PENDAHULUAN
keanekaragaman hayati yang sangat besar, kaya akan bahan baku obat, sehingga
fitofarmaka merupakan suatu pilihan pengobatan yang menarik dan dapat secara
tanaman dan 7.000 spesies termasuk kedalam tanaman berkhasiat yang telah
termasuk untuk kebutuhan pangan dan obat-obatan (Mursito, 2002). Sejak ribuan
tahun yang lalu, pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia jauh sebelum
saja. Justru, penggunaan obat tradisional dan obat modern saling melengkapi satu
sama lain. Masyarakat dapat memperoleh tumbuhan obat tradisional ini di alam,
dapat ditanam sendiri sebagai tanaman obat keluarga (TOGA), dan dapat diramu
merupakan tanaman yang tumbuh liar dan dapat bertahan hidup pada tanah yang
kering dan tidak subur. Tumbuhan ini mempunyai khasiat sebagai pereda demam
dan mengobati luka bakar atau luka berdarah, radang dinding pembuluh darah
setiap manusia. Demam sering dialami anak-anak maupun orang dewasa. Demam
ditandai dengan kenaikan suhu tubuh diatas normal yaitu 36-37ºC, yang diawali
dengan kondisi menggigil (kedinginan) pada saat peningkatan suhu dan setelah itu
terjadi kemerahan pada permukaan kulit. Pengaturan suhu tubuh terdapat pada
bagian otak yang disebut hipotalamus. Gangguan pada pusat pengaturan suhu
tubuh inilah yang kemudian dikenal dengan istilah demam (Ibrahim, 2014., Ivana,
2015).
Demam atau pireksia merupakan gejala dari suatu penyakit. Penyakit infeksi,
seperti demam berdarah, tifus, malaria, dan peradangan hati, merupakan beberapa
contoh jenis penyakit yang sering mempunyai gejala demam. Dampak negative
Propinsi Lampung (12%). Keluhan utama sakit, antara lain 29,1 % demam, 19,2
% batuk, dan 16,8 % pilek (Sudibyo, et all, 1999). Keadaan demam sejak jaman
demam hanya merupakan suatu gejala penyakit, namun demam ini merupakan
salah satu gejala yang sering dihadapi masyarakat (Wahjoedi, et all, 1981).
antipiretik juga dapat mnegurangi rasa sakit bagi penderita. Setiap orang masing-
masing memiliki efek yang dominan, misalnya paracetamol dan aspirin. Obat-
obat tersebut efek antipiretiknya lebih besar dari pada analgetiknya (Siwi, 2016).
lebih kuat dari pada aspirin, inilah yang menyebabkan Parasetamol menjadi obat
antipiretik yang kuat melalui efek pada pusat pengaturan panas. Parasetamol
dipengaruhi, demikian pula peningkatan suhu oleh sebab lain, seperti latihan fisik
(Aris, 2009).
Kandungan kimia daun senduduk yang telah diketahui antara lain flavonoid,
tanin, saponin, glikosida dan steroida atau triterpenoida (Hidayat dan Rodame,
prostaglandin tidak dihambat maka terjadi peningkatan suhu tubuh yang akan
(Phylantus ninuri L.) pada tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksi
ekstrak etanol daun meniran (Phylantus ninuri L.) terhadap tikus wistar (Rattus
norvegicus) jantan. Hasil menunjukkan bahwa daun meniran (Phylantus ninuri L.)
antipiretik ekstrak daun senduduk pada tikus jantan yang diinduksi dengan vaksin
DPT-HB .
jantan ?
1.3 Hipotesis
jantan
c. Mengetahui perbandingan ekstrak daun senduduk (Melastoma
tanin
flavonoid
ekstrak etanol
saponin
daun senduduk
terpenoid
Ekstrak daun
senduduk
Ukur Efek
antipiretik pada antipiretik
tikus putih jantan masing-masing
kelompok pada
menit ke 60,120,
Paracetamol