Sel WiDr adalah turunan sel kanker kolon yang lain yakni
sel HT-29 (Chen at el., 1987).
Alat Bahan
04
Purifier class II Biosafety cabinet Kuersetin
inkubator Co2 Sel kanker WiDr
tissue culture falsk/disk RPMI
96 well plate asam amino, vitamin, gula
24 well plate tripsin-EDTA 0,25%
Haemocytometer Reagen MMT,
ELISA reader Sodium Dedosil Sulfat 10% dalam 0,1 N
mikroskop fluoresens HCL
reagen etidium bromide-akridin oranye
mikroskop inverted
Phosphat Buffer saline 1x pH 7,4.
kamera digital.
A C E
LANGKAH KERJA
B D
mencampurkan
10ml FBS 10 + tambahkan
RPMI sampai Simpan pada
0,5 fungizone
100 ml suhu 4 derajat
0,5% + 2ml
penstrep 2%
Preparasi Sel
Suspensi sel
Sel inaktif diambil Sel dipindahkan ke
disentrifus dengan
dari tangki dalam tabung
kecepatan 750 rpm
nitrogen cair conical steril yang
selama 5 menit,
dicairkan pada berisi medium
kemudian bagian
suhu 37ºC. tumbuh RPMI
supernatan dibuang.
Suspensi sel
ditambah
sel dipindahkan
sejumlah
medium ke dalam tabung
medium kultur
penumbuh Larutan PBS (jika conical steril dan
sehingga
dibuang dan sel sel dalam tissue diambil 10 μl.
diperoleh
dicuci koloninya culture flask kecil Dihitung jumlah
konsentrasi sel
dengan cara dianggap bersih) selnya
sebesar yang
ditambah larutan dibuang menggunakan
diperlukan (2 x
PBS secukupnya haemocytometer
104 sel per 100
.
μl) dan siap
untuk penelitian.
Uji Sitotoksisitas dengan MTT Assay
Media sel
Plate
tanpa dibuang
dibungkus Pembungkus
kemudian Kondisi sel
dengan kertas dan tutup
ditambahkan diperiksa
dan diinkubasi plate dibuka
Menjelang reagen MTT dengan
di tempat kemudian
akhir waktu sebanyal 10 μL mikroskop
gelap pada dimasukkan ke
inkubasi, ke dalam inverted, jika
temperatur dalam ELISA
kondisi sel setiap formazan telah
kamar selama reader.
didokumentasi sumuran, jelas
semalam. Absorbansi
kan untuk termasuk terbentuk,
ELISA reader sumuran
setiap kontrol media tambahkan
dihidupkan dibaca dengan
perlakuan (tanpa sel). Sel stopper 100 μL
kemudian ELISA reader
diinkubasi SDS 10% dalam
tunggu proses dengan λ=550-
selama 2-4 jam 0,1 N HCl.
progressing 600 nm
di dalam
hingga selesai.
inkubator CO2.
Uji Sitotoksisitas dengan MTT Assay
Hasil pengamatan dari uji proliferasi sel menunjukkan bahwa pada konsentrasi 1000 µM
telah terjadi penghambatan proliferasi sel akibat perlakuan kuersetin. Terlihat dari grafik
bahwa pada jam ke 48 dengan konsentrasi 1000 µM (C) grafik mengalami penurunan.
Hal ini dapat menjelaskan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka penghambatan
terhadap proliferasi sel juga akan semakin meningkat.
Kesimpulan