Anda di halaman 1dari 27

FITOFARMAKA

Prof. Dr. Wahyono., SU., Apt

Adas Manis
(Foeniculum vulgare
Mill.)
1

Buah

adas (Foeniculum vulgare Mill.) =


Foeniculi fructus (Latin), Fenchel, Bitterfenchel
Pendahuluan
(Jerman), aneth fenouil, fenouil (Prancis),
finocchio (Italia), xian hui xiang (Cina) = adas
bumbu herbal, oleh Romawi Kuno, Spanyol
dan Mesir.
Buah / biji dan akar untuk kepentingan medis.
Meliputi dua variasi karena perbedaan tendensi
hibridisasi:
1. adas pahit
2. adas manis.

Klasifikasi
Kingdom:

Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Apiales
Family: Apiaceae (Umbelliferae)
Genus: Foeniculum
Species: F. vulgare

Efek dan Aktivitas Adas


Esfek relaksasi pernafasan; ekspektoran pada saluran pernafasan
dengan meningkatkan aktivitas musiliari pada epitel siliari; mengatasi
mual, nafas pendek dan mengi; sirup dari jus segar untuk batuk kronis
Mengurangi spasme pada saluran pencernaan; karminatif untuk
mengatasi kolik flatulen; kolik karena masuk angin pada bayi; rasa
sebah pada perut
Aktivitas estrogenik; meningkatkan aliran ASI (laktagogum); mengatasi
amenorrhea
Menajamkan penglihatan dan mengobati konjunktivis secara topikal.
Obat kumur menyembuhkan inflamasi mulut dan tenggorokan.
Meningkatkan nafsu makan; yang sedikit bertentangan, adas
digunakan untuk terapi anoreksia sekaligus obesitas.
Pada pengobatan tradisional Cina : terapi cold hernia-like disorder dan
nyeri pada abdomen bawah yang disebabkan oleh demam,(dengan
tanda-tanda misalnya nyeri abdomen, gangguan digesti, penurunan
nafsu makan dan muntah).
Aktivitas karminatif, spasmolitik, laktgoga, estrogenik,
antimikroba dan ekspektoran.

Pemanfaatan Adas
1. Indikasi yang didukung oleh uji klinik
Dispepsia pada saluran pencernaan atas : nyeri, mual dan heartburn;
kolik kronis nonspesifik dengan diare atau konstipasi; kolik pada
bayi emuanya diombinasi dengan herbal lain
2. Penggunaan tradisional
Gangguan pencernaan (kolik karena masuk angin pada bayi, kolik
flatulen, nyeri, irritable bowel); penekanan laktasi; obesitas; secara
topikal untuk konjunktivis, faringitis.
Penggunaan internal dan cairan pencuci mata : memperkuat
penglihatan, imemperbaiki inflamasi pada bagian luar mata
Untuk fragilitas vagina dan gejala lain pada wanita postmeopouse.
Pemanfaatan lain : korigen saporis pada campuran teh, minuman
alkohol dan non-alkohol, serta produk makanan.

Minyak adas : zat tambahan antiseptik pada pasta gigi dan


cairan pencuci mulut; zat tambahan kosmetik pada produk
antikerut dan antipenuaan kulit dan produk antiselulit; serta pada
sabun, deterjen, krim, lotion dan parfum.
5

Sediaan, Dosis dan Keamanan


Bentuk

sediaan : dekokta, sirup (termasuk madu),


ekstrak cair, minyak esensial dan tablet sediaan
internal; dekokta, ekstrak atau minyak esensial
topikal.
Mengandung minyak esensial dalam bentuk segar
/ simplisia yang dikeringkan dengan hati-hati .
Dosis :
900-1800 mg buah kering perhari atau sebagai infus
3-6 ml 1:2 ekstrak cair perhari, 7-14 ml 1:5 tingtur
perhari.
2-20 tetes minyak esensial perhari.
FDA : tidak lebih dari beberapa minggu tanpa
pengawasan atau saran dokter
Kecuali pada kasus alergi yang sangat jarang (pada
pasien susceptible) relatif sangat aman.
6

Data Teknis
Botani
Famili

Umbelliferae, herbal hijau kebiruan, dapat


tumbuh hingga ketinggian 2 m, daun kecil
sekitar 5 cm, dapat dimakan, bunga diameter 12 mm, mahkota kuning, buah terdiri dari dua
ovoid dengan panjang 4-6 mm.

Konstituen
Komposisi

utama

kimia variasi berbeda berbeda jenis


maupun kuantitasnya.
Adas pahit : minyak esensial (>4%), >60% transanetol, >15% fenchone, <5% estragol.
Adas manis : minyak esensial (>2%), >80%
trans-anetol, >7,5% fenchone, <10% estragol.
Senyawa lain : fixed oil, flavonoid, asam organik,
trimer stilbene, sterol (beta-stilbesterol).
Rasa manis adanya trans-anetol dan estragol,
baik tunggal maupun kombinasinya.
7

Konstituen utama adas


O

Fenchone
OCH3

trans-Anethole

Data Teknis

(lanjutan)

Farmakodinamika
Anetol memiliki kemiripan struktur dengan adrenalin katekolamin,
noradrenalin dan dopamin bertanggung jawab atas efek
simpatomimetik efek bronkodilator, mengurangi berat badan, efek
psikoaktif.
Efek pada otot polos : in vitro menggunakan otot polos terisolasi dan
in vivo.
Aktivitas antibakteri : pada berbagai bakteri (Aerobacter aerogenes,
Bacillus subtilis, E. coli, Proteus vulgaris, P. aeruginosa, S. aureus, S.
albus) dengan metode difusi ataupun dilusi.; mnyak adas (0,02 ml/7
mm filter) juga aktivitas antibakteri in vitro terhadap organisme yang
diisolasi dari pasien infeksi saluran kemih.
Aktivitas estrogenik dan yang terkait : peningkatan kuantitas air susu
dan kandungan lemak pada kambing.
Aktivitas pernafasan : inhalasi memberikan efek antitusif ringan atau
penekanan batuk pada marmut yang diinduksi secara mekanis.
Efek lain : meningkatkan regenerasi jaringan liver (tikus), menurunkan
toksisitas striknin (mencit), aktivitas antioksidan (ikan).
Farmakokinetik
Anetol diabsorpsi sangat lambat setelah pemberian peroral pada
mencit (200 mg/kgbb).

10

UJI

KLINIK

Pada uji klinik double-blind random (acak buta-ganda) terhadap


penderita dispepsia, ditemukan bahwa formula herbal cair (25
tetes pemakaian 3 kali sehari) yang mengandung wormwood,
caraway, adas, dan peppermint lebih unggul dibanding
metoklopramid obat spasmolitik (p = 0,02) dalam hal mengatasi
rasa nyeri, mual, sendawa, dan heartburn (rasa terbakar di dada).
60 pasien berperan serta dalam uji yang dilakukan selama 2
minggu ini. Pada uji acak buta-ganda lainnya yang menggunakan
plasebo, sebanyak 70 pasien dengan masalah saluran cerna
kronik yang ditandai flatulen (kembung) diterapi dengan formula
herbal yang mengandung caraway, adas, peppermint, dan
gentian dalam bentuk tablet atau plasebo selama lebih dari 14
hari. Analisis hasil uji membuktikan adanya perbaikan bermakna
pada angka kesakitan saluran cerna dari kelompok yang
menerima tablet herbal dibandingkan kelompok plasebo (p <
0,05). Evaluasi hasil ultrasound terhadap banyaknya gas juga
memperlihatkan manfaat bermakna dari formula herbal (p <
0,05).

11

12

Efek Pada Saluran Cerna


24

pasien dengan radang usus non spesifik


kronik diterapi dengan kombinasi herba
yang mengandung Taraxacum officinale,
Hypericum perforatum, Melissa officinalis,
Calendula officinalis, dan Foeniculum
vulgare. Pada hari ke 15 terapi, rasa nyeri
yang spontan dan terasa di sepanjang usus
besar hilang pada 96% pasien. Defekasi
menjadi normal pada pasien dengan gejala
diare.
13

LD50 oral minyak adas pada studi hewan bervariasi dari


3,12 g/kg 4,5 ml/kg . Keracunan akut atau kronik minyak
adas belum pernah dilaporkan. LD50 oral akut untuk anetol
pada tikus 2,09 g/kg. Telah dilaporkan bahwa tidak ada
efek fototoksik untuk minyak adas pahit undiluted (yang
tak dicampur dengan air) pada mice dan babi tanpa
rambut. Minyak adas pahit (4 % dalam petrolatum) tidak
menyebabkan iritasi pada tes plester tertutup selama 48
jam dan tidak menyebabkan reaksi sensitisasi pada subyek
manusia. Dapat dikatakan bahwa minyak adas
mengandung kadar estragol rendah. Studi estragol dosis
tinggi pada tikus mengindikasikan hepatokarsinogenisitas
yang potensial. Bagaimanapun, estragol dimetabolisme
berbeda pada manusia dengan absorbsi yang terbatas. Ini
berarti bahwa resiko karsinogenik pada manusia rendah.

TOKSIKOLOGI

14

Tidak terlihat efek toksik pada mice yang diberi dosis


oral tunggal 0,5; 1,0; dan 3,0 g/kg ekstrak etanol adas
(setara dengan 5, 10, dan 30 g biji adas). Pada studi
toksisitas kronik, 100 mg/kg ekstrak adas yang diberikan
per oral di atas 90 hari tidak memberikan perbedaan
bermakna dalam mortalitas, morfologi eksternal,
hematologi, atau spermatogenesis dibandingkan dengan
kontrol. Setelah 40 hari, alopecia di daerah snout
meningkat pada binatang tertentu. Rerata berat badan
hewan jantan meningkat, sedangkanberat badan mice
betina turun atau sama. Pada studi lainnya
menggunakan dosis sama, hanya dosis 3 g/kg yang
memperlihatkan tanda pengurangan aktivitas lokomotor
dan piloereksi pada mice. Semua parameter lainnya
negatif.

15

Ekstrak

metanol dan air adas pahit dan


manis tidak mutagenik pada tes Ames () dan
tidak memiliki aktivitas perusakan DNA pada
rec-assay Bacillus subtilis. Ekstrak buah
adas yang dibuat melalui perkolasi dengan
etanol 95% dan dipekatkan dengan vakum
ini memperlihatkan hasil mutagenik
menengah dalam tes Ames dan aktivitas
toksik yag bermakna pada brine shrimp
bioassay.

16

Potensi mutagenik minyak adas belum dapat


dipastikan karena adanya perbedaan hasil pada tes
in vitro berikut. Minyak adas, minyak adas manis
dan estragol negatif, tapi anetol positif pada tes
Ames. Pada studi lainnya, minyak adas dan anetol
memperlihatkan hasil positif yang lemah. Minyak
adas manis dan anetol negatif pada tes reversi E.
coli. Minyak adas manis menunjukkan aktivitas
perusakan DNA pada rec-assay Bacillus subtilis,
sedangkan anetol tidak. Bagaimanapun, penulis
mengindikasikan adanya masalah pada tes ini
dengan respek pada uji terhadap minyak. Minyak
adas memperlihatkan hasil negatif pada tes aberasi
kromosom pada fibroblas hamster

17

KONTRAINDIKASI
Adas

dikategorikan sebagai spice allergen.


Beberapa publikasi melaporkan reaksi
silang dengan adas pada sindrom yang
disebut celery-carrot-mugwort-spice.
Jadi, adas dikontraindikasikan untuk
pasien ini. Bagaimanapun, bahkan dalam
kondisi ini, reaksi alegi terhadap adas
jarang dan terbatas pada tempat
pemaparan.

18

PERINGATAN DAN PERHATIAN


Minyak

adas dosis sangat tinggi sebaiknya


dihindari pada gangguan fungsi hati.
Penderita diabetes sebaiknya mewaspadai
kandungan gula dalam sirup adas dan
madu adas

19

INTERAKSI
Interaksi

antara minyak adas dan obat lain


pada manusia tidak diharapkan.
Pemakaian topikal infusi adas pada
manusia menghasilkan inflamasi berat
akibat penggunaan bersama mustard oil,
radiasi UV atau injeksi subkutan
tuberkulin.

20

Adas

(utamanya sebagai infusi) tidak


memberikan resiko khusus pada ibu hamil
dan menyusui. Adas telah digunakan
sebagai galactagogue pada antiquity.

PENGGUNAAN PADA IBU HAMIL


DAN MENYUSUI
21

EFEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUDI


DAN MENJALANKAN MESIN
Tidak

diketahui

22

Telah

dilaporkan adanya reaksi alergi pada


EFEK
SAMPING
kulit dan
saluran pernapasan. Meskipun
digunakan secara luas, adas memiliki potensi
alergi yang sangat terbatas. Persentasi
pasien yang alergi terhadap seledri juga
memperlihatkan reaksi alergi terhadap adas.
Sindrom celery-carrot-mugwort-spice terkenal
di eropa. Orang yang peka terhadap wortel,
misalnya, dapat juga mengalami reaksi alergi
terhadap sayuran lain atau bumbu dari famili
Umbelliferae.

23

OVER DOSIS
Tidak

diketahui

24

Adas

pahit dan adas manis terdapat


dalam European Pharmacopoeia (1997)
dan Peoples Republic of China (edisi
Inggris, 1997); adas dan minyaknya
terdapat dalam Japanese Pharmacopoeia
(edisi Inggris, 1996). Adas dan minyak
adas terdapat dalam edisi kedua Indian
Pharmacopoeia (1966), tetapi tidak
termasuk di dalam edisi ketiga (1985).

PENGATURAN DI NEGARA TERTENTU

25

Adas dan minyak adas diakui oleh positive


Commission E monographs dan keduanya
memiliki kegunaan berikut :
Keluhan dispepsia, gangguan saluran
cerna, perasaan distension, kembung
Catarrh saluran pernapasan atas
Sirup adas dan madu adas untuk catarrh
saluran pernapasan atas pada anak-anak.

26

Adas

dan minyak adas memiliki legalisasi


GRAS. Keduanya secara bebas dapat
diperoleh sebagai suplemen makanan di USA,
di bawah pengaturan DSHEA (1994 Dietary
Supplement Health and Education Act). Adas
telah ada sebagai produk over the counter
(OTC) untuk penggunaan sebagai afrodisiak.
Bagaimanapun FDA menyarankan bahwa :
berdasarkan bukti yang ada, produk obat
OTC yang mengandung bahan tambahan
untuk penggunaan afrodisiak tidak dapat
secara umum diakui aman dan efektif

Terima kasih
27

Anda mungkin juga menyukai