Dari penelitian terdahulu tumbuhan tampa badak ini diketahui mengandung alkaloid yang tersebar
dibeberapa bagian tumbuhan ini seperti pada kulit akar, kulit kayu, daun, dan biji dengan kandungan
sebesar (5-10, 4-5, 0,3-0,45, dan 1,5%). Pada kulit menghasilkan Voacangine, Voacamine, Vobtusine,
18-oksovobtusine. Pada daun menghasilkan Vobtusine, 2- deoksyvobtusine, amataine, 18-
oksovobtusine dan pada buah menghasilkan, Akuammidine, Tabersonine, Vobtusine (Leeuwenberg and
Harbone, 1985).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalag diatas rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : apakah daun
tumbuhan tampa badak berefek antipiretik?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah daun tumbuhan tampa badak berefek antipiretik
Dasar Teori
Kandungan Kimia dan Kegunaan
Tumbuhan tampa badak diketahui banyak mengandung senyawa alkaloid, kandungan alkaloid dari
tumbuhan tampa badak yaitu 5-10% dalam kulit akar, 4-5% di kulit kayu, 0,3-0,45% dalam daun dan 1,5%
pada biji. Pada kulit mengandung Voacangine, Voacamine, Vobtusine, 18- oksovobtusine. Pada daun
mengandung Vobtusine, 2-deoksyvobtusine, Amataine, 18-oksovobtusine. Dan pada buah mengandung,
Akuammidine, Tabersonine, Vobtusine (Leeuwenberg and Harbone, 1985). Senyawa lobamin terbukti
menghambat pertumbuhan bakteri Gram Positif dan bakteri Gram Negatif, sedangkan senyawa voacangine
memiliki aktifitas anti bakteri (Hadi, 2008).
Demam
Pada umumnya demam adalah suatu gejala bukan merupakan penyakit tersendiri. Demam adalah suatu
kondisi dimana suhu badan lebih tinggi dari pada biasanya atau diatas suhu normal, suhu tubuh normal
badan manusia biasanya berkisar antara 36-37o C.
Penggolongan Antipiretik
Analgetik antipiretik adalah kelompok analgetik non narkotik. Hipotalamus merupakan bagian dari otak
yang berperan dalam mengatur nyeri dan temperatur. AINS (Antiinflamasi Non Steroid) secara selektif
dapat mempengaruhi hipotalamus menyebabkan penurunan suhu tubuh ketika demam.
Analisa Data
Data disajikan dalam bentuk grafik dengan membandingkan antara penurunan suhu dan
waktu yang telah ditentukan. Data penelitian diuji secara statistik dengan metoda analisa
varian dua arah dan dilanjutkan dengan metoda jarak berganda Duncan.
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian uji efek antipiretik ekstrak etanol daun tumbuhan (Voacanga foetida (Bl.)
K. Schum) pada tikus (Rattus norvegicus) jantan diperoleh :
1. Ekstrak kental dari 1 kg sampel kering daun tumbuhan tampa badak (Voacanga foetida
(Bl)K.Schum) sebanyak 44 g.
2. Data hasil persentase penurunan suhu tubuh tikus jantan setelah pemberian ekstrak etanol
daun tumbuhan tampa badak, dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
3. Dari data statistik terlihat bahwa ekstrak etanol tumbuhan tampa badak berefek sebagai
antipiretik, dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3 di bawah ini:
Pembahasan
Pada penelitian ini telah dilakukan Uji efek antipiretik ekstrak etanol daun tumbuhan tampa
badak (Voacanga foetida (Bl)K.Schum) pada tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan. Sampel
yang digunakan adalah daun tumbuhan tampa badak (Voacanga foetida (Bl)K.Schum) segar
yang dikering anginkan tanpa pemanasan langsung oleh matahari yang bertujuan untuk
mengurangi kadar air sehingga simplisia tersebut tidak mudah ditumbuhi oleh kapang dan
jamur selain itu untuk menghilangkan aktifitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut
kandungan zat aktif ( Gunawan, 2004)
Pada penelitian ini menggunakan metode Buller yaitu induksi demam dengan pepton. Hewan
percobaan yang digunakan adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Tikus putih
digunakan karena pada umumnya tenang dan mudah ditangani, aktifitasnya tidak begitu
terganggu dengan adanya manusia disekitarnya (Frank, 1995). Untuk keseragaman hewan uji
digunakan tikus putih dengan jenis kelamin jantan, karena tikus jantan tidak mengalami masa
kehamilan sehingga hormon-hormon pada tikus jantan tetap stabil dan tidak mempengaruhi
obat yang diujikan sehingga efek yang diinginkan bisa tercapai dengan maksimal.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa persentase penurunan suhu dari ekstrak etanol daun
tumbuhan tampa badak mempunyai efek sebagai antipiretik. Hal ini dapat dilihat dari grafik
hubungan antara waktu dengan persentase penurunan suhu berikut ini:
Berdasarkan hasil penelitian dan sesuai dengan perhitungan statistik ANOVA dua arah,
diperoleh hasil bahwa ekstrak etanol daun tumbuhan tampa badak memiliki efek sebagai
antipiretik. Dengan demikian daun tumbuhan tampa badak dapat digunakan sebagai
pengobatan antipiretik.
Kesimpulan
Ekstrak etanol daun tumbuhan tampa badak (Voacanga foetida (Bl)K.Schum) yang diujikan
kepada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dengan dosis 250, 500, dan 1000 mg/KgBB
memiliki efek antipiretik Tetapi berbeda dengan kontrol positif yang artinya kontrol positif
memberikan efek antipiretik yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak etanol daun
tampa badak
Saran Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk menguji efek antipiretik fraksi etil asetat
ekstrak daun tumbuhan tampa badak (Voacanga foetida (Bl)K.Schum) atau pengujian
lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, 1988, Uji Efek Penenang Rebusan Buah Voacanga foetida (Bl.) K.Schum pada Mencit
Putih dengan Metode Rotating Rod dan Sandfilter, Fakultas MIPA, Universitas Andalas,
Padang
Anonim, 2000, Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik dbidang Obat Tradisional, CV Sagung Seto,
Jakarta
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta
Frank, C.L, 1995, Toksikologi Dasar, Asas Organ Sasaran dan Penelitian Resik, Edisi kedua,
diterjemahkan oleh Edi Nugroho, UI Press, Jakarta