Anda di halaman 1dari 8

Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)

Vol. 8 No. 3, September 2022


P-ISSN : 2407-8441/℮-ISSN : 2502-0749

Original Research Paper


UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK HERBAL DAUN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS
PANICULA) TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (RATTUS
NORVEGICUS) JANTAN YANG DI INDUKSI ALOKSAN

Nurul Azizah1, Nur Syamsi2*, Christin Rony Nayoan2, Andi Alfia Muthmainnah Tanra2
1
Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
2
Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
ABSTRAK
*Email Corresponding: Diabetes melitus adalah peningkatan kadar glukosa darah karena ketidakmampuan
nursyamsiyusuf@gmail.com pankreas untuk menghasilkan insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Saat ini
masyarakat lebih memilih pengobatan alternatif menggunakan obat herbal karena
memiliki efek samping yang sedikit, mudah dijangkau baik dari segi harga maupun
ketersediaanya. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) merupakan obat
Page : 172-179
tradisional yang banyak digunakan masyarakat Indonesia sebagai penurun glukosa
darah karena memiliki kandungan berupa andrographolide dan flavonoid.
Kata Kunci : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek antidiabetes ekstrak
Andrographis paniculata,
herba daun sambiloto pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan diabetes.
Andrographolide,
Na-CMC Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Pretest-Posttest Control Group
Design. Bahan yang digunakan adalah ekstrak daun sambiloto. Subjek sebanyak
Keywords: 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu K1(Na-CMC 0,5%), K2
Andrographis paniculata, (metformin 45 mg/kgBB), K3 (ekstrak 100 mg/kgBB), K4 (ekstrak 200 mg/kgBB),
Andrographolide, dan K5 (ekstrak 400 mg/kgBB). Uji One Way Annova menunjukkan terdapat
Na-CMC perbedaan signifikan pada kelima kelompok perlakuan dengan nilai p=0,000
(p<0,05). Uji post hoc LSD menunjukkan perbedaan signifikan antara K3 terhadap
K1, K2, K5 dan berbeda tidak signifikan terhadap K4. Berdasarkan hasil
penelitian, ekstrak daun sambiloto (Andrographis panicula) 400 mg/kgBB dapat
menurunkan kadar glukosa darah tikus (Rattus norvegicus) jantan secara
Published by:
signifikan.
Tadulako University,
Managed by Faculty of Medicine.
Email: healthytadulako@gmail.com ABSTRACT
Phone (WA): +6285242303103 Diabetes mellitus is an increase in blood glucose levels due to the inability of the
Address: pancreas to produce insulin, insulin action, or both. Currently, people prefer
Jalan Soekarno Hatta Km. 9. City of alternative medicine using herbal medicines because they have few side effects,
Palu, Central Sulawesi, Indonesia are easily accessible both in terms of price and availability. Sambiloto
(Andrographis paniculata Ness) is a traditional medicine that is widely used by
Indonesian people as a blood glucose lowering agent because it contains
andrographolide and flavonoids. This study aims to determine whether there is an
antidiabetic effect of bitter leaf herb extract on male diabetic white rats (Rattus
norvegicus). This study used a pretest-posttest control group design. The material
used is bitter leaf extract. Subjects as many as 25 rats were divided into 5 groups,
namely K1 (Na-CMC 0.5%), K2 (metformin 45 mg/kgBW), K3 (extract 100
mg/kgBW), K4 (extract 200 mg/kgBW), and K5 (extract 400 mg/kgBW). One Way
Annova test showed that there were significant differences in the five treatment
groups with p = 0.000 (p <0.05). LSD post hoc test showed a significant difference
between K3 to K1, K2, K5 and not significantly different from K4. Based on the
results of the study, extract of bitter leaf (Andrographis panicula) 400 mg/kgBW
can significantly reduce blood glucose levels of male rats (Rattus norvegicus)

172 Nurul Azizah, Nur Syamsi, Christin Rony N, Andi Alfia Muthmainnah T:172-179
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

PENDAHULUAN Ekstrak sambiloto juga dapat


Diabetes mellitus (DM) adalah keadaan merangsang terjadinya pelepasan insulin dan
hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, menghambat absorbsi glukosa dengan cara
kerja insulin, atau kedua-duanya. menghambat enzim alfa-glukosidase dan alfa-
Hiperglikemia kronik pada diabetes amilase. Pada penelitian yang dilakukan oleh
berhubungan dengan kerusakan jangka Kastilani Sarah (2009) pemberian ekstrak
panjang, adanya disfungsi, ataupun kegagalan etanol daun sambiloto dengan dosis 29,5
pada beberapa organ tubuh1. mg/kgBB dan dosis 117 mg/kgBB efektif
Menurut WHO jumlah penderita DM dalam menurunkan kadar glukosa darah pada
tipe-2 diberbagai penjuru dunia akan mencit7.
mengalami peningkatan yang akan menjadi Berdasarkan hal tersebut, peneliti
salah satu ancaman kesehatan global. Hal ini tertarik melakukan penelitian ini, dengan
juga terjadi di Indonesia dimana WHO tujuan menguji efek antihiperglikemik tanaman
memprediksi akan terjadi kenaikan penderita herbal daun sambiloto pada tikus putih jantan
DM pada tahun 2030 sebesar 21,3 juta dari 8,4 (Rattus novergicus).
juta ditahun 2000, dan akan meningkat 2-3 kali
lipat pada tahun 2035. Prediksi International BAHAN DAN CARA
Diabetes Federation (IDF) akan terjadi Penelitian ini bersifat True
peningkatan insidensi dan prevalensi penderita Eksperimental menggunakan rancangan
DM di Indonesia dari 9,1 juta pada tahun 2014 penelitian Pretest-Posttest Control Group
menjadi 14,1 juta pada tahun 20352. Di Provinsi Design. Penelitian dilakukan pada bulan Juli
Sulawesi Tengah, hingga saat ini tercatat 2020 dilaboratorium Farmakologi, Fakultas
132.112 kasus Diabetes Melitus3. Kedokteran, Universitas Tadulako Subjek
Saat ini masyarakat lebih memilih penelitian adalah tikus putih (Rattus
pengobatan alternatif menggunakan obat herbal norvegicus) jantan sebanyak 25 ekor dibagi
dari tanaman atau ekstrak tanaman untuk menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I kontrol
mengobati penyakit. Penggunaan obat herbal negatif yang akan diberikan Na-CMC 0,5%,
adalah salah satu pilihan pengobatan yang kelompok II Kontrol positif yang akan
efektif dan relatif aman, dapat digunakan untuk diberikan metformin, kelompok III ,IV, dan V
mengobati berbagai penyakit dan juga sering adalah kelompok perlakuan yang akan
digunakan untuk mencegah penyakit serta diberikan ekstrak daun sambiloto dengan dosis
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB.
penyakit4 .
Sambiloto (Andrographis paniculata Alat
Ness) merupakan salah satu obat tradisional Alat yang digunakan adalah kandang
yang digunakan masyarakat Indonesia sebagai tikus, sonde oral, timbangan digital,
penurun glukosa darah. Daun sambiloto glukometer, strip glukosa, stopwatch, scalpel,
memiliki kandungan polifenol, orthosiphon dysposible syringe, lumpang alu, gelas ukur,
glukosa, minyak atsiri, saponi, flavonoid, batang pengaduk, rotary evaporator, sarung
sapofonin, garam kalium, myonositol dan tangan, masker, talenan, stoples kaca.
andrografolid5. Kandungan andrografolid herba
sambiloto dapat meningkatkan penggunaan Bahan
glukosa otot tikus diabetes melalui stimulasi Bahan yang digunakan adalah ekstrak
transporter GLUT-4 sehingga menurunkan daun sambiloto (Andrographis panicula),
kadar glukosa dalam plasma darah tikus6.

Nurul Azizah, Nur Syamsi, Christin Rony N, Andi Alfia Muthmainnah T:172-179 173
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

metformin, aloksan, larutan Na-CMC 0,5%, Pembuatan Larutan Na-CMC 0,5%


alkohol 70%, aquadest, kapas, pakan hewan uji. Na-CMC ditimbang sebanyak 0,5 gram
Na-CMC dilarutkan dengan aquadest hingga
Pembuatan Ekstrak Daun Sambiloto 100 mL.
Ekstrak daun sambiloto adalah adalah
ekstrak yang berasal dari tanaman sambiloto Pembuatan Larutan Metformin
yang diperoleh melalui metode maserasi Dosis metform yang diberikan pada
dengan menggunakan pelarut etanol dan tikus adalah 45 mg/kgBB. Serbuk metformin di
diuapkan menggunakan rotary evaporator. timbang sebanyak 360 mg lalu disuspensi
Pembuatan ekstrak di lakukan di laboratorium menggunakan larutan Na-CMC 0,5% sampai
farmasi MIPA. Daun sambiloto diambil 100 mL.
didaerah Pasangkayu didesa Pedanda dan
dikumpulkan sebanyak 5 kg lalu dilakukan Pembuatan Larutan Uji
sortasi basa dan di cuci hingga bersih dengan Dosis ekstrak daun sambiloto yaitu 100
air mengalir, daun yang sudah dicuci mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400 mg/kg BB.
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan Ekstrak daun sambiloto ditimbang sebanyak
tidak dijemur dibawah sinar matahari langsung 0,8 gram (dosis 100 mg/kgBB), 1,6 gram (dosis
selama 3 minggu . Setelah daun kering 200 mg/kgBB) dan 3,2 gram (dosis 400
(simplisia), dilakukan sortasi kering kemudian mg/kgBB) kemudian disuspensikan dengan
simplisia dihaluskan dengan cara diremas- Na-CMC 0,5% hingga 100 mL.
remas hingga terbentuk partikel kecil dan kasar,
serbuk dimaserasi menggunakan etanol 96%, Hewan Uji
hasil maserasi disaring, kemudian maserat Hewan uji yang digunakan adalah tikus
diuapkan dengan rotary evapator hingga putih (Rattus norvegicus) dengan kritera inklusi
diperoleh ekstrak kental daun sambiloto. jenis kelamin jantan, berat badan tikus 150-250
gram, tikus yang sehat ditandai dengan
Cara Pengambilan Sampel Darah aktivitas yang aktif, sedangakan kriteria
Kadar glukosa darah adalah jumlah eksklusi yaitu tikus yang terdapat luka, cacat
kandungan glukosa dalam plasma darah. ditubuhnya atau yang mati sebelum perlakuan
Prosedur pengambilan darah tikus dilakukan dan selama perlakuan.
dengan cara memotong ekor tikus 1 cm dari
pangkal ekor lalu pijat sampai darah keluar Analisis Data
kemudian teteskan ke strip glukosa. Seluruh data yang diperoleh dianalisis
dengan program komputer Statistical Package
Pembuatan Larutan Aloksan for Social Sciences (SPSS). Hasil analisis yang
Dosis aloksan diberikan untuk dilakukan untuk melihat apakah distribusi
membuat tikus hiperglikemia yaitu 150 normal atau tidak secara statistik dengan uji
mg/kgBB secara intraperotoneal, jika berat Shapiro-Wilk (p>0,05) karena jumlah sampel
badan tikus adalah 200 gram maka aloksan n≤50. Data menunjukkan terdistribusi normal
yang diberi sebanyak 30 gram, serbuk aloksan (p>0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji
monohidrat ditimbang sebanyak 1,2 gram lalu parametrik one way analysis of varian
dilarutkan dengan aquades steril injeksi sampai (ANOVA). Kemudian dilanjutkan dengan Post
100 mL. Hoc Test Least Signifikan Difference (LSD)
untuk melihat perbedaan antar kelompok
perlakuan.

174 Nurul Azizah, Nur Syamsi, Christin Rony N, Andi Alfia Muthmainnah T:172-179
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

HASIL
Tabel 1. Hasil Pengukuran Glukosa Darah Tikus Tiap Kelompok
Kadar glukosa darah (Mg/dl)
Kelompok
H₀ H₁ H₂ H₃ H₄
Kontrol negatif 55,4 499,8 463,2 391,6 391
Kontrol positif 59,2 503,8 420 330 308,6
EDS 100 mg/kgBB 70 440,4 408,4 271 213,4
EDS 200 mg/kgBB 100 487,6 433 303,6 183,4
EDS 400 mg/kgBB 98,6 542,2 342 119 117,8
Rata-rata 76,6 494,8 413,3 283,0 242,8

Kadar glukosa darah tikus sebelum induksi kandungan metabolit terutama


aloksan (H0) adalah normal dengan nilai andrographolide. Hasil pengeringan sampel
rerata 76,6 mg/dl, setelah pemberian akan membentuk simplisia, proses selanjutnya
aloksan (H1) terjadi peningkatan glukosa adalah dilakukan pengecilan ukuran sampel
darah pada kelima kelompok dengan rata- untuk memperluas area kontak antara sampel
rata 494,8 mg/dl. Setelah pemberian dengan pelarut pada saat proses ekstraksi,
perlakuan tikus yang paling cepat sehingga hasil yang didapat lebih maksimal.
menunjukkan penurunan kadar glukosa Semakin luas bidang kontak antara bahan
darah hingga batas normal adalah dengan pelarutnya, maka dapat meningkatkan
kelompok ekstrak daun sambiloto 400 efektivitas ekstraksi. Proses selanjutnya adalah
mg/kgBB pada hari ke 6 setelah pemberian melakukan ekstraksi dengan metode maserasi,
ekstrak dengan rata-rata 119 mg/dl dan metode maserasi termasuk metode ekstraksi
terus menurun sampai hari ke 9 setelah yang menggunakan prosedur dan peralatan
perlakuan dengan rata-rata 117,8 mg/dl, sederhana serta tidak memerlukan pemanasan
sedangkan ekstrak daun sambiloto 200 yang dapat merusak kandungan metabolit
mg/kgBB mengalami penurunan kadar sekunder terutama andrografolida.[8] Pelarut
glukosa darah hingga batas normal pada yang digunakan pada proses ekstraksi adalah
hari ke 9 setelah perlakuan dengan rata-rata etanol 96% yang memiliki tampakan hijau dan
183,4 mg/dl (Tabel 1). lebih kental karena memiliki kandungan air
yang lebih sedikit dari pelarut etanol 70%
PEMBAHASAN sehingga tidak mudah ditumbuhi
Penelitian dilakukan pada juli 2020 di mikroorganisme, dan pelarut etanol 96% lebih
Laboratorium Farmakologi Fakultas sedikit menarik kandungan senyawa pada
Kedokteran Universitas Tadulako, hal pertama sampel9. Hasil maserasi didapatkan ekstrak
yang dilakukan adalah pembuatan ekstrak daun kental daun sambiloto berwarna hijau dan
sambiloto dan menyiapkan hewan coba. Daun mempunyai rasa yang pahit.
sambiloto yang telah terkumpul dicuci dan Hewan coba dalam penelitian ini adalah
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, tikus ini
selama 3 minggu. Pengeringan bertujuan untuk memiliki kemampuan metabolik yang relatif
menurunkan kadar air pada sampel, mencegah cepat dan sangat sensitif bila digunakan dalam
tumbuhnya mikroorganisme (jamur), dan jenis penelitian yang berhubungan dengan
menghentikan proses enzimatik yang dapat sistem metabolik tubuh, tikus jantan banyak
memicu terjadinya pembusukan sampel, pada digunakan dibandingkan betina karena tikus
saat pengeringan hindari sampel dari cahaya jantan menunjukkan periode pertumbuhan
matahari untuk mencegah kerusakan yang lebih lama dibandingkan betina dan tikus

Nurul Azizah, Nur Syamsi, Christin Rony N, Andi Alfia Muthmainnah T:172-179 175
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

jantan tidak berpengaruh pada siklus hormon 119 mg/dl dan terus menurun sampai hari ke 9
yang nantinya akan berpengaruh pada hasil setelah perlakuan dengan rata-rata 117,8 mg/dl,
penelitian10. sedangkan ekstrak daun sambiloto 200
Penelitian dilakukan selama 19 hari, mg/kgBB mengalami penurunan kadar glukosa
terdiri dari aklimatisasi tikus selama 7 hari, darah hingga batas normal pada hari ke 9
kemudian induksi aloksan hingga tikus diabetes setelah perlakuan dengan rata-rata 183,4 mg/dl.
selama 2-3 hari dan pemberian perlakuan tiap Setelah dilakukan penelitian, data yang
kelompok selama 9 hari. Pengamatan glukosa diperoleh selanjutnya dianalisis dengan
darah tikus dilakukan sebanyak 5 kali yaitu menggunakan SPSS (Statistical Package for
sebelum induksi aloksan, setelah induksi the Social Science). Uji statistik yang pertama
aloksan, dan hari ke 3, hari ke 6, dan hari ke 9 dilakukan adalah uji normalitas yang bertujuan
setelah perlakuan. Pengukuran glukosa darah untuk melihat sebaran data terdistribusi normal
pada tikus dilakukan dengan cara memotong atau tidak pada setiap kelompok, uji normalitas
ekor tikus ±1 cm setelah tikus dipuasakan yang digunakan adalah uji saphiro-wilk karena
selama 8 jam dengan tetap memberikan air jumlah sampel yang digunakan kurang dari 50
minum. sampel, setelah dilakukan uji normalitas
Induksi aloksan dilakukan secara didapatkan data terdistribusi normal sehingga
intraperitoneal dan didapatkan sebanyak 25 dilakukan uji parametrik One Way Annova
ekor tikus mengalami peningkatan kadar untuk mengetahui apakah terdapat efektivitas
glukosa darah. Senyawa aloksan dapat merusak ekstrak daun sambiloto dalam menurunkan
sel β pankreas dengan membentuk siklus kadar glukosa darah dan mengetahui apakah
redoks berupa radikal superoksida yang akan terdapat perbedaan yang signifikan pada tiap
mengalami dismutasi menjadi hidrogen kelompok berdasarkan waktu pengamatan,
peroksida. Aktivitas radikal bebas superoksida hasil yang diperoleh adalah terdapat perbedaan
yang mendapat rangsangan yang tinggi itu lalu yang signifikan P value 0,000 (p<0,05).
meningkatkan konsentrasi kalsium sitosol yang Berdasarkan hasil uji maka hipotesis
menyebabkan destruksi yang cepat sel-sel β penelitaian H0 ditolak dan H1 diterima, yaitu
pankreas. Kerusakan sel β pankreas akan terdapat penurunan kadar glukosa darah pada
menyebabkan penurunan sekresi insulin yang tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang
mengakibatkan reaksi glikogenesis dan juga diberi ekstrak daun sambiloto (Andrographis
transpor glukosa di dalam sel menjadi paniculata). Penurunan kadar glukosa darah
berkurang dan proses glikogenolisis menjadi terlihat pada hari ke 6 dan hari ke 9, kecuali hari
tidak terkendali yang mengakibatkan terjadinya ke 3, untuk mengetahui kelompok mana saja
peningkatan kadar glukosa darah pada hewan yang memiliki perbedaan yang signifikan maka
coba11. dilakukan uji lanjut post hoc test Test Least
Kadar glukosa darah tikus sebelum Signifikan Difference (LSD).
induksi aloksan adalah normal dengan nilai Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rerata 76,6 mg/dl, setelah pemberian aloksan terdapat efektivitas ekstrak daun sambiloto
terjadi peningkatan glukosa darah pada kelima Andrographis paniculata) terhadap penurunan
kelompok dengan rata-rata 494,8 mg/dl. kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus
Setelah pemberian perlakuan tikus yang paling norvegicus) jantan. Hal ini telah sesuai teori
cepat menunjukkan penurunan kadar glukosa bahwa senyawa andrographolide adalah
darah hingga batas normal adalah kelompok diterpenoid utama pada daun sambiloto,
ekstrak daun sambiloto 400 mg/kgBB pada hari berperan dalam penurunan kadar glukosa
ke 6 setelah pemberian ekstrak dengan rata-rata darah, senyawa ini bekerja menghambat

176 Nurul Azizah, Nur Syamsi, Christin Rony N, Andi Alfia Muthmainnah T:172-179
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

absorbsi glukosa dengan cara menghambat baik terlihat batas dari daerah pulau langerhans
enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase7. yang mulai jelas, adanya pertautan antara pulau
Senyawa andrographolide juga meningkatkan langerhans dengan asinar dan bertambahnya
sensitivitas insulin dan dengan demikian jumlah sel di dalam pulau langerhans
merangsang pengambilan glukosa dan oksidasi dibandingkan dengan kelompok perlakuan
oleh jaringan perifer, mengendalikan terapi ekstrak etanol daun sambiloto dosis 2,2
metabolisme lipid yang abnormal dan mg/kgBB14.
menghilangkan radikal bebas dari sirkulasi Ekstrak daun sambiloto 200 mg/kgBB
yang mengganggu integritas membran plasma lebih cepat menurunkan kadar glukosa darah
yang mengakibatkan penurunan jumlah dibandingkan dengan kelompok ekstrak daun
reseptor membran plasma yang efisien atau sambiloto 100 mg/kgBB dengan nilai rerata
protein transporter yang diperlukan untuk pada hari ke 9 setelah perlakuan kelompok
mengambil glukosa dari aliran darah12. Selain ekstrak daun sambiloto 200 mg/kgBB sebesar
andrographolide sambiloto juga mengandung 183,4 mg/dl. Hal ini sejalan dengan penelitian
senyawa paniculides, flavonoid, dan yang menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
13
farnesols . Flavonoid berfungsi untuk daun sambiloto 200 mg/kg dapat menurunkan
menangkap dan menetralkan radikal bebas kadar glukosa secara nyata mulai dari jam
seperti ROS atau RNS sehingga dapat pertama dan terus menurun sampai 7 jam
memperbaiki jaringan yang rusak dan setelah perlakuan dibandingkan dengan
menghambat proses inflamasi, dan kelompok yang diberikan metformin, ekstrak
meregenerasi sel, flavonoid juga memiliki daun sambiloto 50 mg/kg dan 100 mg/kg16.
aktivitas antidiabetes karena mampu Penelitian lain juga yang menyatakan bahwa
meregenerasi sel pada pulau langerhans14. pemberian ekstrak etanol herba sambiloto pada
Ekstrak daun sambiloto 400 mg/kgBB uji toleransi glukosa dapat menurunkan kadar
menunjukkan kemampuan lebih tinggi dalam glukosa darah, hal ini dibuktikan dengan
menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan penurunan glukosa pada uji toleransi glukosa
dengan ekstrak daun sambiloto 100 mg/kgBB meningkat seiring peningkatan dosis pada
dan ekstrak daun sambiloto 200 mg/kgBB, hal kisaran 0,5-2,0 g/KgBB.17
ini disebabkan oleh peningkatan dosis ekstrak Kelompok ekstrak daun sambiloto dosis
daun sambiloto memiliki efek baik terhadap 100 mg/kgBB sampai hari memiliki kadar
penurunan kadar glukosa darah, karena glukosa darah yang belum normal dengan nilai
peningkatan dosis mengakibatkan peningkatan rerata 213,4 mg/dl, hal ini mungkin
jumlah senyawa aktif yang terkandung dalam dikarenakan dosis yang belum mampu
ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis membantu reabsorbsi zak aktif lainnya karena
paniculata)14. Hasil ini sesuai dengan kerusakan sel β pankreas yang cukup parah
penelitian yang memilih dosis ekstrak etanol sehingga menyebabkan kadar glukosa naik
andrographis paniculata 400 mg/kg sebagai terlalu tinggi dan kadar kandungan zat aktif
dosis yang akan digunakan dalam penelitina belum cukup mampu menembus reseptor sel β
penelitian, penentuan dosis dilakukan pankreas sehingga tidak mengalami
berdasarkan dari studi dosis-respons awal yang penyerapan kedalam sirkulasi darah,
mengevaluasi efek 100, 200 dan 400 mg dosis dibuktikan dengan penelitian yang
glukosa serum puasa pada tikus diabetes15. menunjukkan menunjukkan hasil pada tikus
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa yang diberikan ekstrak daun sambiloto dosis
ekstrak etanol daun sambiloto dosis 4,4 150 mg/kgBB tidak menunjukkan penurunan
mg/kgBB menunjukkan perbaikan yang lebih kadar glukosa normal setelah pemberian terapi

Nurul Azizah, Nur Syamsi, Christin Rony N, Andi Alfia Muthmainnah T:172-179 177
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

selama 7 hari dengan nilai rerata 305 mg/dl Tradit Med J. 2014;19(2).
setelah 14 hari perlakuan kadar glukosa darah doi:https://doi.org/10.22146/tradmedj.814
tikus sudah kembali normal dengan nilai rerata 2
7. Sukmawati S, Harsita MA, Kosman R. Uji
166,8 mg/dl18.
Efek Hipoglikemik Kombinasi Ekstrak
Etanol Daun Sambiloto (Andrographis
KESIMPULAN DAN SARAN
Paniculata Nees) Dengan Akarbose Pada
Ekstrak daun sambiloto (Andrographis Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
panicula) dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 Terinduksi Aloksan. J Ilm As-Syifaa.
mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB memiliki efek 2016;8(2):75-82.
antidiabetes pada tikus putih (Rattus doi:10.33096/jifa.v8i2.203
norvegicus) jantan yang diinduksi aloksan. 8. Pradini SA, Pambudi PPR, Dinah FA. Uji
Efek Antidiabetik Kombinasi Ekstrak
Ekstrak daun sambiloto (Andrographis
Etanol Daun Stevia ( Stevia Rebaudiana
panicula) 400 mg/kgBB merupakan dosis yang Bert. ) Dan Daun Sambiloto (Andrographis
paling signifikan terhadap penurunan glukosa Folium) Pada Tikus Jantan Galur Wistar
darah tikus (Rattus norvegicus) jantan yang Yang Diinduksi Aloksan The Effect
diinduksi aloksan. Antidiabetik A Combination Of Extracts
Ethanol Leaves Stevia. Indones J Med Sci.
DAFTAR PUSTAKA 2017;4(2):177-182.
1. Ginanjar E, Rachman AM. Buku Ajar Ilmu 9. Husna RSN, Effendi EM, Maheshwari H.
Penyakit Dalam. 6th ed. (Setiati S, Alwi I, Efek Samping Ekstrak Etanol 96% Dan
Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, 70% Herba Kemangi (Ocimum
Syam AF, eds.). Interna Publishing; 2014. Americanum L.) Yang Bersifat Estrogenik
2. Tim Penyusun Buku Pedoman Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus
Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Putih. Ekol J Ilm Ilmu Dasar dan Lingkung
Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Pedoman Hidup. 2016;16(2).
Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes 10. Angria N. Undur-Undur (Myrmeleon Sp.)
Mellitus Tipe 2 Dewasa Di Indonesia Sebagai Antidiabetik. (R. SCH, ed.).
2019. PB PERKENI; 2019. Uwais Inspirasi Indonesia; 2019.
3. Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng. Profil 11. Yusni Y, Akbar IB, Rezania R, Fahlevi R.
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.; Penurunan Kadar Gula Darah Akibat
2018. Pemberian Ekstrak Manggis (Garcinia
4. Lau SHA, Herman, M R. Studi Mangostana) Dan Tomat (Lycopersicum
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Esculentum Mill) Pada Tikus Diabetes.
Masyarakat Tentang Obat Herbal Dan Glob Med Heal Commun. 2017;5(1).
Obat Sintetik Di Campagayya Kelurahan 12. Hossain MS, Urbi Z, Sule A, Rahman
Panaikang Kota Makassar. J Farm Sandi KMH. Andrographis paniculata (Burm. f.)
Karsa. 2019;5(1):33-37. Wall. ex Nees: A Review of Ethnobotany,
5. Paramitha MD, Rahmanisa S. Ekstrak Phytochemistry, and Pharmacology. Sci
Etanol Herba Sambiloto (Andrographis World J. 2014;2014:1-28.
Paniculata) Sebagai Antidiabetik Terhadap doi:10.1155/2014/274905
Mencit Wistar Terinduksi Aloksan. Med J 13. Nasution P, Sugito S, Kuswiyanto K.
Lampung Univ. 2016;5(5). Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Metanol
6. Lindawati NY, Nugroho AE, Pramono S. Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata
The Effect Of Combination From Purified Ness) terhadap Sensitivitas
Extract Of Sambiloto Herb (Andrographis Enterobacteriaceae dengan Metode Difusi.
Paniculata (Burm.F.) Nees) And Pegagan J Lab Khatulistiwa. 2019;2(1):26.
Herb (Centella Asiatica (L.) Urban) Of doi:10.30602/jlk.v2i1.323
Translocation Of Glut-4 Protein In Type 2 14. Nubatonis DC, Ndaong NA, Selan YN.
Diabetes Mellitus-Insulin Resistance Rats. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun

178 Nurul Azizah, Nur Syamsi, Christin Rony N, Andi Alfia Muthmainnah T:172-179
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

Sambiloto( Andrographis paniculata Nees) 17. Yulinah E, Sukrasno S, Fitri MA. Aktivitas
Terhadap Histopatologi Pankreas Mencit ( Antidiabetika Ekstrak Etanol Herba
Mus musculus ) Diabetes Melitus (DM) Sambiloto (Andrographis paniculata Nees
Tipe I. J Kaji Vet. 2015;3(1). (Acanthaceae). J Mat dan Sains.
15. Zhang XF, Tan BKH. Antihyperglycaemic 2001;6(1).
And Anti-Oxidant Properties Of 18. Alaydrus S, Alifia A, Anam S. Efek
Andrographis Paniculata In Normal And Ekstrak Etanol Kombinasi Daun
Diabetic Rats. Clin Exp Pharmacol Sambiloto Dan Daun Mimba Terhadap
Physiol. 2000;27(5-6):358-363. Kadar Glukosa Darah Tikus. Farmakol - J
doi:10.1046/j.1440-1681.2000.03253.x Farm. 2018;15(1).
16. Akhtar M, Bin Mohd Sarib M, Ismail I, et
al. Anti-Diabetic Activity and Metabolic
Changes Induced by Andrographis
paniculata Plant Extract in Obese Diabetic
Rats. Molecules. 2016;21(8):1026.
doi:10.3390/molecules21081026

Nurul Azizah, Nur Syamsi, Christin Rony N, Andi Alfia Muthmainnah T:172-179 179

Anda mungkin juga menyukai