Anda di halaman 1dari 15

ANTIOKSIDAN

PENGERTIAN
 Antioksidan adalah zat yang bisa memberi
perlindunganendogen dan tekanan oksidatif eksogen
dengan menangkapradikal bebas(Lai-Cheong &
McGrath, 2017;Allemann & Baumann, 2008).
 antioksidan juga didefinisikan sebagai zat
yangmampu memperlambat atau mencegah
proses oksidasi yang dapat menetralisir atau
menghancurkan suatu radikal bebas.
LANJUTAN

 Pola hidup dan pola makan yang tidak benar serta


bertambahnya usia dapat menyebabkan produksi
antioksidan oleh tubuh berkurang, sehingga tubuh
memerlukan antioksidan dari luar tubuh
(Kumalaningsih, 2007)
 Konsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup
dapat menurunkan resiko terkena penyakit
degeneratif. Namun, hal tersebut tergantung dari
kemampuan antioksidan untuk bekerja sebagai inhibitor
(penghambat) reaksi oksidasi oleh radikal bebas
(Norma, 2011).
JENIS ANTIOKSIDAN
 Menurut Winarsi (2007), antioksidan dikelompokkan
menjadi antioksidan enzimatis dan non-enzimatis
(vitamin).
a. Antioksidan enzimatis meliputi superoksida dismutase
(SOD), katalase, glutation, peroksidase, dan glutation
reduktase.
b. Antioksidan non-enzimatis (vitamin) meliputi vitamin
C, E, β-karoten, flavonoid, dan flavon. Antioksidan
non-enzimatis (vitamin) umumnya lebih dikenal
dibandingkan dengan antioksidan enzimatis
UJI ATIVITAS ANTIOKSIDAN

Uji antioksidan (Penentuan IC50) pada the herbal daun jambu biji
menggunakan metode DPPH (Brand Williams, 1995), dengan prosedur sebagai
berikut :
 Pembuatan Ekstrak etanol sampel teh herbal daun jambu biji.

 Serbuk kering (simplisia) ditimbang sebanyak 15 gr kemudian

 dimaserasi dengan etanol 96%, diaduk dengan shaker selama 2 jam,


kemudian didiamkan selama 24 jam, hasil maserasi disaring dengan kertas
saring, fitrat dievaporasi untuk memisahkan pelarut, diperoleh ekstrak kental
etanol sampel.
 Pembuatan larutan stok sampel 300 ppm. Ditimbang 7,5 mg sampel dan
dimasukkan kedalam labu takar 25 ml dan diencerkan sampai tanda batas.
 Pembuatan deret kosentrasi larutan uji dibuat deret kosentrasi larutan uji pada
25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, dan 125 ppm.
 Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan mengukur 1 ml sampel
dengan kosentrasi 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, dan 125 ppm
ditambahkan 2 ml DPPH 0,1 Mm. Campuran tersebut diinkubasi dalam
ruang gelap selama 30 menit, kemudian diukur absorbansi pada panjang
gelombang 516 nm (maks DPPH),
A. FLAVONOID
 Flavonoid adalah senyawa polifenol tanaman yang
tersebar luas dalam bebagai bahan makan dalam bebagai
konsentrasi. Kandungan senyawa flavonoid dalam
tanaman sekitar 0,25%. Flavonoid umumnya terdapat
dalam keadaan terikat dengan senyawa gula (Santoso,
2016)
 Suplemen flavonoid diduga bisa mengurangi resiko
kanker, hipertensi dan diabetes
Beberapa makanan yang mengandung flavonoid antara lain sebagai berikut :
1. Apel
Didalam buah apel terkandung flavonoid yang bernama quertecin.
Kandungan senyawa ini dapat emncegah serangan jantung, mencegah
katarak, mengendalikan asma, dan mempercepat penyembuhan kenaikan
asam lambung.

2. Anggur merah
Minuman anggur merah kaya akan kandungan flavonoid yang dapat
menurunkan resiko penyakit jantung. Kandungan flavonoid ini terdapat
pada zat warna ulit dari anggur merah.

3. Kacang kedelai
merupakan salah satu sumber flavonoid yang tinggi. Beberapa penelitian
terakhir menyatakan bahwa kacang kedelai memiliki manfaat dalam
mencegah payudara, membantu mengurangi kadar gula darah pada diabetes,
mengurangi kolestrol, dan membantu mengurangi gejala menopause
IDENTIFIKASI FLAVONOID
 Sebanyak 2 mg ekstrak bahan dilarutkan dalam 1 ml
etanol (95%) P.
 Kemudian ditambahkan 0,1 gram serbuk magnesium P
dan 10 tetes asam klorida pekat.
 Jika terjadi warna merah jingga sampai merah ungu
menunjukan adanya flavonoid.
 Jika warna kuning jingga menunjukan adanya flavon,
kalkon dan auron {fanswort, 1996).
B. ANTOSIANIN
 Antosianin adalah salah satu jenis flavonoid, sub
kelompok dari grup besar folifenol dalam tumbuhan.
 Antosianin menjadi pigmen memberikan warna merah.
Ungu, dan biru cerah pada buah-buahan.
 Antosianin memiliki sifat antioksidan yang sangat
bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Sebagai molekul
antioksidan, antosianin dapat mekendalikan radikal
bebas berlebih.
 Radikal bebas yang tak terkendali akan memicu
kerusakan sel dan menaikan penyakit tertentu.
 Manfaat antosianin bagi tubuh
o Berpotensi untuk mengurangi diabetes
o Memiliki sifat antivirus dan antiradang
o Menurunkan resiko penyakit kanker
o Mencegah penyakit jantung.

 Beberapa makanan yang mengandung senyawa


antosianin
o Stroberi
o Tomat
o Delima
o Ceri
o Bawang merah
UJI FITOKIMIA ANTOSIANI
Dilakukan uji warna gologmam senyawa antosianin
pada buah naga merah (Harborne, 1987).
 0,5 gram eksrak etanol kulit buah naga merah
ditambahkan HCl 2 M
 Kemudian dipanaskan 100 °C selama 5 menit.

 Hasil positif bila timbul warna merah.

 Ditambahkan NaOH 2 M tetes demi tetes sambil diamati


perubahan warna yang terjadi,
 Hasil positif bila timbul warna hijau biru yang memudar
perlahan-lahan
BETAKAROTEN
 Merupakan pigmen berwarna dominan merah jingga
yang ditemukan secara alami pada tunbuh-tumbuhan dan
buah-buahan. Betakaroten merupakan senyawa organik,
secara kimiawi diklasifikasikan sebagai hidrokarbon, dan
spesifik diklasifikasikan sebagai terpenoid.
 Didalam tubuh betakaroten diubah menjadi vitamin A
yang memegang sejumlah peranan penting.
MANFAAT BETAKAROTEN
 Menjaga kesehatan mata
 Menjaga kesehatan kulit dan mengurangi resiko kulit
terbakar sinar matahari
 Mencegah resiko penyakit paru-paru

 Mencegah beragam jenis kanker, terutama kanker


payudara, kanker paru-paru
 Membantu pengobatan AIDS, penyakit alzheimer, darah
tinggi
Sumber betakaroten
 Wortel

 Ubi jalar

 Bayam

 Labu

 Blewah

 Paprika

 brokoli
PENENTUAN KADAR BETAKAROTEN

Penentuan kadar betakaroten dengan metode spektrofotometri


 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

 Sampel yang sudah dihaluskan ditimbang sebanyak 10 gr dalam erlenmeyer

 Tambahkan 50 ml KOH alkohol 10%

 Panaskan bahan yang telah tercampur KOH dan alkohol 10% pada penangas air selama 30 menit

 Setelah 30 menit tambahkan alkohol

 Dinginkan sampel pada erlenmeyer menggunakan air mengalir pada bagian luar sampel hingga
tidak terasa panas pada bagian dalam, lalu saring filtratnya dengan menggunakan kertas saring dan
usahakann residu sampel tidak ikut tersaring kedalam filtrat tersebut.
 Tambahkan 50 ml eter (2 kali pencucian) kedalam residu sampel, lalu kocok kembali tabung
erlenmeyer
 Masukan filtrat hasil penyaringan kedalam labu kenala

 Buang larutan yang berwarna hijau hingga tersisa larutan yang berwarna kuning yang terdapat
pada bagian atas
 Tambahkan 15 ml eter pada larutan warna kuning yang telah disaring tersebut lalu tambahkan 50
ml aquades
 Lalukan penyaringan/pembuangan kembali hingga hanya warna kuning yang tersisa

 Baca warna kuning yang terbentuk pad spektofotometer dengan mwnggunakan panjang
gelombang 436

Anda mungkin juga menyukai