Dosen Penelaah:
1. Dr. Aditya Marianti, M.Si
2. Dr. Lisdiana, M.Si
3. Dr. dr. Nugrahaningsih WH, M.Kes
Isti Fadah
4411415050
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai
1 dengan terjadinya hiperglikemia.
berbentuk bulat dengan kulit luar berwarna hijau saat masih muda dan kekuning-
kuningan jika sudah tua (Christman, 2008).
dan hesperidin yang menjadi komponen flavonoid utamanya (Alam dkk., 2014).
Kulit jeruk bali mengandung naringin yang berfungsi sebagai agen hipoglikemik
Diabetes melitus lebih dikenal sebagai silent killer, dan juga dikenal sebagai
mother of disease.
01 Golongan Sulfonilurea
Obat dalam golongan ini bekerja dengan cara mengikat reseptor sulfonylurea spesifik
pada sel β pankreas.
02
02 Golongan Glinid
Obat dalam golongan ini bekerja dengan cara menutup ATP sensitive potassium
channel, kemudian menyebabkan depolarisasi, influx kalsium dan meningkatkan sekresi
insulin.
04
03 Golongan Biguanid
Obat dalam golongan ini bekerja dengan cara meningkatkan kepekaan tubuh terhadap
insulin yang diproduksi oleh pankreas.
Obat Antidiabetes
04 Golongan Thiazolidinedion
Obat dalam golongan ini bekerja dengan cara berikatan dengan PPAR gamma, suatu
reseptor inti di sel otot dan sel lemak.
02
04
06 Golongan DPP-IV Inhibitor
Obat dalam golongan ini bekerja dengan cara menghambat degradasi GLP-1 dan GIP,
sehingga meningkatkan efek kedua inkretin pada fase awal sekresi insulin dan
penghambatan glucagon.
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
Laboratorium Fisiologi Hewan dan Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ialah tikus putih (Rattus novergicus) galur wistar. Sedangkan sampel
penelitian menggunakan 30 ekor tikus putih jantan, umur 2-3 bulan dengan berat 150-
200 gram, sehat tanpa cacat.
Variabel Penelitian
Variabel bebas: konsentrasi ekstrak kulit buah jeruk bali (125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB,
500 mg/kgBB).
Variabel terikat: kadar glukosa darah tikus.
Variabel terkendali: bb tikus, suhu, pakan, umur, dan jenis kelamin.
Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ialah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan pretest
and posttest with control group design yang menggunakan hewan coba sebagai objek
penelitian.
Alat dan Bahan
Alat Penelitian
Alat yang diperlukan dalam penelitian antara lain kandang hewan percobaan, beaker
glass, rotary evaporator, blender, timbangan digital, pipet sonde, pengaduk, oven,
penyaring, gelas ukur, aluminium foil, tabung reaksi, pisau, glukometer, check strip,
pipet kapiler, kamera, dan software analisis data.
Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian antara lain kulit jeruk bali, pakan tikus,
etanol 70%, akuades, aloksan, dan glibenklamid.
Tahap Persiapan
Pembuatan ekstrak kulit jeruk bali
Kulit jeruk bali dicuci bersih lalu dipotong kecil dan dikeringkan dengan oven suhu 40oC
hingga kering. Setelah kulit jeruk kering, selanjutnya dihancurkan dengan cara diblender
hingga menjadi serbuk. Sebanyak 100 gram simplisia direndam dengan pelarut etanol 70%
800 ml, lalu dimaserasi selama 48 jam sambil sesekali diaduk. Selanjutnya rendaman
simplisia dalam etanol disaring dan didapatkan dua hasil yaitu berupa ampas dan maserat.
Hasil maserasi tersebut dimasukkan ke rotary evaporator dan akan menjadi ekstrak kental.
Persiapan hewan uji
Tikus putih dipilih sesuai dengan kriteria inklusi (sehat, jantan, umur 2-3 bulan, bb 150-200
gram) dan eksklusi (sakit, obesitas, dan cacat).
Adaptasi hewan uji
Tikus diaklimatisasi selama satu minggu sebelum perlakuan, diadaptasikan dengan lingkungan
baru serta pemberian pakan dan akuades secara ad libitum.
Penentuan Dosis Perlakuan
Dosis Aloksan
Dosis glibenklamid
Dosis glibenklamid yang digunakan untuk tikus ialah 0,09 mg/200 gr BB tikus.
Dosis ekstrak kulit jeruk bali yang digunakan adalah 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB,
dan 500 mg/kg BB. Penentuan dosis tersebut berdasarkan dosis optimal untuk hewan
uji tikus (Muhtadi, 2012).
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS versi 16. Data yang didapat
adalah perbandingan antara kelompok kadar glukosa darah setelah induksi
aloksan dengan kelompok kadar glukosa darah setelah diberi perlakuan. Uji
statistik yang digunakan ialah uji Kolmogorov-Sminov untuk mengetahui
normalitas data, jika berdistribusi normal maka dilakukan uji ANOVA one way.
Selanjutnya dilakukan uji Tukey untuk mengetahui kelompok yang terdapat
perbedaan yang signifikan.