Uji Analgetik Infus Daun Jambu Biji Berdaging Merah pada Mencit Jantan dengan
Metode Rangsangan Kimia
Hery Prambudi1*
1
Akademi Analis Kesehatan An-Nasher Cirebon, Indonesia: heryprambudi21@gmail.com
*(Korespondensi e-mail: heryprambudi21@gmail.com)
ABSTRAK
Kandungan flavonoid pada Daun jambu biji berperan untuk melancarkan peredaran darah
ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah, antiinflamasi dan
analgetik. Tujuan penelitian ini mengetahui efek analgetik dan pada konsentrasi berapa
efek analgetik tersebut pada infus daun jambu biji merah mencit jantan dengan metode
rangsangan kimia Jenis penelitian ini eksperimen murni menggunakan 25 ekor mencit yang
dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor, kemudian
diinduksi dengan asam asetat 1%v/v dosis 50 mg/kgBB secara intraperitonial (i.p) sebagai
induksi nyeri atau sakit, dibiarkan selama 15 menit. Lalu dilakukan perlakuan pada masing-
masing kelompok konsentrasi 10%b/v, 15%b/v, dan 20%b/v. Kemudian digunakan larutan
suspensi parasetamol 1% dosis 65 mg/kgBB sebagai kontrol positif, aquadest sebagai
kontrol negatif diberikan secara oral. Diamati jumlah geliat yang timbul dalam 5 menit
selama 1 jam, lalu ditentukan persentase daya analgetiknya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa infus daun jambu biji merah, memiliki efek analgetik hasil persentase daya analgetik
sebesar 87,88% yang mendekati persentase daya analgetik parasetamol sebesar 100%.
Kata kunci: Analgetik, Daun jambu biji berdaging merah, Mencit jantan, Metode
rangsangan kimia
Abstract
The flavonoids content on guava leaves has a role to improve blood circulation throughout
the body and prevent the occurrence of blood vessel blockage, anti-inflammatory and
analgesic. This study aims to determine whether the infusion of red fleshy guava leaves
(Psidium guajava Linn.) has an analgesic effect on male mice (Mus musculus) and at what
concentration the infusion of red fleshy guava leaves (Psidium guajava Linn.) has an
analgesic effect on male mice (Mus musculus). The experiments were carried out using
chemical stimulation methods. Analgesics or painkillers are substances that reduce or
eliminate pain without losing consciousness (the difference with general anesthesia). This
research is a pure experimental study using 25 mice divided into 5 treatment groups, each
group consisting of 5 mice, then induced with 1% v / v acetic acid dose 50 mg / kgBB
intraperitonially (ip) as pain induction, left for 15 minutes. then the treatment was carried
out in each concentration group of 10% w / v, 15% w / v, and 20% w / v. Oral administration
of 1% paracetamol suspension solution at a dose of 65 mg / kgBW was used as a positive
control, and aquadest was used as a negative control. observations were made by counting
the amount of writhing seen in 5 minutes for 60 minutes, then determined the percentage
of analgesic power. The results showed that the infusion of red fleshy guava leaves
(Psidium guajava Linn.) had an analgesic effect of the percentage of analgesic power of
87.88% which was close to the percentage of paracetamol analgesic power of 100%.
Keywords: Analgesic, Chemical stimulation method, Male mice, Red fleshly guava
leaves
76
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020
77
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020
78
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020
selama dua hari, daun jambu biji yang air suling hingga 100 ml, kemudian
sudah kering kemudian diserbuk dipanaskan selama 15 menit dihitung
dengan menggunakan blender, serbuk mulai suhu di dalam panci infusa
diayak dengan ayakan mesh 40 mencapai 90℃ sambil sekali-kali
(Anggraini, 2008). diaduk, selanjutnya diserkai dengan
kain flannel dan dicukupkan
3. Penentuan kadar air
volumenya dengan air panas melalui
Penentuan kadar air dilakukan ampas sehingga diperoleh infus 100
dengan metode pemanasan ml. Untuk pembuatan infusa dengan
menggunakan oven. Langkah kerjanya konsentrasi 15% b/v, dan 20% b/v
dapat dilakukan sebagai berikut: digunakan cara yang sama dengan
a. Cawan porselin disterilkan dalam menimbang simplisia daun jambu biji
oven selama 1 jam dengan suhu masing-masing 15 dan 20 gram
105℃. Kemudian didinginkan (Sariana, 2011).
selama 15 menit dan ditimbang 5. Skrining fitokimia
beratnya (A gram).
Menurut (Poeloengan, 2010)
b. Sampel ditimbang sebanyak 2 skrining fitokimia infus sangat penting
gram dan ditaruh dalam cawan dilakukan untuk memastikan infus
porselin yang telah diketahui yang diperoleh mempunyai senyawa
beratnya (B gram). Sampel dalam yang dibutuhkan sebagai analgetik
porselin ini kemudian dikeringkan antara lain flavonoid, alkaloid,
dalam oven pada suhu 105℃ saponin dan tanin.
sampel konstan selama 3 jam,
a. Flavonoid. Sampel diambil
selanjutnya didinginkan dalam
dan dimasukkan kedalam
desikator selama 15 menit dan
tabung reaksi. Ditambahkan
ditimbang (C gram).
pada sampel berupa serbuk
c. Penimbangan ini diulang sampai Mg 2 mg dan diberikan 3
diperoleh berat yang konstan. tetes HCl. Sampel dikocok
Kadar air = dan diamati perubahan yang
terjadi, terbentuknya warna
(𝐵 − 𝐶)/(𝐵 − 𝐴)𝑥100 merah, kuning atau jingga
A= berat kering cawan (gr) pada larutan menunjukkan
B= berat kering dan sampel awal adanya flavonoid (Purwati et
(gr) al., 2017).
C= berat kering cawan dan sampel b. Alkaloid. Sebanyak 2 mL
setelah dikeringkan (gr) larutan infus uji diuapkan
4. Pembuatan infus daun jambu biji di atas cawan porselin
hingga didapat residu,
Infus daun jambu biji dibuat kemudian residu dilarutkan
dengan konsentrasi 10% b/v, 15% dengan 5 mL HCl. Larutan
b/v, dan 20% b/v. Cara pembuatan yang didapat dibagi
infus daun jambu biji dengan menjadi 3 tabung reaksi.
konsentrasi 10%b/v adalah dengan Tabung pertama
menimbang 10 gram simplisia, ditambahkan dengan
kemudian dimasukkan ke dalam HCLsebagai blanko.Tabung
panci infus, lalu ditambahkan 10 ml kedua ditambahkan dengan
air suling (dua kali berat 3 tetes pereaksi dragendorff.
simplisia) atau sampai semua Tabung ketiga ditambahkan
bahan terendam, ditambahkan dengan
79
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020
80
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020
Penetapan kadar air daun jambu biji Jumlah geliat terbesar berturut-turut
berdaging merah (Psidium guajava Linn.) terjadi pada kelompok kontrol dengan
dilakukan di Laboratorium Kimia Akademi aquadest, pemberian infus dengan
Analis Kesehatan. Rata-rata kadar air yang konsentrasi 10% dan 15%.
diperoleh adalah 2,5% b/b yang menunjukan Tabel 3. Hasil Persentase Proteksi dan
bahwa serbuk daun jambu biji berdaging Efektivitas Analgetik
merah telah memenuhi persyaratan kadar air Kelompok % Proteksi % Efektivitas
dalam serbuk yang baik. Persyaratan serbuk Analgetik Analgetik
yang baik yaitu serbuk dengan kadar air Kontrol 62,91% 100%
kurang dari 10%. positif
Konsentrasi 12,99% 20,64%
Hasil Penetapan Efektivitas Analgetika infus 10%
Infus Daun Jambu Biji Berdaging Merah Konsentrasi 36,42% 57,89%
Tabel 2. Rata-Rata Jumlah Geliat Mencit infus 15%
Setelah Pemberian Sediaan Uji Konsentrasi 55,29% 87,88%
Kelompok Rata-Rata infus 20%
Jumlah Geliat Sumber data: Analisa statistik data penelitian
Kontrol negatif (aquadest) 149,4 Persentase terbesar pada proteksi
Kontrol positif 55,4 analgetik terjadi pada kelompok kontrol
(parasetamol) posifit dengan efektifitasnya yang paling
Konsentrasi infus 10% 130
81
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020
82
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020
yang dihasilkan maka semakin baik efek Hasil uji dilanjutkan dengan
analgetik (Puspitasari et al., 2003). pengolahan data menggunakan analisis
ANOVA one way. ANOVA one way
Setelah diperoleh hasil dari rata-rata
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
jumlah geliat, maka selanjutnya dilakukan
perbedaan secara bermakna terhadap data
perhitungan persentase proteksi analgetik.
jumlah geliat terhadap masing-masing
Persentase proteksi analgetik merupakan
kelompok perlakuan. Dari hasil analisis
suatu bahan uji dalam mengurangi respon
statistik menggunakan ANOVA one way
geliat mencit yang disebabkan karena
didapatkan nilai signifikan sebesar p= 0,00.
induksi oleh asam asetat. Persentase
Hal ini berarti bahwa data jumlah geliat
proteksi analgetik diperoleh dengan
mencit pada masing-masing kelompok
membandingkan jumlah geliat rata-rata
perlakuan berbeda secara bermakna (p = <
kelompok bahan uji terhadap kontrol
0,05). Hasil analis menunjukan bahwa
negatif.
secara keseluruhan terdapat perbedaan yang
persentase proteksi analgetik terbesar signifikan antara rata-rata perlakuan.
ditunjukan pada kelompok kontrol positif
Hasil dari tabel 10 menunjukan bahwa
yaitu 62,91%. Pada ketiga kelompok
K1= Kontrol positif dan K2= Konsentrasi
konsentrasi infus daun jambu biji berdaging
infus 20% tidak berbeda nyata artinya
merah (Psidium guajava Linn.), konsentrasi
konsentrasi infus 20% ini memiliki efek
infus 20% menunjukan persentase proteksi
analgetik yang sama dengan kontrol
yang mendekati dengan kelompok kontrol
positif. Hasil ini menunjukan bahwa pada
positif, yaitu 55,29%. Persentase proteksi
konsentrasi infus 20% daun jambu biji
analgetik kelompok bahan uji terhadap
berdaging merah (Psidium guajava Linn.)
kelompok kontrol berbanding terbalik
memilki efek analgetik yang lebih kuat
dengan jumlah rata-rata geliat. Hal ini
terhadap mencit jantan.
berarti semakin besar jumlah rata-rata geliat,
maka persentase proteksi analgetik yang Hasil dari tabel 11 menunjukan bahwa
diperoleh semakin kecil (Puspitasari et al., T1= 60 menit dan T2= 55 menit infus 20%
2003). tidak berbeda nyata artinya pada waku 60
dan 55 menit sudah menghasilkan efek
Setelah diperoleh nilai persentase
analgetik sempurna. Hasil ini menunjukan
proteksi analgetik maka selanjutnya
bahwa infus daun jambu biji berdaging
dilakukan perhitungan persentase proteksi
merah (Psidium guajava Linn.) memiliki
analgetik kelompok kontrol positif
efek analgetik terhadap mencit jantan.
(paracetamol). Hasil yang didapat
menunjukan bahwa persentase efektifitas KESIMPULAN DAN SARAN
analgetik pada konsentrasi infus 20% Infus daun jambu biji berdaging
memberikan hasil yang mendekati merah (Psidium guajava Linn.) memiliki
persentase efektifitas dari paracetamol, yaitu efek analgetik terhadap mencit jantan.
sebesar 87,88%. Hal ini menunjukan bahwa
konsentrasi infus 20% memberikan Pada konsentrasi yang tepat, infus
efektifitas analgetik hampir setara dengan daun jambu biji berdaging merah (Psidium
paracetamol.Semakin besar konsentrasi guajava Linn.) memberikan efek analgetik
senyawa uji yang diberikan, maka semakin paling kuat terhadap mencit yang dilihat dari
besar efektifitas analgetik yang muncul. Jadi hasil persentase efektivitas yang mendekati
dapat dikatakan bahwa pemberian infus persentase efektivitas analgetik parasetamol.
daun jambu biji berdaging merah (Psidium Disarankan untuk melakukan uji efek
guajava Linn.) konsentrasi 20% dapat analgetik infus dari daun jambu biji
mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh berdaging merah (Psidium guajava Linn.)
induksi nyeri asam asetat. dengan konsentrasi yang lebih lebar
83
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020
84
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020
INFORMASI TAMBAHAN
Lisensi
Hakcipta © Prambudi, Hery. Artikel akses terbuka ini dapat disebarkan seluas-luasnya sesuai aturan
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License dengan catatan tetap menyebutkan
penulis dan penerbit sebagaimana mestinya.
Catatan Penerbit
Polekkes Kemenkes Kendari menyatakan tetap netral sehubungan dengan klaim dari perspektif atau
buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun.
Artikel DOI
https://doi.org/10.36990/hijp.vi.168
85