangkan pada dermisnya terdapat Infiltrasi limfosit
dan makrofag yang mengandung melanin.
d. Acral Lentigineous Melanoma
Tipe ini paling sering menyerang kulit hitam dan Asia yaitu sebanyak 29-72%
dari kasus melanoma dan karena sering terlambat terdiagnosis maka
prognosisnya buruk. Sering disebut sebagai “hidden melanoma” karena lesi
ini terdapat pada daerah yang sukar untuk dilihat atau sering diabaikan, yaitu
terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, tumit, ibu jari tangan, atau dibawah
kuku.
Melanoma subungual bisa terlihat sebagai diskolorasi difus dari kuku atau pita
longitudinal berpigmen di dasar kuku. Melanoma ini memiliki bentukan yang
sama dengan benign junctional melanotic nevus. Pigmen akan berkembang
dari arah proksimal menuju kea rah lateral kuku yang disebut sebagai tanda
Hutchinson, sebuah tanda yang khusus untuk melanoma akral. Pada permukan
timbul papul, nodul, ulcerasi, kadang-kadang lesi tidak mengandung pigmen.
Gambaran yang paling khas paling baik di lihat pada daerah macula
berpigmen. Tampak adanya gambaran proliferasi melanosit atipikal sepanjang
lapisan basal.
D. Patofisiologi
Melanoma bisa berawal sebagai pertumbuhan kulit baru yang kecil dan
berpigmen pada kulit yang normal. Paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar
sinar matahari, tetapi hamper separuh kasus dari tahi lalat yang berpigmen.
Melanoma mudah menyebar ke bagian tubuh yang jauh (metastase), di mana akan
terus tumbuh dan menghancurkan jaringan. Semakin sedikit pertumbuhan melanoma
ke dalam kulit, maka semakin besar peluang untuk menyembuhkannya. Jika
melanoma telah tumbuh jauh ke dalam kulit, akan lebih mungkin menyebar melalui
pembuluh darah dan bias menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun.
Perjalanan penyakit melanoma bervariasi dan tampaknya di pengaruhi oleh kekuatan
pertahanan oleh system kekebalan tubuh. Beberapa penderita yang keadaan
kesehatannya baik, bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun meskipun
melanomanya telah menyebar.
Tanda-tanda peringatan akan terbentuknya melanoma:
1. Bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua)
yang semakin membesar
2. Perubahan warna pada tahi lalat, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di
kulit sekelilingnya
3. Perubahan pada kullit di atas bintik yang berpigmen, misalnya perubahan
konsistensi atau bentuk
4. Tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat
Melanoma berasal dari melanosit, yang timbul dari puncak saraf dan bermigrasi
ke epidermis, uvea, meninges, dan mukosa ectodermal. Melanosit, berada di kulit dan
menghasilkan melanin pelindung, yang terkandung dalam lapisan basal epidermis,
diantara dermis dan epidermis.
Melanoma dapat berkembang di atau dekat lesi yang sudah ada sebelumnya atau
di kulit yang tampak sehat. Sebuah melanoma ganas yang berkembang dalam kulit
yang sehat dan dapat di katakan timbul de novo, tanpa bukti adanya lesi sebelumnya.
Banyak dari melanoma yang diinduksi oleh radiasi matahari. Risiko terbesar yang
disebabkan paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan melanoma dikaitkan
dengan terbakar oleh sinar matahari secara akut, intens,, dan berselang. Risiko ini
berbeda dibandingkan dengan kanker sel skuamosa dan basal kulit, yang terkait
dengan lama, paparan sinar matahari jangka panjang.
Melanoma juga dapat terjadi di daerah tidak terbakar kulit, termasuk telapak
tangan, telapak kaki, dan perineum. Lesi tertentu dianggap prekusor lesi melanoma,
termasuk nevus diperoleh secara biasa, nevus displastik, nevus kongenital, dan nevus
biru selular.
Fase radial
metastasis
polipoid / nodul
Lesi precursor in situ MELANOMA hitam kebiruan
Pigmentasi makula
Papula invasif metastase limfogen dan
Timbul plak kehitaman
hematogen
dipermukaan kulit
Kerusakan Invasi
jaringan kulit dermal Penebalan lesi
Nodul kebiruan pembedahan
Resiko tinggi
infeksi
F. Manifestasi Klinik
Gejala atau tanda yang patut di curigai sebagai tanda keganasan suatu lesi adalah
perubahan warna seperti lebih terang atau lebih gelap, gatal, perubahan bentuk
menjadi tidak teratur atau nevus bertambah luas serta bertambah tebal, pertumbuhan
horizontal dan vertical, permukaan tidak rata, dan akhirnya pembentukan tukak.
Perdarahan menandakan proses sudah sangat lanjut.
1. Asymmetry : jika kita melipat lesi manjadi dua, maka tiap-tipap bagian tidak
sesuai
2. Border : batasnya tidak tegas atau kabur.
3. Color : ciri melanoma tidak memiliki satu wana yang solid melainkan
campuranyang terdiri dari coklat kekuningan, coklat dan hitam, coklat dan hitam,
juga bisa tampak merah, biru atau putih.
4. Diameter : meskipun melanoma biasanya lebih besar 6 mm, ketika dilakukan
pemeriksaan mereka bisa lebih kecil dari seharusnya. Sehingga harus diperhatikan
perubahan tahi lalat dibanding yang lainnya atau berubah menjadi gatal atau
berdarah ketika diameternya lebih kecil dari 6 mm.
5. Evolving : setiap perubahan dalam ukuran, bentuk, warna, tingginya atau ciri-ciri
lain atau ada gejala baru seperti mudah berdarah, gatal dan berkrusta harus
dicurigai keganasan.
G. Pemeriksaan Diagnostic
Selain biopsy dari dugaan lesi, laboratorium dan tes diagnostic digunakan
menetukan keadaan tumor apakah telah metastase. Karena malignan melanoma dapat
metastase pada beberapa organ atau jaringan dari tubuh, dilakukan macam-macam
tes. Tes laboratorium termasuk dibawah ini:
1. Tes fungsi liver untuk menetukan keadaan tumor yang telah metastasis pada
liver. Kombinasi dari elevasi LDH, alkaline phosphatase, dan SGOT
mempengaruhi liver.
2. Menghitung jumlah darah yang dilakukan untuk menentukan abnormalitas
hematologi.
3. Tes serum darah dilakukan untuk mengidentiikasi elektrolit mineral yang
abnormal.
4. Biopsy lesi adalah hanya metode definitive pada diagnose malignan melanoma.
Eksisi biopsy adalah prosedur diagnostic dari pilihan karena dibawah ini lebih
komplit histologic evaluasi dan tingkat mikroskop. Biopsy tidak harus dilakukan
jika terduka melanoma, karena ketebalan dan dalamnya lesi tidak dapat di kaji,
membuat keputusan tentang prognosis dan pengobatan sangat sulit.
5. CT-scan liver menetukan kjika enzim hati abnormal dan menentukan luasnya
metastasis dari hati lebih akurat.
6. Rontgen dada dilakukan jika klien sulit bernafas atau hemoptysis, dimana
rangsangan paru-paru menjadi metastasis.
7. Scan tulang dilakukan untuk menentukan metastatic karena tidak dapat
menetukan nyeri tulang.
8. CT-scan atauMQI dari otak yaitu menentukan pengkajian dari metastasis jika
klien sakit kepala, seizure, atau deficit neurology.
9. Biopsy jaringan dari limpa tulang belakang atau lasi kulit lain dilakukan untuk
mengidentifikasi metastasis.
H. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Eksisi dilakukan seluas 1 cm diluar tumor. Eksisi dengan menyertakan fasia
profunda tidak mempengaruhiprognosis, demikian juga di seksi getah bening
regional pada tumor yang belum menunjukkan tanda metastasis jauh.
2. Perfusi
Setelah eksisi melanoma di ekstremitas, dapat dilakukan perfusi untuk pemberian
sitostatik ajuvan. Perfusi merupakan tindakan bedah yang agak besar sebab
ekstremitas harus di kosongkan dari peredaran darah sehingga harus dikerjakan
denganpompa pengatur suhu dan oksigenator (mesin jantung paru)
3. Imunologi
Melanoma memperlihatkan reaksi yang tidak di mengerti yang di duga
berdasarkanpengaruh imunologik. Penggunaan vaksin sebagai terapi seperti BCG
kadang menyebabkan regresi parsial untuk waktu terbatas tetapi tidak
mempengaruhi prognosis. Setelah pembedahan perlu di tekankan pentingnya
pengawasan berkala karena walaupun di temukan pada derajat satu, kemungkinan
kambuh cukup besar.
B. Diagnosa Keperawatan
Amin & Hardi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis
dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta : Percetakan Mediaction Publishing Jogjakarta
- https://id.scribd.com/document/32383676/Patofisiologi-Melanoma-Maligna
- https://www.academia.edu/37724245/193769257-LP-Melanoma.doc
- https://www.perawatkitasatu.com/2017/09/gangguan-citra-tubuh-nanda-nic-noc.html